Dewi Untuk Dewa

Dewi Untuk Dewa

Terkunci di Perpustakaan

Happy reading

"Ay, bangun yuk udah jam pulang nih," ujar Dewi menepuk pelan pipi tunangannya yang sedari jam ke 7-10 tadi terlelap karena ngantuk.

Untung Dewa adalah orang yang gampang untuk bangun. Pria itu menatap wajah ayu Dewi yang ada di depannya.

Mereka memang sekelas bahkan satu bangku hingga membuat Dewi mudah jika ingin bertemu dengan Dewa.

"Udah pulang ya, Ra?" tanya Dewa menatap Dewi yang sedang memasukkan bukunya ke dalam tas hitam miliknya.

"Udah dari 5 menit yang lalu, tadi malam kemana aja sampai kamu tidur di jam pelajaran?"

"Balapan sampai jam 2," jawabnya jujur.

"Kebiasaan kamu tuh, kalau kamu kenapa napa di jalan gimana? Bandel banget kalau diomongin jangan balapan malam malam. Kalau balapannya siang boleh."

"Aku ditantangin geng motor Black Lion,Ra. Ya aku maulah dikira cupu lagi kalau nolak.

"Dengar ya Ayang, aku gak mau kamu kenapa napa. Apalagi malam, gimana kalau kamu ketahan di kantor polisi? Bukan masalah cupu atau suhu tapi ini demi kebaikan kamu."

"Iya Ra, aku minta maaf."

"Janji gak ngulangi?"

"Gak bisa janji, tapi aku bakal ngomong sama kamu dulu."

Dewi hanya bisa mengangguk kemudian menggendong tas berwarna biru itu dipundaknya.

"Aku masih harus ke perpustakaan sebentar, ambil buku buat tugas Artikel PPKN."

Mereka berdua keluar dari kelas menuju perpustakaan yang jaraknya cukup jauh dari kelas mereka tentu saja dengan tangan yang bergandeng.

Tak banyak yang mengetahui hubungan mereka mungkin hanya sahabat Dewa dan berberapa orang dikelas mereka.

"Ra, nanti nginap di apartemen aku ya," ajak Dewa mengelus lembut tangan kekasihnya yang terdapat cincin pertunangan mereka.

"Aku bekum izin sama Mama dan Papa, Ay."

"Tenang aja aku sudah izin mereka, dan Mommy dan Daddy juga sudah."

"Ya sudah."

Mereka masuk ke dalam perpustakaan itu, entah kenapa tak ada penjaga perpustakaan didepan tadi tapi Dewi tak ambil pusing.

"Mau ambil yang mana, Ra?" tanya Dewa memilih buku yang kiranya menarik untuknya tapi nyatanya tidak.

"Kasus hukum."

Dewa yang tak tahu banyak itu mengikuti kekasihnya kemanapun pergi.

Setelah berberapa saat akhirnya Dewi menemukan buku yang sesuai dengan tugasnya.

Ia mengajak Dewa untuk mengisi list kedatangan, bagaikan anak ayam ia akan menurut apa kata sang kekasih.

"Ay kita salah pintu gak sih?" tanya Dewi yang tak melihat pintu perpustakaan itu.

"Enggak Ara, tapi kita terkunci disini," jawab Dewa berusaha membuka pintu besi itu tapi nihil sepertinya di kunci dari luar.

Dewi berteriak meminta tolong dan bilang jika ia masih ada di dalam perpustakaan berharap ada orang yang mendengar dan menolong mereka.

"Terus kita gimana? Mana ponsel aku habis baterai lagi."

"Punyaku juga mau lowbat, Ra. Tapi semoga bisa buat cari pertolongan."

Nyaris sekali baterai 2% digunakan untuk menelepon teman temannya tapi tak ada yang nyambung. Bahkan orang tuanya pun tak ada yang mengangkat panggilan darinya.

"Gak bisa, Ra."

"Kirim pesan aja Ay. Biar nanti di cek."

Dewa mengangguk dan mengirim pesan pada temannya agar menyelamatkan mereka di perpustakaan.

Setelah centang 1 abu abu setelah itu ponsel berlogo apel gigit itu padam.

