Ruang Bawah Tanah

Satu persatu anak tangga yang mereka turunkan, sampai-sampai Laila begitu lemas untuk melangkah lagi.

Ya Allah,kenapa kakiku sangat lemas. Kenapa kau, lakukan ini kepadaku Al. Katakan apa salahku? Jangan melakukan hal seperti ini,aku takut Al. Batin Laila, menjerit-jerit dan ketakutan.

Walaupun Al, terus-menerus menarik lengan Laila. "Bertahanlah Laila, sebentar lagi akan sampai. Kau akan menyukai apa kejutan untukmu" senyum smrik Al, membuat Laila geleng-geleng dan ketakutan.

Wajah Laila, sangat lucu. Jika sedang ketakutan seperti,ahhh...kau sangat menggemaskan Laila, batin Al.

"Al,gel-gelap sekali". Lirih Laila,ia melihat sekeliling ruangan begitu gelap gulita. Bibirnya bergetar,ia merangkul tangan Al. biasanya ruang bawah tanah,ada aroma yang tidak sedap. namun kali ini,tidak ada aroma yang aneh-aneh.

Gelapkan Laila? Begitulah cintaku,jika kau memilih Pria itu di bandingkan aku. "Lepaskan tanganku, bagaimana caranya aku menghidupkan lampu".

Laila,hanya menggeleng pelan. "Ak-aku ikut,gelap sekali Al. Aku takut ". Kenapa Al,membawaku ketempat ini. aku mohon Al,jangan mengerjaiku segala karena ulangtahun masih lama.

Apa Laila,takut dengan kegelapan? "Segitunya kah,kamu takut di kegelapan Laila? Sampai-sampai tak mau melepaskan tanganku. Hemmm... bukankah kamu, tidak suka di pegang oleh pria". Gak papa Laila,kita sering gelap-gelapan. siapa tahu,kita cepat hilaf. hihihihi.....

"Al, tapikan bukan suasana seperti ini. Seram tau,kalau ada apa-apa gitu. Setan gak papa, takutnya ada zombie". Ucap Laila, membuat Al cekikikan tertawa. "Al,kamu mengejekku. Hemm...."

"Aauuuu....shhh... sakiiitttt... Laila...!!!". Al, meringis kesakitan karena perutnya di cubit lagi. "habisnya pikiran kamu, ada-ada saja. masa ada zombie segala,yang ada jomblo Laila".

"Makanya,gak usah mengejekku segala. Cepat,hidupkan lampunya. Suka banget gelap-gelapan,bilang ajakan cari kesempatan dalam kesempitan,". Gerutu Laila, ia mengiringi langkah kaki Al. "jangan sampai aku mencubit perutmu,lalu aku pulas sekuat-kuatnya. sampai berwarna biru,kamu mau".

"Lepas tanganku, Laila. Aku gak bisa menghidupkan lampu nya,kalau tanganku di pegang terus. Gak usah membantah, sekali membantah aku cium kamu dalam kegelapan". Ancam Al, membuat Laila. Langsung menepuk tangannya Al. "menghidupkan lampunya,bukan sekali ketik langsung nyala. perlu tenaga untuk menarik itunya,aku lupa namanya".

"Al,bisa gak jangan bercanda mulu. Cepat hidupkan lampunya,aku cubit lagi nih". Laila,tak kalah mengancam Al.

"lepaskan tanganku dulu, Laila". Pinta Al,namun tak di turuti kemauannya oleh Laila.

"Kita ngapain ke sini, kamu gak ngapa-ngapain akukan. Aku mohon Al,jangan membuatku takut". Isak tangisnya Laila, membuat Al tak tega. Berlahan-lahan tangannya Al,di lepas oleh Laila.

"Kalau niatku macam-macam,sudah dari kemarin-kemarin Laila"

Barulah Al, menghidupkan lampu ruang bawah tanah. Kini sudah terang benderang,tak lagi gelap gulita.

Benar juga,apa yang di katakan Al. tapikan,aku tetap gelisah. mana suasananya seperti ini, bagaikan nyawa di ujung tanduk,batin Laila.

Deggg.....

Laila,nampak terkejut melihat di depan matanya. Ada empat orang yang tengah duduk di kursi dan menggunakan kain penutup kepala. bahkan sekitar ruangan seperti penjara dan alat-alat senjata tajam segala.

Apakah ini,yang dimanakah ruang penyiksaan. Al, tak mungkinkan menyiksa ku, batin Laila. jantungnya semakin berdegup kencang, sampai-sampai di tak mampu melangkah pergi.

Siapa mereka? Apa aku akan, menjadi seperti mereka juga. Tidak,Al tidak mungkin melakukan hal gila ini, batin Laila.

