Kesempatan

Kesempatan

BAB 1 | Aku Kembali

Persahabatan adalah hal yang menarik bagi semua orang, setidaknya mereka memiliki satu saja seorag sahabat untuk hanya sekedar menjadi teman bercerita atau teman bermain. Sama halnya seperti Chaca dan Gina. Mereka adalah sepasang sahabat sejak masa SMA dan dimana ada Chaca disitu pasti ada Gina dan tak hanya itu saja. Mereka berdua juga mampu berprestasi dibidang mereka masing masing hingga mereka dijuluki best friend couple. Hingga akhirnya mereka harus berpisah untuk melanjutkan studi mereka. Chaca ke Amerika dan Gina ke London.

Meskipun Chaca adalah anak orang kaya namun ia jarang sekali kembali ke Indonesia bukan karena tak memiliki uang untuk membeli tiket namun karena ia harus terus mengasah kemampuannya di sana. Hingga akhirnya Chaca kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya di Standford University. Bersama kedua orang tuanya yang telah menunggu kedatangan putri tercinta mereka Chaca pulang ke rumah.

Sudah lama ia meninggalkan rumahnya namun keadaan rumah tak ada yang berbeda sejak ia berangkat ke Amerika empat tahun yang lalu. Baru saja Chaca sampai ayahnya mengajaknya membicarakan satu hal yang penting.

“Ada apa? Apa mama dan papa ingin mengatakan sesuatu?”, tanya Chaca.

“Jadi begini Chaca. Kamu sudah pulang dari Amerika dan papa ingin kamu mulai memimpin anak perusahaan”, Ucap ayahnya perlahan.

Chaca diam sejenak mendengar keinginan ayahnya untuk ia mengelola anak perusahaan sambil melihat ke arah ayah dan ibunya. Kedua orang tuanya tak yakin dengan tatapan anaknya yang terkesan seperti ingin menolak keinginan ayahnya.

“Apa papa yakin?”, tanya Chaca.

“ Kalau papa tak yakin untuk apa papa memberikan tawaran ini untukmu nak? Apa kamu menolaknya?”, jawab ayahnya.

“Tidak mungkin Chaca menolaknya papa. Ini yang Chaca tunggu sejak lama. Chaca ingin menjadi bagian dari perusahaan dan mengembangkannya. Tak ku sangka ternyata hal ini terjadi sangat cepat.”, ucapnya bahagia.

“Lalu, kapan Chaca bisa mulai bekerja?”, Tanya Chaca bersemangat

“Besok”, jawab ayahnya.

Chaca memeluk ayah dan ibunya serta menciumi pipi mereka lalu masuk ke kamarnya sambil berlari karena persasaan bahagia di hatinya. Ia mengeluaran ponselnya dan orang pertama yang ia hubungi adalah Gina, sahabatnya. Dengan perasaan bahagia Chaca menunggu Gina merespon panggilannya.

“Hai Cha ... Ada apa?”, jawab Gina

“Gina, aku baru saja kembali dari Amerika tadi pagi. Apa kamu sudah pulang”, tanya Chaca

“Kamu sudah pulang? Aku sudah pulang minggu lalu namun aku lupa menghubungimu. Mari kita bertemu, aku sangat merindukanmu”, jawab Gina

“Baiklah, mari bertemu. Aku ingin mengatakan sebuah berita yang sangat menggembirakan. Besok siang jam dua belas bagaimana? Aku akan memberitahu tempatnya lewat chat”, ucap Chaca.

“Baiklah.. See you Cha” jawab Gina.

Chaca mengakhiri panggilannya, ia tak sabar menunggu datangnya hari esok. Rasa bahagia dan gembira memenuhi hatinya tak percaya bahwa hari ini akhirnya datang. Menjadi seorang pemimpin di perusahaan seperti ayahnya adalah impiannya. Kesokan harinya adalah hari baru bagi Chaca, ia merasa baru kemarin ia melangkahkan kakinya keluar sebagai seorang mahasiswa dan saat ini ia keluar sebagai seorang pemimpin perusahaan.

Hari pertama Chaca bekerja, ia sangat bersemangat. Segala macam dokumen yang ada di atas mejanya ia baca dan pelajari hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang dan Chaca bergegas keluar untuk makan siang bersama Gina, sahabatnya di sebuah restauran. Ketika Chaca datang ia sudah melihat Gina duduk menunggunya sambil memainkan ponselnya.