"Kita gimana?" tanya Dewi dengan mata berkaca. Ia tak suka seperti suasana seperti ini, Dewi tak suka tempat sepi seperti ini.

Dewa memeluk Dewi guna menenangkan Dewi yang ingin menangis itu.

"Sudah jangan nangis, disini ada aku kok. Aku udah kirim pesan ke satya gak lama bakal dibuka kok perpusnya."

"Kenapa sih pake dikunci segala, kan masih jam 3. Biasanya aku kesini belum dikunci."

Dewa hanya menggeleng pertanda ia tak tahu, tapi dalam hati ia terus meminta maaf pada kekasihnya.

Dewa mengajak Dewi untuk duduk di salah satu kursi disana. Dan dengan manjanya Dewi duduk dipangkuan Dewa.

"Disaat saat gini, kamu masih aja manja."

"Takut."

Dewa tertawa mendengar jawaban dari Dewi, ia tahu sebab Dewi takut sendirian disini. Karena pernah ada rumor jika sekolah dan perpustakaan mereka ini angker banyak hantu yang lalu lalang di perpustakaan ini. Dan hal ini terdengar sampai ke telinga Dewi.

"Udah kamu diam aja disini, kita tunggu sampai anak anak datang."

Dewi mengangguk tapi di dalam hatinya sangat takut jika apa yang di rumorkan selama ini benar.

Cetak

"AYANG!!!"

Lampu yang menerangi seluruh perpustakaan mati, entah karena pemadaman atau ada yang sengaja Dewi tidak tahu.

Dengan lembut Dewa mengelus punggung sang kekasih seraya mengecup pucuk kepala Dewi. Aroma shampoo stroberi itu membuatnya betah lama lama mencium rambut itu.

"Aku takut," gumamnya tak jelas.

"Gak akan terjadi apa apa kok, Ra. Kan ada aku disini," ujar Dewa mengangkat wajah kekasihnya dan menatap manik mata itu.

Dewi hanya mengangguk pelan, ia percaya selama ada laki laki yang notabene kekasih sekaligus tunangannya itu bisa membuat ia tenang.

Jujur saja Dewa tak nyaman dengan posisi mereka seperti ini walau usianya masih 18 tahun tapi tetap saja ia adalah seorang pria normal.

"Ra," panggil Dewa dan dijawab deheman oleh Dewi.

Fyi: Ara adalah panggilan sayang dari Dewa untuk Dewi.

Tanpa diduga Dewi meraih wajah cantik kekasihnya itu dan mengecup bibir Dewi dengan lembut. Untung saja tidak ada CCTV di perpus bagian ini tapi kalaupun ada sudah pasti Dewa akan dengan cepat menghapusnya.

Dewi yang merasa benda kenyal di bibirnya itu hanya bisa memejamkan matanya dengan tangan mencengkram pundak Dewa.

Ciuman di bibir ini bukan pertama kalinya untuk mereka tapi ini sudah yang ke 2 kalinya. Dewi sendiri masih terkejut karena ciuman tiba tiba dari Dewa.

Mereka hanya mengikuti naluri saja, tanpa ada yang memaksa tapi kelembutan yang diberikan Dewa mampu membuat Dewi terlena dengan ciuman lembut ini.

***

Sedangkan di tempat lain Satya yang masih bersama seorang wanita di kamar apartemennya itu sedikit kesal karena mendapat pesan dari Dewa yang mengatakan jika ia sedang terkunci di perpustakaan sekolah. Tapi dalam pesan itu juga tertulis untuk menyelamatkan pukul setengah 7 malam nanti.

GILA memang sahabatnya yang satu itu, tapi tak apa ini masih jam 4 masih banyak waktu untuk berduaan dengan kekasihnya ini.

"Siapa Honey?" tanya wanita itu seraya duduk dipangkuan Satya yang sudah bertelanjang dada.

"Dewa, dia sama Dewi terkunci di perpustakaan sekolah dan menyuruh aku untuk menyelamatkan mereka jam setengah 7 nanti."

Wanita itu tergelak mendengarnya, sudah bukan menjadi rahasia lagi jika Dewa dan Dewa itu adalah pasangan terbucin seantero sekolah, kedua adalah dia dan Satya.

