02. pertemuan singkat

Megan pun mulai menicipi masakan mamahnya itu dengan raut wajahnya yang tidak bisa di artikan.

"Mah, kayanya mamah harus belajar masak sama cef Renata deh," ucap Megan dengan meminum air.

"Loh kenapa, ga enak lagi?" tanya Rayana.

"Harusnya mamah panggil aku aja kalo mau masak, kan mubazir ini jadinya," ucap Megan dengan melihat berbagai menu masakan yang sama sekali tidak enak di lidah.

"Tapi ini enak kok."

"Lidah mamah bermasalah," celetuk Megan dan segera melenggang pergi.

"Heh kamu belum salim!" teriak Rayana.

Megan pun langsung membalikan badannya dan menyalami tangan mamahnya itu.

***

"Hay, Bestie." panggil Freya.

"Hay," jawab Megan dengan tersenyum.

"Gimana kemarin, aman ga?" tanya Freya.

"Aman kok."

"Bagus deh, nanti pulang ngampus nongkrong yuk?" ajak Freya.

"Dimana?" tanya Megan.

"Biasa, tempat favorit kita. Sekalian lihat ayang," ucap nya dengan menaik turunkan alis.

"Dasar budak cinta," ucap Megan dengan menyunggingkan bibir nya.

"Ye, namanya juga cinta. Nanti juga pasti lo bakal kaya gitu,"

"Nggak akan!" ucap Megan dan berdiri dari duduknya.

"Mau kemana woy?" tanya Freya dengan suara cempreng nya.

"Masuk kelas jir, udah jam berapa ini?"

"Oalah, iya gue lupa."

Keduanya pun mengobrol sambil berjalan, dengan sesekali tertawa kecil tanpa memperhatikan jalannya.

Bugh!

Bahu Megan tak sengaja bertabrakan dengan bahu seseorang.

"Sorry." ucap Megan acuh dengan melanjutkan ngobrolnya tanpa menghiraukan rasa sakit dibahunya

Sedangkan yang ditabrak hanya menatap punggung Megan dengan tatapan yang sulit diartikan.

***

"Sayang, semangat ya." ucap Freya pada sang pacar dengan senyuman lebar.

Yang disemangati pun hanya tersenyum dengan membentuk hati menggunakan jari-jari nya.

"Ah. Jadi makin cinta gue," ucap nya sembari malu-malu.

"Gila." gumam Megan dengan terkekeh.

"Eh Megan, itu yang pake helm terus siapa sih? Kok dari tadi nggak mau dibuka," tunjuk Freya pada salah satu peserta yang mengikuti balapan.

"Mana gue tau."

"Atau jangan jangan wajah nya jelek." tebak Freya.

"Mungkin," ucap Megan dengan menatap peserta lain nya.

"Atau mungkin wajah nya terlalu tampan," ucap Freya kembali menebak.

"Mungkin juga," jawab Megan dengan malas.

"Oh gue tau nih, jangan jangan itu orang nggak mau wajahnya dikenali banyak orang,"

Megan yang sudah malas menanggapi pun lebih memilih untuk diam dan memainkan ponselnya.

Freya pun langsung mengalihkan pandangannya menjadi menatap Megan dengan tatapan kesal.

Pasalnya Megan hanya fokus pada handphonenya tanpa melihat ke arah dimana Freya menunjuk.

"Satu, dua, tiga."

Syuuu....

Motor itu pun langsung melesat begitu cepat sehingga membuat mata tertuju pada motor itu.

"Ayo sayang, semangat!" teriak freya.

"Alay," gumam Megan dengan melihat semua motor yang sudah melaju.

"Kali ini taruhannya apa?" tanya Megan.

"Kali ini ga ada taruhan, cuman buat pemanasan aja."

"What!"

"Kenapa?" tanya Freya.

"Ga seru dong," ucap Megan.

"Emang ga seru, tapi ya udah lah gapapa" ucap Freya yang masih fokus pada sang ke kasih yang sudah jauh di depan sana.

Drt drt...

Pesan

Rayana: mamah ada urusan di Jogja, kamu jangan pulang malam malam ya.

Megan: mau ngapain?

Rayana: bisnis baru mamah.

Megan: hati hati, kalo udah sampe kabarin ya?

Rayana: iya sayang.

"Yes," gumam Megan yang tampak sangat senang.

Kenapa senang? Karena Megan bisa bebas pulang jam berapa saja dan memakai baju apa saja yang dia suka.

"Kenapa lo, seneng bener mukanya?" tanya Freya.

"Gapapa," jawab Megan singkat.

Finish.

Satu persatu motor itu pun menghentikan laju nya. Semua mata tertuju pada motor ninja milik seseorang yang tidak mau membuka helm nya.

