Bab 4

'Ya, motor itu, aku mengingat motor itu, I got you baby,' batin Dev tersenyum sambil tersenyum smirk.

.

.

Kini Dev sudah berada di mansio keluarga Bramasta, pria itu masih membaringkan tubuhnya dan menatap langit - langit kamar sambil membayangkan wajah seorang wanita yang baru saja menarik perhatiannya.

'Wanita yang langka,' batin Dev mengingat penampilan dan sikap Zea yang brutal.

Dev mengambil ponselnya lalu mengetik plat nomor motor Zea dan mengirimnya pada anak buahnya.

Tiba - tiba ponselnya berdering Dev langsung mengangkat nya.

"Cari semua informasi tentang siapa pemilik motor itu, secepatnya." Perintah Dev pada anak buahnya.

"Baik boss." Lalu Dev langsung mematikan panggilan itu dan beranjak dari ranjang menuju kamar mandi.

Pria itu ingin membersihkan tubuhnya karena habis melakukan sedikit olahraga tadi bersama seorang perampok.

Setelah keluar dari kamar mandi, ponsel Dev berbunyi tanda ada email masuk.

Dev langsung mengambil ponselnya dan membuka email yang masuk dan ternyata email itu dari anak buahnya.

"Cepat juga mereka mencari informasi ini, tak salah aku mempekerjakan mereka." Dev menyunggingkan senyumnya saat mendapatkan informasi tentang wanita yang sempat mengalihkan dunianya.

Nama : Azelia Pradipta Dinata.

Umur. : 23 tahun.

baru lulus kuliah s2 dengan nilai sempurna dan gelar master nya. Putri pertama dari tuan Adicipta Pradipta Dinata yang sebentar lagi akan mewarisi perusahaan Pradipta corp dan memiliki kekasih Bernama Zack Nicolay.

.

Dev memicingkan matanya ketika melihat isi email dari anak buahnya. Dia merasa menemukan rencana yang akan disusunnya untuk bisa mendapatkan perhatian Azelia.

"Nama yang cantik, secantik orangnya. Azelia, putri dari tuan Adicipta. Menarikk," ucap Dev sambil tersenyum miring.

'Aku akan langsung menemui pawangnya, Azelia sayang, aku akan mengejutkan mu.' Batin Dev.

Lalu langsung merebahkan tubuhnya kembali dan memejamkan matanya.

.

.

Di kediaman keluarga Pradipta. Zea yang baru sampai langsung masuk kedalam mansion, dan langsung dikagetkan dengan kehadiran sang adik yang datang dari luar kota, karena adiknya itu tinggal di luar kota dengan nenek dan kakeknya serta melaksanakan pendidikannya disana.

" heii, adikk bengal ku, kapan kau datang?" sambil menghampiri sang adik yang berdiri dengan merentangkan tangannya.

" Baru saja, aku datang untuk memberikan ucapan selamat pada kakak tercantik ku ini." Lalu berpelukan melepas rindu dari keduanya.

Tubuh Daniel yang tinggi jangkung dan dengan postur tubuh yang cukup atletis di kalangan remaja seperti dia. Cukup membuat Zea terlihat seperti adiknya, meskipun Zea cukup tinggi untuk dikalangan wanita.

"bagaimana sekolah mu, Boy?," tanya Zea. Sambil menarik tangan Daniel untuk duduk di sofa ruangan itu.

"Sekolah ku lancar, Bahkan sangat lancar dan menyenangkan kak. Aku dikelilingi oleh banyak wanita cantik disana yang berebut untuk menjadi kekasih ku," jawab Daniel narsis.

"iiissh kau ini." Zea meninju lengan adiknya itu.

"Jangan terlalu sering bermain dengan banyak wanita, Daniel. Karena itu akan mengganggu aktivitas sekolah mu." Nasehat Zea pada adiknya.

