Pasutri Muda
Dalam sebuah gedung dengan dikelilingi lampu lampu yang begitu terang, serta dentuman musik yang membuat siapa saja akan berjoget.
Dum... Dum... Dum.
"Goyang terus, Megan," teriaknya.
"Asiap," timpal Megan.
Dua wanita itu tampak heboh dengan goyangannya mengikuti alunan musik yang begitu keras memenuhi bangunan itu.
Begitu banyak orang yang sedang berjoget dengan mengangkat gelas atau botol berisikan alkohol.
"Woy, Freya! kita duduk dulu. Gue cape," ucap Megan.
"Ok."
Mereka berdua pun duduk di sebuah sofa panjang dengan mengelap keringatnya karena lelah dan pengap.
"Lo nggak minum ini?" tunjuk Freya pada gelas yang sedang ia pegang.
"Untuk hari ini enggak dulu soalnya ada nyokap di rumah," tolak Megan.
Megan Natalie, biasa di panggil Megan. Parasnya yang cantik membuat semua pria jatuh hati padanya. Umur 20 tahun dan sedang kuliah jurusan manajemen perkantoran. Hobi nya adalah dance dan suka dengan balapan motor.
Freya Arabella, biasa di panggil Freya. Parasnya sama sama cantik seperti Megan, hanya saja Freya lebih pintar daripada Megan yang otak nya rata rata.
Umur 20 tahun dan satu jurusan dengan Megan. Hobinya sama seperti Megan, karena mereka sahabat sejati.
"Ah, ga asik lo. Kalo main ke sini ga minum tuh rasanya ga afdol tau," celetuk Freya dengan menyodorkan gelasnya pada Megan.
Terpaksa! Megan pun mengambil gelas dari tangan Freya dan meminum nya sampai tandas, setelah itu Megan mengambil permen dari dalam tas nya.
Ini adalah cara untuk menghilangkan bau alkohol meskipun tidak permanen hilangnya, namun mampu menyamarkan bau nya.
"Cabut, yo!" ajak Megan.
"Jam berapa ini, Bestie?" tanya Freya dengan melihat jam tangannya.
"Astaga, baru juga jam 22.00. Nanti lah pulangnya masih seru tau," lanjutnya.
"Gila lo! Kalo ga ada nyokap di rumah sih gapapa masalahnya ini ada nyokap di rumah, bisa bisa di amuk gue." ucap Megan dengan menyambar tas nya.
"10 menit lagi, lo tunggu di sini. Gue mau joget lagi," ucap Freya dan kembali berjoget di tengah tengah kerumunan.
"Ah, ****! untung sahabat, coba kalo bukan. Udah gue mut*l*si lo," umpat Megan dengan menyandarkan badan nya ke sofa.
Setelah 10 menit menunggu Megan pun langsung berdiri dari duduknya dan mencari cari keberadaan Freya. Megan mencoba untuk masuk ke dalam kerumunan orang orang yang sedang berjoget itu dan, bugh!
"Aw," ringis nya dengan memegang sikut nya.
"Sorry," ucapnya dan berlalu pergi.
"Setan, bukan nya bantuin malah pergi gitu aja," umpat Megan ketika melihat laki laki itu pergi menaiki tangga yang menuju lantai dua.
"Woy, ngapain lo guling-guling di situ?" teriak Freya tepat di telinga Megan.
"Gundulmu! Lo ga lihat apa gue jatuh?" Megan segera berdiri dengan di bantu Freya.
"Haha, kagak. Ayo, balik!" ajak Freya.
Sangat di sayangkan, padahal Freya ingin berlama lama di bar ini. Tapi Freya tau bahwa sahabat nya ini tidak bisa lama di tempat seperti ini kecuali jika orang tuanya sedang dinas ke luar kota.
***
"Ok, makasih ya bestie." Ucap Megan yang ketika sudah sampai di depan rumahnya, dan menutup pintu mobil milik Freya.
Tangannya sempat ragu ketika akan memegang gagang pintu. Namun dengan mantap, Megan membuka pintu rumahnya dan melihat sosok mamanya yang sudah berdiri di depan pintu dengan melipatkan kedua tangannya di dada.
"Bagus ya, anak perempuan keliaran malam malam dengan pakaian kurang bahan." ucap Rayana dengan menatap tajam pada sang anak.
'Aduh, gue lupa ganti lagi.' batin Megan ketika sadar dia masih memakai baju ****.
