Laila, mendekati mereka dan mulai berbicara. Sekuat tenaga untuk menahan air matanya,agar tak terlihat begitu lemah di hadapan musuhnya.
"Walaupun aku,tidak ada di tempat. Aku tahu, semuanya. Aku tidak menyangka jika,kalian tega melakukan hal ini kepadaku. Sedangkan aku,tidak pernah mengusik kehidupan kalian. Sekarang apa? Aku bisa menghabisi kalian detik ini juga. Tapi,aku tidak seperti Kalian. Yang memiliki hati iblis, biarkanlah karma yang memberikan hukuman kepada kalian. Karena aku tidak mau, mengotori tanganku sendiri. Tak sudi rasanya, menyentuh kalian. Walaupun seujung kuku saja, ancamkan itu". Senyum smrik Laila.
Tenang saja Laila,aku akan memberikan hukuman setimpal untuk mereka. Aku rela melakukan hal apapun, walaupun aku, mengotori tanganku sendiri. sampai kapan pun,aku akan membuat mereka mengenang masa-masa siksaan yang aku berikan nanti,batin Al. ia masih menatap ke arah Laila.
Wulan,hanya menangis kesegukan. Sebenarnya dia ingin berbicara namun mulutnya di bungkam menggunakan lakban.
Maafkan aku Laila,aku hilaf. ijinkan aku berbicara denganmu. maaf,aku hilaf. batin Wulan,ia hanya mampu menangis dan menggelengkan kepalanya.
Sial,kenapa aku menuruti perkataan Wulan. kalau akhirnya seperti ini,aku tidak akan melakukan kejahatan ini kepadamu Laila. ternyata kau, beruntung Laila. karena banyak membela dirimu,batin Hamzah. menyesal sudah,apa yang terjadi.
"Biarkan kalian menerima hukuman ini,aku tak peduli dan aku tak ingin mendengar perkataan kalian dengan memohon-mohon kepadaku,agar mengampuni segala yang kalian lakukan. Aku memang,sudah memaafkan dan mengikhlaskan semuanya. Tapi, hukuman tetap berlaku. Agar kalian kedepannya, tidak melakukan hal segila ini lagi". Laila, merasa puas memarahi mereka. Wulan dan Hamzah hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Al,berjalan ke arah Hamzah dan membelakanginya. ia juga merangkul pundak Hamzah dan berucap sesuatu di telinganya.
"Hamzah,kau tahu? Kenapa dokter Anwar,mau membantu kalian. Hemmm? Kau lelaki bodoh,yang sudah di permainkan oleh Wulan. Aku ada sesuatu untukmu". Al, menggogoh kantong celananya dan mengeluarkan ponselnya.
Dokter Anwar, mendengar ucapan Al. membuat hatinya berdebar-debar tak karuan,panas dingin bercampur keringat. dokter Anwar, tahu apa yang terjadi.
Al, memperlihatkan sebuah video panas antara istrinya dan dokter Anwar. Mata Hamzah, terbalalak melihat video tersebut. Nafasnya terburu-buru, menahan rasa amarahmya. Tangannya mengepal erat,ia menatap tajam ke arah Wulan dan layar ponselnya Al.
Laila,yang kepo apa isi video tersebut. Ia sempat melihat sedikit,karena penasaran.
"Astagfirullah,kau memiliki video panas itu". Laila, mendorong tubuh Al. Hampir saja ponselnya jatuh,karena dorongan Laila begitu keras. Kenapa? kenapa Al, memiliki video seperti itu.
"Hampir saja,aku hanya memperlihatkan aksi Wulan dan dokter Anwar. Mereka adalah sepasang kekasih,yang berselingkuh di belakang Hamzah. Apa kau ingin melihat aksi panas mereka,hemm...." Goda Al, langsung saja Laila menjauhkan diri.
"Apa..? Jadi Wulan, berselingkuh di belakang kak Hamzah. Astagfirullah,kak Wulan. Tolong jangan perlihatkan video tersebut, kepadaku. Jijik aku melihatnya". Ucap Laila,ia bahkan tersenyum mengejek ke arah Wulan.
Matilah aku,kenapa dia mendapatkan video tersebut,batin Wulan. Ia hanya menggeleng kepala,saat menoleh ke arah Suaminya.
"Aku tahu, Hamzah..!!! jika kau, ingin mengucapkan sesuatu".
Al, langsung membuka lakban di mulut Hamzah. Ia ingin mendengar perkataan pedasnya, untuk Wulan.
