04. kenyataan yang tak di inginkan

Megan langsung membalikkan badannya hendak pergi saja dari rumah itu. Tapi terlambat, Hoodie nya sudah di tarik oleh Rayana. Rayana pun hanya tersenyum kepada Megan dengan menampilkan sorot mata yang mengatakan bahwa Megan tidak boleh macam-macam.

"Assalamualaikum," salam Rayana kepada seorang wanita bercadar.

"Waalaikumsalam," jawab nya.

Rayana pun bersalaman dengan wanita tersebut begitu juga dengan Megan.

'Dia siapa?' batin Megan bertanya.

"Dia camer kamu," ucap Rayana yang seakan-akan tahu apa yang sedang di pikirkan anaknya itu.

'What! Gila, bercadar ternyata.' batin Megan.

"Silahkan duduk bu," ucap wanita itu ramah.

"Kamu Megan kan namanya?" tanya wanita itu.

"I__iya tante," ucap Megan gugup.

"Sini duduk disebelah tante," ucap nya dengan menepuk sofa disebelahnya.

Megan ragu untuk duduk disitu, Rayana pun langsung menoel lengan Megan agar duduk disebelah teman lamanya itu.

Megan pun langsung berdiri dan duduk disebelah wanita bercadar itu.

"Kenalin, tante namanya Rosa," ucap nya dengan tersenyum dibalik cadar.

"Oh iya," kata Megan dengan cengir canggung.

"Kamu cantik banget ya ternyata," ujarnya dengan mengelus kepala Megan yang ditutupi oleh Hoodie.

"Hehe, tante juga cantik kok," ucap Megan dengan cengir kuda.

"Tahu dari mana kalo tante cantik, kan tante pakai cadar."

"Dari mata tante, mata tante indah banget." ucap Megan jujur.

"Haha kamu bisa aja. Eh anak kamu ini pintar memuji loh" ucap Rosa dengan gelak tawa.

'Aduh lama banget sih, mana sih ini orangnya. Atau jangan jangan dia aki aki tua yang udah pake kursi roda?' Batin Megan yang sudah tidak tenang hatinya.

'Haduh jangan sampe deh, mit amit jabang bancet.' batin Megan.

Tak tak tak...

Megan pun langsung mengedarkan pandangannya ketika mendengar suara langkah kaki.

'What. Om Om.' batin Megan histeris.

Megan pun menatap lelaki paruh baya yang sedang menuruni anak tangga. Pikirannya sudah kemana mana ketika melihat siapa yang akan dijodohkan dengannya.

'Ya Tuhan, kenapa harus lelaki tua sih, emang nggak ada yang lebih muda ya.' tangis batin.

"Maaf. lama ya," ucap nya dengan duduk disebelah Rosa.

"Megan! Ini suami saya namanya Darto," ucap nya.

Wajah Megan yang tadinya pucat pasi, kini kembali normal ketika mendengar penuturan Rosa.

"Syukurlah," gumam Megan dengan membuang nafas lega.

"Nah itu dia anak tante," tunjuk Rosa pada pria yang sedang menuruni anak tangga.

'biasa aja. Eh enggak, ganteng banget.' batin Megan yang tidak bisa menahan dirinya ketika melihat keindahan duniawi.

'Sadar b*go! Lo nggak boleh terpesona sama kegantengannya!' peringat Megan pada dirinya sendiri.

"Melvin, ini calon kamu nantinya dan ini calon mertua kamu" ucap Rosa.

"Assalamualaikum tante," salam Melvin dengan menyalami tangan Rayana.

"Waalaikumsalam, ganteng." puji Rayana.

Megan menatap Melvin sekilas dengan mengingat ngingat wajahnya. Wajah Melvin tampak tidak asing baginya, namanya pun tampak tidak asing di telinganya.

Megan mencoba untuk mengingat ngingat kembali nama Melvin sampai akhirnya dia teringat sesuatu.

"Mah, Megan izin kekamar toilet sebentar ya" ucap Megan yang di angguki oleh Rayana.

"Melvin, antar Megan!" perintah Darto.

"Eh nggak usah om, gapapa kok. Megan bisa sendiri," tolak Megan dengan cepat.

"Emang kamu tau letak kamar mandinya?" tanya Darto.

"Eh enggak" jawabnya dengan menggelengkan kepala.

"Ya udah antar sana!" pkerintahnya pada Melvin.

Melvin pun hanya mengangguk dan berjalan mendahului Megan.

