Mama Ngidam

Happy reading

Setelah memakan makanannya, Dewa memastikan Dewi yang sedang terbaring itu. Kening Dewi lebih mendingan apalagi setelah tadi makan bubur yang dibeli oleh anak buah Papanya.

"Sayang kamu sudah tidur?" tanya Dewa dengan lembut tapi sepertinya kekasihnya itu belum lama terlelap karena Dewi masih sedikit menggeliat pelan kemudian tidur lagi.

Dielusnya rambut hitam bergelombang itu dengan lembut. Bahkan untuk berbunyi saja Dewa tak sanggup takut membangunkan Dewi.

Jam masih menunjukkan pukul setengah 9 malam tapi mata Dewa yang biasanya jam segini masih fresh itu tampak sayu karena lelah.

Dewa naik ke atas kasur dan membaringkan tubuhnya di samping sang kekasih. Tangannya kini berada di atas perut rata Dewi dengan satu tangannya berada di belakang leher Dewi sebagai bantal.

Merasakan kenyamanan yang selama 3 hari ia rindukan, Dewi memiringkan badannya dan memeluk tubuh Dewa dengan erat bahkan wajahnya sudah ia telusupkan ke dalam dada Dewa.

"Pacaran aja gemesin gini kamu yank, gimana nanti kalau kita sudah resmi jadi suami istri?" tanya Dewa mengecup pipi Dewi lembut.

Dewa jadi membayangkan bagaimana jika mereka nanti menikah, mereka akan tidur bersama bahkan dari bangun tidur sampai tidur lagi mereka akan bersama. Membayangkan hal itu membuat Dewa tak sabar ingin menikahi gadis yang ada di depannya ini.

Dewa adalah cowok yang setia, dia pernah berpacaran dengan seorang gadis yang dulu satu angkatan dengannya. Sebelum ia dijodohkan dengan Dewi.

Hubungan Dewa dan kekasihnya dulu berjalan sampai 1 tahun hingga pada akhirnya Dewa tahu jika pacarnya ini memiliki hubungan dengan lelaki lain. Dewa juga tahu saat pacarnya ketahuan selingkuh, saat itu pacar Dewa berada di sebuah kamar hotel bersama pria dan adegan panas itu tak terelakan lagi. Akhirnya Dewa yang kecewa itu memilih berdiam diri di rumah bahkan sampai 5 hari ia tak masuk kesekolah.

Dewa menjadi sosok yang sangat dingin dan tak peduli pada siapapun kecuali Mamanya. Hingga Dewi hadir dalam kehidupannya sebagai calon istri karena orang tuanya dan orang tua Dewi sudah menjodohkan mereka.

"Aku cinta banget sama kamu, aku gak mau sampai kejadian tahun lalu terjadi lagi. Maaf jika sikapku itu membuatmu tak nyaman," bisik dengan mengecup kening Dewi yang sedang terlelap.

Perasaan Dewa sekarang bersama Dewi berbeda dengan perasaan bersama mantannya dulu. Dewa mencintai Dewi dengan tulus sedangkan dulu Dewa mencintai mantannya karena kecantikannya saja.

Cups

"Jangan tinggalkan aku ya sayang," ucapnya lagi sebelum akhirnya ia memeluk erat tubuh Dewi dan terlelap begitu saja.

***

"Pa," panggil Mama Riska pada suaminya yang sedang membaca majalah tentang bisnis itu.

"Hmm?"

"Pengen ketemu Dewa, Pa," ucap Mama Riska yang bersandar di head board tempat tidurnya itu.

Papa Albert hanya menoleh sekilas kemudian kembali membaca majalahnya yang ia pegang.

"Besok aja, udah malah kamu harus tidur," jawabnya cuek.

"Papa ih, Mama ngidam nih pengen ketemu sama Abang. Lagian ini juga perbuatan kamu loh yang buat aku hamil lagi. Jangan cuma mau enaknya doang dong," ujar Mama Riska menatap tajam sang istri.

"Salah siapa kamu gak KB lagi?" tanya Papa Albert masih dalam mode datarnya.

Kenyataan menyatakan jika Mama Riska hamil lagi, tadi siang mereka ke rumah sakit dan dokter bilang jika Mama Riska hamil 1 bulan.

Papa Albert cukup syok dengan kenyataan ini, tapi ia juga tak bisa menampik jika ia senang dengan kehadiran sang jabang bayi dalam perut istrinya. Tapi bayang bayang dimana Mama Riska melahirkan Naila membuat Papa Albert ketar ketir. Mama Riska harus menaruhkan nyawanya berkali kali untuk melahirkan anak anaknya.

"Salah siapa keluarin di dalam? Udah tahu aku gak mau KB lagi sejak 2 bulan lalu," jawab Mama Riska dengan garang.

Entahlah kenapa ia tak ada takut takutnya menghadapi sikap suaminya yang sangat garang, kejam, dan tidak berperasaan ini.

