langit mendung itu menurunkan hujan rintik-rintik, seolah ikut merasakan kesedihan seorang perempuan cantik berhidung mancung ,mata bulat ,alis yang tebal seperti pohon pilow, bulu mata yang lentik bergerak- gerak,ketika matanya berkedip meneteslah air matanya tak bisa di hentikan. Saat ini perasaanya begitu terluka dan bersedih mendapatkan sang ibu tercinta telah tiada.
Perempuan itu bernama Hanum Nabila Putri Ia anak kedua dari Ibu Diana , yang merupakan adik kandung Nisa Sekertaris Bima. Hanum tidak tinggal bersama ibunya karena Ia tinggal di asrama dimana sekolahnya mewajibkannha untuk tinggal di asrama.
Hari ini seharusnya Hanum berbahagia bersama ibunya, karena pada hari ini Ia di wisuda, saat ia akan naik kepanggung tiba-tiba ibu guru Ani memanggilnya, dan mengatakan kalau ibunya meninggal dunia.
Ketika mendengar kabar duka tersebut , Hanum langsung berlari mempersiapkan dirinya untuk kembali ke Surabaya, padahal di hari ini Hanum akan mendapatkan penghargaan sebagai siswi terbaik dengan nilai yang paling tinggi.
" Ibu, hiks ... Hiks ...kenapa meninggalkan Hanum! Maafkan hanum yang belum bisa membahagiakan ibu, ibu yang tenang di sana, hanum juga akan segera mengabari ka Nisa kalau ibu sudah tiada."
Hanum menangis di atas kuburan ibunya , meratapi nasibnya yang sekarang tidak memiliki ibu, rasanya hidup sebarang kara karena sang kakak belum ad kabar leberadaannya hingga saat ini padahal Ia sudah menghubungi ponselnya tapi tidak aktif, Ia merasa heran mengapa kakanya tidak bisa di hubungi.
Hari mulai sore hujan juga mulai berhenti Hanum mencium nisan ibunya berpamitan untuk pergi, ia bediri dan meninggalkan pemakaman sang ibu.
" Num... Tunggu!"
seorang pemuda memanggil hanum, pemuda itu sedari tadi menunggu Hanum karena merasa khawatir.
" Mas Bagas, Masih di sini?" Hanum menghampiri Bagas tetangganya.
" Iya! Nunggu kamu num , ayo aku antar pulang"
Ajak Bagas kepada hanum sembari naik ke atas motornya itu.
Hanum menganggukan kepalanya menerima tawaran Bagas karena jika jalan kaki kerumah dari pemakaman lumayan cukup jauh.
Beberapa menit kemudian sampailah mereka di rumah Hanum, hujanpun sudah mulai berhenti.
" Mas bagas , terima kasih udah mau nganter hanum , sampai kehujan juga!" ucap Hanum merasa bersalah Ia menangkupkan tangannya berterimakasih pada Bagas.
" Iya, sama -sama num, kalau butuh bantuan tinggal hubungi aku saja, kalau begitu aku pamit dulu Assalamualaikum!"
" Waalaikumsalam." Jawab Hanum sambil menatap punggung Bagas yang berlaru pergi masuk kerumahnha.
Setelah Bagas Pulang , Hanum masuk kerumah Ia langsung pergi ke kamar mandi karena pakaian yang dikenakannya basah kehujanan. Setelah mengganti bajunya ia manjatuhkan tubuhnya di ranjang ibunya, sambil mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.
Ketika matanya akan terpejam ia baru ingat kalau tadi bu Rw. menitipkan surat dari ibunya sebelum meninggal.
Hanum beranjak bangun dan membuka laci nakas disebelah ranjangnya.
📄 Untuk Hanum Nabila Putri
Assalamualikum,
"Hanum, saat kamu membaca surat ini pasti ibu sudah tidak ada.
Sayang maafkan ibu, belum bisa menjadi ibu yang baik untuk kamu dan kaka mu Nisa.
Num, Ibu sudah berbohong mengenai kakamu, sebenarnya 2 bulan yang lalu kakamu datang kemari , Tapi ibu kecewa pada kakamu itu ,Ia sudah mencoreng wajah ibu dengan arang , kakamu sudah mempunyai seorang anak di luar nikah .
Ia datang ke ibu untuk meminta maaf , tapi ibu malah mengusirnya.
Hanum ibu tidak bisa berpikir jernih saat itu, ibu marah kecewa pada kakakmu.
Num ibu mohon carilah kakakmu dan anaknya , dan sampaikan maaf ibu.
Ibu sayang kalian...
Hanum memeluk surat terakhir dari ibunya, Ia menangis sampai bahunya bergetar. Tangisan yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri bersama kesepian yang menemani.
" Ibu, Ka Nisa kenapa kalian meninggalkan Hanum sendiri Hiks...hiks...apa yang harus hanum lakukan."
Hanum bingung kemana Ia harus mencari kakanya.
Hanum menghapus air mata di pipinya dengan kedua tangannya, Ia harus kuat, saat ini hanya Kak Nisa dan anaknya yang menjadi keluarganya, Ia meyakinkan dirinya Untuk tegar dan berusaha mencari Kak Nisa.