"Tenang saja kak, aku masih diperingkat nomer satu di sekolah ku, dengan nilai paling tinggi disana. Dan aku menjadi pria terfavorit di sekolah dengan kepintaran dan dengan ketampananku," ucapnya narsis. Sambil tersenyum lebar dan melirik kearah Zea.

"Udah ah, aku capek, bisa - bisa aku gila mendengar kenarsisan mu itu." Zea bangkit dari sofa itu dan akan menuju lantai dua dimana kamarnya berada.

Tapi tiba - tiba tangannya di tahan oleh Daniel yang membuat Zea menoleh pada sang adik.

"Ada apa lagi, Daniel?" tanya zea.

"Pipi mu kenapa, kak?" tanya Daniel yang melihat luka lebam di pipi sang kakak.

"Tidak apa, biasalah tadi ada insiden kecil di jalan," ucap Zea enteng.

"Kakak masih sering berkelahi? ayolah kak, rubah sedikit sikap brutal kakak, agar aku bisa secepatnya mendapatkan kakak ipar yang keren seperti mafia. Kalau kakak masih bersikap brutal seperti ini ... eeemmm," Daniel menggantung perkataannya.

"Kenapa?" jawab Zea penasaran.

"MANA ADA YANG MAU SAMA KAKAK" ejek Daniel sambil berlari menuju ke kamarnya.

"Iiiissshh, anak ini benar - benar menyebalkan," ucap Zea sambil menggelengkan kepalanya, melihat keusilan sang adik lalu pergi menuju kamarnya.

Ya, hubungan Daniel dan Zea memang cukup akrab, bahkan bisa di bilang sangat akrab. Berbeda dengan hubungannya dengan saudara tirinya, Anggita. Yang selalu bertengkar di setiap kesempatan.

Anggita, anak Lisa dari lelaki lain yang tidak tahu siapa ayahnya.

Lisa bertemu dengan papah Zea ketika Adicipta dan Zea mengunjungi rumah nenek zea.

Lisa yang sengaja menabrakkan dirinya ke mobil yang di kendarai Adi dan Zea membuatnya terjatuh di atas aspal.

"FLASH BACK ON"

Chiiiittt.

Suara rem mobil berdecit kencang, saat ada seorang wanita yang tiba - tiba berada di depan mobilnya.

Adi dan putrinya turun dari mobil dan melihat seseorang yang sudah terjatuh di aspal.

"Anda tidak apa - apa, nyonya?" tanya Adi khawatir.

"Tidak, saya tidak apa - apa tuan, hanya kaki saya terkilir dan tidak bisa berjalan," ucap wanita itu.

Zea melihat kearah wanita itu dan memicingkan matanya

'Bagaimana bisa dia tahu kalau dia tidak bisa berjalan? sedangkan dia tidak ada usaha sedikitpun untuk bangkit berdiri.' Batin Zea curiga.

"Mari, biar saya bantu berdiri." Adi menawarkan bantuannya dan mengulurkan tangannya pada wanita itu.

Baru saja tangannya menerima uluran tangan dari Adi wanita itu langsung berteriak kesakitan.

" Aauuuww, kakiku sakit tuan. Aku tidak bisa berdiri." Kilah wanita itu.

Zea yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik wanita itu, mengerutkan keningnya dan mulai mengerti bahwa wanita itu hanya bersandiwara.

"Tangan anda baru saja menyentuh uluran tangan dari papah saya, lalu anda berteriak kesakitan. Bahkan anda belum berusaha untuk bangkit sedikitpun dari aspal itu," cetus Zea sinis sambil melipat kedua lengannya di dada.

"Sayang, tidak boleh berkata seperti itu pada orang yang lebih tua dari mu, itu tidak sopan." Nasehat Adi pada putrinya.

Lisa yang tersindir atas kelakuannya itu hanya menundukkan wajahnya.

" Maaf, jika anda tidak keberatan saya akan menggendong anda kedalam mobil saya, saya akan membawa anda ke rumah orang tua saya, agar bisa di urut disana," ucap Adi sopan.