“Gina..”, panggil Chaca

Gina melihat kearah sumber suara yang memanggil namanya dan ia berdiri menunggu Chaca mendekat padanya lalu mereka berdua pun berpelukan. Sahabat yang terpisah selama empat tahun lebih tanpa bertemu sekalipun akhirnya mereka kembali bertemu. Chaca memeluk Gina erat erat seperti tak lagi ingin berpisah dari sahabatnya ini.

“Aku benar benar merindukanmu Gina”, ucap Chaca bahagia

“Maaf aku terlalu sibuk dengan urusan perusahaan jadi aku tak sempat mengabarimu”, jawab Chaca

“Bagaimana kabarmu?”, balas Gina.

Mereka berdua berbicara sambil makan siang bersama dan menghabiskan waktu sampai pada akhirnya sudah saatnya Chaca kembali ke kantornya untuk bekerja, berat rasanya ia harus meninggalkan sahabatnya dan tak lagi bisa memiliki banyak waktu seperti dahlu namun Chaca saat ini memiliki tanggung jawab yang besar dan tak bisa seenaknya meninggalkan pekerjaannya.

“Kamu hebat sekali Chaca. Saat ini sudah menjadi pemimpin di anak perusahaan. Dan apakah kamu memiliki kekasih?”, tanya Gina.

“Ya.. Dia adalah pengusaha konveksi. Aku bertemu dengannya di Amerika lalu ia harus kembali kemari untuk meneruskan usaha konveksi ayahnya karena ayahnya sedang sakit keras”, jawab Chaca

Chaca melihat jam yang melingkar di tangan kanannya dan terkejut melihat waktu telah menunjukkan pukul satu siang menandakan ia harus kembali. Chaca menghabiskan minumannya lalu mengambil tasnya.

“Gina. Aku sangat merindukanmu namun aku harus kembali. Makan siang kali ini biar aku yang membayarnya. Akan ku hubungi lagi setelah ini.”. Ucap Chaca tergesa gesa.

Chaca mmeluk Gina setelah membayar tagihan makanan mereka lalu melambaikan tangannya dan kembali ke kantornya. Chaca merasa bahagia karena dapat bertemu kembali dengan sahabatnya dahulu. Dalam perjalanannya ke kantor kekasihnya menghubunginya untuk bertemu dengannya untuk membahas sesuatu yang penting.

“Ya sayang?”, jawab Chaca.

“Baik datanglah, aku dalam perjalanan ke kantor setelah makan siang dengan sahabatku. Aku akan menunggumu.” , ucapnya

Chaca kembali meletakkan ponselnya dan melanjutkan perjalanannya ke kantor. Sesampainya di kantor Chaca kembali bekerja sambil menunggu kekasihnya datang untuk mengatakan hal yang penting katanya.

“Cha..”, panggil Ryan

“Oh.. Hai.. Sudah datang. Duduklah, tunggulah sebentar aku harus menandatangani dokumen ini terlebih dahulu sayang”, ucap Chaca.

Tak lama setelah Chaca selesai dengan dokumennya ia menatap kekasihnya dan menyingkirkan pekerjaannya lalu mendengarkan hal penting yang ingin kekasihnya katakan padanya ketika Ryan menghubunginya.

“Baiklah, ada apa?”, tanya Chaca.

“Aku ingin meminta bantuanmu, apakah aku bisa mengambil kain dari tempatmu? Aku memiliki banyak sekali pesanan dan beberapa toko kain langgananku sedang tak memiliki stok sedangkan kalau aku harus membeli ke toko lain aku tak bisa mendapatkan harga yang lebih murah”, ucapnya

Chaca mengerti mengenai permintaan kekasihnya ini dan ia memberikan kartu nama sebuah toko milik anak perusahaan yang ia pimpin, sebuah toko yang penuh dengan berbagai macam kain yang diproduksi dari pabrik anak perusahaan yang ia pimpin.

“Pergilah ke tempat ini, ini adalah toko milik perusahaan yang ku pimpin. Ambilah kain di sana sebanyak mungkin dan ku berikan harga khusus untukmu.”, jawab Chaca.

“Baiklah, terimakasih sayang”, balas Ryan.

Semenjak hari itu Ryan selalu mengambil kain dari toko milik perusahaan Chaca dan tak pernah lagi mengambil kain dari toko lain. Usaha Ryan semakin lama semakin maju hingga ia mampu membuka cabang di tempat lain dan perlahan menjadi pengusaha yang sukses.

Satu tahun setelahnya ketika Ryan hendak menuju toko kain milik Chaca, ia tak sengaja menabrak seorang wanita yang membuatnya jatuh dan terluka, Ryan turun dan membantunya berdiri.

“Oh Tuhan, maafkan aku. Aku tak melihatmu berjalan.”. Ucapnya sambil membantunya berdiri.

