Di gedung Bramasta corp.
Dev masuk kedalam melewati lobi perusahaannya dengan tatapan tajam dan dengan tubuh tegapnya yang terlihat sangat berwibawa.
Tampak semua karyawannya menunduk kan kepalanya ketika berpapasan dengan sang big bos.
Dev adalah pria yang disiplin dan sangat tegas pada semua karyawannya.
Dia terus berjalan menuju lift dan langsung masuk kedalam lift untuk naik ke ruangannya. Ting ...
Lift berbunyi tanda bahwa dia sudah sampai di lantai paling atas dimana ruangannya berada.
Pria itu langsung masuk kedalam ruangannya dan langsung duduk di kursi kebesarannya.
Tak lama dia duduk, lalu ada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.
"Masuk," perintah Dev pada seseorang yang berada di balik pintu itu yang ternyata adalah sang asisten kepercayaan Dev.
"Saya sudah menghubungi bapak Adicipta, untuk memberi tahu tentang rencana anda tadi malam, Tuan," kata sang asisten langsung pada pokok pembicaraan.
"Lalu?" Tanya Dev sambil memeriksa dokumen yang di pegang.
"Dia setuju atas rencana anda, Tuan."
Dev yang mendengar kabar itu langsung menatap sang asisten seolah mencari kebenaran dari apa yang dia ucapkan sambil tersenyum miring.
"Good ..." ucapnya sambil menganggukkan kepalanya.
"Lalu?" Ucap Dev lagi.
Lalu sang asisten memberikan sebuah kotak kecil pada sang big bos.
Dev langsung menerimanya dan langsung membukanya.
Tampak terlihat sebuah cincin yang sangat cantik dan bertahtakan berlian Swarovski di atasnya.
Dev tersenyum melihat cincin itu,
"Lumayan juga seleramu." Dev memuji asistennya.
"Saya meminta tolong pada istri saya, Tuan," ucap asistennya sambil menunduk.
"Okey thanks, kerja yang bagus, jack," ucap Dev pada asistennya.
Lalu Jack pun berbalik ingin keluar dari ruangan sang bos, tapi tiba - tiba bosnya kembali memanggilnya, dan dia pun menghentikan langkahnya.
"Aku sudah mentransfer bonus untuk mu dan juga istrimu, anggap itu sebagai ucapan terimakasih dariku," ucap Dev sambil masih menatap cincin yang indah itu.
" Terimakasih, bos. Semoga rencana anda lancar," kata jack lalu keluar dari ruangan itu.
.
.
Dikediaman Pradipta.
Zea masih berenang bersama Daniel adiknya, mereka menikmati kebersamaannya yang sangat jarang terjadi karena Daniel tinggal di luar kota, dan Zea sibuk dengan kuliahnya. Maka dari itu mereka sangat jarang bertemu, hanya berhubungan lewat telepon saja, itupun juga jarang mereka lakukan.
Mereka bercanda dan bercerita tentang kehidupan mereka masing - masing.
"Jadi, kakak sudah menerima cinta kak Nico?" tanya Daniel yang berada dipinggir kolam.
"Ya, karena dia selalu menguntitku, dan itu sangat mengganggu," jawab Zea sambil bersandar di kursi malas.
"Bhuwahahaha ...." Daniel Tergelak dan tertawa mendengar jawaban dari kakaknya itu.
"Heii, kenapa kau Tertawa?" tanya Zea melihat kearah kolam renang dimana Daniel berada.
"Kukira kakak sudah jatuh hati pada pria itu, tapi ternyata ... hahahaha." Daniel kembali tertawa dengan tindakan sang kakak.
"Daniel, stop it!" teriak Zea pada sang adik yang terus menertawainya.
"No, kak. Ini sangat lucu, hahaha ..." kata Daniel yang masih tertawa didalam kolam renang itu.
"What ever," kata Zea sambil menaikkan bahunya dan memakai kaca mata hitamnya. Lalu berjemur di kursi malas itu.
Dibalik pintu kaca pembatas kolam renang itu, tampak Anggita yang memandang kesal kearah Zea karena Melihat keakraban kakak beradik itu.
Daniel hanya nyaman dan akrab pada Zea serta Adi, papahnya. Karena sejak kecil Daniel selalu dirawat dan diperhatikan oleh Zea serta Adi.
