Waktu begitu cepat berlalu, ketika kita bisa menghabiskan waktu bersama -sama dengan orang yang kita sayangi akan begitu menyenangkan, membuat terlena dan begitu nyaman karena bisa merasakan kehangatan keluarga yang lengkap.
Tiga orang sedang bercanda layaknya satu keluarga , ada ayah , ibu dan anak yang sedang asyik mengerjakan tugas proyeknya Zea. Tiba-tiba terdengar bunyi cacing yang meronta-ronta hingga terdengar oleh ke tiga orang yang sedang duduk bersama di sofa.
Brkkk.....brkkk
" daddy are you hungry!"Tanya Zea kepada Daddy Adam sambil menatap aneh.
" No! it's not daddy's belly sound!" Jawab Adam membantah pertanyaan Zea sambil mengerak-gerakan satu tangannya.
Suara perut itu bukanlah suara perut Zea dan Adam, lalu suara siapa sedangkan di sana hanya ada adam zea dan hanum, berarti itu suara perut hanum, Adam dan Zea bersamaan menatap ke arah Hanum, melihat kedua orang itu menatapnya membuat Hanum menjadi salah tingkah.
*ih memalukan , sekali kenapa harus berbunyi pada saat ini. Aahhhh , rasanya aku ingin menghilang dari sini*.
Batin hanum merutuki dirinya karena malu ketahuan lapar.
" Tante Hanum Lapar!" tanya zea kepada hanum
" Ah .... Maaf tadi saya tidak sempat sarapan, dan makan siang terlewat!" Jawab Hanum menunduk karena merasa malu.
Mendengar jawaban Hanum membuat Adam merasa bersalah Gara - garanya Hanum melewatkan makan siangya, Adam menarik napas dan menghembuskannya, ia lalu berjalan ke bagian pantry , kebetulan ruangan CEO sangat luas dan dilengkapi pantry.
" Ini makanlah dulu!" Kata Adam sambil menyodorkan chicken teriyaki di depan Hanum, kebetulan tadi ketika makan siang bersama Zea ia memesan lebih makanan.
" Tidak usah pak , saya akan makandi kantin saja!" hanum menolak makanan dari Adam.
" Ck. . terlalu jauh harus ke kantin makanlah dulu di sini nanti kau bisa pingsan,nanti aku yang akan repot!" Jawab Adam memaksa Hanun.
Dengan terpaksa hanum menerima makanan itu, Hanum tida bisa menolaknya. Ia lalu duduk bersama Zea dan mulai makan sesekali Ia menyuapi Zea juga, Membuat Adam yang sudah duduk di kursi kerjanya mencuri-curi pandang kepada Hanum yang sedang makan bersama Zea.
Setelah selesai makan Hanum merapihkan bekas makanannya ,lali Ia berpamitan kepada Adam karena sudah sore.
" Pak , apa masi ada yang harus saya kerjakan lagi!" Tanya Hanum
" Tidak ad kau bisa pulang!" Jawab Adam tanpa melihat Hanum karena sedang menyelesaikan pekerjaanya.
" Baik pak, saya permisi!" kata Hanum melangkah pergi, sebelum hanum sampai pintu ' adam memanggilnya kembali.
" Tunggu!"
mendengar atasannya memanggil Hanum berbalik kembali
" Jangan lupa besok jangan sampai telat , tanyakan jadwal ku pada Ardi."
" Baik pak! Apa masih ada hal lain lagi? Kalau tidak ada lagi saya permisi!"
" Hemm!" adam menjawab dengan deheman karena Ia sedang fokus menyelesaikan pekerjaannya.
Hanum pergi meninggalkan ruangan itu sebelumnya Ia berpamitan kepada Zea dan memeluknya.
...**...
Bugh......terdengar seseorang jatuh
" Oma ....! " Teriak Rumina yang melihat Oma lidia jatuh pingsan.
Mendengar teriakan Rumi, papah Ibrahim dan Bima yang sedang membahas pekerjaan di ruang kerja, langsung berlari ke ruang tengah, benar saja di sana terbaring lemah Oma Lidia , di sebelahnya ada rumina yang menangis karena kaget.
" Sayang , kau kenapa? " ucap Papah Ibrahim cemas melihat kondisi istri tercinta.
" Pah Ayo kita bawa langsung ke rumah sakit saja!" Kata Bima sambil mengangkat Ibunya, menuju mobil bersama papah Ibrahim, Rumina mengikuti dari belakang diikuti oleh Bella yang baru turun dari kamar tidurnya.
Tidak membutuhkan waktu lama , Bima membawa Oma lidia kerumah sakit, sebelumnya Pa leo sudah mengabari rumah sakit ketika Oma lidia sampai dokter sudah bersiap di depan agar langsung menangani Oma Lidia. Disana Ada dr. Arka Ia mulai memeriksa keadaan Oma Lidia.