"Aku janji bu , Akan mencari Kak Nisa !"
Ucap hanum sambil berjalan , Ia membuka lemari ibunya untuk mencari Informasi alamat tempat tinggal , dan tempat kerja kak nisa. Ia juga berusaha menghubungi ponsel kakanya tapi masih tidak aktif.
Sungguh Hanum yang malang Ia tidak tahu jika kaka yang Ia rindukan itu sudah meninggal dunia.
Saat hanum akan memejamkan matanya tiba-tiba terdengar suara dering ponselnya.
Drt..drt.drt...
" Halo , Assalamualaikum."
" Waalaikumsalam, Apakah ini dengan Hanum Nabila Putri!"
" Iya, betul saya sendiri bu, ada apa yah bu?"
" Salamat Anda terpilih mendapatkan beasiswa di Universitas Erlangga Jakarta."
Ucap seseorang di sebrang telpon yang merupakan panitia perekrutan calon mahasiswa yang mendapatkan beasiswa prestasi, Hanum terpilih karena hanum anak yang cerdas ia selalu menjadi juara umum di sekolahnya.
" Alhamdulillah terima kasih bu!"
Hanum sangat bahagia , ia bisa melanjutkan pendidikannya kejenjang labih tinggi cita-cita nya dapat terwujud, tapi sayangnya ibu tidak bisa menyaksikan kabar bahagia ini.
Setelah mendapatkan kabar baik , Ia pun mulai mempersiapkan untuk pergi ke Jakarta. Ia tidak boleh bersedih Harus kuat. berjuang dan berusaha.
...****************...
Berlin Airprot
Terlihat kesibukan 2 laki -laki tampan yang kebingungan dengan baby zea yang rewel , pada saat sampai di bandara.
" Ardi coba kau lihat apa paman Jon sudah datang!" titah Adam ke ardi.
Ardi melangkah pergi untuk melihat jemputannya.
" Adam ayo, asisten kakek Richad sudah menjemput mereka ada di sana!"ucap Ardi.
Seorang laki-laki bertubuh besar , yang merupakan asisten pribadi kake Richad sudah menunggu , Adam.
"Willkommen junger Meister Der große Meister erwartet Sie in der Villa."(selamat datang tuan muda Tuan besar sudah menunggu anda di mansion).
"Hey Onkel Jon, bring uns sofort dorthin!"
(hay paman Jon, baiklah segera bawa kami kesana!)
Parman Jon menganggukan kepalanya dan membuka pintu mobil untuk Tuan muda , baby zea dan Ardi.
Sampailah mereka di mansion kake Richad mansion yang begituh besar, Terlihat kake Richad turun dari tangga , Ia menyambut cucunya .
"Willkommen Adam!" ucap kake Richad kepada Adam sambil memeluknya, Ia juga menyapa Ardi dan memeluknya juga, Kake Richad menatap baby Zea yang ada dalam gendongan Ardi. Ia tersenyum sambil mencubit pipi merah itu.
" Apakah ini bayi bima itu! Bisa-bisanya kakamu tidak mengakui bayi yang begituh cantik ini!"
Adam hanya mengangkat bahunya.
"Ema .... , Cepat bawa bayi ini. Layani dengan baik Dia cucu buyut ku!"
Kake Richad menyuruh ART nya untuk merawat baby zea , setelah baby zea di bawa Ema kake mempersilahkan Adam dan Ardi untuk beristirahat di kamar. Setelah perjalan selama 17 jam itu membuat Adam kelelahan , di tambah lagi baby zea yang sering menangis tiba-tiba, karena dirindukan oleh tantenya yang sedang mencari keberadaan baby zea.
Kakek Richad sedang duduk di ruang kerjanya Ia terlihat sedang melakukan panggilan telpon dengan anaknya , mamah Lidia.
" Papa, ist Adam angekommen?"(ayah apakah adam sudah sampai).
"Ja, er ist angekommen und hat das Baby auch mitgebracht. Machen Sie sich keine Sorgen, Ihr sturer Sohn, was für ein großartiger Mann.(Iya dia sudah sampai , dan membawa bayinya juga. kau jangan khawatir anak keras kepalamu itu , pria yang hebat.)
" Iya Papa benar, jaga Adam untuk ku."
Mamah Lidia mematikan panggilannya. Ia lalu membuka surat dari Adam yang di titipkan pada Arka.
"Hey mom, don't be sad, Adam is fine, take care of mom and dad's health. adam is not angry with dad please say sorry adam for dad . I love mom."
Mamah lidia tersenyum tapi air mata menetes di pipinya.
" Dasar anak nakal!" ucap mamah Adam lirih sambil memeluk erat surat dari anak bungsunya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Asih
mama nya sih msh punya hati, tp papa nya, mati rasa. . terlalu gila hormat. . .
2023-03-30
1
Berdo'a saja
semoga sukses Dam
2023-03-22
1
Alanna Th
ada ui, kl swasta bnyk: ukrida dkt rmhq, ada bnyk
2023-03-21
1