ANTARA DUA PERASAAN
Walaupun Laila dan Al, tidak ada di tempat. Tapi, mereka tahu semuanya. Akhirnya selesai juga, dengan masalah ini.
Laila, merasa lega karena terlepas dari masalah ini. Namun di sisi lain,ia merasakan sakit hati karena Ustadz Zulkifli juga menyukai dirinya. "Hafizah, ternyata kamu yang penghalang cinta kami. segitu bencinya kah, dirimu kepadaku? sehingga menjauhkan orang yang mencintaiku,". ia langsung mengusap air matanya,yang sudah mengalir.
Al, gelisah karena mendengar fakta jika Ustadz Zulkifli juga menyukai diri Laila. Ia sangat takut kehilangan Laila,siapa tahu Ustadz Zulkifli menceraikan istrinya lalu meminang Laila. ""sial,ini bencana bagiku". gerutu Al. "gara-gara mereka, semuanya jadi kacau. tak akan aku, lepaskan kalian. mereka harus di beri pelajaran, sudah berani menyakiti Laila ".
Al,hanya mengusap wajahnya dengan kasar. Pikiran jadi kacau balau,ia memejamkan matanya dan bersandar di sofa.
Laila, langsung menyiapkan barang-barangnya untuk pergi ke rumah dan meninggalkan apartemen milik Al. "Terimakasih,Ya Allah. Engkau membuka pintu kebenaran sesungguhnya, terimakasih juga kepada yang lainnya. Yang sudah membantuku, termasuk kamu Al". Gumam Laila,ia tersenyum kecil.
Beberapa menit kemudian. Laila, keluar dari kamar dan membawa satu koper terisi dengan pakaian yang di beli Al.
Sebenarnya Laila, menolak membawa pakaian tersebut. Namun Al, memaksa dirinya terus-menerus.
"Makasih banyak,atas semuanya. Aku berhutang budi kepada keluargamu,aku juga meninggalkan beberapa pakaian. Aku janji deh,satu minggu sekali membersihkan apartemen mu. Makasih yah,Al". Senyum manis Laila, terpampang di wajahnya. ia juga duduk di samping dan menggeser posisi agar lebih dekat dengan Al.
Laila,juga menyentuh telapak tangan Al dan memegang erat. Hati Al, tersentuh dan terasa hangat. Ia juga tersenyum kecil, melihat Laila.
"Apa kau mencintai Ustadz Zulkifli,". Tanya Al, kepada Laila. Membuat Laila,syok mendengar pertanyaan Al. Ia segera melepaskan genggaman tangannya, namun Al malah mengeratkan genggamannya.
Laila,hanga mengangguk pelan. Mulutnya seakan-akan tak bisa mengeluarkan kata-kata. Laila, menatap manik-manik mata Al.
Al,hanya menghembuskan nafas beratnya. "Seandainya Ustadz Zulkifli, menceraikan istrinya. lalu dia meminang dirimu menjadi istrinya, apakah kamu mau Lai". Terasa sesak di dada Al,saat mengelontorkan pertanyaan tersebut. Ia ingin secepatnya mengetahui jawaban Laila,agar dia secepat mungkin melepas nama Laila di hatinya.
Tak mungkin Al, terus-menerus berjuang dan berusaha namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Cinta tak bisa di paksakan, walaupun dengan cara tidak baik.
Laila,hanya tersenyum kecil. "Maaf, aku tidak bisa menjawab pertanyaan mu". Kenapa Al, bertanya masalah seperti ini. Bukankah Al, orangnya tidak kepoan.
"Kenapa Laila,apa alasannya? Tolong beritahu aku,". Kini Al, menatap ke arah bertanda sangat serius. Ia juga menggeserkan tempat duduknya,agar lebih dekat dengan Laila.
Gugup, itulah yang di rasakan Laila. ia begitu dekat dengan Al,apa lagi mereka hanya berduaan saja. namun sepenuhnya yakin,jika Al tak mungkin melewati batasan.
"Hhammm...aku ingin menjawab pertanyaan mu,dengan jawaban tidak. Takutnya,suatu hari nanti. Aku akan berjodoh dengan Ustadz Zulkifli. Kalau aku, menjawab iya. Takutnya aku dan Ustadz Zulkifli,tidak berjodoh. Biarlah berjalan seiring waktunya,karena jodoh masih rahasia Tuhan Al. Bahkan ada juga, orang yang saling mencintai. Tapi,tidak berjodoh. Ada juga orang,yang tidak saling mencintai akan berjodoh. Jadi aku bingung,kita lihat bagaimana alurnya saja". Laila, menjelaskan bahwa dirinya tidak bisa menebak bagaimana kelanjutan nanti.