"Iya tuan, saya tidak keberatan," jawab Lisa

"ckk." Zea berdecak sambil memutar matanya, melihat kelakuan papahnya yang terlalu baik pada semua orang, lalu kembali masuk kedalam mobilnya.

Di dalam mobil, Adi mengucapkan permintaan maafnya pada Lisa karena tidak sengaja menabraknya.

"Saya minta maaf nyonya, saya tidak sengaja menabrak anda," kata Adi sambil melihat kearah spion belakang.

"Iya tuan, saya juga minta maaf karena saya menyebrang tidak melihat - lihat dulu tadi," ucap Lisa sambil tersenyum kearah kaca spion.

"Baguslah kalau kau sadar, nyonya. Tapi sepertinya anda memang sengaja menabrakkan diri pada mobil kami tadi." Celetuk Zea yang dari awal sudah mengerti sandiwara yang dilakukan oleh Lisa.

"huusshh, ngomong apa kamu Zea. Jaga bicaramu itu!" bentak Adi.

'Anak ini benar - benar menyebalkan, dari mana dia tahu kalau aku hanya bersandiwara,' batin Lisa dongkol.

Sesampainya dirumah orang tua Adi.

Adi kembali menggendong Lisa dan merebahkan tubuhnya di sofa beranda rumah itu.

"lohh, Adi. Ada apa ini? apa yang sudah terjadi pada, lisa?" tanya ibuk Adi yang sudah mengenal Lisa sebagai karyawan di perkebunannya.

"Aku tidak sengaja menyerempetnya tadi, Bu," jawab Adi yang langsung mencium tangan ibunya.

"Bagaimana itu bisa terjadi?" tanya ayah Adi dari balik pintu. Dan langsung dijawab oleh Zea dengan ketus.

"Dia menabrakkan dirinya pada mobil kami, kakek," jawab Zea yang langsung memeluk tubuh sang kakek.

'SIAL, anak ini benar - benar pengacau,' batin lisa.

"iiiiishhh, anak nakal ini ada - ada saja," jawab nenek Zea sambil mengacak rambut Zea.

Lalu Zea pun langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya.

"Aku akan memanggil tukang urut," kata ibunya Adi. Lalu meninggalkan Lisa di beranda rumahnya di susul juga ayah Adi yang langsung pergi ke perkebunan untuk mengecek panennya disana.

Lalu Adi masuk untuk mengambilkan air minum untuk Lisa.

"YESS. Langkah awal sudah berjalan dengan mulus, meskipun ada komentar tak sedap dari anaknya," ucap Lisa. Dan langsung di hampiri oleh putrinya, Anggita. Yang sedari tadi mengikuti dan mengawasi rencana ibunya itu.

"Bagaimana mom? semuanya lancar?" tanya Anggita.

"Ya, sangat lancar, dan akan aku pastikan rencana kedua kita pasti juga lancar, agar rencana utama untuk menikah dengan Adi terlaksana," ucap Lisa pada putrinya.

"Ya, mom dan kita akan hidup di kota serta menikmati kekayaan tuan Adi." Gita memeluk Lisa.

"Aku tidak sabar untuk memanggil tuan Adi yang tampan itu, papah," ucap Gita dengan pedenya.

Zea yang mendengar pembicaraan itu mengepalkan tangannya, dan tiba - tiba ada yang menepuk pundaknya.

"FLASHBACK OFF"

Zea masih merebahkan tubuhnya di ranjang dengan tatapannya ke atas langit - langit kamar itu, mengingat bagaimana pertemuan papahnya dengan Lisa hingga mereka menikah. Itu yang sudah direncanakan dengan sangat matang oleh Lisa dan Anggita.

Lisa memberikan obat pembangkit gairah pada kopi milik Adi, dan membuat Adi melampiaskan nafsunya kepada Lisa, hingga Lisa hamil dan Adi terpaksa menikahi Lisa.

