Cinta Twins D (Dilan/Dilara)
"Mama... Mama... Mama!"
Jeritan Dilara memecah keheningan ruang tamu. Ia berlari mengejar Dilan, saudara kembarnya, dengan wajah memerah menahan amarah.
"Dilara, ada apa ini Nak? Ayo berhenti sekarang juga. Mama mohon." Alice, ibu mereka, mencoba menenangkan Dilara dengan suara lembut, matanya memancarkan kekhawatiran.
"Tidak akan Ma, lihat saja kalau Dilara dapat menangkapnya maka Dilara akan menghabisinya!" teriak Dilara, napasnya tersengal-sengal, mencoba mengejar Dilan yang berlari dengan lincah.
"Tolong! Tolong! Tolong!" Dilan berteriak, meningkatkan kecepatan larinya. Ia tersandung kaki sofa dan jatuh terduduk di lantai.
Bruk!
Kenan, ayah mereka, segera menghampiri Dilan, menariknya berdiri dengan wajah yang tampak kesal. Dilara, yang masih berdiri di dekatnya, menarik tangan Kenan.
"Kak, biarkan saja dia terjatuh. Tidak usah Kakak membantunya. Apa Kakak tahu apa yang sudah Dilan buat kepada Dilara?" Dilara mengatur nafasnya yang tersengal-sengal akibat berlari mengejar saudara kembarnya tadi, matanya berkaca-kaca.
Kenan menarik tangan Dilara dan membawanya duduk di sofa. Alice membantu Dilan untuk duduk di sofa, kaki Dilan terlihat sedikit terluka.
"Sayang, coba tenang terlebih dahulu sebelum kamu bertindak. Lihat Dilan, dia terluka bukan?" Kenan menegang tangan Dilara dengan sangat lembut, mencoba menenangkan putrinya.
Dilara menghembuskan nafasnya dengan sangat perlahan lalu ia menatap wajah saudara kembarnya. "Maafkan aku Dilan..."
"Tidak usah kau meminta maaf kalau sebentar lagi akan kau ulangi hal yang sama." ucap Dilan ketus, menatap Dilara dengan tajam.
"Lihat Kak Bastian, dia saja seperti itu dan Dilara tidak bisa bersikap manis kepadanya." Dilara membuang pandangannya ke arah pintu dengan tatapan kekesalannya.
"Dilara, kamu tidak boleh seperti ini lagi ya, kalau kamu terus seperti ini maka Mama akan menghukum mu." Alice menatap wajah putrinya dengan sangat dalam, mencoba menenangkan Dilara.
Dilara melirik ke arah Mamanya dan ia juga melirik ke arah saudara kembarnya lalu ia bergegas pergi menuju kamarnya.
"Bastian tolong bujuk Dilara, dia hanya akan mendengarkan ucapan mu saja bukan?" Alice memohon kepada Bastian agar membujuk Dilara yang sedang merajuk.
"Baiklah Mommy, aku akan mencoba dan aku juga tidak bisa berjanji tapi, aku akan berusaha agar dia bisa mengerti." janji Bastian kepada Mommy tirinya, mencoba meyakinkan Alice.
"Terimakasih Bastian." ucap Alice dengan sangat lembut, menatap Bastian dengan penuh harap.
Bastian bergegas pergi menuju kamar Dilara yang berada di lantai paling atas.
Setelah kepergian Bastian, Alice membersihkan luka pada lutut Dilan menggunakan alkohol dan ia juga memberikan Betadine.
"Katakan apa yang sebenarnya terjadi?" Alice menatap tajam ke arah Dilan, mencoba mencari tahu kebenarannya.
"Sebenarnya Ma, aku hanya mengatakan kalau dia adalah gadis barbar hanya itu saja Ma tapi, dia malah mengejar ku dan mengatakan kalau dia akan menghabisi ku." jelas Dilan yang menatap wajah Mamanya tersebut, mencoba menjelaskan kejadian sebenarnya.
"Jangan ceritakan ini kepada Papa oke, kalau sampai Papa tahu maka Dilara akan dihukum oleh Papa." ucap Alice yang menatap ke arah pintu rumahnya. Ia takut suaminya sudah pulang bekerja.
"Baik Ma aku tidak akan menceritakan kejadian tadi kepada Papa." janji Dilan kepada Mamanya, mencoba meyakinkan Alice.
🌺🌺🌺
Bastian membuka pintu kamar Dilara dengan perlahan. Setelah ia masuk, ia melihat Dilara sedang duduk di sofa sambil menatap ke arah jendela kamarnya, dengan sangat perlahan Bastian menghampiri Adiknya tersebut dan ia duduk di samping Adiknya tersebut.
"Sayang, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi?" ucap Bastian dengan sangat lembut, mencoba menenangkan Dilara.
Dilara menoleh kini ia dan Bastian saling bertatapan.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Isah Saja
Lanjut Thor Biar Lebih Seru Lagi
2022-11-15
1
🌺awan's wife🌺
mampir kesini thor
2022-11-01
2