Laila, menatap ke arah Al. Ia mendekati orang-orang,yang duduk di atas kursi.

"Ini adalah spesial untukmu, Laila". Al, langsung membuka penutup kepala tersebut satu persatu.

Laila,hanya menutup mulutnya menggunakan tangan. Ia syok dan terkejut, siapa yang di balik penutup kepala tersebut. "Kak Hamzah,kak Wulan dan it-itukan dokter waktu itu. Astagfirullah,lalu pria itu siapa? Apa maksud semua dari ini". Laila, nampak kebingungan.

Benar saja yang di hadapan Laila adalah Hamzah,Wulan, Dokter Anwar dan preman pasar bernama Roy. Mulut mereka bungkam menggunakan lakban,agar tidak bisa bersuara. tangan dan kaki mereka,di ikat begitu kuat.

terlihat jelas Wulan,menangis sejadi-jadinya. matanya sudah memerah dan sembab. "hemmpptt.... hemmpptt...". Wulan, mencoba berbicara namun tak jelas. hanya bisa menggelengkan kepala saja dan menggerakkan tubuhnya.

"Bagaimana Laila, apakah kamu suka dengan kejutan ku? Bukankah,ini adalah yang kau inginkan? Kau bebas melakukan apapun terhadap mereka,tanpa ada melarang mu". Al, mendekati Laila yang masih menegang.

"Ke-kenapa mereka ada di sini,Al? Bukankah, mereka di bawa oleh polisi". Tanya Laila, penasaran dengan semua ini. Ya Allah,aku sudah bersalah kepada Al. Karena menuduh dia,yang tidak-tidak. Ternyata dia, melakukan hal ini. Hanya untukku, begitu memprihatinkan keadaan mereka.

"Oh, masalah itu? Hemm... kecil bagiku,apa kamu senang Laila. Kau tahu? Aku tidak sabar, memberikan mereka pelajaran". Seringai tajam Al.

Membuat Laila, geleng-geleng. Ia susah payah meneguk air ludahnya,apa lagi saat Al mengambil cambuk begitu panjang.

"Al, untuk apa cambuk itu? Apa kamu, melaksanakan hal itu kepada mereka". Tanya Laila,ia juga ketakutan melihat tatapan Al begitu tajam.

"Aku mengambilnya hanya untukmu, Laila. bukankah kamu,ingin menghajar mereka habis-habisnya. hemm...atau jangan-jangan, hanya di mulut saja. Tapi,takut untuk melaksanakan hal ini". Al, mencoba membuat Laila terpancing emosi.

"Ak-aku ingin berbicara kepada Wulan, tapi mana bisa aku melakukan hal sekejam ini". Laila,tak berani mengambil cambuk di tangan Al.

"Bukankah mereka juga melakukan hal kejam kepadamu, Laila. aku tahu,kau sudah memaafkan mereka. kalau kau,tidak berani tegas dan membalas perbuatan mereka. sama saja, mereka merendahkan dirimu. setidaknya kau, menakuti mereka. agar suatu saat nanti, mereka takut kepadamu". ucap Al, mencoba mempengaruhi pikiran Laila.

Aku tahu, Laila. jika kamu,tak mungkin melaksanakan hal ini. karena kau sangat mudah memaafkan kesalahan mereka. kita boleh memaafkan mereka dan tidak membalas perbuatannya,tapi takutnya. suatu hari nanti, mereka akan mengulangi kesalahan itu.

Tidak,aku tidak mau melakukan hal ini. walaupun hanya membuat mereka jera,tapi jika aku diam saja. takutnya mereka malah melakukan hal ini lagi, bagaimana ini? kenapa Al, benar-benar mempertemukan aku dan mereka, batin Laila. "Aku tidak bisa,Al. aku sudah ikhlas dan memaafkan kesalahan mereka. aku yakin, mereka akan berubah. suatu hari nanti, mereka juga akan mendapatkan karmanya. biarkanlah Tuhan, membalas perbuatan kehidupan mereka. aku tak mau, mengotori tanganku sendiri". ucap Laila, ia tersenyum kecil dan menatap tajam ke mereka.

Al,hanya tersenyum kecil. ia berlahan-lahan mendekati Wulan, sepertinya ada sesuatu yang ingin di katakannya. Kita lihat, bagaimana kelanjutan nanti. apa benar, Laila akan diam saja. walaupun emosinya memuncak karena ucapan pedas dari Wulan,batin Al. ia memiliki ide, rasanya tak puas jika Laila tidak melakukan apapun terhadap mereka.

