Di restoran Empire.
Dev sedang mengadakan meeting dengan relasi bisnisnya yang datang dari Dubai. Mereka mengadakan meeting tentang pembangunan hotel serta resort di Dubai yang akan ditangani langsung oleh tuan Sam Smith, selaku direktur dari Dubai.
Dev mempercayakan pekerjaan ini pada tuan Smith, karena ini memang bukan bisnis pertama mereka.
Dev dan Smith sudah melakukan kerjasama bisnis sudah hampir 3 tahun lamanya, serta sudah membangun beberapa resort dan hotel di berbagai negara.
"Semoga kerjasama kita kali ini lancar, tanpa hambatan, tuan Dev." Pria itu menyeruput secangkir kopinya.
"Ya, semoga tidak ada kendala di pembangunan nanti sampai selesai," jawab Dev sambil menandatangani kontraknya.
"Seperti sebelumnya, tuan Dev. Kami akan melakukan pekerjaan kami dengan cepat, tanpa adanya kendala dan dalam waktu yang singkat," ucap tuan Smith membanggakan dirinya.
"Oke, saya percaya itu, dan meeting kali ini selesai. Saya sudah menandatangani kontraknya, untuk masalah yang lainnya silahkan hubungi asisten saya," ucap Dev sambil berdiri dari tempat duduknya.
"Oke, sampai jumpa lagi, tuan Devandra," sahut Smith sambil menjabat tangan Dev.
"Ya, sampai jumpa, permisi," jawab Dev sambil membalas jabatan tangan dari Smith. Lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
Dev keluar dari restoran itu menuju parkiran dan ponselnya berbunyi, dia langsung mengangkat telepon itu karena itu panggilan dari temannya.
"Halo Dan, aku sudah selesai meeting." Dev berhenti di tempat parkir motor Zea tadi berada.
'Motornya sudah tidak ada disini ternyata.' Batin Dev sambil mengedarkan pandangannya mencari keberadaan motor yang dilihatnya tadi.
"Ya, aku berada di club sekarang, kemarilah Dev. Ada beberapa teman kita juga disini, kita senang - senang dulu disini," ucap Danish diseberang telponnya.
"Oke," jawab Dev singkat.
Lalu mematikan telponnya dan mengendarai mobilnya menuju club, dimana teman - temannya sudah menunggu disana.
Sesampainya disana, Dev langsung memarkirkan mobilnya, Pria itu keluar dari mobil dan langsung melihat motor yang tadi dilihatnya di restoran Empire terparkir didepan mobilnya.
Dev memicingkan matanya melihat motor itu sambil tersenyum smirk.
'Motor ini lagi. Aku penasaran siapa pemilik kuda besi ini, mungkin kita jodoh.' Batin dev. Karena yang dia tahu pengendara motor itu tadi seorang perempuan dari Momynya.
Lalu Dev langsung masuk kedalam club yang ramai itu dan langsung ke ruangan VVIP dimana teman - temannya menunggu.
"Hallo bro ... lama tak jumpa, kau semakin tua saja," canda Danish pada Dev yang langsung di sambut tawa oleh semua temannya.
"Heii ... aku blum genap 30 tahun dan itu masih terbilang muda," jawab Dev yang langsung duduk di single chair, serta langsung meminum wine yang sudah di tuangkan oleh pelayan di club itu.
Dev melihat ke lantai bawah yang terdapat banyak orang sedang menari mengiringi lagu yang di mainkan sang DJ.
"Kau tidak membawa kekasih mu, Dev?" tanya seorang teman Dev.
"Aku baru putus, dan tak minat lagi pada wanita," jawab Dev sambil meminum wine nya.
"wohoo ... ada yang sedang patah hati sepertinya," ejek Danish.
yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Dev.
"Aku tidak pernah patah hati, karena aku tak pernah serius menjalin hubungan dengan mereka. Mereka sendiri yang menjajakan tubuhnya padaku. So, why not?" Dev meminum lagi dan meletakkan gelasnya yang sudah kosong.
Lalu pelayan itu langsung menuangkan lagi minuman ke gelas Dev.
"Itu hanya karena kamu belum menemukan pawang mu, Dev," ucap salah satu teman Dev yang sudah tobat dan memiliki istri.
"hmm maybe," ucap Dev singkat. Lalu melihat kearah kerumunan orang yang sedang menari.
.
Zea yang sedari tadi merasa bosan hanya duduk saja di sofanya, dia ber inisiatif untuk mengajak temannya untuk turun dan menari di lantai bawah.
"Ayo kita turun, aku sudah bosan hanya duduk saja disini," ajak Zea dan langsung berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan menuju tangga untuk turun.
"Let's go girls" ucap Cleo semangat, karena jarang - jarang Zea mengajak turun untuk menari.
Biasanya Zea selalu menolak jika diajak menari.
"Honey, kau tidak mengajakku?" teriak Nico pada Zea, karena si club sangat bising.
