THE LAWYER'S SECRET WIFE

THE LAWYER'S SECRET WIFE

Eps 01. Masih Sama

Langit tampak menggelap dan gemercik air mulai turun. Awalnya hanya sedikit, sebelum gemercik air itu menjadi hujan yang sangat deras. Dengan kilatan petir yang sesekali terdengar dan begitu mengerikan. Suasana seperti itu membuat semua orang bergegas mencari tempat untuk berlindung dari derasnya hujan. Tetapi, tidak dengan seorang perempuan muda yang tengah berdiri menatap lurus dua makam di hadapannya. Raut wajahnya datar. Ia tidak menangis, tidak pula bersuara. Mulutnya seakan terkunci tapi kesedihan di matanya tidak dapat di tutupi dan sepertinya alam mengerti akan kesedihannya.

"Ayo pulang, nona! Hujan sudah sangat deras. Nona bisa sakit nanti," ucap seorang laki-laki yang tengah memayungi perempuan itu.

Perempuan itu tidak membalas. Helaan nafasnya terdengar berat. Ia masih menatap kedua makam itu. "Aku pulang dulu. Papa dan mama yang tenang di sana. Jangan pikirkan aku! Aku baik-baik saja sekarang,"

Kemudian perempuan itu menoleh ke arah laki-laki yang tengah memayunginya. Tanpa kata, ia berjalan pergi dan laki-laki itu senantiasa mengikuti. Mereka berdua berjalan meninggalkan tempat pemakaman di bawah guyuran hujan dan masuk ke dalam sebuah mobil. Perempuan itu duduk di kursi penumpang, sedangkan laki-laki tadi duduk di kursi kemudi. Mobil segera melaju dengan kecepatan sedang. Jalanan tampak tidak terlalu ramai karena hujan yang sangat deras. Udara dingin menusuk sampai ke tulang. Beruntung di dalam mobil sudah di atur agar terasa hangat. Sehingga perempuan itu tidak merasakan kedinginan, meski pakaiannya sedikit basah.

"Apa nona baik-baik saja?" tanya laki-laki yang sedang mengemudikan mobil. Matanya melirik sekilas ke arah perempuan di kursi penumpang. Perempuan itu tampak duduk bersandar sambil melihat ke arah luar jendela.

"Its okay. Aku baik-baik saja," jawab perempuan itu bernada pelan tapi masih terdengar.

"Sudah lama, ya? Tapi kesedihan ini tetap sama," sambungnya.

"Kehilangan orang yang kita cintai adalah kesedihan terbesar dalam hidup, nona. Wajar jika nona Quella tidak bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan perasaan sedih itu. Saya juga pernah merasakannya," ucap laki-laki itu tanpa raut wajah apa pun.

Quella Xaviera--Nama dari perempuan itu. Usianya sudah memasuki 21 tahun. Wajahnya nan cantik menurun dari mamanya. Postur tubuhnya cukup sempurna untuk perempuan seusianya. Selain cantik, ia juga perempuan yang pintar. Kepintarannya menurun dari sang papa. Quella merupakan anak tunggal, tentu apa pun yang ada dirinya terdapat perpaduan keturunan kedua orang tuanya. Baik secara fisik, maupun kemampuan. Tidak heran jika orang-orang yang dekat dengannya menyebut ia sebagai anak perempuan sempurna. Meski kenyataannya tidak ada manusia sempurna, begitu pula Quella. Ia juga banyak kurangnya tapi kelebihannya menutupi semua itu.

Orang-orang mungkin berpikir Quella hidup bahagia karena hidup dengan kekayaan. Tidak--Semua itu tidak sepenuhnya benar. Hidupnya sekarang tidak sebahagia dulu saat orang tuanya masih hidup. Benar. Orang tua Quella telah meninggal sejak 4 tahun lalu. Sang papa meninggal karena serangan jantung, begitu pula dengan mamanya yang mengalami kecelakaan saat pulang kerja. Kepergian mereka berdua yang beriringan waktunya, menimbulkan rasa shock berat pada Quella. Bayangkan saja betapa terkejut dirinya saat baru saja kehilangan sang papa, mamanya juga ikut menyusul. Tentu hal itu membuat kesedihan mendalam di hati Quella dan sampai saat ini masih ia rasakan. Tidak ada yang berubah, hatinya tetap merasa sangat sedih.