Al,merasa kecewa dengan jawaban Laila. Ia tak tegas dalam pendirian dan pilihannya. Otomatis Laila,masih menyimpan ruang di hatinya untuk Ustadz Zulkifli. Al, hanya manggut-manggut mendengar jawaban Laila.
Tak mungkin terus-menerus, menanyakan dan mengungkit perasaan Laila.
"Apa Hamzah dan Wulan,di bawa ke kantor polisi. Aisss...aku sangat geram sekali dengan mereka, tapi untung deh. Kalau Tante Ayunda, sempat menampar wajah Wulan. Kalau aku, bakalan jambak-jambak hijabnya". Gerutu Laila, terlihat bar-bar.
Tentu saja Al, menyipitkan matanya. "Ck, sok-sokan mau jambak-jambak orang. Kemarin mereka berdua, sudah menjebakmu. Malah mewek dan pasrah,sok belagu". Ejek Al, dengan mengerucut bibirnya.
Tentu saja Laila,marah lalu...... "Aaaakkhh...ampun.... Lai....auuuhh... sakiiiiitt....aaahh,biru nih bekas cubitan mu. Jangan di cubit lai,di elus-elus enak ". Kekehnya Al,ia meringis kesakitan. Perutnya habis di cubit Laila,lalu di pulas sekuat-kuatnya.
Laila, terlibat cemberut dan membuang muka. Walaupun Laila, mencolek-colek lengannya,tetap saja tak di hiraukan Laila.
"Ck,ngambek kan. Untung teman, kalau gak habis tu bibir aku *****". Gumam Al,pelan .
"Ngomong apa barusan,hemm...". Laila, samar-samar mendengar gumaman Al. Tapi,tidak jelas sama sekali. Ia juga siap untuk mencubit perut Al, walaupun terhalang baju kaosnya.
"Aku cuman ngomong,apa benar mau jambak-jambak hijabnya Wulan dan sekalian tampar wajah Hamzah. Dia pria brengsek,sejagat raya". Tanya Al, membuat mata Laila berbinar seketika.
"Hemm...aku sudah geram terhadap mereka. Mereka sudah melakukan kesalahan besar, terhadapku. Ingin aku habisi sekalian, walaupun takut sebenarnya. Gara-gara mereka,aku tidak bisa nyenyak tidur,makan tak nafsu dan pikiranku tak karuan. Ingin sekali aku, meluapkan emosi ini di hadapannya. mereka tidak tahu,jika aku sakit hati karena mereka". Laila, mengeluarkan semua unek-uneknya.
Yakin gak bisa tidur dan gak nafsu makan? Setahuku, Laila tidur malam ngorok mulu. Setiap aku cek,ke dalam kamarnya. Bahkan makan pun, sangat lahap. Baru pagi tadi makan soto ayam, berselang beberapa menit kemudian. Dia meminta makanan lagi,mau sate sama cemilan. Apa gak sadar,di depan saja banyak cemilan yang aku beli. Malah minta martabak lagi, untung aku kaya Laila. Kalau hanya tukang somay, bisa-bisa bangkrut. Emang benar yah,hati perempuan galau tapi mulut mangap terussss.... katanya sakit hati,tapi hahahah-hihihihi ketawa lihat film drama Korea. Ternyata perempuan itu unik, tidak sama apa yang di ucapkan. batin Al,ia menggeleng-gelengkan kepalanya.
Al,masih setia terhadap Laila, mengeluarkan setiap unek-uneknya. ia mantap wajah cantik Laila, yang sedang berkomat-kamit memaki-maki Hamzah dan wulan. terkadang Al, merasa gemes terhadap Laila. ia tersenyum dan terkekeh tanpa mengalihkan pandangannya ke arah Laila.
plakkk....
Laila, memukul lengan Al. "kenapa mukul aku, Laila. aku bukan Hamzah lo,kdrt ini". Al,memusut lengannya yang habis di pukul Laila.
"kamu sih? kaya gak serius gitu, dengarin aku curhat ngeluarin unek-unek ku". gerutu Laila, sambil menatap ke arah Al dengan kesal.
Nah,salah lagikan aku. padahal aku,cuman dengerin curhatan dia. tetap saja,aku salah.
"Baiklah,kita temui Hamzah dan wulan. terserah mau kamu ngapain mereka, Sekalian jadi perkedel atau bakwan. Monggo di silahkan...." Ucap Al,ia bangkit dan menarik tangan Laila. "gak usah banyak tanya,diam dan nurut aja".
Laila, seperti anak kecil yang patuh kepada ibunya. ia membiarkan Al, menggandeng tangannya. keluar dari apartemen dan menuruni anak tangga,lalu meninggalkan apartemen. Entah kemana Al,membawa Laila?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments
Dyass Stia Clalu
semangat kak
2022-10-08
1