Eps 05. Senyuman Misterius

"Boleh aku duduk di sini, kak?"

Pertanyaan seseorang berhasil mengalihkan pandangan Quella dari layar ponselnya. Tampak seorang laki-laki muda dengan jaket berwarna hitam. Tubuhnya sangat tinggi dan pastinya berwajah tampan. Quella menatap kalung tagname yang bertuliskan nama dan asal sekolahnya. So, laki-laki muda itu salah satu dari banyaknya para mahasiswa baru. Quella beralih menatap sekilas keadaan sekitar. Sedikit terkejut. Pasalnya semua meja kantin sudah terisi penuh oleh para senior dan para mahasiswa baru. Mungkin dirinya terlalu fokus bermain ponsel tadi. Sehingga tidak menyadari kedatangan mereka.

"Ya, duduklah!" jawab Quella tidak datar, maupun hangat. Yah, nadanya bicaranya biasa saja. Terbilang cuek untuk orang yang baru mengenalnya.

Laki-laki muda itu tersenyum sumringah dan langsung duduk di kursi yang ada di hadapan Quella. Ia juga segera meminum habis sebotol minuman dingin yang sedari tadi di bawanya. Quella meliriknya sekilas, sebelum lanjut bermain ponsel. Dirinya juga pernah berada di posisi jadi mahasiswa baru yang melelahkan. Laki-laki muda itu pasti menahan haus sedari tadi.

"Kalau boleh tahu, nama kakak siapa dan senior tingkat berapa?" laki-laki itu memulai pembicaraan dengan ramah. Namun pembicaraan seperti itu memang sudah biasa di tanyakan oleh kebanyakam mahasiswa yang ingin berkenalan.

"Quella Xaviera. Tingkat semestar 3," Quella menjawab tanpa menatap orang yang sedang bertanya padanya. Bersamaan dengan pesanannya yang sudah datang.

"Terima kasih," sambungnya.

"Sama-sama, nona!"

Kemudian perempuan paruh baya itu pergi dari sana. Laki-laki muda itu kembali melanjutkan pembicaraan.

"Aku--Gerald Wiliam. Mahasiswa baru di fakultas Teknik mesin," ucapnya memperkenalkan diri.

Gerald Wiliam--Benar itulah namanya. Laki-laki berparas tampan yang baru berusia 18 tahun. Anak orang kaya. Tetapi, bukan berarti dirinya manja. Gerald selalu berusaha sendiri untuk mendapatkan apa yang di inginkannya. Meski orang tuanya juga selalu ingin memberikannya dengan instan. Maklum anak sulung yang begitu di manjakan. Gerald tidak terlalu suka di manjakan. Ia ingin semua di dapatkan atas usahanya sendiri. Selain bukan anak manja yang cuma bisa mengandalkan harta orang tua, Gerald terkenal akan kepintarannya dalam memperbaiki atau merakit mesin. Makanya ia memilih fakultas teknik mesin untuk mengembangkan kemampunnya. Sudah tampan, anak orang kaya, tidak manja, pintar pula. Lantas perempuan mana yang tidak menyukainya? Tentu semua suka. Terkecuali Quella yang memang belum berniat membuka hati kepada siapa pun.

"Dan salah satu calon Most Wanted kampus," timpal Quella sembari memberi isyarat mata pada Gerald. Laki-laki berbalik badan dan dapat melihat beberapa mahasiswi tengah mencuri pandang ke arahnya.

"Hhehe sepertinya iya," Gerald terkekeh. Tangannya menggaruk tekuknya yang tidak gatal.

Quella tidak membalas lagi dan meletakkan ponselnya ke dalam saku hodienya. Ia segera memulai sarapan karena sudah lapar. Sedangkan Gerald hanya menatapnya tanpa berucap apapun. Tatapan Gerald cukup membuat Quella merasa risih.

"Jangan menatap seperti itu! Gue gak suka," cetus Quella yang kembali membuat Gerald terkekeh.

"Ah sorry, kak!" ungkapnya.