Sementara Lisa dan Anggita, selalu meninggalkannya untuk berfoya - foya menikmati harta papahnya.
Ya, Lisa hanya menggunakan kehamilannya saat itu agar Adi menikahinya dan tidak menginginkan anak itu.
Setalah Daniel lahir, Lisa sama sekali tidak merawat Daniel dan memasrahkan Daniel pada pengasuhnya.
Lisa bahkan tidak menyusui Daniel langsung karena takut mempengaruhi bentuk dadanya.
Dan Daniel sekarang sudah sangat paham karakter ibu dan Anggita yang sangat gila harta.
"Sayang, kau sudah datang?" Kata Lisa mengagetkan Gita yang berada di balik pintu itu.
"Oh God, Mom kau mengagetkan ku," sambil memegang dadanya lalu memeluk ibunya itu.
Daniel yang sadar akan kedatangan Anggita tidak bereaksi apapun, dia hanya melirik sekilas kearah Gita dan Lisa yang berpelukan dan melanjutkan kegiatannya.
"Ayoo, Mom antar ke kamar mu, kau pasti sangat capek," kata Lisa sambil merangkul bahu anaknya itu.
Lalu menyuruh pelayanan untuk membawakan koper Gita ke Kamarnya dan menyiapkan minuman untuk anak kesayangannya itu.
Zea yang bosan mendengar ocehan dari Daniel, membuatnya merasa ngantuk dan langsung menutup matanya.
Wanita itu tertidur di kursi malasnya sambil berdengkur.
Daniel yang masih saja asik bercerita tentang para kekasihnya itu menoleh pada sang kakak, yang berada diseberang samping kirinya, sambil menggelengkan kepalanya.
"Jadi dari tadi aku hanya berbicara sendiri, seperti orang sinting?" Lalu Daniel beranjak dari kursi malasnya menghampiri sang kakak dan membuka kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.
" Nyenyak sekali dia tidur," kata Dev pelan. Sambil melihat wajah zea yang tertidur pulas.
'Kau cantik, kak. Bahkan sangat cantik seperti boneka Barbie,' batin Daniel.
'Sepertinya, aku punya ide agar wajah cantik ini jadi semakin cantik,' batin Daniel usil.
Lalu masuk kedalam dan kembali lagi ke area kolam renang, sambil membawa sebuah spidol warna hitam.
Daniel menunduk kearah Zea yang tertidur, lalu mencoret wajah Zea dengan spidol hitam itu.
Dia menggambar di bawah hidung mancung Zea, membentuk kumis melintang dan menggambar di alis Zea, membentuk alis Sinchan, serta di pipi Zea membentuk melingkar seperti tompel.
Lalu Daniel memotret Zea yang masih tertidur, serta berselfi ria dengan wajah sang kakak yang tampak konyol itu, dan meng upload nya di Ig lalu menandai Ig Zea.
Dengan hastag ( lihatlah kakakku yang syantik sedang tertidur pulas hingga tak sadar wajahnya sudah berubah jadi jellek) tulis Daniel sambil meninggalkan Zea yang masih tertidur Disana.
Zea terbangun dari tidurnya setelah satu jam kemudian.
Dia terbangun karena merasa kepanasan disana dan silau dengan cahaya matahari yang sudah hampir ada di atasnya.
Wanita itu duduk dan melihat ke sekelilingnya, mencari sosok Daniel tapi tidak menemukannya.
Lalu Zea pun beranjak dari kursi malas itu dan masuk kedalam.
Ketika akan menaiki tangga, dia berpapasan dengan Gita yang tersenyum sinis serta mengejek kearahnya.
" Putri Cinderella sudah menjadi putri buruk rupa," ejek Gita. Melipat kedua tangannya didada sambil terus berjalan dan melirik kearah wajah Zea.
Tapi Zea sama sekali tak merespon dan terus berjalan menuju kamarnya.
Setalah masuk kedalam kamarnya, Zea tidak langsung membersihkan tubuhnya melainkan duduk di sofa dan bersandar di sana.
Tiba - tiba ponselnya berdering dan Zea langsung mengangkatnya karena itu panggilan dari Cleo.
"Hallo Cleo," kata Zea malas karena masih mengantuk.
" Heiii, dari mana saja kau gadis buruk rupa," kata Cleo sambil tertawa pelan di balik telepon itu.
" Habis tidur," jawab Zea seadanya sambil memejamkan matanya lagi.