"Sudah biarkan saja, nanti aku juga ikut sama kamu. Sekalian jalan jalan kita."

Satya menganggukkan kepalanya, tapi ingin rasanya ia hanya di apartemen saja bersama kekasihnya ini.

"Kapan kamu mau aku lamar sama kayak Dewa?" tanya Satya yang mulai serius membuat wanita itu menghentikan tangannya yang ingin berkelana.

"Kenapa? Kamu pengen banget kita lamaran?" tanya wanita itu menatap Satya dengan lembut.

"Hemm."

"Kamu tahu keluargaku kan, Honey? Mama dan Papa masih ada di Amerika bahkan untuk pulang pun aku gak tahu kapan."

"Lagipula kita masih muda, kamu masih 19 tahun begitupun aku yang masih 18 tahun."

"Aku takut kamu terpesona sama laki laki lain, atau bahkan malah diambil laki laki lain."

Jawaban Satya sontak saja membuat wanita itu tertawa, ada ada saja kekasihnya ini.

"Gak akan ada yang bisa ambil aku ataupun aku yang terpesona sama cowok lain. Karena apa?" tanya wanita itu mengelus rahang Satya.

"Apa?"

"Karena aku sudah menjadi milik kamu sejak kamu...." Wanita itu berbisik setelahnya yang membuat Satya tersenyum.

"Mana ada cowok yang mau sama cewek yang udah gak suci lagi?"

"Ada banyak malah. Katanya janda lebih menggoda."

"Haiss awas ya kalau kamu cari janda, ku potong burung kamu nanti," ancam wanita itu menggesek pelan inti mereka yang masih tertutupi kain masing masing.

"Janji cuma milik kamu."

"Bagus."

"Beb, boleh minta lebih?"

"Gre** grep* aja, jangan sampai masuk."

"Kalau adik aku bandel?" tanya Satya pada kekasihnya.

"Ada deh, nanti aku kasih tahu caranya."

Sejak kapan kekasihnya ini jadi liar seperti ini, padahal dulu wanitanya ini sangat sopan dan polos. Tapi justru Satya menyukainya yang sekarang ini.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

dapet notif langsung cuss tapi ternyata bab nya udah banyak kudu ngebut ini ....