Lalu Zea memejamkan matanya yang sudah berat karena lelah.

.

.

Di kediaman Bramasta.

Dev keluar dari kamarnya dengan penampilan yang klimis dan terlihat sangat tampan, dengan setelan jas yang melekat di tubuh kekarnya.

Dev berjalan menuju ruang makan yang sudah ada Abel disana menunggunya.

"Good morning, mom," sapa Dev sambil mencium pipi sang Momy.

" Good morning, son. Ayo sarapan dulu, Momy sudah menyiapkan nasi goreng seafood kesukaan mu," ucap Abel sambil menuangkan nasi goreng ke piring untuk putra tampannya itu.

Mereka pun sarapan bersama dengan suasana pagi yang asri dan tenang.

Setelah kegiatan sarapan mereka selesai, Dev langsung menunjukkan email yang berisi informasi tentang Zea pada sang Momy.

Abel langsung membaca dan melihat foto wanita yang sangat cantik di ponsel itu.

Abel tersenyum dan langsung menatap mata Dev yang berbinar tidak seperti biasanya.

" Jadi ... ini putri pertama dari tuan Adicipta?" tanya Abel yang hanya dijawab dengan anggukan oleh sang putra.

"Dia sangat cantik, Dev. Tapi kenapa nyonya Lisa malah memperkenalkan putri cantiknya ini dengan sangat buruk pada kita kemarin," ucap Abel yang masih melihat foto Zea di ponsel Dev.

"Karena dia anak tirinya," jawab Dev

"oouuwh ... pantas saja, mungkin putrinya sendiri tidak secantik putri tuan Adi, makanya dia sangat menyanjung anaknya sendiri dan menjelekkan putri tuan Adi" ucap Abel sambil tertawa pelan.

"Aku tidak mempedulikan itu Mom, dan Momy pasti akan terkejut bila tahu tentang informasi yang akan aku katakan selanjutnya." jawab Dev sambil meminum airnya.

"hmm, katakan Dev, informasi tentang apa itu?" tanya Abel penasaran.

"Tentang wanita yang mengendarai motor kemarin, yang Momy bicarakan padaku."

Abel menatap mata Dev dan melihat kembali kearah ponsel Dev, melihat lagi foto zea disana.

Abel kembali menatap netra indah sang putra yang berbinar seakan Dia tahu apa maksud dari pembahasan ini.

"Apa wanita yang mengendarai motor kemarin itu adalah, Dia?" Sambil memperlihatkan foto Zea pada Dev.

Lalu Dev mengambil ponselnya dari tangan Abel dan hanya di jawab dengan anggukan saja oleh Dev.

Hal itu membuat Abel menutup mulutnya dengan kedua tangannya seolah tidak percaya dengan takdir ini.

"yaa, rencana Tuhan pasti sangat indah, sayang," ucap Abel pada Dev.

Lalu Dev pun pamit pada sang Momy untuk pergi ke perusahaan, Abel mengantarkan putranya keluar dari mansion megah itu dan berhenti di depan pintu.

" Kau harus bertindak cepat Dev, kau harus segera membawa calon menantuku itu pada Momy," sambil membenarkan dasi Dev.

"Aku sudah bertindak cepat Mom dan langsung pada pawangnya, tuan Adicipta," ucap Dev sambil mencium tangan sang Momy dan mencium kedua pipi Momynya itu.

Dev pun berangkat menuju perusahaannya.

.

.

Diruang makan keluarga Pradipta, Zea sedang sarapan bersama. Di tengah suasana sarapan yang tampak hening itu, Adi membuka obrolan yang mengejutkan semuanya.

"Nanti malam kita akan kedatangan keluarga Bramasta, untuk berkenalan dengan kedua putri dari keluarga kita dan akan langsung melamar salah satu dari Zea dan Gita," ucap Adi yang membuat Zea tersedak.