" Tidur di area kolam renang mu? hingga tak sadar kau sedang di kerjai oleh seseorang?" tanya Cleo sambil tertawa.
" Ya, dari mana kau tahu? Kau memata - matai ku, ya" Tanya Zea malas.
"Hahahaha." Cleo tertawa terbahak - bahak di balik telepon itu.
"Heiii, kenapa kau selalu tertawa, kau sama dengan adik tengil itu, yang selalu menertawakan ku, menyebalkan," ucap Zea
"Hahah ... kau tidak sadar apa yang sudah dilakukan adik tengil mu itu, Zea?" Tanya Cleo di seberang sana.
"What ever," jawab Zea masih memejamkan matanya.
"Kau yakin?" Tanya Cleo lagi.
"YES," Jawab Zea singkat.
"Sekarang buka dan periksa IG mu, Zea." Perintah Cleo.
" No, don't distrub me, aku mengantuk," jawab Zea.
"Apa dirumah mu tidak ada kaca, Zee?" tanya Cleo sambil kembali tertawa.
" Banyak lah, untuk apa?" Jawab Zea ketus.
"Coba gunakan cermin itu dengan baik Zee, dan lihat apa yang ada dicermin itu." perintah Cleo lagi.
"No, aku malas untuk beranjak dari sofaku." tolak Zea lagi.
" Ooohhh God, gadis ini benar - benar keras kepala." Lalu Cleo mengalihkan panggilan telepon nya dengan panggilan video.
" Sekarang lihat dirimu Zea!" teriak Cleo sambil tertawa terbahak - bahak melihat wajah Cleo yang konyol.
Lalu Zea membuka matanya dan melihat dirinya di ponsel itu.
"Shiitt," Zea mengumpat dan tampak kaget dengan apa yang dia lihat di ponselnya.
sementara Cleo hanya tertawa memandang wajah Zea.
Lalu zea bangkit dari sofa, berlari menuju meja riasnya dan melihat wajahnya lagi di cermin itu.
"Shiitt, anak tengil itu benar - benar menyebalkan." Zea menghapus coretan - coretan diwajahnya menggunakan tisyu basah.
Tampak Cleo sedang tertawa terpingkal - pingkal di balik panggilan video itu.
"Tapi bukan hanya itu saja yang anak tengil itu perbuat, Zea," Kata Cleo sambil masih tertawa.
"Cleo stop it!" teriak Zea agar Cleo berhenti tertawa.
"Tidak bisa Ze, wajah mu sangat konyol sekali. Dan Sekarang coba lihat IG mu," kata Cleo di seberang sana.
Lalu Zea mematikan panggilan telepon Cleo dan langsung membuka aplikasi Instagram nya.
Zea melihat postingan foto Daniel bersama Zea yang tertidur pulas, dengan wajah yang sudah di Corat coret sama Daniel lalu berteriak,
"DAAANIIIIIEEELLL!" teriak Zea kencang. Sampai terdengar kedalam kamar Daniel.
Daniel yang mendengar teriakkan sang kakak hanya tertawa terpingkal - pingkal membayangkan bagaimana ekspresi wajah sang kakak saat ini.
.
.
Kini telah menjelang sore, Zea yang sudah bersiap untuk kabur dari mansion nya, bergegas mengambil kunci motornya.
Seperti biasanya, Zea hanya memakai overal jeans dengan kaos croptopnya yang berwana putih dengan hanya memasang satu pengait dari celana overalnya. Lalu memakai topi putih nya.
Rambutnya diikat tidak terlalu tinggi dan memasukkannya di lubang topinya.
Daniel mengintip kearah Zea yang sedang bersiap lalu bergegas mencari kunci kamar Zea.
Setelah mendapatkan kuncinya, Daniel langsung mengunci kamar Zea dari luar tanpa sepengetahuan Zea.
Zea yang akan keluar dari kamar tampak kaget karena ternyata ada yang menguncinya dari luar.
"Shittt, ini pasti kelakuan Daniel," sambil berusaha untuk membuka pintu kamarnya tapi tetap tidak bisa.
Akhirnya Zea berteriak lagi, "DAAANIIEELL." sambil menggedor - gedor pintu itu.
"SORRY KAK, INI PERINTAH DARI PAPAH" teriak Daniel dari balik pintu itu.
"kau menyebalkan Daniiieell," teriak Zea lagi dari dalam kamar.
