Malam semakin larut, sang dewi malam menampakkan dirinya di atas langit seolah memberikan kekuatan kepada Adam untuk membawa keponakannya bertemu ayahnya.
Adam sampai di mansion papahnya, dengan langkah yang pasti sambil mengendong keponakannya ia masuk kerumah.
" uncle adam..." teriak anak kecil sambil berlari ke arah Adam , anak itu adalah rumina anak kak Bima dan bella.
" Hey.. Sapa Adam , apa kabarmu rumi?" Adam tersenyum menyapa keponakannya.
" uncle bayi capa itu ,apa ntu oleh oleh untukku" dengan polosnya rumi mengatakan kalau bayi yang dibawa Adam adalah oleh - oleh. tapi bisa dikatakan oleh- oleh juga ,berupa adik tiri yang tak di harapkan.
Adam mulai masuk ke dalam mansion, ia mulai mencari keberadaan ayah dan ibunya ,saat kakinya mau melangkah ke ruang keluarga , bersamaan dengan ibunya yang keluar dari ruang keluarga.
" Adam! Kapan kamu pulang nak? Kenapa tidak memberitahu dulu kalau kamu akan pulang sayang!"
begitu banyak pertanyaan dari Ibunya yang terkejut melihat putra bungsunya telah pulang, hingga membuat Adam bingung mau menjawab apa?
mamah lydia mendekati Adam , betapa kagetnya Ia melihat Adam yang sedang menggedong bayi, mamah lydia penasaran dan menayakan kepada Adam siapa bayi itu?
"Bayi siapa itu? apa kamu mempunyai anak di luar nikah?" Ucap Lydia
suara Lydai yang keras membuat Ibrahim keluar dari ruangan kerjanya, matanya membulat melihat anak bungsunya yang baru pulang tiba-tiba membawa bayi.
" Jawab pertanyaan ibumu Adam! Anak siapa itu?"
suara sang ayah lebih keras lagi bertanya kepada putra bungsunya yang baru datang tiba-tiba membawa bayi merah di gendongannya.
Membuat semua orang yang ada di mansion kaget karena tuan besarnya berteriak.
Adam menarik napas dan menghebuskannya, " kenapa tidak papah tanyakan kepada ka Bima? " ucap adam kesal.
Mamah lydia dan papah ibrahim mengangkat alisnya , mereka bingung dan tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Adam.
Lalu tiba-tiba terlihat dari tangga Bima turun bersama istrinya bella, mereka penasaran karena mendengar suara papah Ibrahim terdengar sampai kamar mereka.
Melihat bima berjalan ke arah Adam, ia emosi amarahnya tidak bisa di tahan lagi, ia meminta kepada ibunya untuk menggendong bayinya dulu.
Ketika Bima sudah dekat dengan Adam ,dan hendak akan memeluknya , Adam malah melayangkan tinjunya tepat di wajah kakaknya, Bima hampir terjatuh tapi di tahan oleh bella.
" apa-apaan kamu adam?baru datang malah memukulku" Bima kesal tidak terima mendapatkan pukulan dari adiknya sambil memegang pipinya yang terasa sakit.
" Kak Bima selama ini aku ingin menjadi sepertimu, tapi sekarang aku tidak mau. Kenapa? Karena kau sudah membuatku kecewa, tega sekali kakak menodai seorang gadis ,menghamilinya dan tidak mau mengakui darah dagingmu sendiri!"
ucap adam dengan emosi dan ingin menghajar Bima kembali tapi di halangi oleh Bella.
Mendengar itu dari Adam , Bima terdiam sambil melepaskan tangannya yang di pegang oleh bella istrinya.
apa yang dikatakan Adam barusan membuat semua orang di rumah itu terdiam dengan pikirannya masing-masing.
" Bi minah, bawa bayi ini ke kamar dulu" suara mamah lidia memecahkan keheningan.
" Jangan asal menuduh kamu Adam, apa maksudmu? Menuduhku mempunyai anak dari rahim wanita lain!" Bima tidak terima dengan tuduhan adiknya.
Dengan mudahnya Bima mengelak dengan apa yang di katakan Adam.
Kesal dengan Kakaknya Adam dengan lantang menceritakan tentang hubungan gelap bima bersama Nisa sekertarisnya
sampai mereka melakukan hubungan terlarang itu, dan Nisa mengadung anak Bima , tapi bima meminta Nisa untuk mengugurkan kandungannya, Nisa tidak mau dia ingin melahirkan bayinya.
Karena nisa ingin mempertahankan bayinya Ia pun di pecat dan di ancam oleh bima dan bella jika masih terlihat di perusahaan ia akan membunuh Nisa beserta bayinya.
" Jadi... maksudmu , bayi yang kau bawa adalah anak Bima!" Ibrahim geram mendapati Kebenaran yang bisa menghancurkan nama baik keuarganya.
