My Lovely Girl
tik tok tik tok tik tok.
Seorang wanita cantik, sedang gelisah dan selalu melihat ke arah jam tangannya terlihat sedang menunggu suatu pengumuman yang akan di umumkan di kampusnya.
Dia adalah Azelia Pradipta Dinata, mahasiswi cantik dengan segudang prestasi yang di dapat, tak bisa menahan kegelisahan yang dia rasakan apakah dia akan lulus dengan nilai yang memuaskan? dan bisa membuktikan pada semua orang yang selalu meremehkannya.
Setelan setengah jam lamanya dia menunggu akhirnya pengumuman pun tiba.
"selamat untuk para mahasiswaku kalian lulus dengan nilai yang baik, dan diantara kalian ada satu nama yang sangat membuat kami bangga dengan prestasi dan nilai yg sangat memuaskan, dia adalah Azelia Pradipta Dinata selamat atas kelulusan mu dengan nilai yang sempurna dan sangat membanggakan," ucap Dosen di dalam pengumuman itu.
Tepuk tangan riuh yang memenuhi ruangan aula itu di tujukan pada Zea, sang mahasiswi yang lulus dengan nilai yang sempurna, senyum cantiknya mengembang dengan menunduk hormat pada semua orang yang bersorak atas prestasinya.
"oohh ... aku sudah menduganya, selamat my lovely girl," ucap seorang wanita yang ada disampingnya sambil memeluk erat sahabatnya itu.
"hey ... kalian melupakanku," ucap seorang pria yang memeluk mereka dari belakang.
"heii singkirkan tanganmu dari pundakku atau akan ku patahkan tangan mu itu!" bentak Zea menimpali sahabatnya itu dengan sikap ketus seperti biasa.
Ya, Zea memiliki dua orang sahabat yang dekat dengannya yaitu Cleo dan Joshua, akan tetapi sikapnya yang ketus pada semua pria di kampusnya itu tak terkecuali meskipun pada sahabatnya sendiri Jo.
Dan Cleo hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sikap sahabat nya itu.
.
.
Di lain tempat, seorang pria muda yang tampan berjalan dari arah lobi menuju lift di kantornya, dengan wajah dingin dan cool juga tatapan tajamnya bak elang yang bisa membuat para wanita terhipnotis akan ketampanannya.
Dia terus berjalan menuju ruangannya yang terletak di paling atas gedung itu.
Dia adalah Devandra Bramasta pengusaha muda yang terlahir dari keluarga konglomerat Bramasta yang sangat disegani dan berpengaruh di kota itu.
Setelah tiba di ruangannya dia langsung disibukkan dengan setumpuk dokumen yang menunggu untuk di tanda tangani oleh sang big boss.
Di tengah kesibukannya dia di kejutkan dengan kedatang Momy nya ke kantor yang datang dengan isaka tangisan yang memang pura-pura di buatnya untuk mendapat perhatian dari putra tampannya itu.
"Hiks ... hiks kau melupakan Momy son, kau mengabaikan permintaan momy," kata abel sambil berjalan menuju kearah putranya berada.
"ohh Momy kau mengejutkan ku. Apa maksud Momy berkata seperti itu," sahut Dev sambil berjalan ke arah Momynya berada, dan memegang tangannya lalu menciumnya.
"Momy kesepian di mansion sendirian, setiap harinya Momy hanya menunggu keajaiban kapan putra Momy ini akan membawakan menantu yang bisa menemani Momy," kata Abel sambil pura-pura menghapus air mata yang sebenarnya tidak mengalir dari matanya.
'oh God Dy mulai lagi,' batin Dev mengeluh.
"ya ... aku akan memikirkan hal ini Mom," ucap Dev berusaha menenangkan Momynya.
"Kau selalu berkata seperti itu son dan Momy sangat bosan mendengarnya," kilah Momynya.
Wanita paruh baya itu adalah Isabella Fawzi Bramasta, Momy yang sangat dicintai Dev karena hanya Momy dan adiknya lah yang Dia punya saat ini.
Papinya Gustave Bramasta sudah meninggal dunia setahun yang lalu akibat penyakit kanker yang di deritanya.
Dev putra pertama dan satu-satunya di keluarga itu yang menggantikan dan mengurus perusahaan raksasa dari keluarganya itu.
Dia juga mendirikan bisnisnya sendiri yang berupa beberapa hotel dan resort yang berada di berbagai kota.
Dev berjalan menggandeng tangan sang Momy keluar dari perusahaannya untuk mengadakan meeting di luar kantor, dan makan siang bersama relasinya dengan membawa Abel yang terus mengeluh kesepian setelah kematian papinya.
