Eps 03. Kopi Tertukar

Quella beranjak pergi meninggalkan meja pemesanan itu. Matanya sempat melirik laki-laki yang tengah mengambil pesanan kopi yang rasanya sama dengannya. Entah mengapa rasanya wajah laki-laki itu begitu familiar untuknya. Tetapi sudahlah--Ia tidak ingin memikirkannya sebab tidak penting. Quella berjalan menuju taksi yang masih menunggunya di luar bangunan Coffeshop. Belum sempat masuk ke dalam taksi, seseorang memanggilnya dari belakang.

"Nona!"

Spontan Quella langsung berbalik badan. Sosok laki-laki yang di temuinya tadi di dalam Choffeshop, kini berdiri tidak jauh darinya. Sepertinya memang ia yang memanggil dan Quella merasa panggilan itu memang di tujukan untuknya. Apalagi tidak ada perempuan selain dirinya di situ.

"Heum ya?" sentak Quella memastikan bahwa benar laki-laki itu memanggilnya.

Laki-laki itu berjalan mendekatinya sambil memegang gelas kopi. Langkahnya terhenti tepat di hadapan Quella. "Kopi kita tertukar,"

"Tertukar?" ulang Quella dengan dahi mengernyit.

"Hmmm," laki-laki itu menganggukkan kepalanya.

"Bukankah pelayan tadi mengatakan rasa kopi kita sama? Jadi bagaimana bisa tertukar?" tanya Quella bingung.

"Rasanya memang sama tapi takarannya berbeda. Coba lihatlah label di gelas nona!" jawab laki-laki itu menunjukkan bagian label yang ada di gelas kopi di tangannya.

Quella melakukan seperti yang di katakan laki-laki itu. Meski labelnya tidak besar tapi tulisannya jelas. Benar--Kopi mereka memang tertukar. Quella tadi memesan kopi dengan takaran gula satu setengah sendok. Sedangkan, di gelasnya bertuliskan hanya satu sendok gula.

"Ah iya. Kopi kita memang tertukar. Beruntung tuan memeriksanya lebih dulu. Jika tidak--Mungkin kita tidak bisa bertukar kembali," Quella tersenyum tipis. Hampir saja ia pulang dengan meminum kopi pesanan orang lain.

"Hmmm benar," sekali lagi laki-laki itu berdehem pelan. Raut wajahnya tampak datar, tanpa tersenyum.

Quella tersenyum kikuk. Bingung dengan sikap laki-laki di hadapannya. Mungkin memang sejatinya laki-laki itu bersikap datar. Jangankan untuk banyak bicara, tersenyum pun jarang. Aneh.

"Em ini," Quella mengulurkan tangannya dan memberikan gelas kopi pada laki-laki tersebut.

Lantas laki-laki itu langsung menukar gelas kopinya dengan punya Quella. Kini gelas kopi mereka sudah benar. Tidak tertukar lagi.

"Baiklah. Kalau begitu senang bertemu denganmu, tuan!" sambungnya yang kemudian bergegas masuk ke dalam taksi tanpa menunggu balasan. Ia tidak ingin berlama-lama berhadapan dengan laki-laki itu.

Sopir taksi segera melajukan taksi, usai mendengar perintah Quella. Taksi tersebut melaju cepat meninggalkan laki-laki yang masih berdiri di tempatnya. Laki-laki itu menatap intens taksi yang di tumpangi Quella dan mulai pergi menjauh. Tidak berselang lama, sebuah mobil hitam berhenti di dekatnya. Seseorang turun dari mobil dan menghampirinya.

"Bagaimana, tuan?" tanya orang tersebut.

"Dia masih tidak mengingat saya," jawab laki-laki itu dengan hembusan nafas berat.

"Cepat atau lambat, nona akan mengingat tuan. Percayalah! Ini hanya masalah waktu," ucap orang tersebut berusaha menenangkan laki-laki yang di panggilnya tuan.

"Hmmm ya. Ayo pergi!" seru laki-laki itu, bersamaan dengan menghilangnya taksi tadi dari penglihatannya.