Quella terus melanjutkan sarapannya, tanpa peduli keadaan sekitar. Gerald pun menyibukan diri dengan ponselnya sampai makanan yang di pesannya datang dan ia segera makan. Keadaan sekitar mereka tampak ramai akan suara maupun canda tawa yang mengiringi waktu sarapan. Seperti biasanya, kehadiran para mahasiswa baru memang akan membuat suasana seperti itu. Sangat ramai. Namun hal itu menyenangkan dan tidak membuat ada yang terganggu. Baik itu para senior atau para mahasiswa baru. Mereka saling ikut meramaikan suasana di kantin. Ada juga yang hanya ikut menyimak seperti Quella dan Gerald. Keduanya tampak diam sembari sibuk menghabiskan sarapan.

Setelah selesai sarapan, Quella beranjak pergi tanpa berucap apapun pada Gerald. Laki-laki itu juga hanya menatap kepergiaannya dengan senyuman tipis tapi terkesan misterius.

"Memang gak salah pilih,"

***

Quella berjalan menyusuri koridor kampus di lantai 2. Ia mencari keberadaan Zelda yang entah dimana. Sampai kedua matanya menyipit saat melihat gerombolan mahasiwa tengah mengkerumuni seseorang. Quella bergegas menghampiri kerumunan itu dan jeng-jeng, sang sahabatlah yang di kerumuni.

"Satu-satu ya, pasti kebagian semua kok!" seru Zelda yang tengah berselfi ria dengan satu-persatu mahasiswa baru.

Quella menggelengkan kepalanya sembari bersedekap dada. Ada-ada saja kelakuan Zelda yang sudah menjadi kebiasaan. Dan terpaksa--Quella harus menunggu beberapa menit sampai acara sesi foto itu berakhir.

"Sampai jumpa lagi ya!?" Zelda melambaikan tangan pada para mahasiswa baru yang tadi berfoto dengannya. Yah, mereka memang berwajah tampan. Selera Zelda selalu bagus.

"Udah selesai?" tanya Quella bernada sinis. Zelda menyengir kuda sambil mengerjapkan matanya beberapa kali. Perempuan itu berusaha terlihat gemas di mata Quella tapi gagal.

"Gak mempan!" sambungnya.

"Hhehe. Yuk pergi lagi! Kita belanja. Gue teraktir deh," ucap Zelda yang bergelayut manja di lengan Quella.

"Gak dulu. Gue mau langsung pulang dan istirahat," tolak Quella yang mengundang raut wajah sang sahabat.

"Quellaaaa--" pekik Zelda merengek seperti anak kecil.

"Iya-iya Zelda," terpaksa Quella mengiyakan sebelum telinga di penuhi rengekan Zelda yang begitu kencang.

"Nah gitu dong," ucap Zelda kembali tersenyum manis.

Quella memutar malas kedua bola matanya. Memang mustahil memberikan penolakan pada Zelda. Dengan langkah berat, ia bersedia menemani Zelda untuk berbelanja di salah satu mall yang berada tidak jauh dari kampus. Mereka berdua hanya perlu sekitar 15 menit untuk mencapainya. Sampai di sana, Zelda langsung mengajak Quella ke beberapa toko dan membeli barang yang di inginkannya. Quella juga di paksa membeli beberapa barang. Puas berbelanja, mereka bermain di wahana permainan yang ada di dalam mall. Mereka berdua bersenang-senang sampai merasa cukup puas. Lalu pergi membeli es krim yang begitu enak di makan.

"Seru ya? Kita sudah lama tidak melakukannya," celetuk Zelda sembari memakan es krim rasa Vanilla miliknya.

"Heum. Kita sering melewatkannya. Padahal sangat seru," sahut Quella di sela membersihkan noda es krim cokelat di sudut bibirnya.

"Dan kita sangat bersenang-senang. Sayang, Wileen gak ikut. Anak itu pasti tengah sibuk berlari-lari di tepi pantai. Terus lihat para pria tampan tanpa baju. Oh astaga--Itu sangat seksi," ucap Zelda membayangkan tubuh para pria tampan tanpa baju. Pasti terlihat seksi dan menggoda. Ia pasti tidak akan bisa mengendalikan dirinya jika melihat langsung.