Ia berjalan ke Arah Bima dan menampar keras pipi Bima
Plak......
" Lancang kamu Bima! Katakan papa benar yang dikatakan oleh Adam!" Teriak Ibrahim.
" Dan Kau bella , kau juga tau kalau suamimu ini menghamili sekertarisnya?" Ibrahim menatap menantunya dengan tatapan yang tajam membuat Bella menunduk takut.
" Pah , sebenarnya sekertaris mas bima yang duluan menggodanya!"
kata bella memberanikan diri membuka suara untuk membela diri, dia menjelek-jelekan Nisa , Jika Nisa adalah wanita penggoda dan suka bergati-ganti pasangan, jadi bayi itu bukan anak mas bima.
Mendengar Ucapan Bella Adam melemparkan hasil tes DNA , yang menyatakan kalau bayi itu adalah anak kandung Bima dan Nisa.
Saat di rumah sakit Adam sempat ragu, ia meminta untuk tes DNA , dan kebetulan tadi pagi Bima melakukan pemeriksaan rutinnya.
Arka memakai sample darah Bima yang ada di rumah sakit untuk mencocokkan DNA nya dengan bayi Nisa, dan hasilnya cocok 99% .
Mamah Lidia mengambil kertas yang dilempar Adam di meja Ia lalu membuka dan mengeluarkan surat tersebut untuk mencari kebenaran mengenai bayi yang di bawa anak bungsunya.
Lydia membaca dengan hati-hati hasil tes DNA itu, Ia membulatkan matanya, tangannya menutup mulutnya karena terkejut dengan kebenarannya.
" Ba..yi i...tu anak Bima! 99% cocok " kata mamah lidia sambil menatap tajam kepada Bima, yang di tatap hanya bisa menundukkan kepalanya karena sudah ketahuan berbohong.
Semua orang di sana terlihat kecewa, anak pertama papah Ibrahim, mempunyai anak di luar nikah . Ia geram kepada Bima. Papah ibrahim selalu menjaga kehormatan dan nama baik keluarganya. Ia tidak ingin reputasinya hancur dengan adanya anak haram Bima.
" Kau!" Ibrahim kembali memukul putranya.
Bugh...
Bima terjatuh di lantai, Bella membantunya berdiri suaminya.
Di ruangan itu terlihat sunyi setelah mendengar kabar yang akan mencoreng nama baik keluarga Wijaksono.
" Bawa anak itu,sembunyikan di panti asuhan di luar kota, jangan sampai orang lain tau?" Ucap papah ibrahim kepada anak tertuanya.
" Apa! pah .... bayi itu darah daging ka Bima cucu papah juga sama dengan Rumi!" Adam tidak setuju dengan keputusan ayahnya.
" Dia bukan cucuku! cucuku hanya Rumi" balas papah ibrahim dingin.
Mendengar hal itu adam benar benar kecewa bukan hanya kecewa pada kakaknya tapi ia kecewa pada ayahnya juga demi mempertahankan nama baik keluarga papah ibrahim tega membuang bayi yang tidak berdosa.
" Kalian tidak memiliki hati! Bayimu baru kehilangan ibunya, Nisa sudah meninggal tadi sore, dan ia menitipkan anakmu kepadaku! Aku sudah berjanji untuk memberikan haknya,Sebagai keluarga Wijaksono!"
Mendengar hal itu Bella terlihat senang, jadi Ia tidak perlu lagi ketakutan pada Nisa yang meminta pertanggung jawaban, berbeda dengan Bima mendengar Nisa meninggal ada rasa bersalah dalam hatinya, namun kebencian pada Nisa menghilangkan rasa sayang padanya.
" Adam dengar kau tidak ada urusan dengan Nisa, sudah lebih baik ikuti saran papah !" Ucap bella dengan sombongnya ,ia tidak ingin mengakui bayi itu sebagai anak sambungnya.
" Dam, kakak melakukan itu dengan Nisa di luar pernikahan! Jadi lebih baik kita lupakan semua ini dan titipkan bayi itu di panti" ucap mamah lidia sambil mengelus bahu Adam, berharap anak bungsunya bisa mengerti.
"hahahaha....aku tidak percaya keluarga macam apa ini! Apa tidak ada rasa kasian dalam diri kalian!" Adam tertawa dengan getir.
" Adam!"
Lydia mencoba menenangkan putranya berusaha meyakinkan putra bungsunya untuk setuju membawa Bayi Nisa ke panti asuhan.
Adam mengusap kasar wajahnya, ia tida menyngka jika ibu dan ayahnya malah mendukung kesalahan Bima.
" Baiklah jika kak bima tidak mau mengakui dia sebagai anakmu, Aku yang akan mengakuinya sebagai Anakku!" Ucap Adam sambil menatap benci kakaknya.
" Diam Kau Adam!" ibrahim marah mendengar adam mengatakan akan mengakui anak Bima sebagai anaknya.