"Baik tuan,"

Kemudian laki-laki itu berjalan masuk ke dalam mobil. Orang tadi juga masuk dan duduk di kursi kemudi. Mobil segera melaju ke arah berlawanan dengan taksi yang Quella tumpangi tadi.

***

Taksi yang di tumpangi Quella telah berhenti tepat di halaman sebuah rumah berukuran minimalis. Quella turun dari dalam taksi. Sang sopir mengeluarkan kopernya dari bagasi. Barulah setelahnya Quella membayar ongkosnya. Setelahnya taksi tersebut pergi meninggalkan Quella yang langsung berjalan masuk ke dalam rumah itu. Selama 2 tahun terakhir, rumah tersebut menjadi tempat tinggal Quella. Ukurannya benar-benar minimalis. Di dalamnya hanya terdapat satu kamar tidur, satu kamar mandi serta dapur yang menyatu dengan meja makan dan ruang tamu. Namun meski berukuran minimalis, tempatnya sangat nyaman. Memang cocok untuk di tinggali seorang mahasiswi seperti Quella.

Padahal jika Quella ingin, bisa saja dirinya tinggal di rumah yang lebih besar. Tentu dengan fasilitas serba mewah. Tetapi, ia tidak melakukannya sama sekali. Rumah berukuran minimalis seperti itu, sudah lebih dari cukup untuknya. Selain itu, dirinya ingin orang-orang beranggapan bahwa dirinya benar bukan terlahir dari keluarga kaya. Ia juga sengaja bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran. Tentu semua itu di lakukan demi memaksimalkan kehidupannya sebagai perempuan sederhana. Ada banyak hal yang ia dapatkan dari kesederhanaannya. Salah satunya adalah dapat menemukan orang-orang yang mau berteman dengannya tanpa memandang latar belakang keluarga.

"Sebaiknya aku mandi dulu, baru tidur. Badanku terasa lengket," gumam Quella sembari meletakkan kopernya di samping lemari pakaian yang berada di kamarnya.

Quella berjalan menuju kamar mandi dan langsung membersihkan dirinya. Cukup lama ia berada di dalam kamar mandi, sebelum akhirnya keluar dengan balutan handuk kimono. Rambutnya sedikit basah. Tampak dirinya lebih segar dari sebelumnya. Quella mengambil setelan pakaian tidur berwarna hitam di dalam lemari dan memakainya. Selesai berpakaian, Quella sempat merapikan rambutnya terlebih dulu tanpa di keringkan karena rambutnya tidak terlalu basah. Lalu ia berbaring di atas kasur yang sudah 1 minggu tidak di tidurinya. Hal itu karena selama 1 minggu kemarin, Quella pulang ke Inggris untuk berlibur.

"Nyamannya," ucap Quella merasakan betapa nyaman kasurnya tersebut. Kenyamanan yang di rindukan. Sampai tanpa terasa matanya mulai terpejam. Perjalanan dari Inggris cukup melelahkan. Meski hampir setengah waktu perjalanan ia habiskan dengan tidur.

Jarum jam terus berputar. Udara semakin mendingin saat malam mulai larut. Tetapi, hal itu tidak membuat tidur Quella terganggu. Perempuan itu justru semakin terlelap dalam hangatnya selimut yang menutupi tubuhnya. Tanpa terasa, malam kini berganti siang. Matahari tampak enggan menunjukkan cahayanya hari ini. Sehingga Quella masih nyaman dalam posisinya, sampai dering ponsel terdengar. Dengan berat, Quella membuka kedua matanya perlahan. Cahaya mulai masuk memenuhi penglihatannya. Perlu beberapa menit untuk kesadarannya benar-benar terkumpul. Setelah itu, baru Quella mengambil ponselnya yang masih berada di dalam tas. Suara dering ponsel sudah berhenti usai terdengar beberapa kali.

Quella melihat nama orang yang sedari tadi membuat ponselnya berdering. Kemudian jarinya menekan ikon memanggil kembali. Tidak berselang lama, panggilannya sudah terhubung.

"Ada apa?" tanya Quella langsung to the point. Jujur saja, matanya masih mengantuk.

[Zelda📞: Lo baru bangun?]

"Bangun karena lo," jawab Quella dengan suara serak khas bangun tidur.