"Mulai deh. Lo sama Wileen gak ada bedanya. Sama-sama suka cuci mata. Bedanya, lo cuma sekedar melihat. Kalau Wileen langsung di pacari semuanya," seloroh Quella sambil terus memakan es krimnya.

Zelda tertawa kecil. Sahabatnya itu memang benar sekali. "Cuci mata dengan melihat para pria tampan itu harus. Bisa pacarin semuanya itu bonus. Realistis aja,"

"Ya-ya, terserah lo aja," cicit Quella pelan. Rasanya tetap akan sia-sia bila terus berdebat dengan Zelda yang notabenya punya banyak alasan dan jawaban.

Episodes
1 Eps 01. Masih Sama
2 Eps 02. Cappucino?
3 Eps 03. Kopi Tertukar
4 Eps 04. Ke Kampus
5 Eps 05. Senyuman Misterius
6 Bab 06. Hadiah Zelda
7 Bab 07. Sengaja
8 Eps 08. Jaket Hitam
9 Eps 09. Si Paling Narsis
10 Eps 10. Undangan Gerald
11 Eps 11. Apa yang Terjadi?
12 Eps 12. Bukti Cinta Sejati
13 Eps 13. Penampilan Baru
14 Eps 14. Xaviera
15 Eps 15. Tidak Sadarkan Diri
16 Eps 16. Kesedihan Vince
17 Eps 17. Kebenaran?
18 Eps 18. FlashbackOn 1
19 Eps 19. FlashbackOn 2
20 Eps 20. FlashbackOff
21 Eps 21. Mencari Tahu Kebenaran
22 Eps 22. Kecewa
23 Eps 23. Menonton Pertandingan
24 Eps 24. Terluka
25 Eps 25. Kita Perlu Bicara!
26 Eps 26. Tentang Kita
27 Eps 27. Kakak Ipar?
28 Eps 28. Menerima Kembali
29 Eps 29. Aku-Kamu
30 Eps 30. Salting
31 Eps 31. Nomor Vince
32 Eps 31. Nomor Vince
33 Eps 32. Menolak Permintaan Yocelyn
34 Eps 33. Peringatan
35 Eps 34. Pergi Keluar
36 Eps 35. Merona?
37 Eps 36. Menggenggam Tanganmu
38 Eps 37. Mendekor Panggung
39 Eps 38. Sup Daging
40 Eps 39. Paman Mengejutkanku
41 Eps 40. Dadakan
42 Eps 41. Quella Terluka
43 Eps 42. Pendarahan Hebat
44 Eps 43. Memperingatkan
45 Eps 44. Koma
46 Eps 45. Mengejutkan
47 Eps 46. Cerita Gerald
48 Eps 47. Setipis Tisu
49 Eps 48. Menemui Mereka
50 Eps 49. Perhitungan
51 Eps 50. Tersadar Dari Koma
52 Eps 51. Tapi Cinta, kan?
53 Eps 52. Kepergok?
54 Eps 53. Menceritakan
55 Eps 54. Rumah Vince
56 Eps 55. 2in
57 Eps 56. Ke Kantor Vince
58 Eps 57. Kedatangan Quella
59 Eps 58. Di Jewer
60 Eps 59. Ke Mall
61 Eps 60. Memperkenalkan
62 Eps 61. Berita
63 Eps 62. Cemburu
64 Eps 63. Menolak
65 Eps 64. For What?
66 Eps 65. Hakmu
67 Eps 66. Quella Ngambek
68 Eps 67. Pertemuan Tidak Terduga
69 Eps 68. Quella vs Stella
70 Eps 69. Gotcha!
71 Eps 70. Penerbangan Quella
72 Eps 71. Tiba di Kediaman
73 Eps 72. Menyelesaikan
74 Eps 73. Emang boleh?
75 Eps 74. Bermain Impas
76 Eps 75. Secepatnya
77 Eps 76. Quella Bersama Paman Sam
78 Eps 77. Sebentar Lagi