Ryan membawa wanita itu masuk ke dalam mobilnya dan mengobati lukanya secara perlahan, ia mengobati lengan dan juga lututnya yang berdarah.

“Ijinkan aku mengantarmu pulang sebagai permintaan maafku”, ucap Ryan memohon

Melihat wanita yang tak sengaja di tabraknya itu mengangguk, Ryan mengantarkan wanita itu pulang keruamhnya sebagai ucapan rasa bersalahnya. Dalam perjalanan Ryan maupun wanita itu tak mengatakan apapun yang membuat suasana menjadi cukup canggung.

“Jadi, siapa namamu?”, tanya Ryan kaku.

“Aku Gina. Kamu? Siapa namamu?”, tanya Gina.

“Aku Ryan.” jawabnya.

Ryan meminta nomor Gina untuk berjaga jaga kalau Gina tiba tiba ingin Ryan bertanggung jawab dan mengantarnya ke rumah sakit. Namun justru hubungan mereka semakin dekat setelah kejadian itu. Gina mengetahui kenyataan bahwa Ryan adalah kekasih dari sahabatnya namun perasaan cinta mulai tumbuh di hatinya. Sakit dan kecewa yang dirasakan oleh Gina namun Gina memilih untuk tetap berada di sisi Ryan meskipun ia mengetahui kenyataan pahit itu. Gina tak lagi ingin kalah dari Chaca dan perlahan merebut segala yang Chaca miliki dimulai dari Ryan.

Kebencian dalam diri Gina semakin membesar pada Chaca. Siapa sangka bahwa selama ini Gina sangat membanci sahabatnya sendiri, hal ini sudah terjadi ketika mereka duduk di bangku SMA. Saat Chaca berhasil mendapatkan segala yang ia inginkan dengan kerja kerasnya sendiri, berbeda dengan Gina. Sekeras apapun ia mencoba ia selalu menjadi bayang bayang dari Chaca sampai mereka lulus. Dan saat ini Gina takkan melepaskan Ryan dengan mudahnya.

Urusan perusahaan semakin lama semakin merenggut segala waktu yang ia miliki bersama keluarganya dan bahkan kekasihnya. Ia juga tak memiliki waktu untuk dirinya sendiri dan hal ini membuat Ryan sangat kesal dengan Chaca yang sepertinya telah menjauh darinya.

“Astaga ... Apa yang harus ku lakukan? Saat ini aku tak memiliki waktu untuk diriku sendiri dan sekarang hubunganku dengan Ryan pun telah diujung tanduk.”, ucapnya frustasi.

Terpopuler

Comments

tambahan bunga sudah kuberikan

2023-03-28

0

Mom La - La

Mom La - La

aku suka cerita tentang persahabatan

2023-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 | Aku Kembali
2 BAB 2 | Return
3 BAB 3 | Rencana Awal
4 BAB 4 | Shena
5 BAB 5 | Satu Langkah Lebih Maju
6 BAB 6 | Munafik
7 BAB 7 | Perasaan yang Takkan Pernah Kembali
8 BAB 8 | Sebuah Kejanggalan
9 BAB 9 | Pernikahan? Ku Rasa Tidak
10 BAB 10 | Niatan Busuk
11 BAB 11| Adakah Cara Untuk Mengakhirinya?
12 BAB 12 | Kebohongan Itu. Takkan Ada yang Mempercayainya
13 BAB 13 | Aku Akan Menjagamu
14 BAB 14 | Keadaan yang Sulit
15 BAB 15 | Ular
16 BAB 16 | Ketakutan dan Kekhawatiran
17 BAB 17 | Serangan Pertama
18 BAB 18 | Jangan Remehkan
19 BAB 19 | Tak Semudah yang Terlihat
20 BAB 20 | Masalah Mulai Membesar
21 BAB 21 | Aku Akan Mendapatkanmu
22 BAB 22 | Kamu yang Dulu dan Sekarang
23 BAB 24 | PT Warna Cakrawala
24 BAB 24 | Lawan yang Tangguh
25 BAB 25 | Bantuan Tak Terduga
26 BAB 26 | Segalanya Baru Dimulai
27 BAB 27 | Penyusup
28 BAB 28 | Hai Kawan Lama
29 BAB 29 | Sebuah Kejutan
30 BAB 30 | Tak Seperti yang Diharapkan
31 BAB 31 | Khawatir
32 BAB 32 | Jangan Ganggu Wanitaku
33 BAB 33 | Serangan Selanjutnya
34 BAB 34 | Kembangkan Sayapmu
35 BAB 35 | Antara Kamu dan Aku
36 BAB 36 | Jebakan
37 BAB 37 | Tak Ku Biarkan Dia Menyentuhmu
38 BAB 38 | Aman Bersamaku
39 BAB 39 | Rasanya Berbeda
40 BAB 40 | Tawaran Menarik
41 BAB 41 | Shena Si Anjing Gila
42 BAB 42 | Shena dan Jo
43 BAB 43 | Anjing Gila VS Nomer 1
44 BAB 44 | Matinya Nomer 1
45 BAB 45 | Katakan yang Sebenarnya
46 BAB 46 | Otakku Lebih Baik dari Tubuhmu
47 BAB 47 | Kebenaran yang Salah
48 BAB 48 | Ancaman
49 BAB 49 | Belalang Kecil
50 BAB 50| Perasaan Hangat
51 BAB 51 | Tertangkap
52 BAB 52 | Penyesalan Ryan
53 BAB 53 | Amarah Gina
54 BAB 54 | Mimpi yang Sama
55 BAB 55 | Ketakutan Barra
56 BAB 56 | Tolong Aku !!
57 BAB 57 | Bantuan Datang
58 BAB 58 | Bertarung Kembali
59 BAN 59 | Semuanya Telah Berakhir
60 BAB 60 | Rahasia Terakhir
61 BAB 61 | Akhir Cerita
Episodes