Episodes
1 Perempuan Itu Unik
2 Mansion
3 Ruang Bawah Tanah
4 Ruang Bawah Tanah 2
5 Topeng Tengkorak
6 Penyiksaan
7 Rencana licik Emily
8 Tunangan
9 Merayakan
10 Aku Membencimu
11 Terluka Tapi Tak Berdarah
12 Permainan Al
13 Hancurnya Kepercayaan
14 Mencari Dia
15 Mencari Dia 2
16 Menemukannya
17 Cincin
18 Papah...!!
19 Kerja Di hotel
20 Teman Lama
21 khawatir
22 Hanya Masa Lalu
23 Posesif
24 Sebuah Ancaman
25 Nikah,Yuk
26 Bucin
27 Niat Jahat
28 Ternoda
29 Solusi J
30 Melakukan Solusi J
31 Marchel
32 perjodohan
33 Berakhir
34 Jadi Buronan
35 Tak Sesuai Rencana
36 Calon Mertua,Berasa Bestie
37 Masa Lalu,Calon Mamah Mertua
38 Calon Besan
39 Mobil Bergoyang
40 Nyonya Besar Ayunda
41 Detik-detik
42 Mengagumi Ayahnya
43 Sah
44 Para Ibu-ibu, Bar-bar.
45 Malam Pertama
46 Berlanjut
47 Kejanggalan
48 Habisi Dia
49 Puasa Satu Minggu
50 Si Joni
51 Dua Tahun Kemudian
52 Buah Zuriat
53 Rahim Pengganti
54 Hamil
55 Jus Jeruk
56 Tersebar
57 Pingsan
58 Rendang Daging
59 Cemburu
60 Cemburu2
61 Tertangkap
62 Mendekati HPL
63 Lahiran
64 Tamat
65 Kai (S2)
66 Menolak (S2)
67 Calon Mantu (S2)
68 Membalas (S2)
69 Kasus (S2)
70 Melepaskan (S2)
71 Dalam Kamar (S2)
72 Trauma (S2)
73 Kecelakaan (S2)
74 CCTV (S2)
75 Tiba-tiba Jadian (S2)
76 Malu-malu Kucing (S2)
77 Pengakuan (S2)
78 Gelang Dan Boneka (S2)
79 Kehilangan Sesosok Ayah (S2)
80 Malam Mingguan (S2)
81 Hilang (S2)
82 Antara Dua Pilihan (S2)
83 Satu Tahun Kemudian (S2)
84 Cinta Boleh, Bodoh Jangan (S2)
85 Selalu Menolak (S2)
86 Di paksa Menikah (S2)
87 Menikah (S2)
88 Fakta (S2)
89 Bakso(S2)
90 Pelukkan Hangat (S2)
91 Ibu-ibu Julid (S2)
92 Keluarga Rea (S2)
93 Malam Pertamamu Tak Seindah Malam Pertamaku (S2)
94 Undangan Pernikahan (S2)
95 Digigit Nyamuk (S2)
96 Sebuah Telpon (S2)
97 Asin (S2)
98 Kuy..Buka Segel (S2)
99 Sebuah Gambar (S2)
100 Pulang (S2)
101 Di Tangkap (S2)
102 Memaksa (S2)
103 Mantan Kekasihnya (S2)
104 Pil KB (S2)
105 Cinta Dan Benci (S2)
106 Gangguan Jiwa (S2)
107 TERLALU LELAH (S2)
108 Amarah Kai (S2)
109 Membuka Lembaran Baru (S2)
110 Manusia Ular (S2)
111 Amukan Rea (S2)
112 Jatuh (S2)
113 Jalan-Jalan (S2)
114 Permainan (S2)
115 Ada Yang Ngintip (S2)
116 Jangan Pegang-pegang (S2)
117 Kebohongan Lilis (S2)
118 Kedatangan Seseorang (S2)
119 Berubah (S2)
120 Sakit (S2)
121 Main Dukun (S2)
122 Dukun Cabul (S2)
123 Jalan-jalan (S2)
124 Menggosip (S2)
125 Penasaran (S2)
126 Curhatan Hati Seorang Suami (S2)
127 Ulat Bulu (2)
128 Mantan (S2)
129 Pepaya kalifornia (S2)
130 Hamil (S2)
131 Negatif (S2)
132 Pengganggu (S2)
133 Benalu Oh Benalu (S2)
134 Kepanikan (S2)
135 Bekas Pabrik Kayu (S2)
136 Lepaskan Kami (S2)
137 Pergilah (S2)
138 Dibakar (S2)
139 Milikku (S2)
140 Operasi (S2)
141 Bayi Mungil (S2)
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Perempuan Itu Unik