Mamah lidia hanya bisa menangis melihat anak-anak dan suaminya bertengkar. Sedangkan Bella tertawa di dalam hati, dia senang jika papah ibrahim marah kepada Adam.
" Maaf pah ,mah, Adam tidak menuruti kalian, Adam sudah berjanji akan merawatnya! " kata Adam sambil melangkahkan kakinya ke kamar dimana bayi Nisa di tidurkan.
" Berani kamu membawa bayi itu! Papah tidak akan mengakuimu lagi sebagai anak, dan papah akan hapus namamu dari hak waris!"
Ancam Ibrahim.
" Terserah apa yang akan papah lakukan, tapi aku sangat yakin dengan keputusanku ini dan aku tidak akan menyesalinya!"
Adam melangkah pergi meninggalkan mansion papah ibrahim.
Melihat anak bungsunya keluar dari rumah , mamah lidia berlari dan memeluk Adam dari belakang, sambil menangis.
" Mamah mohon Dam, jangan pergi! Turuti apa kata papah nak, kamu janga khawatir mamah akan memastikan bayi ini akan dirawat dengan baik di panti!" Lydia meyakinkan Adam.
" Maafkan Adam mah , dia membutuhkan kasih sayang kita keluarganya!jadi Adam mohon izinkan Adam pergi!"
Adam melepaskan tangan mamah lidia dan menciumnya..
" Adam.... Jangan pergi nak. Hiks....hiks." mamah lidia menangis melihat putra bungsunya pergi.
Berbeda dengan Bella dan Bima , mereka terlihat senang di kamarnya mengetahui kalau Adam memilih pergi dan membawa bayi sialan itu. Mereka tidak perlu susah -susah menyingkirkan Adam dan bayi itu.
" sayang, sekarang anak papah hanya kamu! Jadi perusahaan papah hanya milikmu!" Kata bella sembari bersender pada lengan suaminya itu.
" hem ... kau benar sayang!" diluar Bima tampak terlihat senang tetapi hatinya merasakan sakit saat menhetahui wanita yanh dicintainya dan yang membiuatnya kecewa telah pergi untuk selama-lamanya.
Sebenarnya hati kecil Bima ingin mengakui bayinya setelah Ia melihat hasil tes DNA yang di bawa Adam, Namun rasa iri dan benci pada Adam menjadi penghalang untuk menerima anaknya.
Bima merasa iri kepada Adam, karena Adam selalu diunggulkan oleh papah ibrahim dalam berbagai hal, ia selalu menjadi no 2 padahal ia anak tertua, ditambah mendapatkan hasutan dari istrinya bella yang terbiasa hidup bergelimang harta, ia takut kalau perusahaan akan jatuh ke tangan Adam. W corporation harus di pimpin oleh Bima.
...****************...
Di tempat lain Adam berdiri melihat ke arah jendela luar apartemen . Ia memikirkan kemana Ia akan pergi.
Saat sedang melamun Adam dikejutkan dengan suara bel. Ia pun bergegas membuka pintu apartemennya.
" Hay ... Adam, aku rindu sekali padamu!" ucap Ardi sahabat baiknya Adam yang merupakan saudara kembar dr. Arka
" Masuklah..!" kata Adam kepada ardi
Ardi datang ke apartemen Adam karena Arka memberitahunya, dan Arka sudah menceritakan masalah Adam kepada adiknya itu .
Terdengar suara tangisan bayi di kamar, Ardi dan Adam berlari ke kamar mencoba menenangkan bayi itu.
" Mungkin dia lapar dam?"
" Aku sudah memberinya susu, apa masih lapar?" kata adam sambil menggendong bayi itu, sedangkan Ardi malah ketawa melihat Adam yang mendadak menjadi hot daddy.
"hahaha... Seorang Adam yang dingin seperti es bisa menenangkan bayi, wah kau hebat Adam tanpa punya wanita kau bisa punya bayi!" kata ardi.
Ardi memang selalu bercanda , meski dia selalu mengatakan hal aneh tapi Ardi adalah sosok sahabat yang baik dan setia.
" Jadi siapa nama bayi ini!" kata ardi sambil mencuil pipi putih bayi.
Mendengar hal itu , adam baru menyadari kalau dia belum memberikan nama. Ia pun berpikir siapa nama bayinya.
" Aku akan memberi nama Fiona Zea Wijaksono yang berarti Anak perempuan yang kelak tumbuh menjadi wanita yang baik dan menjadi seperti cahaya yang berguna untuk orang di sekitarnya."
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Rusti Rambu
ceritanya bagus,lanjut thor
2024-12-04
0
Elfia Yusma
hasil tes DNA bs keluar cepat ya? bukankah butuh waktu?
2024-03-08
0
Wanti Suswanti
keren novelnya..
2023-06-07
0