Ketahuan Tidur Bareng

Happy reading

Akhirnya setelah merengek ingin ketemu dengan Dewa, Papa Albert akhirnya menuruti apa yang diinginkan sang istri. Jam sudah menunjukkan pukul 10 lebih 40 menit.

Bahkan Mama Riska dengan antusiasnya membawakan martabak manis kesukaan putra pertamanya dan juga kesukaan sang suami.

Dan disinilah mereka berada, disebuah apartemen elit milik anak sulungnya. Sengaja mereka tidak memberitahu anaknya jika mereka akan datang.

"Pa, kok perasaan Mama gak enak ya," ucap Mama Riska pada suaminya saat mereka ingin masuk ke unit apartemen Dewa.

"Hais jangan bilang kamu gak mau ketemu Dewa dan pulang?" tanya Papa Riska dengan lembut.

Sepertinya ia harus banyak menyediakan stok sabar dalam dirinya mulai saat ini. Pasti kehamilan istrinya nanti sama seperti sebelum sebelumnya.

"Enggak kok enggak, aku gak bilang gak mau ketemu Dewa. Tapi entah kenapa perasaan aku gak enak aja."

"Gak enak gimana sih sayang? Udah enakin aja, aku juga mau tidur. Ngantuk banget," ajak Papa Albert pada istrinya yang masih berdiri di depan pintu kayu itu.

Akhirnya mereka masuk ke dalam apartemen itu, cukup bersih memang saat mereka masuk tapi yang membuat keduanya heran adalah tas sekolah yang ada di sofa itu sepertinya bukan milik Dewa.

"Ini punya siapa ya, Pa?" tanya Mama Riska pada sang suami. Tangannya menunjuk tas berwarna hitam dekat dengan tas milik Dewa yang sangat Mama Riska hapal itu.

"Papa gak tahu Mama, tapi kayaknya tas cewek," jawabnya meneliti tas itu.

"Apa jangan jangan dewa masukin cewek lain lagi Pa ke apartemen ini?" tanya Mama Riska dengan menduga duga yang tak pasti.

Mama Riska hanya takut jika putranya itu berbuat yang tidak tidak dengan anak gadis orang apalagi sampai memper*wani anak orang.

Pikirannya jika sampai benar terus gimana Nasih perjodohan Dewi dan Dewa yang sudah lebih dari 4 bulan menerima perjodohan dua keluarga ini?

"Mama gak mau sampai Dewa salah jalan, Pa. Apalagi pertunangan Dewa dan Dewi sudah banyak yang tahu. Aku gak mau sampai persahabatan kita sama Daren dan Karina hancur gara gara anak sulung kita," ucap Mama Riska menatap suaminya.

"Sudah jangan berprasangka buruk tentang anak kita. Mungkin itu punya temannya dan lupa mau ambil," jawab Papa Albert masih berusaha berpikir positif.

Padahal hatinya tak sejalan dengan apa yang ia ucapkan. Albert juga takut jika nanti sahabat sahabatnya akan membencinya. Apalagi Ibu Dewi adalah adik angkatnya yang sangat disayangi dalam keluarganya bahkan Dewipun kini menjadi kesayangan keluarga mereka.

Mama Riska dan Papa Albert berjalan menuju kamar sang putra dengan was was takut jika apa yang mereka pikirkan benar terjadi.

"Gimana Pa? Buka apa enggak?" tanya Mama Riska dengan ragu untuk membuka pintu kamar itu.

"Buka Mama. Nanti kalau dia tidur sendiri berarti kita salah sangka sama anak sendiri," ujarnya dengan santai. Tapi jangan lupakan wajah datar andalan Papa Albert itu.

Keduanya sudah sampai di depan pintu kamar Dewa. Kemudian Mama Riska membuka pintu kamar itu.

"DEWA!"

"Papa dia tidur sama siapa?" tanya Mama Riska menatap seorang gadis yang berada di pelukan Dewa.

Posisinya memang sang i*tim, apalagi selimut yang menutupi seluruh tubuh mereka. Membuat siapapun yang melihat itu pasti berpikir yang tidak tidak tak terkecuali Mama dan Papanya yang juga berpikir demikian.

Mama yang sudah tersulut emosi melihat tingkah putranya itu langsung berjalan menuju tempat tidur Dewa. Dewa tampak memeluk erat tubuh wanita itu.

Dengan paksa Mama Riska membuka selimut tebal itu, itu dan betapa terkejutnya saat melihat tangan putranya berada di dalam baju wanita itu.

"DEWA BANGUN KAMU!"

Mendengar teriakan sang Mama tercinta, bukannya bangun Dewa malah semakin memeluk erat tubuh Dewi. Begitupun Dewi yang sepertinya tidak terusik dengan teriakan itu semakin menelusup kan wajahnya di dada bidang sang kekasih.

"Astaga anak ini," gumam Mama Riska saat melihat wanita yang belum ia ketahui namanya itu Ikut mengeratkan posisi keduanya.