"No, jangan mengganggu kesenangan ku," jawab Zea sambil menunjuk tangannya kearah Nico yang sudah beranjak dari duduknya untuk tetap duduk disitu.
Lalu Zea and the geng pun menuju tangga untuk turun ke lantai bawah.
Sebelum menuju arah tangga, mereka melewati perkumpulan para cogan yang sedang duduk di ruangan VVIP itu.
"Lihat, mereka tampan sekali," ucap Cleo pada Zea yang tidak melirik sama sekali kearah para cogan itu.
Dev yang sedang melihat kearah para wanita yang melewatinya pun, melihat sekilas kearah wanita yang sama sekali tidak melihat kearahnya. Dia memicingkan matanya, ketika melihat penampilan wanita itu, yang hanya mengenakan celana jeans sobek dan kemeja oversize.
Dev mengunci pandangan matanya hanya pada sosok wanita yang berpenampilan bak preman itu.
Dev terus memandangi punggung wanita itu, yang terus menjauh dari pandangannya dan turun kebawah.
Zea dan teman - temannya tiba di lantai bawah langsung berbaur dengan semua orang yang sedang asik menari, menikmati musik yang di mainkan DJ.
Dev terus memandang ke arah Zea yang selalu membelakanginya, Dev tertarik untuk melihat siapa wanita itu dan seperti apa wajahnya.
Zea yang tidak sadar sedang diperhatikan dari jauh oleh sepasang mata yang terus memandangnya, hanya terus menari dengan teman - temannya.
Lalu tiba - tiba ada seorang pelayan wanita yang menyenggolnya dari belakang, dan itu membuat Zea otomatis menoleh sedikit untuk melihat siapa yang sudah berani menyenggol tubuhnya.
"Maaf nona, saya tidak sengaja," ucap pelayan itu sopan.
Zea hanya membalasnya dengan anggukan dan hal itu digunakan oleh Dev untuk melihat wajah Zea yang sempat membuatnya tertarik. Dan hal itu justru membuatnya semakin intens memandang kearah wanita itu.
Sebelum Zea melanjutkan tariannya, dia menarik kemejanya hingga keatas dan mengikatnya pas di atas perut nya.
Dev yang masih memandang Zea dari jauh, memicingkan matanya sambil tersenyum smirk.
'pinggang yang indah' batin Dev memandangi pinggang yang terdapat tato kupu-kupu disana dan perut Zea yang terpampang nyata, dengan perut yang rata dan ada tindik di pusarnya.
Lalu Dev meminum wine nya lagi sambil memandang kearah wanita itu.
Pandangan Dev terhenti ketika ada seseorang yang menepuk pundaknya dan menyadarkan Dev dari lamunannya.
Dev melihat siap yang sudah mengganggunya itu.
" Lu lagi melamun, atau lagi menikmati pemandangan indah di bawah sana, bro," ucap Danish yang menyadari bahwa temannya itu sedang tertarik pada seseorang yang selalu dipandangnya dari tadi.
"ckk, bukan urusan Lo," jawab Dev dan langsung mengalihkan pandangannya pada temannya itu.
Lalu dia mencari sosok wanita yang dari tadi dipandangnya itu dan tidak menemukannya di manapun.
"shiitt," umpatnya pelan, dan terus mencari sosok wanita yang sempat membuatnya tertarik itu.
Dev berdiri dari sofa itu dan mengedarkan pandangan matanya ke penjuru ruangan itu, dan masih tidak menemukan keberadaan wanita itu.
Dev hanya melihat beberapa temannya saja yang masih menari di bawah.
.
Zea tiba - tiba keluar dari dalam club untuk mengangkat teleponnya yang terus berbunyi dan itu telpon dari papahnya.
"Hallo pah, ada apa?"
"Zea kamu dimana? pulang sekarang karena ada hal penting yang ingin papah sampaikan," ucap Adi dari seberang sana.
"Tidak bisakah papah bicara lewat telepon? aku sedang berparti sama teman - teman ku, pah," jawab Zea.
"No, pulang sekarang kita bicara dirumah, papah tunggu," jawab Adi tegas dan langsung mematikan teleponnya.
"Huuuft, drama apalagi ini," keluh Zea.
Dia langsung mengirimkan pesan singkat pada teman - temannya, bahwa dia pulang terlebih dahulu karena ada kepentingan mendadak.
.
Setelah puas menari, Cleo dan teman - temannya naik untuk mengambil tasnya dan akan beranjak pulang.
"Loh, dimana Zea," ucap Nico dan Jo bersamaan.
"Wahh, kompak sekali kalian," ucap Cleo.
Lalu Nico dan Jo saling bertatapan tajam.
"Heii, untuk apa kau menanyakan kekasih ku," ucap Nico pada Jo.
"Karena aku peduli pada sahabatku," kilah Jo sambil membalas tatapan tajam dari Nico.
Cleo dan yang lain hanya menggelengkan kepala melihat sikap Jo dan Nico yang seperti anak kecil yang berebutan mainan.
Lalu mereka pun pergi dari tempat itu.
.
.