[Zelda📞: Hehehe.. Sorry. Gue kira lo udah bangun]

"Gakpapa. Emangnya ada apa lo telepon gue pagi-pagi gini?" sesekali mata Quella terpejam, menahan ngantuk. Berat memang.

[Zelda📞: Ke kampus yuk!]

"Ngapain? Bukannya besok kita baru turun?" tanya Quella bingung dengan ajakan Zelda--Sang sahabat.

[Zelda📞: Hari ini ada kegiatan para mahasiswa baru. Lumayanlah buat kita cuci mata di sana]

Quella mendengus pelan. "Lo aja deh sendiri atau ajak Wileen. Gue mau istirahat hari ini. Baru kemarin malam gue pulang,"

[Zelda📞: Memangnya lo habis darimana tadi malam?]

Shittt

Quella berdecak pelan. Dirinya lupa bahwa sahabatnya itu tidak tahu tentang identitasnya yang asli.

"Pulang kerja. Udah ya. Gue tidur lagi!" seru Quella cepat sembari ingin mematikan panggilan tapi di hentikan Zelda.

Episodes
1 Eps 01. Masih Sama
2 Eps 02. Cappucino?
3 Eps 03. Kopi Tertukar
4 Eps 04. Ke Kampus
5 Eps 05. Senyuman Misterius
6 Bab 06. Hadiah Zelda
7 Bab 07. Sengaja
8 Eps 08. Jaket Hitam
9 Eps 09. Si Paling Narsis
10 Eps 10. Undangan Gerald
11 Eps 11. Apa yang Terjadi?
12 Eps 12. Bukti Cinta Sejati
13 Eps 13. Penampilan Baru
14 Eps 14. Xaviera
15 Eps 15. Tidak Sadarkan Diri
16 Eps 16. Kesedihan Vince
17 Eps 17. Kebenaran?
18 Eps 18. FlashbackOn 1
19 Eps 19. FlashbackOn 2
20 Eps 20. FlashbackOff
21 Eps 21. Mencari Tahu Kebenaran
22 Eps 22. Kecewa
23 Eps 23. Menonton Pertandingan
24 Eps 24. Terluka
25 Eps 25. Kita Perlu Bicara!
26 Eps 26. Tentang Kita
27 Eps 27. Kakak Ipar?
28 Eps 28. Menerima Kembali
29 Eps 29. Aku-Kamu
30 Eps 30. Salting
31 Eps 31. Nomor Vince
32 Eps 31. Nomor Vince
33 Eps 32. Menolak Permintaan Yocelyn
34 Eps 33. Peringatan
35 Eps 34. Pergi Keluar
36 Eps 35. Merona?
37 Eps 36. Menggenggam Tanganmu
38 Eps 37. Mendekor Panggung
39 Eps 38. Sup Daging
40 Eps 39. Paman Mengejutkanku
41 Eps 40. Dadakan
42 Eps 41. Quella Terluka
43 Eps 42. Pendarahan Hebat
44 Eps 43. Memperingatkan
45 Eps 44. Koma
46 Eps 45. Mengejutkan
47 Eps 46. Cerita Gerald
48 Eps 47. Setipis Tisu
49 Eps 48. Menemui Mereka
50 Eps 49. Perhitungan
51 Eps 50. Tersadar Dari Koma
52 Eps 51. Tapi Cinta, kan?
53 Eps 52. Kepergok?
54 Eps 53. Menceritakan
55 Eps 54. Rumah Vince
56 Eps 55. 2in
57 Eps 56. Ke Kantor Vince
58 Eps 57. Kedatangan Quella
59 Eps 58. Di Jewer
60 Eps 59. Ke Mall
61 Eps 60. Memperkenalkan
62 Eps 61. Berita
63 Eps 62. Cemburu
64 Eps 63. Menolak
65 Eps 64. For What?
66 Eps 65. Hakmu
67 Eps 66. Quella Ngambek
68 Eps 67. Pertemuan Tidak Terduga
69 Eps 68. Quella vs Stella
70 Eps 69. Gotcha!
71 Eps 70. Penerbangan Quella
72 Eps 71. Tiba di Kediaman