"Tadi kamu berangkat pake baju tertutup sekarang kenapa pake baju kurang bahan kaya gini?" murka Rayana.
'Aduh, abis udah gue.' batin Megan pasrah.
"Habis dari mana kamu?" tanya Rayana dengan sedikit meninggikan suaranya.
"Main, mah." jawab Megan.
"Main apa sampe pake baju kaya gini hah?"
"Ya main, makan malam sama temen."
"Bohong, kamu pasti abis dari bar kan?"
"Enggak mah suer," ucap Megan dengan mengacungkan dua jari.
Rayana adalah sosok ibu sekaligus ayah untuknya. Ayah Megan sudah lama meninggal ketika Megan berumur 4 tahun. Rayana lebih memilih untuk melajang kembali dengan alasan bahwa dirinya tidak mau menemukan orang yang salah untuk dirinya maupun Megan.
"Makin lama makin susah di atur ya kamu," ucap Rayana yang tampak nya sangat marah.
"Masuk ke kamar!" perintah Rayana.
"Selamat malam," ucap nya dengan senyum manis.
Meskipun Rayana marah, Megan sama sekali tidak mempermasalahkan itu. Megan tau dirinya pun salah karena telah membohongi Rayana.
Rayana adalah sosok orang yang sangat taat akan agama, bahkan dirinya pun memakai hijab sebagai pelindung dari pandangan lelaki yang bukan muhrimnya.
"Astaghfirullah," ucap Rayana dengan memejamkan matanya sembari mengingat Megan yang menggunakan baju kurang bahan.
"Mamah harus gimana lagi nak supaya kamu taat sama agama," gumam Rayana.
***
Pukul 04:40.
"Megan, bangun! Ini udah jam berapa?" ucap Rayana dengan menggoyangkan badan Megan yang masih menggunakan selimut tebal.
"Hmm,"
"Cepat bangun sholat subuh dulu!"
"Mamah apaan sih, ganggu tau ga."
"Cepat sholat dulu, nanti baru tidur lagi!" perintah Rayana dan segera keluar dari kamar Megan.
Megan sama sekali tidak memperdulikan ucapan Rayana dan lebih memilih untuk tidur kembali dan melanjutkan mimpi indah nya.
Pukul 05:50.
"Astaghfirullah Megan! Mamah kan tadi suruh sholat kenapa masih tidur," ucap Rayana yang tau kalau Megan belum melaksanakan sholat subuh.
"Mamah ih berisik!" bentak Megan dan kembali menutup wajahnya menggunakan selimut.
"Astaghfirullah," ucap Rayana yang sudah tidak tahu harus bagaimana lagi dengan anak nya ini.
"Iya iya, Megan bangun nih." ucap Megan yang tidak mau membuat mamah nya lebih marah.
"Betul ya," ucap Rayana dan segera keluar dari kamar Megan.
"Ribet banget deh sumpah," gumam megan.
Megan pun menyambar ponsel nya dan berjalan ke arah kamar mandi. Megan pun menyalakan kran air dan duduk di kloset dengan memainkan ponsel nya.
Begitulah Megan dia hanya berpura pura mengiyakan ucapan Rayana agar mamah nya itu bisa diam dan tidak cerewet.
Setelah beberapa menit lama nya, Megan pun keluar dengan balutan handuk di badan nya. Megan duduk di kursi rias nya dan mulai menyalakan pengering rambut.
Itulah kebiasaan Megan, bukannya langsung memakai baju dia malah berlama lama di cermin dengan masih menggunakan balutan handuk.
***
Trak
Rayana mulai menyimpan masakan yang sudah matang ke atas meja dengan menunggu anaknya itu turun dari kamarnya.
Megan pun menuruni anak tangga dengan membenarkan kerah bajunya.
"Mamah masak apa?" tanya Megan.
"Ayam kecap kesukaan kamu," jawabnya.
"Enak ga nih?" tanya Megan meragukan.
"Enak dong."
Ok! Kali ini Megan akan percaya dengan apa yang di katakan mamahnya. Semoga saja masakannya kali ini benar enak, tidak seperti biasanya ketika masak rasanya selalu aneh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Ummu Sakha Khalifatul Ulum
Lanjut
2022-10-25
1
Sri Sulanjarinii
AQ mampir Thor 😀🤭
2022-10-24
1
teti kurniawati
saya mampir.. mampir juga yuk di karya aku.. kakak" yang baik hati ☺
2022-10-23
1