Pemilik Kehormatanku

Pemilik Kehormatanku

Resmi Berpacaran

“Lura ... Aku suka kamu ... Apakah kamu mau jadi pacarku?” teriak Farrel lantang hingga semua siswa menoleh ke arahku saat itu.

Berberapa saat aku terdiam kemudian megangguk pelan. “Ya ... Aku mau jadi pacarmu!” jawabku pelan tapi Farrel bisa mengerti arti anggukan dariku sebagai jawaban penerimaan cintanya.

Antara senang dan malu saat menerima pernyataan cintanya. Tak ada salahnya menurutku jika membalas perasaannya. Toh, selama ini aku memang sedang dekat dengannya. Sehingga kebersamaan kami menumbuhkan perasaan diantara aku dan Farrel.

Aku, Allura Charya. Anak panti asuhan yang tidak tahu darimana asal usulku dan siapa orang tuaku. Aku di besarkan di Panti Asuhan.

Gadis polos yang baru saja mencoba menjalin hubungan dengan seorang lelaki tepat ketika kelulusan sekolah diumumkan.

Farrelino Abraham, Pemuda tampan, anak dari pengusaha ternama di desa tempat tinggalku. Pria muda yang setengah tahun ini dekat denganku. Banyak wanita yang berharap menjadi pacarnya, entahlah mengapa dia memilihku sebagai kekasihnya. Ia menyatakan cintanya kepadaku saat kami sedang berada di sebuah lapangan terbuka dan ramai.

Beberapa jam, setelah di umumkannya kelulusan sekolah kami. Para siswa dan siswi sudah merencanakan dari jauh hari untuk acara tersembunyi ini.

Farrel ikut serta di dalamnya. Dia juga sudah merencanakan untuk mengungkapkan perasaan cintanya padaku tepat dihari itu.

Dia memelukku, berterima kasih karena sudah menerimanya menjadi pacarku. Refleks aku mendorongnya. Aku belum terbiasa bersentuhan dengan lawan jenisku.

Aku pikir ucapannya kepadaku yang mengatakan akulah yang menjadi penghuni di hatinya hanya sebuah gombalan semata. Ternyata Farrel membuktikan kesungguhan atas pernyataan cintanya kepadaku. Semua teman sekolah yang berada di lapangan terbuka itu memberikan selamat kepada aku dan Farrel, karena kami resmi berpacaran.

"Selamat bro akhirnya jadian juga lo?" ucap salah satu teman Farrel yang datang mendekati kami.

"Thanks, Yan! Akhirnya gue dapetin juga cewek manis ini, setelah lama perasaan gue dipendem!" celetuk Farrel seraya menatapku dengan tatapan menggoda.

Aku hanya bisa tertunduk malu ditatapnya seperti itu. Farrel tersenyum melihat sikapku yang pemalu.

Beberapa murid yang berada di sana terlihat melakukan aksi corat coret di seragam putih yang saat ini mereka kenakan.

Awalnya aku menolak untuk aksi corat coret seragam karena sekolah sudah mengingatkan sebelumnya agar tidak melakukan aksi tersebut saat kelulusan. Tapi Farrel terus membujukku. Begitupun Siska, dia adalah teman saru meja di kelasku. Dia juga yang mau mengantarku saat Aldi teman Farrel menyampaikan pesan dari Farrel agar mau menemuinya di lapangan jaraknya lumayan jauh dari sekolah.

“Sekali-kali, Ra! Ini akan jadi kenangan untuk kita. Kapan lagi bisa melakukan aksi ini kalau bukan saat kelulusan?” bujuk Siska agar aku mau mengikuti acara rahasia itu.

Akhirnya Aku mengikuti ucapan Siska untuk menemui Farrel. Tak ada salahnya sih, menurutku. Aksi corat-coret saat kelulusan seperti ini sudah turun temurun dilakukan. Tak ada kesan dan kenangan indah saat masa SMA jika melewati aksi ini.

Aku tertawa lepas saat melihat semua teman seangkatanku yang ikut aksi tersebut saling mencorat coret pakaian merek dengan pilok warna-warni.

