Cinta Narsis Bos Arogan

Cinta Narsis Bos Arogan

Pertemuan pertama membawa petaka

Sebuah mobil mewah berderetan memasuki kawasan gedung pencakar langit. AEIR PHONE adalah perusahaan smartphone terunggul beberapa tahun terakhir ini..

Vander Boy, biasa di sapa Tuan muda Vander adalah seorang pengusaha muda yang meneruskan bisnis ayahnya di bidang teknologi smartphone ini.

Usia yang sudah mapan, Vander semakin di hormati oleh kalangan koleganya, terutama mereka yang memiliki gadis perempuan.

Namun sejauh ini, Vander yang memiliki sindrom anti wanita terus menolak secara terang-terangan jika ia tidak akan menikah.

Tampan, mapan, dermawan, berkarisma sudah menjadi bawaannya sejak dini.

Beberapa bodyguard bersusun rapi untuk menyambut kedatangan bos mereka yang baru saja pulang dari belajar di luar negeri.

Untuk meneruskan perusahaan besar milik ayahnya, jelas Vander harus memiliki keahlian yang memumpuni untuk ikut bersaing.

Potret karismatik Vander terus tertampang di setiap layar besar (vidiotron) AEIR PHONE. Vander berjalan dengan dingin menuju ke ruangan kerjanya.

Namun ketika akan memasuki lift pribadinya, Vander terkejut karena ada seorang wanita yang sedang berjongkok di dalam lift sambil membawa kemoceng dan juga sapu di tangannya.

Beberapa mata menatap gadis itu yang terlihat terkejut melihat atasannya ada di depan matanya.

Vander menaiki ke dua alisnya menandakan ia terheran-heran karena ada yang berani menaiki lift pribadinya.

Gadis yang bernama Netty Jelita itu pun langsung merutuki kebodohannya. Hanya karena pria yang ia suka ada di lift sebelah, jadi dia dengan berani memasuki kawasan lift CEO-nya.

Netty buru-buru keluar dan membungkuk badan di depan Vander.

"Maaf tuan, sungguh saya tidak sengaja, saya terpaksa menggunaka-.." Netty terhenti ketika Vander langsung masuk ke dalam lift dan tidak mendengarkan Netty.

Setelah anak buah Vander menutup pintu lift, barulah Netty menghela nafas lega.

"Ya tuhan, bodohnya aku.. mengapa aku bisa seceroboh ini sih. Matilah aku," umpat Netty merutuki dirinya sendiri. Netty sangat yakin, dia akan mendapatkan masalah yang sangat besar karena ini.

Di dalam ruangan Vander, dia langsung menatap beberapa berkas yang ada di atas meja. Meski dia terlihat fokus bekerja, namun bayang-bayang Netty selalu mengganggu otaknya.

"Urus wanita tadi, aku tidak ingin melihatnya," titah Vander kepada anak buahnya.

"Baik, Tuan!" sahut anak buah dengan cepat.

Netty terlihat tidak bersemangat di ruang khusus pekerja kebersihan. Sahabat Netty terus menghiburnya meski m

Ia belum tau apa sebenarnya yang terjadi kepada Netty.

"Sayang, ayo dong, kita harus makan, kamu kenapa sih, kenapa dari tadi melamun terus?" tanya gadis muda bernama Ajeng, sahabat Netty.

"Aku sedang tidak bersemangat. Haaaaah..! cari kerja sekarang ini susah, kemana lagi aku harus mencari kerja?" racau Netty membuat Ajeng bingung.

"Kamu ini bicara apa sih!? Kita sudah beruntung bekerja di sini. Tidak perlu memikirkan pekerjaan lain, meskipun kita hanya bekerja sebagai bersih-bersih di sini, namun gaji kita hampir sama dengan mereka bekerja di perusahaan sebelah. Meski kerja mereka hanya duduk, namun itu tidak sehat untuk tubuh. Lebih baik begini, selain cari uang, kita juga dapat sehatnya. Hehehe.." hibur Ajeng meyakinkan Netty maupun dirinya sendiri.

Netty dengan lesu menatap Ajeng masih menyengir kearahnya. Netty menghembus nafas berat.

"Aku akan di pecat, aku akan segera di pecat, apa kamu tau!?" ucap Netty frustasi.

"Apa!?" Ajeng ternganga.

Belum juga Netty menjelaskan, salah satu anak buah Vander masuk ke dalam ruangan di mana Netty dan Ajeng sedang bercengkrama.

Netty dan Ajeng pun sangat terkejut dengan kehadiran anak buah Vander. Bos dan bawahan benar-benar sangat menyebalkan. Mereka mampu membuat orang di sekitar mereka langsung terkena asma mendadak.

Ajeng dan Netty langsung berdiri menghadap anak buah Vander.

"Eh, ada Abang ganteng. Ada apa Abang ke sini, tumben?" tanya Ajeng cengengesan.

"Kamu!" Anak buah itu menunjuk Netty.

"Sa-saya?" sahut Netty gugup setengah mati.

(Matilah aku. Ini pasti bencana yang ku khawatirkan). batin Netty.

"Kamu tahu kesalahan mu? Ini surat pemecatan dengan tidak hormat dari Tuan muda kami. Untuk sisa gaji kamu bisa datang ke bagian personalia." tandas pria berparas gagah itu.

