03. Kabar perjodohan

Setelah selesai melakukan kegiatannya dikampus, keduanya pun berjalan menuju parkiran tempat kendaraan mereka terparkir.

"Cus ke bar kita," ucap Megan dengan sangat antusias.

Keduanya pun melaju menuju bar favorit. Tanpa ragu ragu Megan dan Freya memesan 2 botol wine sekaligus.

"Akh. Enak banget," kata Freya yang sudah pro soal minuman seperti ini.

Freya pun mengajak Megan untuk berjoget bersamanya namun Megan menolak dan lebih memilih untuk duduk dengan santai disofa.

Karena lelah dan merasa pusing, Megan mencoba menyandarkan kepalanya disofa dengan satu tangannya yang menutupi matanya.

Tiba tiba saja seseorang menutupi tubuh Megan menggunakan jaket kulit dan berlalu pergi.

Megan pun langsung membuka matanya ketika benda hangat menempel ditubuhnya, matanya mengerjap beberapa kali untuk melihat benda apa yang menempel ditubuh nya.

"Jaket." gumamnya dengan melihat sekeliling.

"Siapa yang ngasih gue jaket?" tanyanya dengan terus mencari sosok orang yang memberikannya jaket.

"Ah bodo amat," sambungnya dan tetap memakai jaket itu karena dirinya merasa nyaman.

Sudah sekitar pukul 11 malam Freya pun menghampiri Megan yang tertidur disofa dan mengajaknya untuk pulang.

Malam itu Megan mabuk berat sampai sampai dia menyewa supir untuk mengantarnya pulang.

Megan pun langsung merebahkan dirinya diranjang dan terlelap begitu saja.

Seseorang yang baru saja mengikuti Megan pun hanya menatap lantai dua kamar Megan yang lampunya baru saja dimatikan.

Berarti dia sudah tidur! Ketika tugasnya selesai, pria itu pun kembali melajukan motor nya.

Sebenarnya laki laki itu sedari tadi menunggu Megan diluar bar dengan kawanannya, hanya Megan tidak menyadarinya.

***

Keesokan harinya, Rayana sudah kembali pulang tanpa sepengetahuan Megan. Ketika Rayana masuk ke dalam kamar Megan, Rayana bisa menebak jika anaknya ini habis pergi kebar dan meminum alkohol.

Sudah lelah rasanya Rayana berbaik hati kepada anaknya ini, di kasih hati malah minta jantung, begitu pikirnya.

Rayana pun pergi kekamar mandi dan mengambil sedikit air.

"Bismillahirrahmanirrahim," ucap Rayana dan langsung menuangkan air itu ke wajah Megan.

"Aaaa, hujan!" teriak Megan dan langsung bangun dari tidur nya.

"Iya hujan, hujan ini." ucap Rayana kesal.

"Mamah!"

"Apa hah, mau marah?"

"Kenapa mamah siram Megan, kalo mau siram ya siram bunga bukan muka aku." ucap Megan dengan mengelap wajahnya.

"Kenapa nggak suka?"

"Mamah kenapa pulang nggak ngasih tau?"

"Hmm bagus ya anak gadis, pulang malam habis dari bar, minum minum lagi. Harus berapa kali mamah bilang sama kamu Megan, jangan sentuh minuman haram".

"Mah, di botol wine itu nggak ada tulisan haramnya. Lagipula itukan anggur," sahut Megan.

Sepertinya Rayana terlalu baik hati pada megan, sampai sampai Megan bisa melawan ucapannya.

Rayana pun langsung mengangkat satu tangannya dan mulai memukuli Megan begitu kuat.

"Aw sakit mah!" teriak Megan dengan berlari kesana kemari.

"Sini kamu!"

"Mamah apaan sih, jangan main pukul dong."

"Omongan mamah udah ga mempan di telinga kamu, jadi tangan mamah yang bakal bicara," marahnya dengan terus memukuli Megan.

Nafas Rayana menjadi tak beraturan, anaknya ini sudah sukses membuatnya naik darah. Sudah seringkali Rayana menegurnya dengan ucapan namun masih saja Megan melakukannya.

"Cepat mandi, dan kita kerumah calon kamu." ucap Rayana dengan menunjuk kamar mandi.

"Calon, maksud mamah apa?" tanya Megan yang tak mengerti.

"Calon suami kamu, omongan mamah udah nggak pernah kamu dengerin. Ini jalan satu satunya supaya kamu bisa jadi anak yang lebih baik," jelas Rayana dengan berkecak pinggang.

