Musuh Tambatan Hatiku

Musuh Tambatan Hatiku

Sevia Steffanny

Sevia berlari memasuki pintu gerbang sambil terus menatap jam yang melingkar di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul tujuh.

" Hah pasti gue telat lagi, alamat di hukum sama si Abhisek rese' itu, semua ini gara gara Papa sama Mama yang mengintrogasi gue gara gara kemarin malam gue pergi, sudah di bilangin gue cuma main ke rumah Hana masih tidak percaya, hah sial." Gerutu Sevia.

Abhisek Rodeo adalah ketua kelas dua belas IPA dua yang sangat Sevia benci. Ia sangat disiplin dan akan menghukum temannya yang terlambat masuk kelas.

Dan benar saja, sampai di depan kelas Abhisek sudah berdiri di depan pintu sambil menatap Sevia dengan tajam.

" Lo telat lagi." Ujar Abhi.

" Minggir! Gue mau masuk." Ketus Sevia.

" Nggak bisa! Lo telat lima menit." Sahut Abhi.

" Cuma lima menit doank pelit amat." Cebik Sevia.

" Ini peraturan Se, lo harus bisa disiplin dengan menghargai waktu, lo tahu kan peraturan di kelas ini." Ujar Abhi.

Sevia menirukan ucapan Abhi dengan bibir menye-menye.

" Udah ceramahnya?" Tanya Sevia menatap Abhi. .

" Tunggu apa lagi? Buruan bukain pintunya! Keburu pak guru datang Abhi.... Sek." Ucap Sevia mengejek.

" Nggak bisa, sebagai hukuman lo harus bersihin toilet dulu baru lo bisa masuk." Ucap Abhi membuat Sevia memutar bola matanya malas.

" Di jam pelajaran kedua tentunya." Sambung Abhi menutup pintunya.

" Songong lo." Teriak Sevia menendang pintunya.

Sevia meninggalkan kelas namun bukan ke toilet seperti yang di perintahkan Abhi. Ia justru ke kantin memesan semangkok bakso.

" Telat lagi neng?" Tanya Mbak Nuri si penjaga kantin sambil meletakkan semangkok bakso di depan Sevia.

" Biasalah Mbak." Sahut Sevia.

Sevia mulai menikmati baksonya sambil menatap ke depan.

" Gue harus kasih pelajaran sama Abhi rese' itu, dia selalu seenaknya nge hukum gue, dia nggak tahu aja siapa gue dan apa yang bakal gue lakuin ke dia, Abhi... sek, tunggu pembalasan gue." Gumam Sevia tersenyum smirk setelah mendapat ide.

Sevia memainkan ponselnya sambil menunggu jam pelajaran pertama selesai.

Jam pelajaran kedua hampir di mulai namun Sevia belum juga kembali ke kelasnya. Abhi terus menatap ke arah pintu berharap Sevia segera membukanya.

" Kemana anak bandel itu? Kenapa dia belum kembali juga? Apa dia pingsan ya di toilet." Gumam Abhi khawatir.

Ia harus bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan Sevia.

" Kalau khawatir mending lo susul dia gih, palingan juga dia ada di kantin seperti biasa, nggak mungkin dia mau membersihkan toilet." Ujar Roni teman sebangku Abhi.

" Lo bener juga ya, ya udah gue susul Sevia dulu." Ucap Abhi.

Abhi berjalan menuju kantin. Dan benar saja, ia melihat Sevia masih asyik memainkan ponselnya.

" Kenapa tidak kembali ke kelas? Jam pelajaran kedua hampir di mulai, lagian gue nyuruh lo membersihkan toilet Se, bukan malah nongkrong makan bakso di sini." Ucap Abhi mengagetkan Sevia.

Sevia tidak bergeming, Ia tetap fokus pada ponselnya membuat Abhi geram.

" Se..." Tekan Abhi.

Sevia menoleh ke arah Abhi lalu kembali menatap ponselnya.

" Terserah gue donk mau kemana, lo nggak bisa ngatur ngatur gue gitu, bonyok gue aja nggak pernah ngatur ngatur gue, apalagi nyuruh gue ngebersihin toilet, gue di sini mau sekolah bukan jadi babu." Sahut Sevia nyolot.

" Kalau lo nggak mau ngebersihin toilet ataupun hukuman yang lain, lo harus datang tepat waktu, sebelum jam tujuh lo harus sudah sampai kelas Se." Ujar Abhi.

Sevia beranjak menatap Abhi dengan penuh kebencian.

" Tadi gue udah bilang kan? Lo nggak bisa ngatur ngatur gue, lo bukan siapa siapa gue Abhi." Ucap Sevia menekan dada Abhi.

" Ini peraturan Sevia dan lo harus menaati peraturan itu seperti teman teman yang lain, kita harus disiplin supaya kelak kita bisa menjadi orang yang sangat menghargai waktu, karena waktu adalah uang." Ujar Abhi memberi penjelasan.

" Lo aja kali gue nggak, gue udah kebanyakan uang." Sahut Sevia menubruk bahu Abhi.

Abhi menatap punggung Sevia yang mulai menjauhinya sambil menggelengkan kepalanya. Lalu ia segera menyusul Sevia masuk ke kelasnya.

" Kalian darimana?" Tanya pak Desfian yang ternyata sudah duduk di bangkunya.

Pak Desfian adalah guru matematika di kelas Sevia.

" Saya baru saja memanggil Sevia, Pak." Sahut Abhi.

" Sevia jadi cewek jangan manja manja banget donk! Masa' ke kelas saja mesti di jemput sama ayang sih." Canda pak Desfian yang suka menjodohkan mereka.

" Apaan sih Pak." Ucap Sevia duduk di kursinya.

" Kan kasihan ayang bebebnya kalau harus mencari kamu dulu, seharusnya kamu sebagai pacar lebih mengerti sedikit donk!" Candaan pak Desfian berlankut membuat Sevia geram.

Sevia berdiri dari kursinya.

" Bapak mau mengajar atau mau bercanda? Kalau bapak masih mengucapkan kata kata unfaedah, saya keluar." Ancam Sevia.

" Baiklah bapak diam." Ucap pak Desfian.

Abhi tersenyum melihat sikap pemberani dari Sevia yang terkesan kurang sopan dengan gurunya.

Bel tanda istirahat berbunyi. Para siswa meninggalkan kelas menuju kantin untuk sekedar membeli makanan.

" Lo mau ke kantin nggak Sev?" Tanya Hana teman sebangku Sevia.

Sevia melirik ke arah Abhi yang hendak keluar kelas.

" Lo duluan aja deh, nanti gue nyusul." Sahut Sevia.

" Mau gue pesenin es atau bakso?" Tanya Hana.

" Jus alpukat aja." Sahut Sevia.

" Baksonya?" Hana bertanya lagi.

" Nggak deh, aku masih kenyang." Sahut Sevia.

" Baiklah, gue ke kantin dulu, nyusulnya jangan lama lama ya." Ujar Hana meninggalkan Sevia.

Tak berapa lama Sevia pergi ke kantin. Ia menatap Abhi yang sedang memakan baksonya. Tiba tiba ide jahil di kepalanya muncul ke permukaan.

Saat Abhi hendak menyuapkam bakso ke dalam mulutnya, Sevia mendekatinya lalu...

Uhuk uhuk uhuk....

Abhi tersedak kuah bakso pedas karena Sevia sengaja menyenggol nya.

" Nih minum Bhi." Ujar Reno menyodorkan jus jeruknya yang langsung di minum oleh Abhi.

" Ups sorry." Ucap Sevia melewati Abhi.

" Dasar cewek nggak bener."

Ucapan Reno menghentikan langkah Sevia. Ia kembali menghampiri meja Reno.

" Apa maksud lo ngatain gue cewek nggak bener hah?" Tanya Sevia dengan nada tinggi.

" Lo sengaja kan nabrak Abhi? Memang cewek jahat lo, cewek sombong, angkuh, mentang mentang orang kaya berbuat sesukanya." Ucapan Reno.

" Siapa yang nggak bener? Siapa yang sombong? Lo aja yang salah nilai orang, lo nggak tahu gue yang sebenarnya, jadi mendingan jaga ucapan lo." Sahut Sevia.

" Eh sudah sudah jangan ribut! Malu di lihat sama teman teman." Ucap Abhi melerai.

Sevia menatap ke sekeliling yang memang mereka menjadi perhatian murid lainnya..

" Bilang sama temen lo, jangan nuduh orang sembarangan, gue nggak pernah tuh nyombongin kekayaan orang tua gue, gue juga nggak pernah berbuat hal yang nggak bener seperti tuduhan temen lo itu." Ucap Sevia melirik Reno.

" Iya nanti gue bilangin, gue minta maaf atas namanya." Ucap Abhi.

" Gue nggak butuh maaf dari lo." Sahut Sevia.

Sevia menuju meja Hana. Ia meminum jusnya sambil menatap Abhi yang saat ini sedang menatapnya juga. Ia tersenyum mengejek ke arah Abhi.

" Rasain! Itu belum seberapa Abhi... Gue bakal buat lo di keluarin dari sekolah ini." Batin Sevia.

Abhi tersenyum manis ke arahnya.

" Gue tahu lo sengaja melakukannya, karena lo kesal sama gue, tapi gue udah maafin lo." Batin Abhi.

Hai readers tersayangku....

Gimana kesan pertamanya?

Menarik nggak nih?

Mau tahu kelanjutannya?

Tekan like koment vote dan hadiahnya dulu biar author semangat menulisnya...

Terima kasih untuk readers yang telah memberikan suport kepada author, semoga sehat selalu....

Miss U All....

TBC...

Mohon dukungannya juga di karya baru author yang satu ini ya....

Thank you...

Terpopuler

Comments

Elminar Varida

Elminar Varida

hi thor ikut nyimak novelmu ya...❤

2024-09-12

0

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

mampir ni thor /Smile/

2023-11-06

1

Iqlima Al Jazira

Iqlima Al Jazira

ternyata abi menyimpan cinta terpendam

2022-10-05

1

lihat semua
Episodes
1 Sevia Steffanny
2 Abhisek Rodeo
3 Jebakan Badgirl
4 Simalakama
5 Pertunangan
6 Wedding
7 Rumah Baru
8 Kesalahan di hari pertama
9 Murid Baru
10 Gadis Kesayangan
11 Masalah Baru
12 Insiden
13 Menemanimu
14 Ketahuan
15 Ketangkap Basah
16 Karena Aku Mencintaimu
17 Ungkapan Abhi
18 Siapa Dia?
19 Aku yang Sebenarnya
20 Malam Pertama Berujung Kecewa
21 Kebenaran & Pengkhianatan
22 Malam Pengantin Lawas
23 Rumah Baru
24 Efek Cemburu
25 Pil KB
26 Kebenarannya
27 Meminta Maaf
28 Memperbaiki Hubungan
29 Saling Percaya
30 Membuatku Salah Paham
31 Sevia Jail
32 Sikap Aneh Abhi
33 Kehamilan Simpatik
34 Apa apa Doyan
35 Di Besuk Teman Teman
36 Lama Tak Bertemu
37 Reno Berubah
38 Merasa Kehilangan #Reno#
39 Kecewa #Reno#
40 Teror
41 Bertemu & Kehilangan
42 Reno Terluka
43 Richard Posesif
44 Saling Serang
45 Cemburu tanpa Alasan
46 Wellcome to the Word
47 Barra Ezra Rodeo
48 Fakta Mengejutkan
49 Rencana Pernikahan Nada
50 Rumah Abhi
51 Wedding Day
52 Kejutan Menyakitkan
53 Berdebat
54 Rumah Baru Richard
55 Malam Pengantin Nada & Richard
56 Kebenaran Keluarga Baru
57 Weekend
58 Ketemu Reno Lagi
59 Kehamilan membawa Kesedihan
60 Cek Up
61 Belimbing Pengungkap Cinta
62 Perhatian Richard
63 Perhatian atau Posesif?
64 Bukan Papaku Lagi
65 Ending
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Sevia Steffanny
2
Abhisek Rodeo
3
Jebakan Badgirl
4
Simalakama
5
Pertunangan
6
Wedding
7
Rumah Baru
8
Kesalahan di hari pertama
9
Murid Baru
10
Gadis Kesayangan
11
Masalah Baru
12
Insiden
13
Menemanimu
14
Ketahuan
15
Ketangkap Basah
16
Karena Aku Mencintaimu
17
Ungkapan Abhi
18
Siapa Dia?
19
Aku yang Sebenarnya
20
Malam Pertama Berujung Kecewa
21
Kebenaran & Pengkhianatan
22
Malam Pengantin Lawas
23
Rumah Baru
24
Efek Cemburu
25
Pil KB
26
Kebenarannya
27
Meminta Maaf
28
Memperbaiki Hubungan
29
Saling Percaya
30
Membuatku Salah Paham
31
Sevia Jail
32
Sikap Aneh Abhi
33
Kehamilan Simpatik
34
Apa apa Doyan
35
Di Besuk Teman Teman
36
Lama Tak Bertemu
37
Reno Berubah
38
Merasa Kehilangan #Reno#
39
Kecewa #Reno#
40
Teror
41
Bertemu & Kehilangan
42
Reno Terluka
43
Richard Posesif
44
Saling Serang
45
Cemburu tanpa Alasan
46
Wellcome to the Word
47
Barra Ezra Rodeo
48
Fakta Mengejutkan
49
Rencana Pernikahan Nada
50
Rumah Abhi
51
Wedding Day
52
Kejutan Menyakitkan
53
Berdebat
54
Rumah Baru Richard
55
Malam Pengantin Nada & Richard
56
Kebenaran Keluarga Baru
57
Weekend
58
Ketemu Reno Lagi
59
Kehamilan membawa Kesedihan
60
Cek Up
61
Belimbing Pengungkap Cinta
62
Perhatian Richard
63
Perhatian atau Posesif?
64
Bukan Papaku Lagi
65
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!