73 Eps 72. Menyelesaikan
74 Eps 73. Emang boleh?
75 Eps 74. Bermain Impas
76 Eps 75. Secepatnya
77 Eps 76. Quella Bersama Paman Sam
78 Eps 77. Sebentar Lagi
79 Eps 78. Mau Go Public?
80 Eps 79. Go Public
81 Eps 80. Acara Penghargaan
82 Eps 81. Mabuk
83 Eps 82. Siapa Yang Mau Menggodamu!?
84 Eps 83. Right?
85 Eps 84. Anniversary Pernikahan
86 Eps 85. TAMAT
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Eps 01. Masih Sama
2
Eps 02. Cappucino?
3
Eps 03. Kopi Tertukar
4
Eps 04. Ke Kampus
5
Eps 05. Senyuman Misterius
6
Bab 06. Hadiah Zelda
7
Bab 07. Sengaja
8
Eps 08. Jaket Hitam
9
Eps 09. Si Paling Narsis
10
Eps 10. Undangan Gerald
11
Eps 11. Apa yang Terjadi?
12
Eps 12. Bukti Cinta Sejati
13
Eps 13. Penampilan Baru
14
Eps 14. Xaviera
15
Eps 15. Tidak Sadarkan Diri
16
Eps 16. Kesedihan Vince
17
Eps 17. Kebenaran?
18
Eps 18. FlashbackOn 1
19
Eps 19. FlashbackOn 2
20
Eps 20. FlashbackOff
21
Eps 21. Mencari Tahu Kebenaran
22
Eps 22. Kecewa
23
Eps 23. Menonton Pertandingan
24
Eps 24. Terluka
25
Eps 25. Kita Perlu Bicara!
26
Eps 26. Tentang Kita
27
Eps 27. Kakak Ipar?
28
Eps 28. Menerima Kembali
29
Eps 29. Aku-Kamu
30
Eps 30. Salting
31
Eps 31. Nomor Vince
32
Eps 31. Nomor Vince
33
Eps 32. Menolak Permintaan Yocelyn
34
Eps 33. Peringatan
35
Eps 34. Pergi Keluar
36
Eps 35. Merona?
37
Eps 36. Menggenggam Tanganmu
38
Eps 37. Mendekor Panggung
39
Eps 38. Sup Daging
40
Eps 39. Paman Mengejutkanku
41
Eps 40. Dadakan
42
Eps 41. Quella Terluka
43
Eps 42. Pendarahan Hebat
44
Eps 43. Memperingatkan
45
Eps 44. Koma
46
Eps 45. Mengejutkan
47
Eps 46. Cerita Gerald
48
Eps 47. Setipis Tisu
49
Eps 48. Menemui Mereka
50
Eps 49. Perhitungan
51
Eps 50. Tersadar Dari Koma
52
Eps 51. Tapi Cinta, kan?
53
Eps 52. Kepergok?
54
Eps 53. Menceritakan
55
Eps 54. Rumah Vince
56
Eps 55. 2in
57
Eps 56. Ke Kantor Vince
58
Eps 57. Kedatangan Quella
59
Eps 58. Di Jewer
60
Eps 59. Ke Mall
61
Eps 60. Memperkenalkan
62
Eps 61. Berita
63
Eps 62. Cemburu
64
Eps 63. Menolak
65
Eps 64. For What?
66
Eps 65. Hakmu
67
Eps 66. Quella Ngambek
68
Eps 67. Pertemuan Tidak Terduga
69
Eps 68. Quella vs Stella
70
Eps 69. Gotcha!
71
Eps 70. Penerbangan Quella
72
Eps 71. Tiba di Kediaman
73
Eps 72. Menyelesaikan
74
Eps 73. Emang boleh?
75
Eps 74. Bermain Impas
76
Eps 75. Secepatnya
77
Eps 76. Quella Bersama Paman Sam
78
Eps 77. Sebentar Lagi
79
Eps 78. Mau Go Public?
80
Eps 79. Go Public
81
Eps 80. Acara Penghargaan
82
Eps 81. Mabuk
83
Eps 82. Siapa Yang Mau Menggodamu!?
84
Eps 83. Right?
85
Eps 84. Anniversary Pernikahan
86
Eps 85. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!