Transmigrasi : Figuran Yang Tersakiti

Transmigrasi : Figuran Yang Tersakiti

T:FYT.1

Malam semakin larut tapi aku tetap man'tengin Hp ku, menunggu notifikasi yang selalu ku tunggu. Yang suaranya bisa seketika menghilangkan rasa lelah ku.

Sambil mensecroll Hp, aku sesekali mengambil cemilan yang berada di bungkusnya, dengan merek leanet.

Buaya bilang jangan makan malam karena nanti membuat kamu gendut, bilang saja jika kau tak mau membelikan makanan, buaya kere tapi gaya selangit.

Ditanya pernah nge' gosting orang atau gak jawabannya, ya pernah lah bro, selera gue tuh yang, yang lo tau sendirilah, yang kelas kelas. Padahal muka saja pas-pasan. Kalo kata mama 'omongane tok sing gedhe'.

*ucapannya doang yang besar.

Aku terus menunggu, menselancari aplikasi satu kepalikasi lain, karena cemilan ku mulai menipis, aku berniat untuk mengambil cemilan lagi di dapur.

Langkah ku terhenti didepan pintu saat mendengar notifikasi yang berasal dari Hp ku.

Dengan perasaan senang aku cepat-cepat mengambil benda pipih itu di atas ranjang yang tadi aku duduki.

Aku tersenyum magambilnya, melihat sebuah notifikasi yang tertera dilayar Hp ku. Seketika senyumku hilang membaca kata demi kata yang tertulis di layar Hp ku.

'Sial aku kena tipu', grutuku.

Kalimat yang bertuliskan 'Kuota Sosmed dan Video BRONET 24 Jam spesial mu hanya 20% lagi. Cek detail pemakaian kamu di aplikasi esek-esek net atau telp *69*. Info: esek-esek.co.id/LC.

Surut sudah harapan ku, kuota yang di beli seminggu sekali dengan uang pas-pasan hanya 1 GB yang bertahan 5 hari harus habis hanya ku gunakan untuk mensecroll tiktak, yusuf, dan Istragkilogram.

Tak apa itu hanya gratisan kuota 1 GB, masih ada setidaknya beberapa GB. Dengan malas aku melangkah menuju pintu, kali ini ku pastikan tak ada notifikasi yang memberiku harapan palsu, macam buaya jantan.

Lagi, ketika kaki ku sudah melangkah mendekati pintu, yang berjarak 3 meter dari aku berdiri yang berdekatan dengan ranjang ku yang jaraknya kurang dari setengah meter. Notifikasi dari Hp ku berbunyi.

Huff, dengan malas ku raih Hp ku yang tergeletak di ranjang saat aku melemparnya tadi.

Tapi kali ini senyum menghiasi wajahku lagi saat membaca notifikasi yang bertuliskan 'New story' update! My love peterpan' cepat-cepat ku buka dan bersiap berseluncur dalam dunia halu ku.

Sambil membaca aku sesekali berdumel dengan menyumpah serapahi sang penulis.

"Kasihan banget Rhea," ucapku mengasihani salah satu tokoh yang ku jagoani.

Entah kenapa dari awal aku membaca, aku sudah tertarik dengan tokoh ini, apa mungkin nama kita sama Rhea Salsabila, itu nama ku. Sedangkan di novel Rhea Salsabila Addison, nama tokoh second lead itu.

Rhea di dalam novel itu terlalu baik menurutku, kenapa? Ia akan melakukan apa pun yang terbaik untuk Nathan, tokoh utama laki-laki agar laki-laki itu bahagia dengan sang tokoh utama perempuan Elvina.

Di ibaratkan kata, Rhea itu Tinkerbell nya Nathan, dan Nathan adalah Peterpan sedangkan Elvina merupakan Wendy untuk Nathan.

Kisah cinta klise yang menceritakan gadis antisosial takut dunia luar dan tiba-tiba sang pangeran kesiangan datang mengajaknya menuju ketempat yang membuatnya tidak takut dunia luar lagi.

Dengan si tokoh figuran bernama Rhea yang sebagai sahabat pemeran utama laki-laki yang selalu mendukung, mencintai dalam diam sambil tersenyum memperlihatkan topeng yang di sebut baik-baik saja.

"Hiks ... kenapa lo mati sih Rhe! Malang nasib mu isdet dengan membawa cinta bertepuk sebelah tangan." Bener-bener menyedihkan sekali kehidupan dia, hanya muncul beberapa part dan habis itu mati.

