Terperangah

Malam ini Netty memasak mie instan rasa soto ayam. Makanan yang sangat murah meriah dan mengenyangkan jika ada tambahannya seperti nasi+telor+sayur, atau jika tidak kita bisa memasak lebih dari satu atau dua mie instan.

Artis kondang kita yang sudah lama tidak muncul di layar tv kini membawa berita yang sangat hangat, dia akan menikahi seorang pengusaha besar, siapakah dia? Dia adalah Chamber Diana. Meski usianya sudah menginjak hampir angka 4 namun ia tetap terlihat cantik dan awet muda.

Suara presenter berita TV membuat mata Netty mendelik ketika ia mengenali wajah cantik itu.

Netty pun dengan buru-buru membawa semangkok mie instan yang barusan ia buat ke depan tv supaya semakin dekat dan jelas mendengarkan berita.

"Tidak salah lagi, dia adalah ibu dari bos menyebalkan itu. Ooooh, ternyata dia belum sah menjadi ibu pak bos? Hmmm,, belum manjadi istri pengusaha saja gayanya sangat sombong, gimana nanti? Menyebalkan!" umpat Netty sambil terus mengunyah mie yang masuk ke dalam mulutnya.

Ceklek

Suara pintu terbuka. Ajeng terlihat sangat lesu dan kusam.

"Hay, ada apa? Kenapa wajahmu kau ketekuk seperti itu? Aaaa... Kamu pasti mencoba mengelabuhi aku kan ya? Kamu pasti keterima sebagai pemeran utama, ya kan!?" ucap Netty.

Ajeng menggelengkan kepalanya sambil berjalan ke arah Netty. Ia juga merebut semangkuk mie yang ada di tangan Ajeng.

Ajeng memakan mie itu sampai habis dengan lahap tanpa memperdulikan wajah Netty yang terbengong.

"Eeergghh!" Ajeng bersendawa. "Kenapa tidak ada telur atau sayurannya? Rasanya juga sedikit hambar, kamu terlalu banyak memberi air." Komplain Ajeng.

"Huuu... Reseh lu, mah! Makan tinggal makan juga, banyak komplain!" ejek Netty. "Oya, gimana tadi? Sukses kan?" tanya Netty kembali dengan wajah yang sumringah.

Ajeng pun memasang wajah yang benar-benar sangat menyedihkan.

"Hiks..hiks.. lagi-lagi aku hanya akan menjadi tim hore, itu saja aku hanya akan jadi nenek-nenek tua yang numpang lewat. Haarggghhh! Menyebalkaaaaannn!" raung Ajeng frustasi.

"Apakah akting ku ini tidak bagus?atau wajahku kurang cantik? Aisht, semenjak orang tua kita tiada 3 tahun yang lalu, kehidupan kita benar-benar mengenaskan, dan semua karena bibikmu yang menyebalkan!" umpat Ajeng.

Netty pun tertunduk dan menyandarkan tubuhnya ke sofa.

"Dia bukan lagi bibiku, dia adalah siluman yang harus segera kita binasakan." Netty menghela nafas berat.

"Oya!" Netty pun menatap Ajeng. "Tapi kamu menerima job itu kan? Meski jadi nenek-neneknya yang hanya lewat, tapi kamu terima kan?" tanya Netty antusias.

Ajeng dengan berat hati menggelengkan kepalanya.

"What! Ya ampuuun Ajeng... Setelah 3 tahun berhenti di dunia entertainment, aku tidak mengharapkan kamu segengsi ini! Masih beruntung sutrada masih mau menerima kamu loh!" Netty nampak kesal.

"Aku lelah, net! Dari dulu sutradara tidak pernah membiarkan aku menjadi pemeran utama atau pemeran kedua atau ketiga. Aku hanya selalu menjadi tim hore di mana kamera sama sekali tidak mengezom wajahku dari dekat! Sudahlah, besok aku akan ikut bersamamu mencari pekerjaan lain saja. Jadi tukang sapu jalanan itu lebih baik!" tandas Ajeng yang benar-benar merasa sangat kecewa.

Netty hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Ya udah, mandi dan istirahatlah, aku akan coba cari-cari pekerjaan di internet, siapa tau ada pekerjaan cocok dengan kita yang bodoh ini," tutur Netty.

"Catat ya, kamu lebih bodoh dari pada aku!" sahut Ajeng bergurau.

Netty pun dengan kesal melemparkan bantal ke Ajeng berlari ke kamarnya.

Ajeng pun masuk ke dalam kamar mandi dan menguyur tubuhnya. Dia dengan kesal, marah dan merasa jijik mencoba untuk membersihkan tubuhnya seolah-olah ada kotoran yang melekat pada dirinya.

Air mata pun tidak terasa mengalir. Ajeng teringat bagaimana sutradara yang sangat ia percayai mencoba untuk menjualnya pada seorang pengusaha. Alasannya, mereka butuh modal untuk membuat film yang akan mereka garap.

Tanpa sepengetahuan Ajeng, sutradara membawanya ke sebuah hotel di mana pengusaha itu sudah menunggunya.

Merasa marah, kecewa dan tidak berdaya namun Ajeng tidak dapat menceritakan hal yang menimpa dirinya ini kepada Netty. Biarkanlah Netty menganggapnya sangat bergengsi, namun ia tidak bisa menceritakan hal menjijikan ini kepada sahabatnya.

Namun, Ajeng berhenti menangis ketika ia mengingat seseorang yang sudah menolongnya.