Padahal itu hanya alasan belaka, sebenarnya Megan ingin memastikan sesuatu maka dari itu dia izin ketoilet.

Dengan sesekali Megan pun menoleh kebelakang untuk memastikan bahwa orang tuanya sudah jauh dari pandangannya.

Megan pun langsung menarik tangan Melvin dan menyandarkannya didinding dengan satu tangannya yang membekap mulut Melvin.

"Syuuut... Lo diam disini, gue cuman mau kehalaman belakang rumah lo aja," bisik Megan.

Melvin pun langsung menepis tangan Megan yang sembarangan menyentuh dirinya.

"Ga usah nyentuh-nyentuh gue!" tegasnya dengan nada dingin.

"Ih, siapa juga yang sudi nyentuh lo" cibir Megan dengan menyunggingkan sebelah bibir nya.

Megan pun langsung berjalan meninggalkan Melvin yang masih bersandar didinding.

Tak lama kemudian, Megan pun sampai dihalaman belakang rumah milik Melvin, dirinya langsung mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada seseorang.

Pesan...

Megan: woy Elsa.

Elsa: apaan sih nggak sopan.

Megan: gue mau nanya, anak kampus ada yang namanya Melvin nggak?

Elsa: Melvin Tenggara maksud lo?

Megan: lo kenal?

Elsa: ya kenal dong Jamilah, dia kan presiden di kampus kita. Aelah, primadona macam apa kau sampe nggak kenal Melvin.

Megan: bac*t. Lo ada fotonya nggak?

Elsa: ada.

Megan: kirim!

Elsa: wani piro mba?

Megan: besok gue traktir makan bakso.

Elsa: setuju.

Megan pun melihat foto yang di kirim oleh Elsa dan seketika matanya terbelalak karena terkejut.

"Presiden!" pekik Megan.

"Astaga, jadi dia... Dia presiden dikampus gue," ucap Megan dengan menutup mulutnya tak percaya.

"Itu artinya kita sekampus. Dan, kita harus ketemu terus dikampus," ucapnya tak percaya.

"Ah sial, kenapa harus dia sih." kesal Megan dengan menginjak nginjak rumput yang ada dibawah kakinya.

"Oh ****, mana mukanya dingin banget lagi," gumam Megan dengan menggigit kuku jarinya.

"Aduh ini gimana?" rengeknya.

Melvin tampak sedang berdecak kesal ketika Megan tak kunjung datang, 'kemana sih itu anak, lama banget perasaan.'

Karena lelah menunggu, Melvin pun mengeluarkan ponselnya dan berselancar di Instagram. Karena penasaran dengan sosial media milik Megan, Melvin mulai mencari nama Megan dan melihat semua foto milik Megan.

"Pasti semua fotonya__" ucapan nya tertahan ketika melihat semua foto milik Megan.

"Astaghfirullahhalazim."

Melvin pun melihat lebih banyak foto milik Megan yang isinya semua foto ****.

"Gila ya ini anak, emang dia nggak punya baju yang tertutup apa?" gumam Melvin.

"Astaghfirullah." seketika Melvin tersadar dengan apa yang baru saja dia lihat.

"Maafkan aku ya Allah" ujarnya dengan menutup mata.

Megan yang baru saja akan memasuki rumah pun mendadak tertahan dan menyembunyikan dirinya dibalik tembok.

'itu orang ngapain masih disitu sih, betah amat deh nungguin gue.'

'aduh malu banget sumpah, gue harus gimana nih?'

Dengan menenangkan dirinya, Megan pun berjalan seperti biasa. Wajah nya dia buat datar dan terus memandang lurus tanpa melihat Melvin.

Melvin yang melihat itu pun hanya mengerutkan dahinya.

"Duh lama banget sih kalian," goda Rosa.

"Sakit perut tan." bohong nya.

"Ya udah sini duduk," perintah Rayana.

"Begini, jadi kami sudah memutuskan kalau tanggal pernikahan kalian dilaksanakan secepat mungkin," ujar Darto dengan menatap Megan dan Melvin

'Nikah? Seberapa cepat emang? Emang nggak ada tunangan gitu, kita kan masih belum saling kenal' batin Megan dengan memandangi Melvin, sedangkan yang dipandang hanya menatap ayahnya.

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

lanjut.. tetap bersemangat ☺

2022-10-26

1

manda_

manda_

lanjut thor semangat buat up lagi ya

2022-10-22

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!