Papa Albert yang melihat istrinya kesal itu hanya bisa menggeleng, jika sudah seperti ini bisa jadi Mama Riska akan menyidang putranya dan juga wanita yang ada di pelukan Dewa itu.

Papa Albert juga bingung dan tidak tahu siapa wanita yang ada di dalam pelukan Dewa itu. Karena posisi gadis itu membelakangi pintu kamar Dewa.

Mama Riska berteriak di telinga Dewa dan menarik telinga hingga membuat Dewa langsung membuka matanya karena teriakan dan tarikan di telinganya hingga membuat telinga Dewa panas.

"Sakit," lirihnya menatap Mamanya kaget.

"Apa? Mau bilang apa kamu hah?"

Dewi yang sepertinya terganggu itu mengeliat hingga membuat Dewa langsung menenangkan Dewi kembali agar terlelap lagi.

"Dasar anak ini," ucap Mama Riska saat ingin mencubit kembali telinga Dewa.

"Stop Mama, Dewi sedang sakit," ucap Dewa pada Mamanya tapi suaranya sedikit pelan hingga membuat Mama dan Papanya kaget dengan apa yang diucapkan putranya.

"Dewi?"

Dewa membuka sedikit pelukannya dan memperlihatkan wajah Dewi yang memerah karena masih sedikit panas. Padahal tadi sudah minum obat.

"Astaga kenapa anak Mama sampai panas begini?" tanya Mama Riska menatap Dewi yang sedang memejamkan matanya.

"Tadi kedinginan dan biasalah, Mama pasti tahu," jawab Dewa mengelus lembut punggung kekasihnya.

"Astaga, kenapa gak kamu bawa ke rumah sakit Dewa? Jangan menyepelekan demam seperti ini," ujar Mama Riska dengan ketus.

Ia tak jadi marah karena yang berada di pelukan Dewa tadi adalah Dewi. Calon menantu keluarga mereka. Bahkan sejak pertama Mama Riska bertemu dengan Dewi, wanita itu sudah jatuh hati pada Dewi.

Dewi yang sejak awal sangat ceria dan cukup membuat Dewa yang jarang berinteraksi dengan orang asing setelah penghianatan mantan kekasih Dewa dulu.

Tapi sejak pertama melihat Dewi sepertinya anaknya itu sudah lebih baik. Karena dengan sendirinya Dewa mengajak Dewi ngobrol. Dan Dewi yang sejatinya sangatlah mudah untuk berinteraksi itu dengan mudah menangapi Dewa.

Walau dulu Dewi belum bisa tahu jika mereka akan dijodohkan bukan cuma pertemuan keluarga saja.

"Dewi gak pernah mau ke rumah sakit, Ma. Montok dokter pribadi kita yang ke apartemen Dewa."

Mama dan Papa menatap Dewa dengan tak biasa.

"Berarti kamu sudah sering bawa Dewi kesini?" tanya Papa Albert dengan tajam.

Dewa yang tak bisa mengelak itu hanya bisa mengangguk. Tangannya masih setia mengelus punggung sang kekasih.

"Sering, tapi Mama Karina dan Papa Daren tahu kalau anaknya ada di apartemen Dewa."

"Darimana dia tahu?" tanya Mama Riska.

"Dewa yang bilang, kalau enggak gitu calon mantu Mama dan papa ini gak mau nginep disini," jawabnya dengan santai. Bahkan ia aku merasa takut jika nanti akan dimarahi oleh kedua orang tuanya.

"Ohh jadi kamu bilang sama orang tua Dewi tapi tidak bilang sama orang tua kamu sendiri?" tanya Mama Riska yang kini membiarkan tangan Dewa menenangkan Dewi yang gelisah.

"Tidurkan Dewi dulu setelah itu temui Papa dan Mama di ruang tamu," ucap Papa Albert menggandeng tangan istrinya keluar dari kamar itu.

Bersambung

Terpopuler

Comments

ArgaNov

ArgaNov

Hai Kak, aku singgah sampai bab lima dulu ya, nanti aku singgah lagi.

Aku tunggu kedatangannya di Tukar Jiwa🥰

2022-11-09

0

Yunia Afida

Yunia Afida

alamat langsung dinikahin tu

2022-10-15

0

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya ditunggu thor udah pah mah nikahin aja biar aman 😍😍🌹😂😂🤣