"Wulaaan....!!!!!". Teriak Hamzah, matanya sudah memerah dan siap menerkam istrinya. "Kurang apa aku, sebagai suamimu ha? Aku selalu menyayangimu,bahkan rela melawan ibuku sendiri. Kurang apa aku, tak cukupkah aku selalu setia kepadamu. Walaupun dirimu seorang istri yang mandul,rasa cinta dan kasih sayangku begitu besar. Sehingga tak mempersalahkan jika kau tidak bisa memberikan keturunan kepada keluargaku,aku kecewa Kepadamu Wulan..!!!! Apa ini sebabnya kau, memiliki ide gila ini kepada Laila. Agar hubungan kau dan dia,aman begitu. Kurang ajar sekali kau, Wulan. Sudah mempermainkan diriku ha,". Teriak Hamzah, nafasnya ngos-ngosan. Keringat bercucuran membasahi keningnya, matanya yang tajam ke arah Wulan. "Ternyata benar apa perkataan ibuku, ternyata benar. kau adalah wanita ular".
"Bagaimana kalau kita melepaskan, lakban di mulutnya Wulan,". Laila,juga melepaskan lakban di mulut Wulan. Ia ingin mendengar jawaban dari Wulan,kenapa melakukan perselingkuhan di belakang suaminya.
Hamzah, tersenyum kecil. Saat lakban mulutnya Wulan,di buka oleh Laila. Wulan,hanya menunduk saja tidak berani menatap suaminya.
"Wulan....!!! Jawab pertanyaan ku,kenapa kau tega berselingkuh di belakangku ha? Apa karena dia seorang dokter, sedangkan aku hanya seorang guru yang gajihnya hanya seberapa". Bentak Hamzah, seandainya dirinya tak di ikat. Sudah pasti Hamzah, memperlakukan istrinya dengan kasar.
Beruntung sekali bagi Wulan,karena mereka masih di ikat."Cukup,mas...!!! Aku lelah sekali, bersamamu. Setiap hari selalu mendengar caci maki dari ibumu, sedangkan kamu. Tidak pernah memikirkan bagaimana perasaanku, seandainya waktu itu. Kita tak Melaka kejahatan kepada Laila, mungkin kau menerima wanita itu sebagai istri keduamu. Yang di pilih oleh ibumu,tega sekali kamu mas. merahasiakan sesuatu Kepadaku, bahkan kau menjalin hubungan dengan seorang perempuan yaitu murid mu sendiri. Ceraikan aku,mas". Wulan,malah meminta pisah kepadaku Hamzah.
"Baiklah, Wulandari Putri atas sadar ku tanpa paksaan apapun. Aku talak kamu, kita bukan lagi suami-istri,puas kamu. Nikmatilah status barumu bersama selingkuhan mu itu". Hamzah, tersenyum kecil. Hatinya memanas seketika itu,ada rasa nyeri di sudut hatinya.
"Aku terima mas,jangan lupa kau nikahi muridmu itu. Jangan-jangan dia sudah mengandung anakmu,aku tidak sabar lagi. Bagaimana hancurnya nama baikmu,itu. Jadi jangan salahkan aku,jika bermain di belakangmu. Aku senang sudah berpisah denganmu, Hamzah. Kau tahu,aku dan dokter Anwar memang memiliki kisah masa lalu yang belum usai". Senyum smrik Wulan,tidak ada rasa sedih atas perpisahan pernikahan mereka. Ian terlihat jelas begitu senang, tanpa memikirkan kedepannya.
"Aku tidak menyangka, rumah tangga mereka seperti itu. Berharap suatu hari nanti,aku memiliki suami tidak seperti itu. Semoga Tuhan, menjauhkan pria yang bersifat seperti iblis". Bisik Laila,ia tak menyangka jika kehidupan mereka begitu mengerikan.
Tenang Laila,jika kau menjadi istriku. Akan aku jadikan kau, seorang ratu,batin Al. "Aku juga, ingin memiliki istri yang setia kepadaku. Aku juga akan memperlakukan dia seperti ratu,". Mendengar perkataan Al, seketika Zahra langsung menoleh ke arahnya. "kenapa kau menatapku seperti itu,hemm... apakah kau,ingin menjadi istriku".
mendengar perkataan Al,sontak membuat kedua pipi Laila memerah seperti kepiting rebus. ia tersipu malu-malu, walaupun itu hanya candaan saja. "Gak lucu". jawab Laila, dengan ketus dan di iringi cekikikan tertawa Al.
"Aku minta maaf kepadamu, Laila. tolong lepaskan aku, berikanlah aku kesempatan lagi. tolong,jangan masukkan aku ke dalam penjara". pinta Hamzah,ia mengiba kepada Laila.
"Aku minta maaf, Laila. lepaskan aku,apa kamu tega memasukkan diriku ke dalam penjara. aku hilaf, berikanlah kesempatan lagi. maafkan aku,". Wulan,juga meminta iba kepada Laila.
Laila,hanya menoleh ke arah Al. walaupun Laila, melepaskan mereka. sudah pasti Al,tak akan melepaskan mereka begitu mudah. Laila, mencolek-colek lengannya Al. sebenarnya Laila,tidak tega melihat kondisi mereka seperti ini. namun Laila,tak mungkin mengambil keputusan sendiri. harus di setujui oleh Al,atau ayahnya J.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 141 Episodes
Comments