"Tolong... Tolong....!" Ajeng berusaha untuk mengindari terkaman dari seorang pengusaha yang ingin memperkaosnya.

"Sudahlah, layani saja saya sekali, maka saya akan terus membiayai semua film yang akan kamu kerjakan." Pengasuhan gendut itu terus mencoba untuk menggerayangi tubuh Ajeng.

"CUIH!" Ajeng meludahinya. "Lebih baik aku manjadi pemulung sampah dari pada menyerahkan tubuhku pada sampah seperti mu!" tandas Ajeng.

Plak!

Pria itu menampar wajah Ajeng, membuat bibirnya langsung memerah dan membiru.

Pria itu langsung mencoba untuk menggerayangi tubuh Ajeng kembali. Namum tiba-tiba seseorang menggunakan jas hitam dan masker hitam masuk ke dalam kamar dan menghajar hidung belang itu.

Ajeng yang sangat ketakutan pun langsung beranjak dari kasur dan mengambil tasnya lalu bergegas kabur. Sebelum meninggalkan kamar, Ajeng mencoba untuk menoleh dan bertepatan dengan itu, pria itu juga menatap Ajeng.

Dua mata saling menatap, namun Ajeng yang tidak ingin berlama-lama pun langsung pergi begitu saja. Satu yang Ajeng ingat, pria itu memiliki tahi lalat di bagian leher belakanganya.

Tahi lalat itu ada tiga dan berbentuk segi tiga.

"Tuhan, siapapun pria itu, aku titipkan salam terima kasih yang sebesar-besarnya." Ajeng pun memejamkan matanya sambil merendamkan tubuhnya di bathtub.

****************************************

Pagi ini Netty dengan semangat membangunkan Ajeng. Masih pukul 6 pagi, Netty dengan buru-buru menggedor pintu kamar Ajeng.

"Ajeng! Cepat bangun, kita dapat pekerjaan banyak hari ini! Cepatlah!" teriak Netty sembari memakai bajunya.

Sudah kebiasaan dua wanita ini, karena hanya tinggal berdua, mereka sering menggunakan baju atau celana sambil berjalan ke sana ke mari di dalam apartemen.

"Aku sudah siap!" Ajeng keluar dari kamar dengan keadaan yang sudah siap.

"Pasti kamu gak mandi!?" tanya Netty tertegun.

"Ho'oh!" jawab Ajeng mengangguk.

"Jorok!"

"Gak papa, yang penting bedakan dan parfuman, beres semuanya!" sahut Ajeng.

"Ya udah ayok, kita ada perkejaan baru, yaitu menata dekor pernikahan. Di butuhkan 10 orang, jadi aku dengan cepat mendaftarkan nama kamu dan juga aku." Netty dengan antusias menarik tangan Ajeng.

Kurang dari 15 menit, Akhirnya Netty dan Ajeng sampai ke tempat pekerjaan barunya.

"Selamat pagi mbak, saya Netty yang menghubungi anda tadi malam?" sapa Netty kepada pemilik dekor yang terlihat sibuk memilah-milah dekor yang akan dibawa ke mobil.

"Oh iya, jadi begini, kami menerima pesanan pemasangan dekor sebanyak 3 tepat, jadi kami sangat membutuhkan seseorang yang akan membantu. Kalian naik saja ke mobil yang ada di sana, dan ini adalah contoh dekor yang akan di pasang." Ibu-ibu itu memberikan sebuah foto sebagai contoh. "Kalian tenang saja, ada 2 senior kalian yang akan mengarahkan kalian."

Netty dan Ajeng masih sedikit bingung. Dekor semewah ini hanya akan di kerjakan 4 orang, 2 senior dan mereka.

"Mbak, ada berapakah tim kami?" tanya Ajeng.

"Tenang aja, tim kalian ada 10 orang." jawab mbaknya.

Netty dan Ajeng pun akhirnya bernafas lega. Karena terlihat dekor yang pisang tidak mudah. Bernuansa modern dan sangat elegan.

Sampai akhirnya, mobil yang Netty dan Ajeng naiki berhenti di sebuah rumah yang sangat besar dan luas.

Bersama dengan 10 teman lainnya, Netty dan Ajeng sama-sama menatap rumah besar itu dengan hembusan nafas "SEMANGAT!"

Baru akan masuk ke dalam rumah, Netty dan Ajeng di kejutkan dengan sosok pria yang tidak asing di mata mereka.

"Pak bos?" batin Netty langsung terperangah. Sebab rumah ini adalah rumah mantan bosnya, Vander.

Terpopuler

Comments

𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ

𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ

siapa pria bertopeng yg menolong Ajeng yaa...sungguh baik dan mulia hatinya...kalau tdk ntah apa jd nya Ajeng jd korban maksiat org jahat...hm

2022-10-15

3

𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ

𝐙⃝🦜しÏA ιиɑ͜͡✦ᵉ𝆯⃟🚀ʰⁱᵃᵗᵘˢ

ya salam ketemu lg dg bos Vander yg sombong itu ..knp siy kemana aja sll ketemu dia...oalahhh...

2022-10-15

3

❀_Ayu_❀

❀_Ayu_❀

Ya Allah kasian bgt Ajeng hampir dip*rk*s* ma buaya darat... 🤐.

Yuk semangat lg cari kerjanya Netty & Ajeng... kerja apapun yg penting halal....🤗😘

2022-10-15

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!