Jadi, mengapa aku menyebutnya jagoan?karena dia sekali muncul memberi kata-kata yang mutiara. Bahkan dia sekali muncul langsung menyelesaikan permasalahan dari kedua tokoh utama ini.

Tapi dia harus mati karena menyelamatkan sang wendy (baca; Elvina) dari penculikan musuh pemeran utama laki-laki.

Dia ditemukan sesaat sang protagonis perempuan ditemukan di sebuah gubuk di tengah hutan. Berjarak 100 meter dari tempat tersebut. Nathan dan teman-temannya menemukan Rhea dengan keadaan mengenaskan. Tanpa pakaian dan salah satu tangannya hilang, bahkan memar di mana mana.

Dokter mengatakan bahwa ia diperkosa lalu di bunuh kemudian. Astaga kenapa gadis baik seperti dia harus mati, ucapku dalam hati.

Ini adalah akhir dari novel sebagai penutup, Peterpan yang berhasil menemukan wendy-nya dan Tinkerbell yang pergi membawa cinta dalam diamnya.

Dengan sesekali sesenggukan aku mengusap ingus yang meler keluar. Selalu begini jika membaca novel yang sedih selalu kebawa dunia nyata sampai beberapa hari terus kepikiran.

Jam menunjukan pukul setengah 12 malam, dengan malas aku menaruh Hp ku di nakas meja samping tempat tidur ku, mengecasnya supaya besok dapat aku bawa ke sekolah.

Notifikasi masuk dari Hp ku, aku hanya melihat sekilas dan tertulis pengumuman tentang Sekuel dari my love peterpan tapi tak ku pedulikan karena rasa yang benar-benar tak nyaman ini terus ku rasakan.

Sedari tadi aku tak merasa lapar saat membaca dan setelah tak melakukan apa-apa kenapa rasa lapar itu terasa, bangkit dari ranjang guna keluar mencari makanan yang dapat mengganjal perut sampai besok.

Melangkah menyusuri ruang tamu yang gelap karena kamar ku di depan ruang tamu dan dapur berada di belakang, rumahku hanya rumah sederhana yang berlantai satu dan ruang tamu yang dipakai untuk menaruh motor juga, setidaknya aku masih bisa mempunyai rumah walau kecil. Harus di syukuri.

Tanpa aku sadari saat aku melewati ruang tamu ternyata salah satu jendela rumah ku terbuka yang menyebabkan hordenya tersingkap.

Dengan rasa lapar yang terus aku rasakan aku berjalan menuju dapur, tapi saat langkahku tepat berada di pintu dapur aku melihat dua orang pria yang tengah berdiri membelakangi ku.

Tubuh ku gemetaran dengan hebat saat melihat tampilan mereka, mereka seperti maling. Bagaimana ini aku sendirian di rumah ndoro gusti, papa dan adik aku sedang mengunjungi nenek di kampung, lantas mereka siapa.

Dengan takut-takut aku melangkah pelan-pelan menjauhi tempat itu, tapi saat aku akan berbelok tak sengaja tangan ku menyenggol sapu yang menyebabkan mereka langsung melihatku.

Demi apa, aku benar-benar sangat takut, mereka membawa parang, bahkan ada linggis yang aku yakini habis digunakan untuk mencongkel jendela depan yang terbuka.

Dengan seluruh tubuh gemetaran aku berbalik menghadap mereka, tapi sesaat aku melihat mereka, aku melihat salah salah satu dari mereka yang membawa linggis melayangkan linggisnya ke arahku.

Entah apa yang terjadi selanjutnya, yang aku ingat sebelum linggis itu mengenai ku, aku menjerit dan tiba-tiba kepalaku dihantam dengan benda yang luar biasa menyakitkan saat mengenai kepalaku, lalu kegelapan menghampiri ku.

Satu hal yang aku sesali aku belum membaca sekuel dari novel my love Peterpan bahkan novel itu baru saja tamat.

Terpopuler

Comments

Tuxepos Jasmine

Tuxepos Jasmine

okk....saatnya marathon di mulai😁😁😁😁😁

2024-02-13

0

Tuxepos Jasmine

Tuxepos Jasmine

br nemu ini buku....krn aku pecinta time travel transmigrasi dan sejenisnya jd kayanya aku wajib baca nih

2024-02-13

0

Îen

Îen

smoga kisahnya sampe happy ending dan gak hiatus yahh ka....semangattttt

2024-02-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!