"Selamat untuk pria tampan yang tidak mau menyebutkan namanya," ucap seorang wanita **** dengan memberikan satu tangkai bunga mawar.

"Thanks," ucapnya dan segera melajukan motornya.

"Sombong bener," cibir Megan ketika melihat pria itu sudah pergi.

"Woy, Siska. Dia siapa sih?" tanya Megan penasaran

"Ga tau, dari awal ikutan sampe sekarang ga pernah nampakin mukanya, bahkan irit bicara," jelas Siska selaku juri di balapan motor kali ini.

"Jadi penasaran gue sama itu orang," gumam Megan.

"Megan!" panggil seseorang.

Megan pun langsung menolehkan kepalanya ke asal suara.

"Hay, Rik."

"Kenapa ga balas pesan gue?" tanya Riko dengan duduk di sebelah Megan.

"Lagi malas balas chat," jawab nya.

"Banyak alasan lo," ucap nya.

"Lah emang bener kok."

"Besok lo ada waktu ga?" tanya Riko.

"Kayanya ga ada deh Rik, gue ada banyak tugas," jelas Megan yang sebenarnya sedang menghindari Riko.

"Sibuk mulu."

"Gue kan emang orang yang sibuk," ucap nya dengan terkekeh.

Riko Sebastian, biasa di panggil Riko. Umur 22 dan sebentar lagi akan lulus tinggal menunggu sidang skripsi.

Sudah lama Riko menyukai Megan yang notaben nya adalah primanoda anak manajemen, namun Megan selalu menolak perasaan Riko dengan alasan bahwa dirinya tidak ingin pacaran.

"Haha so sibuk banget sumpah." keduanya pun sama sama terkekeh.

***

Pukul 22:15.

Megan dan Freya sedang duduk di sebuah cafe dengan menikmati makanan ringan.

"Mau sampe kapan lo ngehindar dari Riko?" tanya Freya secara tiba tiba.

"Maksud lo?" timpal Megan pura pura tak tahu.

"Gue tau lo itu lagi ngehindar dari Riko, iya kan?"

"So tau lo."

"Haha ketahuan muka lo. Jelas banget kalo lo itu lagi ngehindar dari Riko," ucap Freya dengan terkekeh.

"Bodo ah" tandas Megan dengan meminum jus nya.

***

Hari ini Megan tidak menggunakan pakaian kemeja karena sekarang tidak ada dosen yang masuk dimatkulnya. Alhasil Megan memilih untuk latihan dance bersama dengan Freya dan teman yang lainnya.

Ketika sudah sampai dikampus, Megan dan Freya lebih memilih untuk langsung pergi keruang dance.

Keduanya pun sama sama melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum melakukan aktifitasnya.

Musik pun mulai dimainkan sehingga membuat keduanya menari-nari dengan sangat lincah.

Karena merasa gerah, Megan pun mengangkat baju nya sehingga menampakkan perut rata yang mulus dan putih itu.

Seseorang yang sedang memperhatikan Megan pun mendadak memalingkan wajah nya dengan menyebut, "astaghfirullahhalazim."

"Kenapa di buka sih," keluahnya dengan menundukkan kepala.

"Eh kakak presiden, lagi apa kak di situ?" tanya seseorang yang membuatnya terkejut.

"Hmm gapapa," jawabnya dan segera melenggang pergi.

"Eh. kenapa sih," gumam nya bingung.

"Woy, kalian tau ga?" tanya nya dengan heboh ketika baru masuk ke ruang dance.

"Apaan?" tanya Freya.

"Si kakak presiden tadi berdiri di ruang dance loh," ucap nya.

"Kakak presiden, maksud lo siapa?" tanya Freya.

"Melvin tenggara, kalian ga tau dia?" tanya Elsa dengan memandangi keduanya.

"Kagak, emang dia siapa?" tanya Megan yang masih saja menari nari.

"Dia kan presiden nya para mahasiswa dan mahasiswi."

"Ohh, emang kenapa?" celetuk Freya dengan polos.

"Itukan hal yang sangat langka, seorang presiden mahasiswa berdiri di depan pintu kaca ini," ucap Elsa dengan menunjuk pintu kaca.

"Ganteng ga?" tanya Freya.

"Banget, kaya oppa oppa Korea." ucapnya dengan tersenyum lebar.

"Semua aja lo sebut ganteng," pungkas Megan dengan merebahkan dirinya dilantai.

"Melvin tenggara," gumam Megan.

"Gue baru denger itu nama," ujar Megan.

"Sama gue juga," ungkap Freya.

"Astaghfirullah, kalian ini berdosa banget."

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

saya mampir. semangat ya

2022-10-26

0

Ganuwa Gunawan

Ganuwa Gunawan

yang dosa mah pacaran d kebon kosong..malem malem lgi.

2022-10-22

0

manda_

manda_

lanjut thor

2022-10-22

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!