2022-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 Terkunci di Perpustakaan
2 Demam
3 Perkara Bubur
4 Mama Ngidam
5 Ketahuan Tidur Bareng
6 Sifatnya Nurun
7 Dewa Janji
8 Pagi Hari
9 Di Mobil
10 Jangan Jangan Hamil
11 Hukuman
12 Cemburu
13 Masih Marah
14 Ngapel
15 Ngapel 2
16 Manjanya Ketua Gangster
17 Tentang Anak Kita
18 Sudah Pantas
19 Sebuah Video
20 Kekasih Halal
21 Ternyata Sudah Menikah
22 Pengen Kawin
23 Perdebatan Kecil
24 Pindah Sementara
25 Memeluk
26 Dalang Dari Tersebarnya Video
27 Kepergok
28 Apa Aku Murahan
29 Raja Gombal
30 Cita Cita Dewi dan Kemarahan Dewa
31 Ngidam Sup Ayam Buatan Oma Carol
32 Pembagian Kamar
33 Ngamar
34 Masak
35 Alasan Dewa ngerokok
36 Makan Bersama
37 Belanja
38 Barbeque
39 Janji Loh
40 Penasaran
41 Pagi Yang Indah
42 Makam
43 Anak Laki Laki Yang Tenggelam
44 Gara Gara Kucing
45 Pico Hilang
46 Pulang Dengan Sedih
47 Beli Kucing
48 Pandangan Pertama
49 Oleh Oleh
50 Satriya
51 Tentang Naila
52 Banjir
53 Pak Andi dan Dania Jadian
54 Hari Ulang Tahun
55 Hari yang Melelahkan untuk Dewa
56 Wanita Masa Lalu Dewa
57 Dewa Kesal
58 Kejutan
59 Hadiah Dari Ayang
60 Kado Dari Naila
61 Pentol Yang Hilang
62 Jatah Susu
63 Kartu ATM
64 Dewi Cemburu
65 Hidup Tenang Suatu Saat Nanti
66 Ujian Dadakan
67 Keturunan
68 PMS
69 Sisi Lain Dewi
70 Izin Dewi
71 Kado Random
72 Arena Balap Liar
73 Kemenangan Dewa
74 Serangan
75 Kebodohan Langit
76 Shasa dan Vino
77 Dewa Koma
78 Pacar Laknat
79 Mama Riska Pingsan
80 Kedatangan Orangtua Beby
81 Operasi
82 4 Hari Berlalu
83 Dewa Bangun
84 Perbincangan Malam
85 Tak Ingat
86 Rencana Dewa
87 Kekesalan Dewi
88 Vino Menyesal
89 Godaan Setan
90 Kedatangan Vino dan Shasa
91 Kelulusan
92 Ke Belanda
93 Novel Baru
94 Novel Baru
95 MINTA Tolong
96 Promosi
97 Yuk mampir Yukk
98 yukss
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Terkunci di Perpustakaan
2
Demam
3
Perkara Bubur
4
Mama Ngidam
5
Ketahuan Tidur Bareng
6
Sifatnya Nurun
7
Dewa Janji
8
Pagi Hari
9
Di Mobil
10
Jangan Jangan Hamil
11
Hukuman
12
Cemburu
13
Masih Marah
14
Ngapel
15
Ngapel 2
16
Manjanya Ketua Gangster
17
Tentang Anak Kita
18
Sudah Pantas
19
Sebuah Video
20
Kekasih Halal
21
Ternyata Sudah Menikah
22
Pengen Kawin
23
Perdebatan Kecil
24
Pindah Sementara
25
Memeluk
26
Dalang Dari Tersebarnya Video
27
Kepergok
28
Apa Aku Murahan
29
Raja Gombal
30
Cita Cita Dewi dan Kemarahan Dewa
31
Ngidam Sup Ayam Buatan Oma Carol
32
Pembagian Kamar
33
Ngamar
34
Masak
35
Alasan Dewa ngerokok
36
Makan Bersama
37
Belanja
38
Barbeque
39
Janji Loh
40
Penasaran
41
Pagi Yang Indah
42
Makam
43
Anak Laki Laki Yang Tenggelam
44
Gara Gara Kucing
45
Pico Hilang
46
Pulang Dengan Sedih
47
Beli Kucing
48
Pandangan Pertama
49
Oleh Oleh
50
Satriya
51
Tentang Naila
52
Banjir
53
Pak Andi dan Dania Jadian
54
Hari Ulang Tahun
55
Hari yang Melelahkan untuk Dewa
56
Wanita Masa Lalu Dewa
57
Dewa Kesal
58
Kejutan
59
Hadiah Dari Ayang
60
Kado Dari Naila
61
Pentol Yang Hilang
62
Jatah Susu
63
Kartu ATM
64
Dewi Cemburu
65
Hidup Tenang Suatu Saat Nanti
66
Ujian Dadakan
67
Keturunan
68
PMS
69
Sisi Lain Dewi
70
Izin Dewi
71
Kado Random
72
Arena Balap Liar
73
Kemenangan Dewa
74
Serangan
75
Kebodohan Langit
76
Shasa dan Vino
77
Dewa Koma
78
Pacar Laknat
79
Mama Riska Pingsan
80
Kedatangan Orangtua Beby
81
Operasi
82
4 Hari Berlalu
83
Dewa Bangun
84
Perbincangan Malam
85
Tak Ingat
86
Rencana Dewa
87
Kekesalan Dewi
88
Vino Menyesal
89
Godaan Setan
90
Kedatangan Vino dan Shasa
91
Kelulusan
92
Ke Belanda
93
Novel Baru
94
Novel Baru
95
MINTA Tolong
96
Promosi
97
Yuk mampir Yukk
98
yukss

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!