" Arka apa yang terjadi? Apa semua baik -baik saja!" tanya papah Ibrahim cemas sambil menatap istrinya yang terbaring lemah.
" Semua baik-baik saja Om , hanya tensi darahnya naik! Tante Lidia harus banyak istirahat, dan jangan terlalu banyak pikiran! Saya akan memindahkan tante ke ruang rawat VVIP!" Jawab Arka kepada papah Ibrahim.
Mendengar penjelasan Arka mengenai kondisi istrinya , Papah Ibrahim mulai tenang. Ia takut terjadi sesuatu pada istrinya.
Merekapun menuju ruang Inap mamah Lidia di lantai 18 , merupakan ruangan VVIP.
Saat sudah sampai di ruangan inap mamah Lidia siuman, ia memanggil suaminya dengan suara yang lirih.
" pah... hubungi Adam!" ucap lemah mamah Lidia kepada Papah Ibrahim.
Mendengar keinginan istrinya itu, papah Ibrahim tidak bisa menolak , Ia pun mengirim pesan kepada pa Leo untuk mengabari Adam, mengenai Mamah Lidia yang sedang sakit.
Drttt......drtttt terdengar deringan ponsel
" Halo!" Jawab Adam ketika akan menaiki mobil, untuk pulang.
" Tuan muda maaf menganggu, saat ini Nyonya besar jatuh sakit, sekarang Ia di rawat di W Hospital. Nyonya besar ingin bertemu dengan Tuan muda!" Jawab Pa leon di sebrang telpon.
Mendengar ibunya sakit, Adam langsung berangkat menuju w Hospital.
" Di, kita ke W Hospital dulu, mamah Sakit!" Ucap Adam kepada Ardi.
Mendengar perintah Bosnya Ardi menyalakan mobil, dan menjalankan mobil mewah itu dengan cepat agar segera sampai di W hospital.
W Hospital
Adam mengendong Zea yang tertidur, saat di perjalanan menuju W Hospital. Ia melangkahkan kaki panjangnya bersama Asistennya Ardi menuju elefator dan menuju Lantai 18 ke ruangan VVIP dimana mamah Lidia di rawat. Setelah sampai Adam menitipkan Zea yang tertidur kepada Ardi untuk menunggu di luar saja.
Ceklek....... Suara pintu terbuka.
Terlihat Adam masuk , dengan ragu ragu Ia melangkahkan kakinya, Semua orang di ruangan itu memandang Adam dengan tatapan yang susah untuk di artikan, rasa rindu, marah , sayang semua tercampur menjadi satu.
" Uncle Adam..!" Kata rumi bahagia, sambil berlari dan memeluk Adam ia melepas rindunya setelah sekian lama Ia bisa berjumpa kembali dengan pamannya tersayang. Mendengar rumi memanggil Adam membuat Lidia terbangun , dan menatap putra bungsunya ada di hadapannya, selama ini Ia hanya bisa melihat Adam lewat layar Ponsel, tapi Hari ini anak yang dirindukannya selama 5 tahun telah kembali . Air matanya jatuh begituh saja, Ia merentangkan kedua tangannya agar Adam mendekat dan memeluknya.
" Finally you come, do you have to be sick first, then you will come to visit your mother, hem!"
kata mamah Lidia sambil memeluk bahu adam yang lebar , kedua tangannya tidak bisa melingkari bahu anaknya yang tidak kecil lagi. Ia menangis menumpahkan rasa rindunya dalam pelukan anak bungsunya itu. Semua orang hanya bisa melihat tanpa bersuara.
Adam melepaskan pelukan ibunya , Ia menghapus Air mata ibunya.
" don't cry anymore mom, Adam is back for mom so get well soon!"kata Adam sambil mencium tangan ibunya.
Melihat Adam datang membuat Bella yang duduk di sebalah Bima merasa kesal.
Kenapa juga Adam harus kembali, Jika dia sudah datang. Aku harus bergerak cepat agar Bima segera menjadi CEO!
kata Bella dalam batinnya, sambil menetap Adam dengan penuh kebencian, begitupun dengan Bima ia pun merasa kesal dengan kedatangan Adam yang memeluk mamah Lidia. Berbeda dengan Papah Ibrahim Ia bahagia bisa berjumpa dengan anaknya, tapi Ia menutupi kerinduannya kepada Adam dengan wajah dinginnya.
Tiba- Tiba pintu terbuka kembali ceklek.... Terlihat seorang anak perempuan cantik dengan mata bulat , tersenyum dan memanggil Adam.
" Daddy!"
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
k
waduh ga ngerti gue... kasih terjemah dong😭😭😭
2023-04-23
0
Berdo'a saja
gimana reaksi
2023-03-22
0
Marhaban ya Nur17
rumina tuh bukan anak kandungnya bima kali y 🤔 yg anak kandung mh se zea
2023-03-21
1