Istri Ke Lima Untuk Pemuas
Di malam hujan yang deras seorang pria terluka cukup parah di bagian perutnya, ia berjalan sambil menahan sakit dan memegang lukanya, pria itu adalah seorang pengusaha besar dan juga pendiri King Star Group yang terkenal di asia dan eropa. ia menjadi incaran dari orang yang tidak kenali.
Tidak lama kemudian datanglah beberapa pria bersenjata tajam berlari ke arahnya dengan berniat ingin membunuhnya.
"Cepat! dia ada di sana, bunuh dia dan membalas dendam untuk atasan kita," teriak salah satu pria itu.
"Richard Valentino, malam ini kau harus mati," bentak salah pria itu.
"Dasar lemah, mengunakan cara ini untuk membunuhku, apa kalian mengira akan berhasil," bentak Richard Valentino yang sambil menahan sakit.
"Obatnya sudah mulai bekerja dan tidak lama lagi kau akan menjadi ikan mati, kau membuat atasan kami tewas karena bunuh diri. tentu saja kami tidak akan diam saja."
"Atasan kalian adalah penakut, dia melakukan bisnis dengan cara yang tidak seharusnya, dan dia juga berhutang padaku. tentu saja aku harus menuntut uangnya," kata Richard berdiri sambil menyandarkan ke tembok, darahnya mengalir keluar dari lukanya itu.
Akibat efek obat Richard Valentino kehilangan tenaganya dan menjadi lemah tak berdaya sehingga hampir terduduk di aspal itu.
"Richard Valentino, malam ini adalah hari kematianmu," bentak salah satu pria itu.
"Mari kita bunuh!" ajak pria itu yang kemudian sama-sama menghampiri Richard yang sedang terluka.
Beberapa pria itu memiliki pedang dan langsung mendekati Richard yang mulai lemah dan tidak bertenaga.
"Apa aku akan mati malam ini?" batin Richard Valentino yang berusaha ingin berdiri akan tidak berdaya.
"Polisi...cepat tangkap mereka! ada pembunuhan di sana...," teriakan seorang gadis yang tiba-tiba muncul di ujung jalan sana.
Mendengar teriakan seorang gadis beberapa pria yang ingin membunuh Richard langsung menghentikan langkahnya. dalam kondisi gelap mereka tidak bisa melihat siapa gadis itu.
"Hei, cepat pergi ada polisi!" ajak salah satu dari mereka dan kemudian pergi meninggalkan tempat itu. sementara Richard terduduk sambil menahan sakit yang luar biasa.
"Kambing, apa kamu tidak apa-apa?" tanya gadis itu yang sambil memegang payung dan menghampiri Richard.
"Ternyata kamu adalah manusia,"ujar Viyone.
"Siapa namamu?" tanya Richard yang menatap gadis itu.
"Aku adalah Viyone Alexander, kamu tidak usah berterima kasih padaku, tadi aku mengira mereka sedang menangkap kambing dan mau di jadikan santapan, ternyata yang mereka ingin bunuh adalah manusia, atau kamu adalah jelmaan kambing?" kata Viyone yang panjang lebar.
"Di mana rumahmu? di mana istrimu? di mana handphonemu? biarkan aku menghubungi mereka," tanya Viyone yang mencari handphone di saku baju dan jas yang di kenakan oleh Richard.
"Kenapa tidak ada? jadi bagaimana aku membantumu? tanya Viyone.
Tidak lama kemudian Richard Valentino tidak sadarkan diri.
"Tuan kambing, bangun! jangan mati dulu...seharusnya kau berikan nomor atau alamat agar aku bisa mengirim jasadmu," teriak Viyone yang berusaha membangunkan Richard Valentino yang tergeletak di sana.
"Ternyata dia masih hidup, wajahnya cukup tampan, tapi siapa namanya dan malam-malam begini aku harus meminta bantuan siapa? hujan deras pula dan tidak ada orang di sini," ucap Viyone yang kemudian melepaskan payungnya.
Viyone berusaha mengendong pria berbadan besar itu ke punggungnya dan berlari menuju ke rumah sakit.
Darah menetes di sepanjang jalan di saat menuju ke rumah sakit.
Viyone adalah gadis yang memiliki tenaga cukup kuat yang mampu mengangkat berat lebih dari seratus kilo. tentu baginya tidak sulit untuk mengendong pria itu.
"Untung saja di dekat sini ada rumah sakit, jika tidak aku yang akan menjadi kambing betina yang tewas kelelahan," gumam Viyone.
"Tolong...tolong...ada yang terluka dan hampir tewas...," teriak Viyone yang memenuhi satu rumah sakit itu.
Dokter dan suster yang mendengar teriakan gadis itu langsung memberi bantuan kepadanya. mereka memindahkan Richard ke atas ranjang dan mendorong ke ruang darurat
"Hufff...lelah juga, berapa berat badannya? kalau saja kambing seberat itu pasti sudah ku jual," gumam Viyone yang sedang ngos-ngosan.
Di saat itu Viyone menunggu di luar ruangan, operasi berjalan cukup lama. Viyone yang merasa mengantuk ia pun ketiduran di atas kursi panjang itu.
"Tidak tahan lagi, mengantuk sekali. aku bisa di bunuh kalau masih tidak pulang. tapi bagaimana dengan dia ya, lebih baik aku tidur dulu," gumam Viyone yang kemudian berbaring di kursi itu.
Setelah satu jam kemudian dokter keluar dari ruang darurat. saat dokter melangkah keluar ia melihat seorang gadis yang tidur dengan begitu pulas. tentu saja mereka merasa heran dan menghampiri gadis itu yang sedang tidur di sana,
kemudian dokter dan suster membungkuk karena melihat Viyone yang tidur di bawah kursi sana.
"Nona, Nona,"panggil Dokter yang sedang melihat Viyone dengan heran.
Mendengar suara panggilan Viyone membuka matanya dan masih sedang mengantuk.
"Dokter, kenapa kamu ada di rumahku? apakah mama ku atau papa ku yang sakit parah?" tanya Viyone yang lupa sesaat di mana dia berada.
"Nona, Anda sedang berada di rumah sakit," jawab dokter itu dengan sopan.
"Hah...bagaimana dengan kambing itu?" tanya Viyone yang langsung keluar dari bawah kursi.
"Pasiennya kehilangan banyak darah, dan belum sadar," jawab Dokter.
"Dia akan tidak akan mati, kan?" tanya Viyone yang berdiri di hadapan dokter itu.
"Tidak, untung saja cepat di bawa ke sini sehingga nyawanya bisa di selamatkan,".jawab Dokter dengan sopan.
"Tapi di mana ya keluarganya? aku juga tidak kenal dia," jawab Viyone sambil mengaruk kepalanya binggung.
"Apa nona bukan ahli keluarganya?" tanya suster.
"Bukan, aku menemuinya di pinggir jalan, karena dia terluka makanya aku mengutipnya dan membawanya ke rumah sakit," jawab Viyone.
"Mengutip?" tanya Dokter yang merasa heran.
"Maksudku adalah membawanya ke sini."
"Kalau begitu saya berharap nona bisa membantu mencari keluarganya," ucap Dokter itu dengan sopan dan melangkah pergi.
"Sudah ku bilang tidak tahu masih saja menyuruhku mencarinya, apakah dokter ini masih waras," ketus Viyone dengan nada kecil.
"Lebih baik aku pergi saja, jika tidak mereka pasti akan menagih biaya denganku. mana mungkin aku memiliki banyak uang. lagi pula dia sudah tidak apa-apa. pulang saja dari pada panci dan sapu terbang ke arah ku lagi," batin Viyone.
Viyone lalu meninggalkan rumah sakit dan berjalan pulang ke rumah, saat ia keluar ia bertemu dengan beberapa orang yang menuju ke rumah sakit, tidak tahu siapa mereka sebenarnya.
Setelah satu jam kemudian Viyone tiba di depan rumahnya, saat membuka pintu ia melihat sapu melayang ke arahnya, lalu Viyone menunduk dan mengelak dari serangan sapu tersebut
"Wah...apa Mama ingin membunuhku ya?" tanya Viyone dengan kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Dahlia Dwi Aisyah
wadauuuu 🤭🤭🤭
2024-10-02
0
lily Miley
moga bagus deh
2023-01-11
1
lily Miley
mengutip? 🤣
2023-01-11
1