Terdengar helaan nafas dari bibir Papa Albert. Entah kenapa kok jadi dia yang teraniaya karena ucapan sang istri.

Ia menutup majalah itu dan menatap istrinya dengan intens. Entah kenapa ia malah merasa bersalah karena hal ini. Bukan ia tak menginginkan bayi itu hadir dalam kandungan sang istri tapi ia tak mau nyawa istrinya terancam kembali.

"Maaf," ucap Papa Albert menatap sang istri yang ingin menangis itu.

"Kenapa sih kamu beda? Apa kamu tak suka dengan anak ini? Kenapa kamu terlihat seperti membenci anak yang ada di dalam kandungan aku ini?" tanya Mama Riska pada suaminya.

"Aku tidak membenci anak kita ini sayang, aku cuma takut jika kamu akan sakit seperti saat kamu melahirkan Naila," jawab Papa Albert pada sang istri.

Papa Albert memeluk tubuh sang istri, memberi kehangatan untuk istri dan anaknya yang masih ada di dalam perut.

Mama Riska memeluk tubuh suaminya yang masih sangat kekar itu. Tak lupa ia juga mencium aroma wangi sang suami.

"Kamu tahu betapa sakitnya aku saat kamu tak bangun selama sebulan itu sayang? Aku merasa jika kamu akan meninggalkan aku, aku pikir kamu gak akan bangun sayang. Dan saat itu aku sudah janji untuk tidak membuat kamu hamil lagi tapi apa? Aku malah mengingkari janjiku sendiri."

Mama Riska yang mendengar itu hanya bisa diam dengan tangan yang mengelus dada bidang suaminya itu. Usia mereka memang sudah tak muda lagi tapi anak anak tahu keromantisan Mama dan Papanya.

Walau sifat papa Albert ini 11 12 menurun kepada Dewa yang terlahir sebagai anak pertama pasangan ini. Tapi kebucinan pada pasangan juga menurun bukan hanya datar dan dinginnya pada orang luar.

"Tapi anak kita tidak bersalah, Pa."

"Aku tahu, aku hanya takut saja kamu pergi meninggalkan aku dengan anak anak. Kamu tahu sendiri jika aku tak bisa hidup tanpa kamu. Walaupun aku bisa tapi semua itu akan terasa hampa."

Mama Riska menghela nafasnya panjang. Ia mengangkat kepalanya kemudian menatap sang suami.

"Aku janji ini adalah kehamilanku yang terakhir, bahkan saat setelah aku melahirkan anak ketiga kita aku akan mengangkat rahimku supaya aku tak harus mengandung lagi," ucap Mama Riska mengecup bibir suaminya dengan lembut.

Papa Albert yang mendengar itu dan juga merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya itu hanya tersenyum dan mengangguk.

"Janji untuk tidak meninggalkan aku dan juga anak anak!"

"Aku janji akan tetap berada di samping kamu dan anak anak. Papa jangan berpikiran yang tidak tidak dong. Kalau aku sedih anak kita ini juga ikut sedih," ujar Mama Riska dengan lembut meraih tangan suaminya dan mengelus perutnya yang masih datar.

Hati Papa Albert kembali menghangat saat pertama kali menyentuh kembali perut istrinya yang kini ada jabang bayi di dalamnya.

"Maafin Papa ya nak. Papa berharap kamu jaga Mama agar sehat selalu sampai kamu lahir nanti," ucap Papa Albert mengecup perut istrinya itu.

"Iya Papa. Tapi Adek mau ketemu Abang," ucap Mama Riska dengan suara kecil.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Sri Mulyati

Sri Mulyati

Semangat 💪💪💪 juga up nya Thorrr 😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘

2022-10-29

0

Siti fatimah Sifa

Siti fatimah Sifa

gk kebayang kalau Dewa yg udah SMA akan punya adik lagi😀

2022-10-13

0

Bundanya Robby

Bundanya Robby

so sweet banget papa nya dewa ya

2022-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Terkunci di Perpustakaan
2 Demam
3 Perkara Bubur
4 Mama Ngidam
5 Ketahuan Tidur Bareng
6 Sifatnya Nurun
7 Dewa Janji
8 Pagi Hari
9 Di Mobil
10 Jangan Jangan Hamil
11 Hukuman
12 Cemburu
13 Masih Marah
14 Ngapel
15 Ngapel 2
16 Manjanya Ketua Gangster
17 Tentang Anak Kita
18 Sudah Pantas
19 Sebuah Video
20 Kekasih Halal
21 Ternyata Sudah Menikah
22 Pengen Kawin
23 Perdebatan Kecil
24 Pindah Sementara
25 Memeluk
26 Dalang Dari Tersebarnya Video
27 Kepergok
28 Apa Aku Murahan
29 Raja Gombal
30 Cita Cita Dewi dan Kemarahan Dewa
31 Ngidam Sup Ayam Buatan Oma Carol
32 Pembagian Kamar
33 Ngamar
34 Masak
35 Alasan Dewa ngerokok
36 Makan Bersama
37 Belanja
38 Barbeque
39 Janji Loh
40 Penasaran
41 Pagi Yang Indah
42 Makam
43 Anak Laki Laki Yang Tenggelam
44 Gara Gara Kucing
45 Pico Hilang
46 Pulang Dengan Sedih
47 Beli Kucing
48 Pandangan Pertama
49 Oleh Oleh
50 Satriya
51 Tentang Naila
52 Banjir
53 Pak Andi dan Dania Jadian
54 Hari Ulang Tahun
55 Hari yang Melelahkan untuk Dewa
56 Wanita Masa Lalu Dewa
57 Dewa Kesal
58 Kejutan
59 Hadiah Dari Ayang
60 Kado Dari Naila
61 Pentol Yang Hilang
62 Jatah Susu
63 Kartu ATM
64 Dewi Cemburu
65 Hidup Tenang Suatu Saat Nanti
66 Ujian Dadakan
67 Keturunan
68 PMS
69 Sisi Lain Dewi
70 Izin Dewi
71 Kado Random
72 Arena Balap Liar
73 Kemenangan Dewa
74 Serangan
75 Kebodohan Langit
76 Shasa dan Vino
77 Dewa Koma
78 Pacar Laknat
79 Mama Riska Pingsan
80 Kedatangan Orangtua Beby
81 Operasi
82 4 Hari Berlalu
83 Dewa Bangun
84 Perbincangan Malam
85 Tak Ingat
86 Rencana Dewa
87 Kekesalan Dewi
88 Vino Menyesal
89 Godaan Setan
90 Kedatangan Vino dan Shasa
91 Kelulusan
92 Ke Belanda
93 Novel Baru
94 Novel Baru
95 MINTA Tolong
96 Promosi
97 Yuk mampir Yukk
98 yukss
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Terkunci di Perpustakaan
2
Demam
3
Perkara Bubur
4
Mama Ngidam
5
Ketahuan Tidur Bareng
6
Sifatnya Nurun
7
Dewa Janji
8
Pagi Hari
9
Di Mobil
10
Jangan Jangan Hamil
11
Hukuman
12
Cemburu
13
Masih Marah
14
Ngapel
15
Ngapel 2
16
Manjanya Ketua Gangster
17
Tentang Anak Kita
18
Sudah Pantas
19
Sebuah Video
20
Kekasih Halal
21
Ternyata Sudah Menikah
22
Pengen Kawin
23
Perdebatan Kecil
24
Pindah Sementara
25
Memeluk
26
Dalang Dari Tersebarnya Video
27
Kepergok
28
Apa Aku Murahan
29
Raja Gombal
30
Cita Cita Dewi dan Kemarahan Dewa
31
Ngidam Sup Ayam Buatan Oma Carol
32
Pembagian Kamar
33
Ngamar
34
Masak
35
Alasan Dewa ngerokok
36
Makan Bersama
37
Belanja
38
Barbeque
39
Janji Loh
40
Penasaran
41
Pagi Yang Indah
42
Makam
43
Anak Laki Laki Yang Tenggelam
44
Gara Gara Kucing
45
Pico Hilang
46
Pulang Dengan Sedih
47
Beli Kucing
48
Pandangan Pertama
49
Oleh Oleh
50
Satriya
51
Tentang Naila
52
Banjir
53
Pak Andi dan Dania Jadian
54
Hari Ulang Tahun
55
Hari yang Melelahkan untuk Dewa
56
Wanita Masa Lalu Dewa
57
Dewa Kesal
58
Kejutan
59
Hadiah Dari Ayang
60
Kado Dari Naila
61
Pentol Yang Hilang
62
Jatah Susu
63
Kartu ATM
64
Dewi Cemburu
65
Hidup Tenang Suatu Saat Nanti
66
Ujian Dadakan
67
Keturunan
68
PMS
69
Sisi Lain Dewi
70
Izin Dewi
71
Kado Random
72
Arena Balap Liar
73
Kemenangan Dewa
74
Serangan
75
Kebodohan Langit
76
Shasa dan Vino
77
Dewa Koma
78
Pacar Laknat
79
Mama Riska Pingsan
80
Kedatangan Orangtua Beby
81
Operasi
82
4 Hari Berlalu
83
Dewa Bangun
84
Perbincangan Malam
85
Tak Ingat
86
Rencana Dewa
87
Kekesalan Dewi
88
Vino Menyesal
89
Godaan Setan
90
Kedatangan Vino dan Shasa
91
Kelulusan
92
Ke Belanda
93
Novel Baru
94
Novel Baru
95
MINTA Tolong
96
Promosi
97
Yuk mampir Yukk
98
yukss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!