BAB 3 | Rencana Awal

Chaca kembali tepat tiga bulan sebelum ia mengetahui perselingkuhan kekasihnya dan sahabatnya serta masalah masalah yang ia lewati. Meskipun keinginan hatinya kuat untuk menghancurkan kekasih dan sahabatnya namun wanita tetaplah wanita, Chaca masuk kedalam kamarnya dan menangis. Ia menghabiskan air matanya sampai hatinya merasa terpuaskan, ia menyadari bahwa tak ada waktu lagi baginya untuk menangi dan terus menangis tanpa memulai apapun mengingat waktu yang ia miliki hanya sembilan puluh hari.

“Sudah cukup aku menangis. Kali ini, meskipun sakit hatiku melihat mereka berdua aku akan membulatkan niat hatiku untuk menghancurkan mereka. Sudah cukup kesabaranku”, gumam Chaca.

Chaca bangkit dari keterpurukannya dan memulai harinya, hubungannya dengan Ryan masih tetap sama seperti sebelumnya. Dan kini Chaca berencana untuk membuat Ryan sedikit kesusahan dengan bisnisnya yang masih bergantung pada Chaca.

“Mari kita lihat apa yang akan kamu lakukan kalau aku mulai membatasi langkahmu Ryan”, ucap Chaca.

Chaca menghubungi manajer toko tempat Ryan mengambil barang untuk tidak lagi memberikan kain pada Ryan apapun alasannya. Chaca mengetahui bahwa dirinya hanya dimanfaatkan oleh Ryan dalam kemajuan bisnisnya. Tepat setelah Chaca memberikan perintah, Ryan datang ke toko untuk kembali mengambil tiga roll kain dan kali ini pun ia tak membayar sama seperti sebelumnya.

“Selamat pagi, tolong ambilkan saya tiga roll kain seperti biasanya ya”, pinta Ryan pada salah satu pegawai di sana.

Melihat kedatangan Ryan, sang manejer menghentikan langkah pegawainya lalu menghadapi Ryan secara langsung seperti perintah Chaca padanya.

“Mohon maaf kain yang biasa anda bawa masih kosong”. Ucap manejer itu sopan

Ryan mengerutkan keningnya lalu melihat ke sudut toko dan melihat beberapa kain yang biasa ia ambil ada di sana. Ryan melangkah me arah kain itu dan menunjukknya dengan heran.

“Lalu ini apa? “, tunjuknya.

“Tolong jangan main main dengan saya. Apa kalian tak mengetahui siapa saya?”, bentak Ryan.

Keributan yang di hasilkan oleh Ryan membuat para pegawai melihat ke arahnya. Sang manejer diam saja dan tetap mentaati perintah dari Chaca, ia berusaha membuat Ryan tak bisa mengambil kain dari toko ini sampai Chaca memberi perintah lebih lanjut.

“Kain itu akan segera kami antar. Itu adalah pesanan toko lain”, jawabnya sopan.

Ryan merasa ksal karena dipermalukan seperti ini. Banyak orang melihat tingkah laku Ryan yang memalukan hingga akhirnya Ryan memutskan untuk menghubungi Chaca saat itu juga karena ia yakin bahwa Chaca pasti akan membelanya.

Tuuut ... Tuuut ... Tuuut.

Beberapa kali Ryan mencoba menghubungi Chaca namun tetap kekasihnya itu tak merespon panggilannya.

“Tunggulah sebentar kalian. Berani nya kalian melakukan hal ini padaku. Akan ku hubungi atasan kalian”, ucapnya kesal.

“Sayang... Apa yang terjadi mengapa lama sekali merespon panggilanku? Tidak tahukah kamu kalau aku diperlakukan sangat buruk di tokomu oleh para pegawai dan manejermu?”, marahnya.

Dari kantor Chaca membalik dokumen dan menandatangani seluruh dokumen itu sambil terus mendengarkan kekasihnya yang mengoceh tiada henti. Chaca tak terlalu menanggapinya dan membiarkan pegawainya memperlakukan Ryan seperti itu.

“Ada apa? Apa yang mereka lakukan padamu?”, jawab Chaca santai.

“Mereka tak memberikanku kain. Bukankah meberikanku kain adalah perintahmu selama ini? Mengapa mereka malah memberikannya pada orang lain?”, oceh nya.

Chaca tersenyum sambil menutup dokumen di atas mejanya dan menopang dagunya dengan satu tangan. Ia merasa sennag mendengar Ryan kesusahan seperti ini.

“Ah.. Kain kain itu. Maaf kan aku aku lupa memberi tahumu. Kami sedang kehabisan stok dan kain kain yang di toko adalah pesanan, jadi kamu tak bisa membawa kain kain itu seenaknya”, jelas Chaca.

“Sayang, aku sangat sibuk. Bisakah kamu mengambil kain dari toko lain untuk sementara? Aku sedang banyak hal yang harus di urus. Selamat tinggal”. Ucapnya lalu mengakhiri panggilan dari Ryan.