"kak Zea, aku akan mengawasi gerak - gerik mu kak, kau harus hadir di acara nanti malam kak," sambil menunjuk kearah Zea dengan menggunakan garpunya.

" ck, kondisikan tangan mu itu," ucap Zea.

Lalu menurunkan tang Daniel yang menunjuk ke arahnya.

"Ya, kau benar Daniel, papah yakin kakak mu ini pasti akan menggunakan seribu cara untuk pergi dari mansion ini," jawab Adi sambil tertawa pelan. Mengingat kelakuan Zea yang selalu kabur jika ada keluarga dari relasi bisnisnya saat mengunjungi mansion nya.

"Tenang aja pah, aku akan menjaga kak Zea dengan sangat ketat, hingga dia tidak ada kesempatan untuk pergi dari sini," ucap Daniel sambil menjulurkan lidahnya kepada Zea.

Zea hanya memutarkan pandangan matanya melihat sikap adiknya itu.

"Lisa, telepon Gita. Suruh dia pulang hari ini," perintah Adi tegas.

" Ya, aku sudah menelponnya." Adi memicingkan matanya kearah Lisa karena dia tahu rencana Lisa yang ingin memperkenalkan Giya pada Dev.

Lalu mereka pun menyelesaikan makan paginya.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13 ( Devandra dan Azelia)
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31 ( Dimas Dan Anggita)
32 Bab 32 (Sikap Azelia)
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41 (Azelia dan Anggita)
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 PENGUMUMAN
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87 Kebersamaan Dady Ardo dan anggita
88 Bab 88
89 Bab 89 Zea Dev
90 90. Anggita dan Wilda
91 91. Surprise
92 91. Paris
93 93.
94 94. Danielo
95 95. Danielo
96 96 Bertemu
97 Bab 97
98 98.
99 99
100 100
101 S2 Valerie - Irza
102 S2 Valerie - Irza 2
103 S2 Valerie - Irza 3
104 S2 Valerie - Irza 4
105 S2 Valerie - Irza 5
106 S2 Valerie - Irza 6
107 S2 Valerie - Irza 7
108 S2 Valerie - Irza 8
109 S2 Valerie - Irza 9
110 S2 Valerie - Irza 10
111 S2 Valerie - Irza 11
112 S2 Valerie - Irza 12
113 S2 Valerie - Irza 13
114 S2 Valerie - Irza 14
115 S2 Valerie - Irza 15
116 S2 Valerie - Irza 16
117 S2 Valerie - Irza 17
118 S2 Valerie - Irza 18
119 S2 Valerie - Irza 19
120 S2 Valerie - Irza 20
121 S2 Valerie - Irza 21
122 Pengumuman
123 S2 Valerie - Irza 22
124 S2 Valerie - Irza 23
125 S2 Valerie - Irza 24
126 S2 Valerie - Irza 25
127 S2 Valerie - Irza 26
128 S2 Valerie - Irza 27
129 S2 Valerie - Irza 28
130 S2 Valerie - Irza 29
131 S2 Valerie - Irza 30
132 S2 Valerie - Irza 31
133 S2 Valerie - Irza 32
134 S2 Valerie - Irza 33
135 S2 Valerie - Irza 34
136 S2 Valerie - Irza 35
137 S2 Valerie - Irza 36
138 S2 Valerie - Irza 37
139 S2 Valerie - Irza 38
140 S2 Valerie - Irza 39
141 S2 Valerie - Irza 40
142 S2 Valerie - Irza 41
143 S2 Valerie - Irza 42
144 S2 Valerie - Irza 43
145 S2 Valerie - Irza 44
146 S2 Valerie - Irza 45
147 S2 Valerie - Irza 46
148 S2 Valerie - Irza 47
149 S2 Valerie - Irza 48
150 S2 Valerie - Irza 49
151 S2 Valerie - Irza 50
152 S2 Valerie - Irza 51
153 S2 Valerie - Irza 52
154 S2 Valerie - Irza 53
155 S2 Valerie - Irza 54
156 S2 Valerie - Irza 55
157 S2 Valerie - Irza 56
158 S2 Valerie - Irza 57
159 S2 Valerie - Irza 58
160 S2 Valerie - Irza 59
161 S2 Valerie - Irza 60
162 S2 Valerie - Irza 61
163 S2 Valerie - Irza 62
164 S2 Valerie - Irza 63
165 S2 Valerie - Irza 64
166 S2 Valerie - Irza 65
167 S2 Valerie - Irza 66
168 S2 Valerie - Irza 67
Episodes