79 Eps 78. Mau Go Public?
80 Eps 79. Go Public
81 Eps 80. Acara Penghargaan
82 Eps 81. Mabuk
83 Eps 82. Siapa Yang Mau Menggodamu!?
84 Eps 83. Right?
85 Eps 84. Anniversary Pernikahan
86 Eps 85. TAMAT
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Eps 01. Masih Sama
2
Eps 02. Cappucino?
3
Eps 03. Kopi Tertukar
4
Eps 04. Ke Kampus
5
Eps 05. Senyuman Misterius
6
Bab 06. Hadiah Zelda
7
Bab 07. Sengaja
8
Eps 08. Jaket Hitam
9
Eps 09. Si Paling Narsis
10
Eps 10. Undangan Gerald
11
Eps 11. Apa yang Terjadi?
12
Eps 12. Bukti Cinta Sejati
13
Eps 13. Penampilan Baru
14
Eps 14. Xaviera
15
Eps 15. Tidak Sadarkan Diri
16
Eps 16. Kesedihan Vince
17
Eps 17. Kebenaran?
18
Eps 18. FlashbackOn 1
19
Eps 19. FlashbackOn 2
20
Eps 20. FlashbackOff
21
Eps 21. Mencari Tahu Kebenaran
22
Eps 22. Kecewa
23
Eps 23. Menonton Pertandingan
24
Eps 24. Terluka
25
Eps 25. Kita Perlu Bicara!
26
Eps 26. Tentang Kita
27
Eps 27. Kakak Ipar?
28
Eps 28. Menerima Kembali
29
Eps 29. Aku-Kamu
30
Eps 30. Salting
31
Eps 31. Nomor Vince
32
Eps 31. Nomor Vince
33
Eps 32. Menolak Permintaan Yocelyn
34
Eps 33. Peringatan
35
Eps 34. Pergi Keluar
36
Eps 35. Merona?
37
Eps 36. Menggenggam Tanganmu
38
Eps 37. Mendekor Panggung
39
Eps 38. Sup Daging
40
Eps 39. Paman Mengejutkanku
41
Eps 40. Dadakan
42
Eps 41. Quella Terluka
43
Eps 42. Pendarahan Hebat
44
Eps 43. Memperingatkan
45
Eps 44. Koma
46
Eps 45. Mengejutkan
47
Eps 46. Cerita Gerald
48
Eps 47. Setipis Tisu
49
Eps 48. Menemui Mereka
50
Eps 49. Perhitungan
51
Eps 50. Tersadar Dari Koma
52
Eps 51. Tapi Cinta, kan?
53
Eps 52. Kepergok?
54
Eps 53. Menceritakan
55
Eps 54. Rumah Vince
56
Eps 55. 2in
57
Eps 56. Ke Kantor Vince
58
Eps 57. Kedatangan Quella
59
Eps 58. Di Jewer
60
Eps 59. Ke Mall
61
Eps 60. Memperkenalkan
62
Eps 61. Berita
63
Eps 62. Cemburu
64
Eps 63. Menolak
65
Eps 64. For What?
66
Eps 65. Hakmu
67
Eps 66. Quella Ngambek
68
Eps 67. Pertemuan Tidak Terduga
69
Eps 68. Quella vs Stella
70
Eps 69. Gotcha!
71
Eps 70. Penerbangan Quella
72
Eps 71. Tiba di Kediaman
73
Eps 72. Menyelesaikan
74
Eps 73. Emang boleh?
75
Eps 74. Bermain Impas
76
Eps 75. Secepatnya
77
Eps 76. Quella Bersama Paman Sam
78
Eps 77. Sebentar Lagi
79
Eps 78. Mau Go Public?
80
Eps 79. Go Public
81
Eps 80. Acara Penghargaan
82
Eps 81. Mabuk
83
Eps 82. Siapa Yang Mau Menggodamu!?
84
Eps 83. Right?
85
Eps 84. Anniversary Pernikahan
86
Eps 85. TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!