2
Mansion
3
Ruang Bawah Tanah
4
Ruang Bawah Tanah 2
5
Topeng Tengkorak
6
Penyiksaan
7
Rencana licik Emily
8
Tunangan
9
Merayakan
10
Aku Membencimu
11
Terluka Tapi Tak Berdarah
12
Permainan Al
13
Hancurnya Kepercayaan
14
Mencari Dia
15
Mencari Dia 2
16
Menemukannya
17
Cincin
18
Papah...!!
19
Kerja Di hotel
20
Teman Lama
21
khawatir
22
Hanya Masa Lalu
23
Posesif
24
Sebuah Ancaman
25
Nikah,Yuk
26
Bucin
27
Niat Jahat
28
Ternoda
29
Solusi J
30
Melakukan Solusi J
31
Marchel
32
perjodohan
33
Berakhir
34
Jadi Buronan
35
Tak Sesuai Rencana
36
Calon Mertua,Berasa Bestie
37
Masa Lalu,Calon Mamah Mertua
38
Calon Besan
39
Mobil Bergoyang
40
Nyonya Besar Ayunda
41
Detik-detik
42
Mengagumi Ayahnya
43
Sah
44
Para Ibu-ibu, Bar-bar.
45
Malam Pertama
46
Berlanjut
47
Kejanggalan
48
Habisi Dia
49
Puasa Satu Minggu
50
Si Joni
51
Dua Tahun Kemudian
52
Buah Zuriat
53
Rahim Pengganti
54
Hamil
55
Jus Jeruk
56
Tersebar
57
Pingsan
58
Rendang Daging
59
Cemburu
60
Cemburu2
61
Tertangkap
62
Mendekati HPL
63
Lahiran
64
Tamat
65
Kai (S2)
66
Menolak (S2)
67
Calon Mantu (S2)
68
Membalas (S2)
69
Kasus (S2)
70
Melepaskan (S2)
71
Dalam Kamar (S2)
72
Trauma (S2)
73
Kecelakaan (S2)
74
CCTV (S2)
75
Tiba-tiba Jadian (S2)
76
Malu-malu Kucing (S2)
77
Pengakuan (S2)
78
Gelang Dan Boneka (S2)
79
Kehilangan Sesosok Ayah (S2)
80
Malam Mingguan (S2)
81
Hilang (S2)
82
Antara Dua Pilihan (S2)
83
Satu Tahun Kemudian (S2)
84
Cinta Boleh, Bodoh Jangan (S2)
85
Selalu Menolak (S2)
86
Di paksa Menikah (S2)
87
Menikah (S2)
88
Fakta (S2)
89
Bakso(S2)
90
Pelukkan Hangat (S2)
91
Ibu-ibu Julid (S2)
92
Keluarga Rea (S2)
93
Malam Pertamamu Tak Seindah Malam Pertamaku (S2)
94
Undangan Pernikahan (S2)
95
Digigit Nyamuk (S2)
96
Sebuah Telpon (S2)
97
Asin (S2)
98
Kuy..Buka Segel (S2)
99
Sebuah Gambar (S2)
100
Pulang (S2)
101
Di Tangkap (S2)
102
Memaksa (S2)
103
Mantan Kekasihnya (S2)
104
Pil KB (S2)
105
Cinta Dan Benci (S2)
106
Gangguan Jiwa (S2)
107
TERLALU LELAH (S2)
108
Amarah Kai (S2)
109
Membuka Lembaran Baru (S2)
110
Manusia Ular (S2)
111
Amukan Rea (S2)
112
Jatuh (S2)
113
Jalan-Jalan (S2)
114
Permainan (S2)
115
Ada Yang Ngintip (S2)
116
Jangan Pegang-pegang (S2)
117
Kebohongan Lilis (S2)
118
Kedatangan Seseorang (S2)
119
Berubah (S2)
120
Sakit (S2)
121
Main Dukun (S2)
122
Dukun Cabul (S2)
123
Jalan-jalan (S2)
124
Menggosip (S2)
125
Penasaran (S2)
126
Curhatan Hati Seorang Suami (S2)
127
Ulat Bulu (2)
128
Mantan (S2)
129
Pepaya kalifornia (S2)
130
Hamil (S2)
131
Negatif (S2)
132
Pengganggu (S2)
133
Benalu Oh Benalu (S2)
134
Kepanikan (S2)
135
Bekas Pabrik Kayu (S2)
136
Lepaskan Kami (S2)
137
Pergilah (S2)
138
Dibakar (S2)
139
Milikku (S2)
140
Operasi (S2)
141
Bayi Mungil (S2)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!