Kami tertawa bahagia bersama. Kami saling bergantian memberikan tanda tangan dan menulis kata-kata perpisahan di baju putih yang kami pakai.

Farrel terus menggenggam erat tanganku, seakan tak ingin aku pergi darinya. Dia menuliskan tanggal, hari dan tahun di pundak bajuku dengan spidol yang ada di tangannya.

Lura dan Farrel. 23 Juni 2019.Tulisan itu berada di tengah simbol berbentuk Love. Itu adalah hari di mana aku dan Farrel menjadi sepasang kekasih.

Coretan spidol dan pilok memang tak banyak di baju putihku. Aku takut ibu panti marah melihat kelakuanku saat itu.

“Ini adalah tanda bukti kalau kita sudah resmi pacaran, sekarang giliran kamu!" Farrel menyerahkan spidol dari tangannya kepadaku.

“Aku tulis di mana? Semuanya penuh dengan coretan?" ucapku dengan mimik wajah bingung. Farrel terkekeh mendengar dan melihat reaksiku.

“Di sini!" Farrel menunjuk dadanya dengan telunjuk. "Di hatiku saja.” Farrel berbisik di telingaku. Hembusan nafasnya terasa hangat. Aku memalingkan wajah ke samping menghindar dari tatapan Farrel. Hatiku berdebar saat Farrel berkata seperti itu. Wajahku kian merona dibuatnya.

“Woy ... Kabur! Ada sidak guru BK (bimbingan konseling) datang ke sini!” Andi berlari sambil berteriak memberitahu teman-temannya yang sedang asik mencorat-coret dan saling memberi tanda tangan di kemeja putih kami.

Semua siswa langsung bubar dan menyelamatkan diri masing-masing, berlarian untuj bersembunyi karena kali ketahuan dan tertangkap ijazah kami akan ditahan oleh pihak sekolah.

Farrel langsung menarik tanganku. Dia memberikan sweater yang dibawanya agar aku pakai. Dia juga memanggil Siska agar mengikuti langkah kami.

“Pakai ini!” Farel memakaikan sweater- nya kepadaku.

“Tapi kamu pakai apa?” tanyaku dengan nada gemetar karena takut.

“Aku tak masalah. Tapi jika kamu yang terlihat guru BK (Bimbingan konseling) itu yang jadi masalah. Mereka gak akan berani kepadaku. Tapi, kalau kamu yang terciduk, mereka pasti akan menghukummu. Kalian jangan keluar sebelum keadaan benar-benar sepi!" ucap Farrel sambil berlari cepat menarikku ke belakang salah satu rumah warga.

“Kamu mau ke mana, Rel?” tanyaku dengan nada gemetar saat melihat Farrel meninggalkan aku dan Siska di tempat persembunyian.

Baru kali ini, aku merasakan keadaan terdesak seperti ini. Wajar saja jika aku merasa ketakutan. Selama ini aku tak berani bersikap aneh-aneh di sekolah karena takut pihak sekolah akan mencabit beasiswaku.

“Aku akan ikut bersama yang lain, menghadap guru BK (Bimbingan Konseling). Aku harus ikut bertanggung jawab. Ingat pesanku! Jangan keluar sebelum keadaan benar-benar sepi!” perintahnya sambil berlari menjauh dariku.

Aku mengangguk pelan. Aku dan Siska masih bersembunyi di balik rumah warga yang letaknya lumayan jauh dari lapangan. Hingga situasinya aman untuk kami keluar dari persembunyian.

Aku terkesima mendengar ucapan Farrel. Kata-kata biasa tapi terdengar luar biasa bagiku, ucapan dan sikapnya yang selama ini perhatian padaku membuat hati ini telah jatuh cinta kepadanya. Farrel tidak pernah memandang statusku yang hanya anak panti asuhan. Dia pernah berkata tulus mencintaiku tanpa melihat status sosial dan asal usulku.

"Sepertinya sudah aman, Ra!" ucap Siska setelah mengintip situasi dari balik tembok.

"Kamu yakin?" tanya Lura.

"Yakin! Kita pulang sekarang saja!" ajaknya padaku.