Updated 168 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13 ( Devandra dan Azelia)
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31 ( Dimas Dan Anggita)
32
Bab 32 (Sikap Azelia)
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41 (Azelia dan Anggita)
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
PENGUMUMAN
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87 Kebersamaan Dady Ardo dan anggita
88
Bab 88
89
Bab 89 Zea Dev
90
90. Anggita dan Wilda
91
91. Surprise
92
91. Paris
93
93.
94
94. Danielo
95
95. Danielo
96
96 Bertemu
97
Bab 97
98
98.
99
99
100
100
101
S2 Valerie - Irza
102
S2 Valerie - Irza 2
103
S2 Valerie - Irza 3
104
S2 Valerie - Irza 4
105
S2 Valerie - Irza 5
106
S2 Valerie - Irza 6
107
S2 Valerie - Irza 7
108
S2 Valerie - Irza 8
109
S2 Valerie - Irza 9
110
S2 Valerie - Irza 10
111
S2 Valerie - Irza 11
112
S2 Valerie - Irza 12
113
S2 Valerie - Irza 13
114
S2 Valerie - Irza 14
115
S2 Valerie - Irza 15
116
S2 Valerie - Irza 16
117
S2 Valerie - Irza 17
118
S2 Valerie - Irza 18
119
S2 Valerie - Irza 19
120
S2 Valerie - Irza 20
121
S2 Valerie - Irza 21
122
Pengumuman
123
S2 Valerie - Irza 22
124
S2 Valerie - Irza 23
125
S2 Valerie - Irza 24
126
S2 Valerie - Irza 25
127
S2 Valerie - Irza 26
128
S2 Valerie - Irza 27
129
S2 Valerie - Irza 28
130
S2 Valerie - Irza 29
131
S2 Valerie - Irza 30
132
S2 Valerie - Irza 31
133
S2 Valerie - Irza 32
134
S2 Valerie - Irza 33
135
S2 Valerie - Irza 34
136
S2 Valerie - Irza 35
137
S2 Valerie - Irza 36
138
S2 Valerie - Irza 37
139
S2 Valerie - Irza 38
140
S2 Valerie - Irza 39
141
S2 Valerie - Irza 40
142
S2 Valerie - Irza 41
143
S2 Valerie - Irza 42
144
S2 Valerie - Irza 43
145
S2 Valerie - Irza 44
146
S2 Valerie - Irza 45
147
S2 Valerie - Irza 46
148
S2 Valerie - Irza 47
149
S2 Valerie - Irza 48
150
S2 Valerie - Irza 49
151
S2 Valerie - Irza 50
152
S2 Valerie - Irza 51
153
S2 Valerie - Irza 52
154
S2 Valerie - Irza 53
155
S2 Valerie - Irza 54
156
S2 Valerie - Irza 55
157
S2 Valerie - Irza 56
158
S2 Valerie - Irza 57
159
S2 Valerie - Irza 58
160
S2 Valerie - Irza 59
161
S2 Valerie - Irza 60
162
S2 Valerie - Irza 61
163
S2 Valerie - Irza 62
164
S2 Valerie - Irza 63
165
S2 Valerie - Irza 64
166
S2 Valerie - Irza 65
167
S2 Valerie - Irza 66
168
S2 Valerie - Irza 67

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!