Mendengar penjelasan Chaca, Ryan merasa sangat malu karena sudah marah marah. Manejer toko masih dengan senyuman yang terpasang di wajahnya menunggu Ryan meninggalkan toko, tak ada lagi yang bisa Ryan lakukan saat ini.Berkat bantuan dari Chaca bisnisnya sangat maju, Ryan bahkan hanya membayar beberapa kali setelah sekian lama ia mengambil stok kain dari tempat Chaca tanpa sepengetahuna Direktur Utama, ayah Chaca.

Ryan masuk ke dalam mobil dan segera meninggalkan tempat itu karena rasa malu yang dialaminya.

“Bagaimana ini. Ke mana aku harus mencari kain kalau bukan dari Chaca. Ah sial”, umpatnya.

Ryan berpikir untuk mencari jalan agar bisnisnya terus berjalan dan ia teringat Gina. Mungkin Gina tak speerti Chaca yang sangat hebat hingga ia dipercaya untuk mengelola sebuah anak perusahaan namun Gina dipercaya ayahnya untuk memimpin sebuah pabrik.

“Tunggu sebentar. Bukankah Gina juga sma dengan Chaca? Kesempatan tak datang dua kali. Kalau aku bisa memanfaatkan Chaca aku juga pasti bisa memanfaatkan Gina”, ucapnya menyeringai

Ketika seseorang terhimpit dalam sebuah masalah maka segala macam cara akan ia lakukan entah itu hal baik atua hal buruk. Chaca sudah bisa menebak jalan yang akan diambil oleh Ryan setelah ia membatasi langkah Ryan untuk terus memanfaatkannya.

“Dengan seluruh hutang hutangnya padaku, akankah ia berani untuk membeli dari toko lain? Mereka takkan memberikan perlakuan khusus padamu Ryan. Gina adalah tujuanmu bukan?”, ucapnya dengan tatapan tajam.

“Silahkan ambil sampah yang telah ku buang sahabatku. Bukankah itu yang kamu sukai? memungut sampah sahabatmu sendiri?”. Ucapnya dengan menatap layar ponselnya.

Chaca menghubungi Shena, sekertasrisnya untuk datang ke kantornya lewat telepon yang berada di mejanya. Selain menghancurkan mereka berdua Chaca memiliki tujuan lain. Yaitu mengungkap apa yang terjadi di hari saat kebakaran itu terjadi.

Setiap ia mengingat pabrik yang baru saja ia dirikan dengan hasil jerih payahnya sendiri rata dengan tanah ia merasa sangat sakit dan dadanya terasa sesak. Chaca tak pernah melupakan kejadian itu bahkan satu hari saja.

“Shena. Keruangan saya sekarang”, perintah Chaca.

Sesaat setelah Chaca memanggil Shena, Shena mengetuk pintu ruangan Chaca dan masuk ke dalam.

“Ada apa ibu memanggil saya?”, tanya Shena sopan.

“Saya ada tugas penting untukmu. Bisakah kamu mencari tahu tentanng lima orang dewan redaksi ini?”. Tanya Chaca sambil memberikan amplop cokelat.

Shena mengambil amplop cokela itu dan membukanya. Ia sangat terkejut bahwa Chaca memerintahkannya untuk mencari tahu tentang lima dewan direksi perusahaan. Shena melihat ke arah Chaca dan menganggukkan kepalanya.

Alasan Chaca tak menyewa orang lain untuk mencari tahu latar belakang para dewan direksi ini karena ia memiliki Shena di sampingnya. Tanpa ada yang mengetahui siapa shean sebenarnya, Chaca menyembunyikannya dan mempekerjakannya sebagai seorang sekertaris pribadinya.

“Baik bu. Akan saya lakukan”, jawab Shena tegas.

Terpopuler

Comments

flutter.shi

flutter.shi

halo kak mampir jga dong ke CS ku aku udh dukung karya kk makasih

2022-10-10

1

Anis Rohayati

Anis Rohayati

upppp yggg bnykkk ka seru bgt😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍

2022-10-10

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 | Aku Kembali
2 BAB 2 | Return
3 BAB 3 | Rencana Awal
4 BAB 4 | Shena
5 BAB 5 | Satu Langkah Lebih Maju
6 BAB 6 | Munafik
7 BAB 7 | Perasaan yang Takkan Pernah Kembali
8 BAB 8 | Sebuah Kejanggalan
9 BAB 9 | Pernikahan? Ku Rasa Tidak
10 BAB 10 | Niatan Busuk
11 BAB 11| Adakah Cara Untuk Mengakhirinya?
12 BAB 12 | Kebohongan Itu. Takkan Ada yang Mempercayainya
13 BAB 13 | Aku Akan Menjagamu
14 BAB 14 | Keadaan yang Sulit
15 BAB 15 | Ular
16 BAB 16 | Ketakutan dan Kekhawatiran
17 BAB 17 | Serangan Pertama
18 BAB 18 | Jangan Remehkan
19 BAB 19 | Tak Semudah yang Terlihat
20 BAB 20 | Masalah Mulai Membesar
21 BAB 21 | Aku Akan Mendapatkanmu
22 BAB 22 | Kamu yang Dulu dan Sekarang
23 BAB 24 | PT Warna Cakrawala
24 BAB 24 | Lawan yang Tangguh
25 BAB 25 | Bantuan Tak Terduga
26 BAB 26 | Segalanya Baru Dimulai
27 BAB 27 | Penyusup
28 BAB 28 | Hai Kawan Lama
29 BAB 29 | Sebuah Kejutan
30 BAB 30 | Tak Seperti yang Diharapkan
31 BAB 31 | Khawatir
32 BAB 32 | Jangan Ganggu Wanitaku
33 BAB 33 | Serangan Selanjutnya
34 BAB 34 | Kembangkan Sayapmu
35 BAB 35 | Antara Kamu dan Aku
36 BAB 36 | Jebakan
37 BAB 37 | Tak Ku Biarkan Dia Menyentuhmu
38 BAB 38 | Aman Bersamaku
39 BAB 39 | Rasanya Berbeda
40 BAB 40 | Tawaran Menarik
41 BAB 41 | Shena Si Anjing Gila
42 BAB 42 | Shena dan Jo
43 BAB 43 | Anjing Gila VS Nomer 1
44 BAB 44 | Matinya Nomer 1
45 BAB 45 | Katakan yang Sebenarnya
46 BAB 46 | Otakku Lebih Baik dari Tubuhmu
47 BAB 47 | Kebenaran yang Salah
48 BAB 48 | Ancaman
49 BAB 49 | Belalang Kecil
50 BAB 50| Perasaan Hangat
51 BAB 51 | Tertangkap
52 BAB 52 | Penyesalan Ryan
53 BAB 53 | Amarah Gina
54 BAB 54 | Mimpi yang Sama
55 BAB 55 | Ketakutan Barra
56 BAB 56 | Tolong Aku !!
57 BAB 57 | Bantuan Datang
58 BAB 58 | Bertarung Kembali
59 BAN 59 | Semuanya Telah Berakhir
60 BAB 60 | Rahasia Terakhir
61 BAB 61 | Akhir Cerita
Episodes

Updated 61 Episodes

1
BAB 1 | Aku Kembali
2
BAB 2 | Return
3
BAB 3 | Rencana Awal
4
BAB 4 | Shena
5
BAB 5 | Satu Langkah Lebih Maju
6
BAB 6 | Munafik
7
BAB 7 | Perasaan yang Takkan Pernah Kembali
8
BAB 8 | Sebuah Kejanggalan
9
BAB 9 | Pernikahan? Ku Rasa Tidak
10
BAB 10 | Niatan Busuk
11
BAB 11| Adakah Cara Untuk Mengakhirinya?
12
BAB 12 | Kebohongan Itu. Takkan Ada yang Mempercayainya
13
BAB 13 | Aku Akan Menjagamu
14
BAB 14 | Keadaan yang Sulit
15
BAB 15 | Ular
16
BAB 16 | Ketakutan dan Kekhawatiran
17
BAB 17 | Serangan Pertama
18
BAB 18 | Jangan Remehkan
19
BAB 19 | Tak Semudah yang Terlihat
20
BAB 20 | Masalah Mulai Membesar
21
BAB 21 | Aku Akan Mendapatkanmu
22
BAB 22 | Kamu yang Dulu dan Sekarang
23
BAB 24 | PT Warna Cakrawala
24
BAB 24 | Lawan yang Tangguh
25
BAB 25 | Bantuan Tak Terduga
26
BAB 26 | Segalanya Baru Dimulai
27
BAB 27 | Penyusup
28
BAB 28 | Hai Kawan Lama
29
BAB 29 | Sebuah Kejutan
30
BAB 30 | Tak Seperti yang Diharapkan
31
BAB 31 | Khawatir
32
BAB 32 | Jangan Ganggu Wanitaku
33
BAB 33 | Serangan Selanjutnya
34
BAB 34 | Kembangkan Sayapmu
35
BAB 35 | Antara Kamu dan Aku
36
BAB 36 | Jebakan
37
BAB 37 | Tak Ku Biarkan Dia Menyentuhmu
38
BAB 38 | Aman Bersamaku
39
BAB 39 | Rasanya Berbeda
40
BAB 40 | Tawaran Menarik
41
BAB 41 | Shena Si Anjing Gila
42
BAB 42 | Shena dan Jo
43
BAB 43 | Anjing Gila VS Nomer 1
44
BAB 44 | Matinya Nomer 1
45
BAB 45 | Katakan yang Sebenarnya
46
BAB 46 | Otakku Lebih Baik dari Tubuhmu
47
BAB 47 | Kebenaran yang Salah
48
BAB 48 | Ancaman
49
BAB 49 | Belalang Kecil
50
BAB 50| Perasaan Hangat
51
BAB 51 | Tertangkap
52
BAB 52 | Penyesalan Ryan
53
BAB 53 | Amarah Gina
54
BAB 54 | Mimpi yang Sama
55
BAB 55 | Ketakutan Barra
56
BAB 56 | Tolong Aku !!
57
BAB 57 | Bantuan Datang
58
BAB 58 | Bertarung Kembali
59
BAN 59 | Semuanya Telah Berakhir
60
BAB 60 | Rahasia Terakhir
61
BAB 61 | Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!