"Mah!" marah Megan yang tak terima dengan ucapan mamahnya.

"Kenapa mamah nggak bilang sama Megan. Megan nggak mau dijodohin mah!" lanjut nya.

"Mamah nggak mau tau, kamu harus nurut!" tekan Rayana.

"Aku masih kuliah mah. Aku masih punya cita cita, aku punya impian, aku juga mau milih calon suami aku sendiri, aku nggak mau di jodohin dengan orang yang nggak aku kenal!"

"Cinta itu belakangan," ujar Rayana.

"Mah, mana bisa! Aku nggak bisa nikah sama orang yang nggak aku cintai. Megan juga udah punya pacar," terangnya.

"Pacar? Jangan ngelucu deh. Dikiranya mamah bodoh apa," ucap Rayana.

"Mah aku nggak bohong," desak Megan berusaha meyakinkan.

"Mamah tetap nggak percaya," tandas Rayana.

Megan tidak tahu harus berkata apa lagi. Megan tidak tahu jika takdirnya harus seperti ini, Megan masih sangat muda jika dirinya harus menikah.

Dunia bebasnya akan terhalang oleh ikatan pernikahan. Ini sungguh bukan yang diinginkan oleh Megan.

Dijodohkan dengan orang yang tidak dia kenal, menikah tanpa cinta, setelah itu harus tidur berdua dengan orang asing. Sumpah demi apa itu bukan hal yang diinginkan Megan.

"Sekarang cepat kamu siap-siap, pake baju yang sopan, karena keluarga mereka adalah orang yang taat akan agama," jelas Rayana dan melenggang pergi dari kamar Megan.

"Apa lagi ini Tuhan," ucap Megan frustasi dengan memukul-mukul angin.

Rasanya Megan ingin kabur saja dari rumah ini, tapi Megan berpikir jauh. Jika dia kabur dan meninggalkan mamahnya sendiri, itu sama saja seperti bunuh diri. Rayana adalah hati sekaligus jantung bagi Megan. Dirinya tidak akan bisa hidup tanpa seorang Rayana.

1 jam lamanya Megan kerkulat di kamarnya. Hidupnya mendadak tidak ada semangat dan seperti tidak ada cahaya matahari yang menyinari jiwanya, padahal di luar langit begitu cerah.

Megan pun berdiri dari duduknya dan menatap pantulan dirinya dicermin. Baju yang dia kenakan adalah Hoodie berwarna hitam polos dan celana jeans berwarna hitam serta menggunakan sepatu sneaker.

Bodoamat! Begitu pikir Megan. Dirinya sama sekali tidak peduli dengan penampilannya kali ini, karena tujuannya juga adalah ingin membuat keluarga si pria tidak menyukainya.

"Hehe." tawa Megan penuh arti.

Megan pun langsung keluar kamarnya dan menuruni anak tangga. Rayana yang melihat itu pun hanya tersenyum.

'Kenapa malah senyum? Harusnya komen dong sama pakaian yang gue pake.' batin Megan heran.

"Yuk. kita langsung berangkat aja," ujar Rayana dengan menggandeng tangan Megan begitu erat.

'Perasaan gue nggak enak nih, apa gue loncat keluar aja ya.' batin Megan ketika dirinya sudah berada didalam mobil.

Di sepanjang jalan tak henti hentinya Megan berdoa agar dirinya tidak di terima oleh keluarga pria.

"Mah, Megan janji bakal ngelakuin apapun yang mamah suruh. Tapi kita pulang aja ya, kita nggak usah ketempat mereka." desaknya dengan membujuk.

"Enggak mau!" tolak Rayana.

"Mah, Megan janji...."

"Enggak Megan, mamah nggak bisa percaya sama kamu lagi," tegas Rayana yang sukses membuat Megan diam.

Ketika sudah sampai, Megan enggan turun dari dalam mobil. Alhasil Rayana menyeret tubuh Megan agar keluar dari mobil.

Hatinya sudah tidak bisa tenang memikirkan hal-hal yang akan terjadi nanti.

Kakinya mulai melangkah kedalam rumah besar itu, jantungnya terus berpacu begitu cepat sehingga membuatnya gemetar dan panas dingin.

Terpopuler

Comments

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

ya bader bngt atuh..
anak cewe kok kluyuran malem malem

2022-10-22

0

manda_

manda_

lanjut lagi thor

2022-10-22

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!