Netty yang melihat surat pemecatan itu pun langsung berlutut dan mengeluarkan air mata meski dia sangat sulit untuk melakukan itu.

Kelemahannya Netty adalah, dia kesulitan meneteskan air mata meski dia sangat ingin menangis.

"Pak, aku mohon maafkan aku, sungguh aku bersalah, tapi aku mohon beri aku kesempatan satu kali saja. Aku janji tidak akan melakukannya!" Netty berusaha sekuat tenaga untuk menangis dan meyakinkan anak buah Vander.

Namun, anak buah Vander hanya menatap Betty dengan dingin. Di matanya, Netty terlihat hanya sedang bersandiwara. Netty seperti seseorang yang tidak mengakui kesalahannya.

"Tidak perlu berakting di depanku. Segera kemasi barang-barangmu dan pergi dari sini!" ujar anak buah Vander dengan tegas.

Netty pun merasa kecewa dan mengelap air mata yang hanya sebutir di pipinya itu.

Ajeng yang melihat temannya benar-benar akan habis pun langsung mengeluarkan jurus aktingnya yang luar biasa.

Dia maju dengan air mata yang mengalir deras, sederas hujan di malam Jum'at.

"Hiks..hiks.. Abang, sampai hati kau tega memecat bawahan yang di gaji dengan murah ini? Kami bekerja siang dan malam membersihkannya gedung yang luas ini, seluas hamparan derita hatiku yang tiada ujung. Hanya karena kesalahan kecil, Abang lupa dengan keringat kami yang menetes di gedung ini?" ucap Ajeng penuh Akting.

(Dalam hati. Gila, keren habis akting gua. Ini pasti berhasil. Gak sia-sia gua kursus drama waktu sekolah dulu.)

Prok prok prok..

Dalam hati Netty bertepuk tangan untuk sahabatnya yang sangat keren dan baik hati. Dia yakin, rayuan Ajeng akan berhasil meyakinkan anak buah Vander.

Anak buah Vander menaikan salah satu alisnya. Tatapannya tidak berubah, masih acuh tak acuh.

"Siapa namamu?" tanya anak buah Vander.

"Ajeng!" sahut Ajeng dengan cepat sambil tersenyum.

"Sebentar lagi surat pemecatan mu akan dibuat. Alasannya adalah, kamu telah mengotori gedung ini dengan keringat mu." ujar anak buah Vander tanpa memperdulikan ekspresi wajah Netty dan Ajeng yang seperti orang mendapatkan uang triliunan.

Sebelum Netty dan Ajeng sadar, anak buah Vander pergi begitu saja.

"Tidaaak....! Pak, tadi itu hanya pribahasa saja, saya tidak benar-benar mengotori kantor ini dengan keringat saya!?" Ajeng berlari membututi anak buah Vander.

Namun anak buah Vander sama sekali tidak menoleh ke arah Ajeng. Dia terus berjalan dengan langkah yang cepat dan sampai di depan lift VVIP.

Langkah kaki Ajeng pun terhenti ketika pria itu memasuki lift. Ajeng yang kesal pun menodongkan pistol yang terbuat dari ibu jari dan jari telunjuknya.

Ketika pria itu membalikan badannya untuk menutup lift, dia melihat gadis yang full akting itu sedang menatapnya tajam sambil menodongkan pistol dari jarinya.

Gayanya bener-bener seperti ia sedang membawa pistol sungguhan.

Ketika pintu akan tertutup, Ajeng pun melepaskan tembakan peluru mautnya.

DHOR!

Bibir Ajeng mengayunkan kata dhor tanpa suara. Namun entah kenapa, anak buah Vander sepertinya benar-benar merasakan tembakan itu tepat di jantungnya.

Tepat ketika pintu tertutup, anak buah Vander pun langsung memegangi jantungnya.

"Konyol sekali!" desis anak buah Vander merasakan keanehan di dalam dirinya.

Netty mengajar Ajeng yang sedang berdiri di depan pintu lift. Netty melihat sahabatnya yang meniup ujung jari telunjuknya, seolah-olah sedang membuang sisa-sisa asap.

Kehaluan Ajeng sungguh di luar dugaan Netty. Ia pun menepuk jidatnya dan berlari ke arah Ajeng.

"Issshht... Apa yang kamu lakukan? Apa kamu tidak lihat, semua orang menatapmu!?" bisik Netty.

"Jika ada seorang sutradara yang mencariku, beri tahu alamat ku." jawab Ajeng dengan percaya diri. Dia memantapkan hatinya, jika ia akan melanjutkan cita-citanya untuk menjadi aktris.

Netty yang melihat khayalan sang sahabat yang semakin menjadi-jadi pun dengan buru-buru menyeret tubuhnya sambil sesekali menutupi wajahnya.

Ketika sedang berjalan cepat, Netty melihat sosok pria yang ia sukai sedang menatapnya dengan aneh.

(Aish, kenapa dia menatapku seperti itu?. batin Netty dalam hati merasa sangat malu)

Terpopuler

Comments

THE END.MD

THE END.MD

baru bab pertama aja udah bikin ngakak apa bab selanjutnya nya aku bisa lebih ngakak dan guling“😂😂😂😂😂😂😂😂

2024-02-11

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa

2022-11-10

1

Edelweiss

Edelweiss

asli ajeng..

Kamu konyol 😂😂😂

2022-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!