Updated 61 Episodes

1
BAB 1 | Aku Kembali
2
BAB 2 | Return
3
BAB 3 | Rencana Awal
4
BAB 4 | Shena
5
BAB 5 | Satu Langkah Lebih Maju
6
BAB 6 | Munafik
7
BAB 7 | Perasaan yang Takkan Pernah Kembali
8
BAB 8 | Sebuah Kejanggalan
9
BAB 9 | Pernikahan? Ku Rasa Tidak
10
BAB 10 | Niatan Busuk
11
BAB 11| Adakah Cara Untuk Mengakhirinya?
12
BAB 12 | Kebohongan Itu. Takkan Ada yang Mempercayainya
13
BAB 13 | Aku Akan Menjagamu
14
BAB 14 | Keadaan yang Sulit
15
BAB 15 | Ular
16
BAB 16 | Ketakutan dan Kekhawatiran
17
BAB 17 | Serangan Pertama
18
BAB 18 | Jangan Remehkan
19
BAB 19 | Tak Semudah yang Terlihat
20
BAB 20 | Masalah Mulai Membesar
21
BAB 21 | Aku Akan Mendapatkanmu
22
BAB 22 | Kamu yang Dulu dan Sekarang
23
BAB 24 | PT Warna Cakrawala
24
BAB 24 | Lawan yang Tangguh
25
BAB 25 | Bantuan Tak Terduga
26
BAB 26 | Segalanya Baru Dimulai
27
BAB 27 | Penyusup
28
BAB 28 | Hai Kawan Lama
29
BAB 29 | Sebuah Kejutan
30
BAB 30 | Tak Seperti yang Diharapkan
31
BAB 31 | Khawatir
32
BAB 32 | Jangan Ganggu Wanitaku
33
BAB 33 | Serangan Selanjutnya
34
BAB 34 | Kembangkan Sayapmu
35
BAB 35 | Antara Kamu dan Aku
36
BAB 36 | Jebakan
37
BAB 37 | Tak Ku Biarkan Dia Menyentuhmu
38
BAB 38 | Aman Bersamaku
39
BAB 39 | Rasanya Berbeda
40
BAB 40 | Tawaran Menarik
41
BAB 41 | Shena Si Anjing Gila
42
BAB 42 | Shena dan Jo
43
BAB 43 | Anjing Gila VS Nomer 1
44
BAB 44 | Matinya Nomer 1
45
BAB 45 | Katakan yang Sebenarnya
46
BAB 46 | Otakku Lebih Baik dari Tubuhmu
47
BAB 47 | Kebenaran yang Salah
48
BAB 48 | Ancaman
49
BAB 49 | Belalang Kecil
50
BAB 50| Perasaan Hangat
51
BAB 51 | Tertangkap
52
BAB 52 | Penyesalan Ryan
53
BAB 53 | Amarah Gina
54
BAB 54 | Mimpi yang Sama
55
BAB 55 | Ketakutan Barra
56
BAB 56 | Tolong Aku !!
57
BAB 57 | Bantuan Datang
58
BAB 58 | Bertarung Kembali
59
BAN 59 | Semuanya Telah Berakhir
60
BAB 60 | Rahasia Terakhir
61
BAB 61 | Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!