Di tengah perjalanan menuju restoran yang di tuju. Tepat di lampu merah Abel melihat seorang wanita yang berhenti pas di sebelah mobilnya, dengan mengendarai motor geddenya, dan dengan kaca helm yang masih tertutup tapi postur tubuh yang tinggi semampai dengan memakai celana hitam ketat dan jaket kulit serta sepatu boot yang ber hills, cukup menarik perhatian semua orang termasuk dari Momy Abel tapi tidak sedikitpun Dev meliriknya.
Abel membuka kaca mobil itu dan tersenyum pada wanita yg tampak melihat kearahnya.
Wanita itu lalu membuka kaca helmnya dan menyapa Momy abel dengan menganggukkan kepalanya dengan rasa sopan dan tersenyum di balik helm Hitamnya.
Lalu lampu hijau pun menyala dan wanita itu langsung mengendarai Mogenya dengan kecepatan sedang.
Momy Abel pun tersenyum lalu menutup kembali kaca mobilnya.
"Kau lihat wanita yang baru saja mengendarai motor itu, Dev?" tanya Abel pada sang putra yang tampak fokus menyetir sambil menunjuk motor gedde yang berada di depannya.
"No," jawabnya singkat
" Iiishhh kau ini, wanita yang menarik perhatian semua orang tapi tidak untukmu," Jawab abel mencebik dan melihat kearah luar jendela mobil.
"Dia wanita yang sopan dibalik penampilannya yang gahar, Momy sangat tertarik untuk mengenalnya," ucap abel yang membuat Dev tersenyum Getir sambil fokus ke arah jalanan.
Setelah sampai di restoran tempat diadakannya meeting, Dev turun sambil menggandeng tangan Abel masuk kedalam restoran itu.
Lalu mereka langsung masuk dan duduk bersama relasinya yang sudah menunggu di restoran itu.
"Maaf, sepertinya kami terlambat," kata Dev sambil menjabat tangan seorang pria paruh baya yang ada di depannya.
"No ... sepertinya kami yang datang terlalu cepat," jawab Pria paruh baya itu sebagai candaan sambil membalas jabatan tangan dari Dev.
"Perkenalkan nama saya Adicipta Pradipta Dinata. Saya yang memimpin perusahaan saya Pradipta corp dan ini istri saya, Lisa Pradipta," ucapnya memperkenalkan dirinya dan istrinya pada Dev.
"Saya mengenal mu tuan, siapa yang tidak mengenal bapak Adicipta dengan kesuksesan dan perusahaan raksasa yang anda kelola," jawab Dev menyanjung tuan Adi.
"Ya ... ku anggap itu sebagai pujian." Sambil tersenyum smirk dan melirik kearah wanita paruh baya yang berada di dekat Dev.
"Kenalkan ini momy ku," ucap Dev dan Abel menjabat tangan pada pria paruh baya itu, lalu pada istrinya dengan menyebutkan namanya.
"Isabella Fawzi Bramasta," ucapnya sambil tersenyum. Mereka pun melakukan meeting Santai dan makan siang bersama.
Diluar restoran itu tampak wanita pengendara motor gedde, memarkirkan motor yang dikendarai dan menunggu temannya datang, sambil duduk di atas motor itu.
Lalu datang mobil ferarri putih dan memarkirkan mobilnya di samping Motor gedde itu.
Zea, membuka helm dan mengurai rambut panjangnya yang tergulung dari dalam helmnya.
Dia merapikan rambutnya dan hal itu membuat perhatian semua orang yang berada disekitar restoran itu melihat kearahnya.
Lalu Dia masuk kedalam restoran itu tanpa memperdulikan orang-orang yang memperhatikan nya karena itu sudah biasa terjadi padanya.
Dia duduk bersama temannya yang berjumlah 3 orang di dekat jendela resto, karena Dia ingin menyalakan rokoknya.
Di tengah keramaian restoran, ada seseorang yang menatap tajam kearahnya.
"lihatlah gadis tengil mu itu," ucap Lisa pada suaminya yang terdengar oleh Dev dan Abel.
Lalu melihat kearah Zea yang sedang santai dengan teman-temannya sambil menghisap rokok nya.
"Aku akan memanggilnya," kata Adi yang akan beranjak dari duduknya tapi istrinya menahan lengannya.
"Tidak usah Mas, nanti Dia malah mengacaukan makan siang kita," kilah Lisa.
"Apakah anda memiliki seorang putri tuan?" tanya Abel yg membuat Dev tersedak dengan pertanyaan Momynya itu, dia tahu akan kearah mana pembicaraan itu berlangsung.