Dev yang sudah menyerah tak menemukan wanita yang dia cari, akhirnya menyerah dan keluar dari club.
Ketika di dalam mobil, dia tersadar sesuatu. Dev langsung keluar dari mobil dan mengedarkan pandangannya ke semua penjuru di parkiran itu.
'Tadi motor itu terparkir tepat di depan mobilku, apa motor itu sudah pergi? apa wanita itu pemilik motor tadi?' batin Dev galau.
Lalu Dev kembali masuk kedalam mobil dan langsung melajukan mobilnya meninggalkan area parkiran club itu.
Di tengah perjalanan pulang, Zea di kagetkan dengan seorang wanita paruh baya yang akan di rampok.
Zea menambah kecepatan motornya dan menabrak orang yang akan merampok ibu itu. Perampok itu langsung terkapar di aspal setelah Zea menabraknya, lalu Zea turun dari motornya dan membuka helmnya.
Zea berjalan kearah ibu itu lalu ibu itu berteriak ketika ada pria di belakang Zea yang akan memukulkan tongkat ke arahnya.
"AWAS," teriak ibuk itu. Lalu ZEA reflek menundukkan badannya yang langsung berbalik dan menjegal kaki pria itu, pria itu langsung terjungkal ke aspal.
Pria itu langsung bangun dan langsung akan memukulkan tongkat itu ke arah Zea, tapi lagi - lagi Zea berhasil menghindar.
Dengan tubuh yang tinggi dan lincah, Zea mengangkat kakinya lalu menendang perut pria itu, pria itu langsung terjatuh ke aspal. Pria itu langsung berdiri lagi dan akan memukulkan tongkatnya lagi ke arah Zea, tapi Zea dengan cepat menendang lengan pria itu hingga tongkatnya terlempar ke tanah.
Dev yang melewati jalan itu melihat perkelahian itu, dia langsung berhenti dan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.
Zea yang masih berkelahi dengan pria itu akhirnya bisa mengalahkan pria itu dan mengunci kedua tangan pria yang tersungkur itu ke belakang, namun tiba - tiba pria yang tadi di tabrak Zea tersadar, dan berdiri.
Pria itu mengambil pisau yang ada di balik jaketnya dan mengarahkan pisau itu ke tubuh Zea yang tertunduk di tanah.
Wanita paruh baya yang shock itu berteriak ketika pria di belakang Zea berlari dengan pisau yang siap di tancapkan ke tubuh Zea.
"AWAASS," teriak ibu itu, sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
Lalu Zea menoleh dan tampak kaget dengan sebuah pisau yang tepat berada di depan wajahnya, tapi pisau itu tidak sampai mengenainya karena ada seseorang yang sudah menahan lengan perampok itu.
Lalu pria itu menarik perampok itu dan menjatuhkan pisau dari tangannya.
Dengan mudah pria itu mengalahkan perampok itu.
Polisi pun Tiba di tempat kejadian.
Ya, ibuk itu langsung menghubungi polisi ketika Zea berkelahi deng perampok tadi.
Lalu para perampok itu dibawa oleh polisi.
"Terimakasih sudah menolongku, nak," kata ibu itu kepada Zea dan juga Dev.
"Ya, sama - sama buk, apa barang - barang ibuk ada yang hilang?" tanya Zea pada ibuk itu.
"Tidak nak, sekali lagi terimakasih," ucap ibuk itu sambil memegang tangan Zea.
"Apa perlu ku antar?" tanya Dev pada ibuk itu.
"Tidak nak, terimakasih. Rumahku sudah dekat."
"Lain kali, jangan bepergian sendiri dimalam malam begini, buk," ucap Zea menimpali.
"Iya nak. Apakah kalian mau mampir ke rumah ibuk?" ucap ibuk itu menawarkan.
Tapi hanya di balas gelengan kepala dari 2 insan itu.
"Ya sudah, sekali lagi terimakasih. Permisi," ucap ibu itu. Lalu meninggalkan Zea dan Dev yang masih berdiri di pinggir jalan.
.
Lalu Zea pun menoleh kepada pria yang menolongnya tadi, dan berterimakasih.
"Thanks," ucap Zea kepada Dev, dan langsung meninggalkan Dev yang terpaku dengan penampilan dan kecantikan Zea.
'Ya, dia wanita yang aku cari di club. Wanita yang sedari tadi membuatku tak bisa memalingkan pandanganku,' batin Dev sambil masih terpaku pada sosok Zea yang kini sudah mengendarai motornya meninggalkan Dev.
Dev yang masih terpaku dan menatap kepergian Zea, tersadar dengan motor yang di kendarai Zea.
Lalu Dev mengambil ponselnya dan mencatat nomor plat di motor Zea.
'Yaaa, motor itu, aku masih mengingat motor itu. I got you baby' batin Dev sambil tersenyum smirk.
Devandra Bramasta
Azelia Pradipta Dinata
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 168 Episodes
Comments
Marlin_love
visual cweknya ga nyampe k imajinasi aku thour
2025-04-15
0