2022-11-16

1

Ika Ratna🌼

Ika Ratna🌼

Mampir kak. Hadeh anak SMA jaman skrg... udh tau begituan🤦‍♀️

2022-11-16

0

ArgaNov

ArgaNov

Hai, Kak, aku singgah ya☺️

2022-11-09

0

lihat semua
Episodes
1 Terkunci di Perpustakaan
2 Demam
3 Perkara Bubur
4 Mama Ngidam
5 Ketahuan Tidur Bareng
6 Sifatnya Nurun
7 Dewa Janji
8 Pagi Hari
9 Di Mobil
10 Jangan Jangan Hamil
11 Hukuman
12 Cemburu
13 Masih Marah
14 Ngapel
15 Ngapel 2
16 Manjanya Ketua Gangster
17 Tentang Anak Kita
18 Sudah Pantas
19 Sebuah Video
20 Kekasih Halal
21 Ternyata Sudah Menikah
22 Pengen Kawin
23 Perdebatan Kecil
24 Pindah Sementara
25 Memeluk
26 Dalang Dari Tersebarnya Video
27 Kepergok
28 Apa Aku Murahan
29 Raja Gombal
30 Cita Cita Dewi dan Kemarahan Dewa
31 Ngidam Sup Ayam Buatan Oma Carol
32 Pembagian Kamar
33 Ngamar
34 Masak
35 Alasan Dewa ngerokok
36 Makan Bersama
37 Belanja
38 Barbeque
39 Janji Loh
40 Penasaran
41 Pagi Yang Indah
42 Makam
43 Anak Laki Laki Yang Tenggelam
44 Gara Gara Kucing
45 Pico Hilang
46 Pulang Dengan Sedih
47 Beli Kucing
48 Pandangan Pertama
49 Oleh Oleh
50 Satriya
51 Tentang Naila
52 Banjir
53 Pak Andi dan Dania Jadian
54 Hari Ulang Tahun
55 Hari yang Melelahkan untuk Dewa
56 Wanita Masa Lalu Dewa
57 Dewa Kesal
58 Kejutan
59 Hadiah Dari Ayang
60 Kado Dari Naila
61 Pentol Yang Hilang
62 Jatah Susu
63 Kartu ATM
64 Dewi Cemburu
65 Hidup Tenang Suatu Saat Nanti
66 Ujian Dadakan
67 Keturunan
68 PMS
69 Sisi Lain Dewi
70 Izin Dewi
71 Kado Random
72 Arena Balap Liar
73 Kemenangan Dewa
74 Serangan
75 Kebodohan Langit
76 Shasa dan Vino
77 Dewa Koma
78 Pacar Laknat
79 Mama Riska Pingsan
80 Kedatangan Orangtua Beby
81 Operasi
82 4 Hari Berlalu
83 Dewa Bangun
84 Perbincangan Malam
85 Tak Ingat
86 Rencana Dewa
87 Kekesalan Dewi
88 Vino Menyesal
89 Godaan Setan
90 Kedatangan Vino dan Shasa
91 Kelulusan
92 Ke Belanda
93 Novel Baru
94 Novel Baru
95 MINTA Tolong
96 Promosi
97 Yuk mampir Yukk
98 yukss
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Terkunci di Perpustakaan
2
Demam
3
Perkara Bubur
4
Mama Ngidam
5
Ketahuan Tidur Bareng
6
Sifatnya Nurun
7
Dewa Janji
8
Pagi Hari
9
Di Mobil
10
Jangan Jangan Hamil
11
Hukuman
12
Cemburu
13
Masih Marah
14
Ngapel
15
Ngapel 2
16
Manjanya Ketua Gangster
17
Tentang Anak Kita
18
Sudah Pantas
19
Sebuah Video
20
Kekasih Halal
21
Ternyata Sudah Menikah
22
Pengen Kawin
23
Perdebatan Kecil
24
Pindah Sementara
25
Memeluk
26
Dalang Dari Tersebarnya Video
27
Kepergok
28
Apa Aku Murahan
29
Raja Gombal
30
Cita Cita Dewi dan Kemarahan Dewa
31
Ngidam Sup Ayam Buatan Oma Carol
32
Pembagian Kamar
33
Ngamar
34
Masak
35
Alasan Dewa ngerokok
36
Makan Bersama
37
Belanja
38
Barbeque
39
Janji Loh
40
Penasaran
41
Pagi Yang Indah
42
Makam
43
Anak Laki Laki Yang Tenggelam
44
Gara Gara Kucing
45
Pico Hilang
46
Pulang Dengan Sedih
47
Beli Kucing
48
Pandangan Pertama
49
Oleh Oleh
50
Satriya
51
Tentang Naila
52
Banjir
53
Pak Andi dan Dania Jadian
54
Hari Ulang Tahun
55
Hari yang Melelahkan untuk Dewa
56
Wanita Masa Lalu Dewa
57
Dewa Kesal
58
Kejutan
59
Hadiah Dari Ayang
60
Kado Dari Naila
61
Pentol Yang Hilang
62
Jatah Susu
63
Kartu ATM
64
Dewi Cemburu
65
Hidup Tenang Suatu Saat Nanti
66
Ujian Dadakan
67
Keturunan
68
PMS
69
Sisi Lain Dewi
70
Izin Dewi
71
Kado Random
72
Arena Balap Liar
73
Kemenangan Dewa
74
Serangan
75
Kebodohan Langit
76
Shasa dan Vino
77
Dewa Koma
78
Pacar Laknat
79
Mama Riska Pingsan
80
Kedatangan Orangtua Beby
81
Operasi
82
4 Hari Berlalu
83
Dewa Bangun
84
Perbincangan Malam
85
Tak Ingat
86
Rencana Dewa
87
Kekesalan Dewi
88
Vino Menyesal
89
Godaan Setan
90
Kedatangan Vino dan Shasa
91
Kelulusan
92
Ke Belanda
93
Novel Baru
94
Novel Baru
95
MINTA Tolong
96
Promosi
97
Yuk mampir Yukk
98
yukss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!