"Pelan - pelan kalau makan son." Sambil memberikan air minum pada putranya.
"Mom please ...." Sambil meminum airnya.
"Why ... ini hanya bentuk usaha Momy agar Momy tak kesepian lagi di mansion." Sambil menghendikkan bahunya.
"Ya, saya memiliki 2 orang putri dan satu putra," jawab Adi sambil melihat heran pada ibu dan anak itu.
"Begini ... saya ingin mencarikan Dev seorang istri tapi dia selalu menolaknya, aku membutuhkan menantu agar aku tidak kesepian lagi di mansion," jawab Abel
"Mom ... jangan memulainya lagi," ancam Dev pada sang momy yang biasa dia lakukan, ketika Abel berusaha menjodohkan nya dengan seorang wanita, Dev akan meninggalkan mansion dan tinggal di penthouse nya.
"Ayolah my son ... kau tega sekali pada Momy," Bujuk Abel pada Dev.
"Tapi tidak dengan menjodohkan ku dengan anak para relasiku mom!" bantah Dev.
"Maaf jika saya ikut campur dengan urusan kalian, tapi itu tak masalah bagi kami, Dev kamu bisa berkenalan dulu dengan putri kedua kami. Dia gadis yang cantik, penurut, juga pintar tapi dia sedang kuliah di luar kota dan akan lulus sebentar lagi. Aku bisa memanggil nya jika kau berkenan," ucap Lisa dengan bangganya memperkenalkan putri kesayangannya.
"Kenapa harus putri kedua? kenapa tidak putri pertama?" tanya Dev seperti mengetahui sesuatu dibalik keluarga itu.
Ya, Dev selalu menyelidiki setiap relasi bisnisnya yang akan bekerja sama dengan perusahaan nya.
"Karena aku yakin kau tidak akan menyukainya," jawab Lisa dengan pedenya.
"Bagaimana bisa anda seyakin itu, Nyonya?" sahut Dev sambil bersandar di sofa empuk itu.
"Karena dia gadis yang tengil, pembangkang, dan tak bisa diatur," kata Lisa sambil menatap tajam kearah Zea yang juga menatap tajam ibu tirinya itu, sambil menghembuskan asap rokoknya kearah pandangan matanya seolah asap itu akan mengenai mata Lisa yang barada jauh didepannya.
"Cukup Lisa jangan diteruskan lagi," ucap Adi secara tegas.
Dan itu membuat Dev tertarik untuk masuk ke keluarga itu, Pria itu penasaran dengan sosok Putri pertama dari tuan Adicipta yang diperkenalkan dengan buruk didepannya.
Dari jauh, Zea menatap tajam kearah lisa. Seakan dia tahu kalau ibu tirinya itu sedang membicarakan dia dan menjelekkannya.
Tapi dia tidak perduli dengan hal itu.
"Ze ... thanks ya sudah mentraktir kami disini, dan sekali lagi selamat atas nilai sempurna yang kamu dapat," ucap seorang teman dari Zea.
"Dan aku yakin tidak akan ada seseorang yang bisa menyaingi mu, untuk mendapatkan nilai yang sempurna seperti dirimu termasuk saudara tirimu itu," ucap Cleo menimpali, dan hanya di respon biasa saja oleh Zea sambil menghendikkan bahunya.
Lalu para gadis itu beranjak dari tempat duduknya dan akan keluar dari restoran itu.
Tapi tiba - tiba ada anak kecil menabrak Zea yang akan berbalik, dan cemilannya tumpah kelantai serta es yang dipegangnya tumpah mengenai celana dan sepatu Zea.
Anak itu langsung menangis dan meminta maaf pada Zea.
Dia seakan Takut untuk menatap mata Zea yang tajam.
Hal itu justru mengundang perhatian orang - orang di restoran itu termasuk Dev dan Abel.
Zea langsung menunduk dan memegang dagu anak itu dan tersenyum manis padanya,
"Tidak apa - apa boy, lain kali kau harus berhati - hati, oke ..." ucap Zea, seakan langsung mematahkan presepsi buruk orang - orang di sekitar terhadapnya.
Lalu Dia menggandeng tangan anak itu ke kasir untuk memesankan makanan anak itu yang terjatuh tadi.
"Thanks Miss," ucap anak itu yang
membuat Zea tersenyum manis oleh sebutan anak itu terhadapnya.
"Your welcome," jawabannya lembut.
Dari jauh, ada mata tajam yang melihat kearahnya, dan dia adalah Dev.
Dia tersenyum smirk sambil berkata,
"Senyum yang manis," ucapnya gettir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments