Padatnya kendaraan membuat jalanan macet, penjual asongan menjajakan jualannya dengan sibuk, pengamen jalanan, penjual kaki lima, lalu lintas yang padat akan kendaraan menjadi pemandangan utama Rhea saat ini.
Berada didalam novel sama saja seperti didunia nyata, tempat, suasana novel diambil dari kota besar seperti Jakarta. Penulis menuliskan sangat detail kota metropolitan ini, bahkan mungkin presidennya sama. Semua sama sampai dari artis yang suka nyinyir dan idol-idol K-Pop korea juga.
Rhea hidup dikota kecil yang luasnya hanya mencapai 1.118,03 km2 tapi sangat padat penduduk. Rhea yang belum pernah melihat dunia luar selain kotanya memandang sibuknya jalanan dengan antusias. Jangan katakan kalo Rhea katrok tapi memang itulah kenyataanya.
"Bang siapa presiden Indonesia?"tanyanya menatap sang abang dengan antusias.
Abang yang mendengar pertanyaan tak berbobot adiknya memutar bola matanya malas, hey, anak kecil saja tau siapa presiden Indonesia.
"Bang, ihh jawab!"desaknya. Menggoncang kecil lengan tangan sang abang.
"Gak berbobot banget pertanyaan lo, anak kecil aja tau presiden kita, siapa lagi kalo bukan pak Joko Widodo." Ucapnya malas.
"Wahh, sama ternyata,"decaknya antusias. Melihat sang adik yang sangat antusias Afzal hanya menggeleng kepala, bocil memang.
Mereka sudah sampai disalah satu mall terbesar di Jakarta, lagi-lagi sisi kampungan Rhea terlihat. Memandang kesana kemari dengan antusias, dengan mata berbinar ia cepat-cepat menarik Afzal kedalam mall.
"Ya elah, sabar,"gerutu sang abang.
...-T:FYT-...
Wahh, benar-benar besar mall ini gak kaya mall yang berada dikampung ku, kecil kaya supermarket.
Aku menarik lengan kemeja abang agar dia cepat-cepat membawaku memasuki pusat perbelanjaan itu. Aku yakin aku akan tersesat didalam jika terpisah dari abang.
"Abang, Rhea lupa mau beli apa tadi,"ucapku yang lupa akan apa yang akan ku beli, semua pemandangan menyegarkan mata, pusat perbelanjaan yang sangat diminati oleh kaum wanita menjadi hal yang baru aku lihat, walau aku pernah sesekali ke-mall tapi aku tak pernah membeli, hanya masuk melihat, ngadem, dan pulang. Sama seperti saat aku ke supermarket masuk, keliling, keluar, jelas tujuannya hanya ngadem dan membeli satu botol air mineral yang harganya hanya 5.000. Itu pun hanya satu.
"Tadi lo bilang mau beli kaos sama box*er loh," jawabnya. Ahh aku baru ingat aku mau membeli kaos dan celana box*er yang menurutku lebih nyaman dipakai dari pada dress yang berada dilemari Rhea, bahkan dress yang itu semua seperti kurang bahan, terlalu nincing sampai atas lutut kadang ada yang lekton, kelek katon.
Bang Afzal yang aku ingat namanya saat Rhea memberi memori tadi sebelum kesini, bang Afzal itu sangat menyayangi Rhea, apapun akan abang lakukan untuk adik tercintanya, tipe kakak idaman sekali, sayangnya aku jiwa yang tersesat ini tak mempunyai abang dihidup dulu. Tapi malah mempunyai adek yang kaya dakjal, suka ngadu, cari kesalahan ku dan suka main tangan, apalah daya ku yang badannya lebih kecil dari dia, gak bisa apa-apa.
Bang Afzal membawaku kesebuah toko baju, semua yang aku lihat kaos overzise, mungkin ini langganannya.
"Pilih, kamu suka yang mana aja, abang yang BAYAR," ucapnya pongah sambil menekan kata diakhir. Hahaha gak tau aja dia kartu kredit papi aku bawa.
Aku memilih kaos yang menurutku cocok dipakai untuk ku, tidak kebesar dan kekecilan pas ditubuh dan juga aku memilih hoddie.
Selesai aku memilih sekiranya ada sekitar 20 kaos dan 10 celana box*er dan 5 hoodie aku melangkah mendekati abang menyuruh dia untuk membayar.
"Udah bang, 20 kaos, 10 box*er sama 5 hoodie." Ucapku yang membuat abang membelalakkan matanya.
Hei, siapa yang akan membayar semua itu? Ku yakin habis ini abang akan menghemat selama beberapa bulan, ya walau abang itu banyak duitnya dan gak segan-segan ngeluarin duit buat Rhea tapi ia kan harus berhemat.
Dengan menengguk ludah kasar abang berdiri dan siap membayar, tapi aku cegah.
"Bang, yakin mau bayarin ini semua? Banyak loh gak tanggung-tanggung juga harganya," ucapku dan abang mengangguk ragu.
"Ahh, udahlah muka abang kaya orang mau digebukin warga, nih kartu kredit punya papi tadi Rhea bawa kok, hehe." Ucapku terkekeh diakhir karena melihat mata abang melotot.
"Hufff, yaudah siniin kartunya, abang sebenarnya gak papa, ya cuma mungkin harus hemat beberapa bulan kedepan,"ucapnya mengambil kartu kredit berwarna perak itu.
Selesai kita berbelanja, lebih tepatnya aku yang berbelanja kita mampir kesalah satu restoran yang berada dimall ini.
Kami memasuki restoran yang bernuansa Japanese food itu namanya, kami duduk dan pelayan datang mencatat pesanan kita.
Tak lama kita menunggu, pesanan kita selesai disajikan.
Kami memakan dalam hening semua orang juga tau bagaiman attitude makan.
Tak lama kami makan seseorang datang menghampiri kami, seorang remaja laki-laki dan perempuan.
"Hai?" Sapa remaja perempuan itu kepadaku.
"Oh, hai juga." Ucapku kikuk, menggali memori didalam ingatanku, aku seketika mematung,
He apa ini? dia kan protagonis perempuan dan protagonis laki-laki.
Sagara dan Elvina, mereka adalah tokoh utama dicerita my love peterpan, Sagara adalah laki-laki yang mengulurkan tangannya untuk sang tokoh utama wanita, Elvina dari kegelapan. Elvina adalah sang wanita yang tak percaya lagi kepada dunia, hidupnya selalu terpuruk dan kegelapan selalu menyertainya, dan suatu hari Sagara datang mengulurkan tangan mengajak Elvina ketitik cahaya kecil yang semakin lama semakin besar titik cahaya itu. Hidupnya kembali, kebahagiaanya kembali, karena Sagara dan diakhir cerita ini Rhea alias pemilik tubuh yang aku tempati ini mati menyelamatkan sang protagonis dari insiden penculikan.
"Bagaimana keadaan kamu, Rhe?" Celetuk Elvina membuatku tersadar dari lamunan.
"Ahh aku baik, bagaiman keadaanmu?" jawabku disertai pertanyaan.
"Aku baik berkat kamu, aku minta maaf karena aku kamu celaka dan terimakasih karena berkat kamu aku selamat."
"Iya sama-sama, sebagai mahluk ciptaan tuhan kan kita diwajibkan untuk saling tolong menolong,"ucapku disertai senyuman.
Kami tak berbicara lagi karena pesanan mereka sudah sampai, tak lama kami berpamitan kepada dua remaja itu untuk pulang.
Diperjalanan aku dan abang hanya saling diam tak ada pembicaraan seperti saat kita berangkat, aku yang tengah memikirkan spekulasi-spekulasi tentang novel my love peterpan dan abang tengah fokus dengan jalanan.
...Diketik : Pemalang, 09 Oktober 2022...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Tuxepos Jasmine
pkknya aku mah cm mau comment.....SEMANGAT UP KK AUTHOR.....aku tgg updatenya😘😘😘😘😘😘😘
2024-02-13
0
Îen
msh ttp curiga klo yg jahat si el
2024-02-07
1