"YESS I'm," jawab Daniel sambil tertawa dan meninggalkan kamar Zea.
Dev yang baru keluar dari perusahaannya, melajukan mobilnya pulang ke mansion, karena ingin bersiap untuk mengikat wanita yang sudah menarik perhatiannya.
Sesampainya di mansion, Dev langsung masuk dan menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.
Dia bersiap - siap dan mengenakan celana jeans serta kemeja berwarna putih dan menggulung lengan kemejanya.
Dia menyemprotkan parfumnya ke seluruh badannya, serta merapikan rambutnya.
"Azelia, pangeran mu akan datang." Dev bermonolog didepan cermin dengan pedenya. Pria itu keluar dari kamarnya dan melihat sang Momy sudah siap untuk menemui sang calon menantu.
"Wahh, tampan sekali putra momy ini," kata Abel memuji ketampanan putranya.
"YESS Mom, karena aku benih super dari Dady," Ucapnya pede.
"Iisssh kau ini," kata Abel sambil memukul lengan Dev.
"Ayo kita berangkat Mom, tuan Adi sudah menunggu kita."
"Ya ayo," jawab Abel, sambil mengapit lengan Dev.
Lalu Dev melajukan mobil Lamborgini Nya kearah mansion keluarga Pradipta.
.
.
Kini Dev telah sampai di kediaman Pradipta. Para pelayan langsung membukakan pintu mansion itu dan mempersilahkan Dev masuk.
Dev masuk sambil menggandeng tangan sang ibu.
Lalu tampak tuan Adicipta dan istrinya, Lisa menyambut kedatangan Dev.
"Selamat datang di mansion kami tuan Devandra," sambil menjabat tangan Dev.
"Panggil saya Dev, Tuan. Karena aku akan menjadi calon menantumu," jawab Dev sambil membalas jabatan tangan dari Adi.
"Jadi kalau begitu panggil aku, Uncle." Adi tersenyum lalu mempersilahkan duduk Dev serta Abel.
Lalu pelayan pun datang membawa minuman untuk dihidangkan pada tamu sang majikan.
Mereka bercengkrama sebentar, lalu Daniel turun menemui tamu yang papahnya bilang.
"Kenalkan, dia putra bungsu kami," kata Adi.
"Halo kak, halo aunty, namaku Daniel," Sambil menjabat tangan keduanya.
"Halo Daniel, kau sangat sopan dan tampan," puji Abel pada Daniel.
"Terimakasih aunty, sejak kecil aku di didik dengan sangat baik oleh papah dan kak Zea," jawab Daniel jujur, dan mendapatkan lirikan maut dari Mamahnya.
Dev memicingkan matanya ketika Daniel menyebutkan nama Zea.
'Jadi dia dipanggil dengan nama Zea,' batin dev.
"lalu dimana putri anda tuan Adi" tanya momy abel.
"Daniel tolong panggilkan kakak - kakak mu," perintah Adi.
Daniel pun berlalu dari ruangan keluarga itu dan memanggil ke 2 kakaknya.
Lalu tampak seorang wanita yang berpakaian sangat sexy, turun dari tangga dan berjalan menuju ruangan pertemuan keluarga itu.
Anggita mengenakan pakaian terbaiknya dan menunjukkan senyuman terbaiknya, serta tubuh sexy nya agar mendapat perhatian dari Dev.
Tapi Dev hanya meliriknya sekejap.
'Kalau yang seperti ini sudah sering aku lihat di club,' batin Dev.
Dan masih memfokuskan pandangannya kearah tangga, seolah menunggu seseorang turun dari tangga itu.
Lalu tampak Daniel menarik paksa tangan seseorang untuk turun.
"Daniel, apa - apaan kau ini anak tengil," ucap Zea sambil berontak untuk melepaskan tangannya dari genggaman Daniel tapi tidak berhasil.
Zea pun pasrah dan menghampiri ruang keluarga itu.
"Dia tidak mau keluar pah, bahkan dia mau kabur lewat balkon tadi,"ucap Daniel.
Dev menatap wajah Zea yang tertunduk dan tertutup oleh topi, dengan tersenyum smirk.
'Bahkan dengan penampilan yang seperti ini pun dia masih terlihat sangat cantik,' batin Dev.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
yadi alvaro
ayo semangat 💪
2022-10-12
1