Sejak kepergian kedua orang tuanya, Quella hidup seorang diri. Ia perlu beberapa waktu untuk bisa bangkit dari kesedihannya. Sampai akhirnya ia sudah menerima kenyataan yang menyedihkan. Quella bangkit untuk melanjutkan kehidupannya. Hari-hari mulai di laluinya seperti biasa. Ia memfokuskan diri dalam menempuh pendidikan yang berlanjut ke jenjang atas. Sesuai harapan orang tuanya, Quella kuliah di jurusan impiannya. Desainer--Itu adalah jurusan impiannya sekaligus cita-citanya. Dulu orang tuanya berharap bahwa Quella akan mewujudkan semua yang dirinya impikan.

Quella melakukannya sekarang tapi juga mengambil satu jurusan lain--Jurusan Bussines Management. Dirinya ingin menjadi pembisnis yang handal seperti orang tuanya. Sehingga ia mengambil 2 jurusan sekaligus dan sudah mendapat gelar S1. Saat ini dirinya tengah mengejar S2 di salah satu Universitas yang ada di Amerika Serikat. Masih ada satu langkah yang perlu di selesaikannya untuk bisa mencapai impiannya itu.

"Kamu pernah kehilangan siapa?" tanya Quella menatap punggung laki-laki yang tidak lain adalah asisten pribadinya--Namanya Billy.

Billy terdiam sesaat, sebelum menjawab pertanyaan Quella. "Kekasih saya. Dia meninggal karena sakit yang di deritanya,"

Quella terkejut mendengar hal itu. Ia benar-benar tidak tahu bahwa Billy pernah punya kekasih. Secara Billy adalah orang yang terbilang jarang di dekati perempuan. Bukan karena jelek, tetapi sifatnya begitu kaku dan sedikit tidak peka. Makanya Quella tidak menyangka mendengar jawaban dari Asisten Pribadinya itu.

"Bil--Maaf. Aku tidak bermaksud membuatmu sedih," lirih Quella dengan perasaan bersalah di hatinya. Seharusnya ia tidak bertanya seperti itu.

"Tidak apa-apa, nona. Saya tidak bersedih lagi. Dia sudah tenang di sana," sahut Billy tersenyum tipis, hampir tidak terlihat.

Quella tidak bersuara lagi. Ia takut salah bicara dan menyebabkan Billy merasa sedih. Cukup dirinya yang saat ini merasakannya, tidak perlu mengajak orang lain. Meski asisten pribadinya itu mengatakan tidak bersedih lagi tapi rasanya ia tengah berbohong. Billy menutupi kesedihannya sampai orang lain akan berpikir bahwa ia selalu bahagia.

"Em--Kamu sudah pesankan tiket saya?" tanya Quella usai terdiam sesaat dan mengganti topik pembahasan.

"Sudah, nona. Besok pagi jadwal pemberangkatan Anda," jawab Billy tanpa melirik Quella lewat kaca depan mobil. Ia cukup sadar diri untuk menjaga sopan santun terhadap Quella--Majikannya.

"Oke, terima kasih!" seru Quella yang kemudian kembali menatap ke arah luar jendela.

"Sama-sama, nona,"

Suasana mobil menjadi hening lagi seketika. Billy fokus mengemudi, sedangkan Quella sibuk menatap ke arah luar jendela. Kesedihannya kembali menggrogoti pikirannya. Sudah 4 tahun lamanya tapi tidak ada perubahan. Hatinya masih sangat bersedih. Emosinya tidak terkendali pada saat menatap kedua makam bertuliskan nama orang tuanya. Satu-persatu kenangan muncul di benaknya. Dimana kenangan tersebut begitu indah tapi menyedihkan saat di kenang kembali. Quella ingin menangis tapi air matanya tertahan. Dirinya tidak ingin ada orang lain melihat betapa lemah dirinya. Cukup ia dan pemilik alam yang tahu bahwa dirinya tengah bersedih.

Mobil terus melaju di bawah guyuran hujan deras. Udara yang semakin dingin, tampak mendukung suasana hati Quella. Alam mengerti bahwa salah satu makhluknya tengah bersedih. Oleh karena itu hujan di turunkan dengan harapan bahwa kesedihannya dapat berkurang. Quella menyukai hujan. Baginya hujan begitu menenangkan dan setiap kali ia bersedih, hujan selalu berhasil menenangkannya.

`Terima kasih, hujan. Kamu selalu bisa membuatku tenang dalam kesedihan,` batin Quella

Terpopuler

Comments

🧡🥑⃟🦆͜͡ᴍᴜᴍᴜ𝓐𝔂⃝❥

🧡🥑⃟🦆͜͡ᴍᴜᴍᴜ𝓐𝔂⃝❥

hadir

2022-10-10

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 01. Masih Sama
2 Eps 02. Cappucino?
3 Eps 03. Kopi Tertukar
4 Eps 04. Ke Kampus
5 Eps 05. Senyuman Misterius
6 Bab 06. Hadiah Zelda
7 Bab 07. Sengaja
8 Eps 08. Jaket Hitam
9 Eps 09. Si Paling Narsis
10 Eps 10. Undangan Gerald
11 Eps 11. Apa yang Terjadi?
12 Eps 12. Bukti Cinta Sejati
13 Eps 13. Penampilan Baru
14 Eps 14. Xaviera
15 Eps 15. Tidak Sadarkan Diri
16 Eps 16. Kesedihan Vince
17 Eps 17. Kebenaran?
18 Eps 18. FlashbackOn 1
19 Eps 19. FlashbackOn 2
20 Eps 20. FlashbackOff
21 Eps 21. Mencari Tahu Kebenaran
22 Eps 22. Kecewa
23 Eps 23. Menonton Pertandingan
24 Eps 24. Terluka
25 Eps 25. Kita Perlu Bicara!
26 Eps 26. Tentang Kita
27 Eps 27. Kakak Ipar?
28 Eps 28. Menerima Kembali
29 Eps 29. Aku-Kamu
30 Eps 30. Salting
31 Eps 31. Nomor Vince
32 Eps 31. Nomor Vince
33 Eps 32. Menolak Permintaan Yocelyn
34 Eps 33. Peringatan
35 Eps 34. Pergi Keluar
36 Eps 35. Merona?
37 Eps 36. Menggenggam Tanganmu
38 Eps 37. Mendekor Panggung
39 Eps 38. Sup Daging
40 Eps 39. Paman Mengejutkanku
41 Eps 40. Dadakan
42 Eps 41. Quella Terluka
43 Eps 42. Pendarahan Hebat
44 Eps 43. Memperingatkan
45 Eps 44. Koma
46 Eps 45. Mengejutkan
47 Eps 46. Cerita Gerald
48 Eps 47. Setipis Tisu
49 Eps 48. Menemui Mereka
50 Eps 49. Perhitungan
51 Eps 50. Tersadar Dari Koma
52 Eps 51. Tapi Cinta, kan?
53 Eps 52. Kepergok?
54 Eps 53. Menceritakan
55 Eps 54. Rumah Vince
56 Eps 55. 2in
57 Eps 56. Ke Kantor Vince
58 Eps 57. Kedatangan Quella
59 Eps 58. Di Jewer
60 Eps 59. Ke Mall
61 Eps 60. Memperkenalkan
62 Eps 61. Berita
63 Eps 62. Cemburu
64 Eps 63. Menolak
65 Eps 64. For What?
66 Eps 65. Hakmu
67 Eps 66. Quella Ngambek
68 Eps 67. Pertemuan Tidak Terduga
69 Eps 68. Quella vs Stella
70 Eps 69. Gotcha!
71 Eps 70. Penerbangan Quella
72 Eps 71. Tiba di Kediaman
73 Eps 72. Menyelesaikan
74 Eps 73. Emang boleh?
75 Eps 74. Bermain Impas
76 Eps 75. Secepatnya
77 Eps 76. Quella Bersama Paman Sam
78 Eps 77. Sebentar Lagi
79 Eps 78. Mau Go Public?
80 Eps 79. Go Public
81 Eps 80. Acara Penghargaan
82 Eps 81. Mabuk
83 Eps 82. Siapa Yang Mau Menggodamu!?
84 Eps 83. Right?
85 Eps 84. Anniversary Pernikahan
86 Eps 85. TAMAT
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Eps 01. Masih Sama
2
Eps 02. Cappucino?
3
Eps 03. Kopi Tertukar
4
Eps 04. Ke Kampus
5
Eps 05. Senyuman Misterius
6
Bab 06. Hadiah Zelda
7
Bab 07. Sengaja
8
Eps 08. Jaket Hitam
9
Eps 09. Si Paling Narsis
10
Eps 10. Undangan Gerald
11
Eps 11. Apa yang Terjadi?
12
Eps 12. Bukti Cinta Sejati
13
Eps 13. Penampilan Baru
14
Eps 14. Xaviera
15
Eps 15. Tidak Sadarkan Diri
16
Eps 16. Kesedihan Vince
17
Eps 17. Kebenaran?
18
Eps 18. FlashbackOn 1
19
Eps 19. FlashbackOn 2
20
Eps 20. FlashbackOff
21
Eps 21. Mencari Tahu Kebenaran
22
Eps 22. Kecewa
23
Eps 23. Menonton Pertandingan
24
Eps 24. Terluka
25
Eps 25. Kita Perlu Bicara!
26
Eps 26. Tentang Kita
27
Eps 27. Kakak Ipar?
28
Eps 28. Menerima Kembali
29
Eps 29. Aku-Kamu
30
Eps 30. Salting
31
Eps 31. Nomor Vince
32
Eps 31. Nomor Vince
33
Eps 32. Menolak Permintaan Yocelyn
34
Eps 33. Peringatan
35
Eps 34. Pergi Keluar
36
Eps 35. Merona?
37
Eps 36. Menggenggam Tanganmu
38
Eps 37. Mendekor Panggung
39
Eps 38. Sup Daging
40
Eps 39. Paman Mengejutkanku
41
Eps 40. Dadakan
42
Eps 41. Quella Terluka
43
Eps 42. Pendarahan Hebat
44
Eps 43. Memperingatkan
45
Eps 44. Koma
46
Eps 45. Mengejutkan
47
Eps 46. Cerita Gerald
48
Eps 47. Setipis Tisu
49
Eps 48. Menemui Mereka
50
Eps 49. Perhitungan
51
Eps 50. Tersadar Dari Koma
52
Eps 51. Tapi Cinta, kan?
53
Eps 52. Kepergok?
54
Eps 53. Menceritakan
55
Eps 54. Rumah Vince
56
Eps 55. 2in
57
Eps 56. Ke Kantor Vince
58
Eps 57. Kedatangan Quella
59
Eps 58. Di Jewer
60
Eps 59. Ke Mall
61
Eps 60. Memperkenalkan
62
Eps 61. Berita
63
Eps 62. Cemburu
64
Eps 63. Menolak
65
Eps 64. For What?
66
Eps 65. Hakmu
67
Eps 66. Quella Ngambek
68
Eps 67. Pertemuan Tidak Terduga
69
Eps 68. Quella vs Stella
70
Eps 69. Gotcha!
71
Eps 70. Penerbangan Quella
72
Eps 71. Tiba di Kediaman
73
Eps 72. Menyelesaikan
74
Eps 73. Emang boleh?
75
Eps 74. Bermain Impas
76
Eps 75. Secepatnya
77
Eps 76. Quella Bersama Paman Sam
78
Eps 77. Sebentar Lagi
79
Eps 78. Mau Go Public?
80
Eps 79. Go Public
81
Eps 80. Acara Penghargaan
82
Eps 81. Mabuk
83
Eps 82. Siapa Yang Mau Menggodamu!?
84
Eps 83. Right?
85
Eps 84. Anniversary Pernikahan
86
Eps 85. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!