Aku mengangguk setuju. Pelan dan hati-hati. Aku dan Siska keluar dari persembunyian, berlaga seperti tidak terjadi apa-apa. Agar tidak dicurigai ikut dalam aksi corat-coret. Beruntung Farrel memberikan sweater-nya kepadaku sehingga coretan spidol dan pilok di bajuku tertutup. Begitu juga dengan Siska, dia menutupi baju putihnya dengan jaket yang ia bawa sendiri.

Aku dan Siska tertawa bersama mengingat kejadian tadi. Sungguh memacu adrenalinku, seperti inikah rasanya menjadi anak nakal saat sekolah SMA.

Aksi corat-coret ini juga menjadi kisah yang akan aku ingat sebab dalam aksi ini kisah cinta pertamaku dimulai.

.

.

.

Hai... readers ini karyaku selanjutnya.

Beri dukungan like komentar dan tambah Ke Favorit kalian ya agar tidak ketinggalan up nya.

Ikuti terus kisah cinta Lura dan Farrel akan terus berlanjut atau berakhir kisah mereka...

Terpopuler

Comments

Cerita Aveeii

Cerita Aveeii

aku mampir thor

dulu jaman lulus sma ga boleh corat coret 😭

2023-01-23

1

Agustina pandiangan

Agustina pandiangan

jadi ingat masa-masa sekolah dulu cinta monyet 🐒 mampir ya kk

2023-01-23

1

Shany Poppy Pipopapo

Shany Poppy Pipopapo

woahahaha, yg aku tunggu-tunggu. awas galak, ijazah ditahan🤣🤣🤣

2023-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Resmi Berpacaran
2 Hari Terakhir
3 Menuju Kota Besar
4 Bertemu Dina
5 Diterima Bekerja
6 Semakin Dekat Dengan Farrel
7 Seorang Pemakai
8 Memikirkan Farrel
9 Awal Yang Berakhir Candu
10 Butterfly'Club
11 Aku Pecandu
12 Kecewa Dengan Sikap Farrel
13 Berjuang Bersama Dia
14 Bertemu Ibu Dari Farrel
15 Harus Melepas Cintaku
16 Perkataannya Menyayat Hati
17 Beryl CatraDipta Kusuma
18 Malam Terakhir Bersama
19 Panti Rehabilitasi
20 Pilihan Berat
21 Apakah Harus Mengorbankannya
22 Pulang Ke Rumah
23 Murkanya Pak Antoni
24 Alice Kyliehutten
25 Pertemuan Lura Dengan Mamih Rosa
26 Kupu-Kupu Malam
27 Melihat Sendiri Farrel Sakau
28 Diasingkan Di Panti Rehabilitasi
29 Perlakuan Kasar Mamih Rosa
30 Orang Baik Seperti Mely
31 Mulai Menata Hati Dan Kehidupan
32 Lima Puluh Juta
33 Terima Kasih Sudah Menyelamatkanku
34 Catra Akan Kembali
35 Kedatangan Catra
36 Berniat Kabur
37 Mabuk Berat
38 Kehilangan Kehormatan
39 Terbebas Dari Mamih Rosa
40 Aku Harus Mencarinya
41 Putri Amalia
42 Tangis Bersama Hujan
43 Tolong Aku! Aku Mohon!
44 Mengijinkannya Tinggal Bersama
45 Gue bayar! Berisik Lu!
46 Seganas Apa Dia Di Ranjang
47 Salah Paham
48 Mamih Rosa Terancam
49 Lebih Baik Mati
50 Perjodohan
51 Mely Bisa Terbebas
52 Gue, Pemilik Kehormatannya
53 Aku Akan Segera Memilikimu, Lura!
54 Kesan Tak Indah Di Pertempuan Pertama
55 Merasa Inscure
56 Lebih Cantik Kamu
57 Membalas Perasaan
58 Tertangkapnya Mamih Rosa.
59 Akan Mengakui Semuanya
60 Takut Kehilangan
61 Tato Itu, Ah ... Tidak mungkin!
62 Kenyataan Yang Menyedihkan
63 Pandai Menutupi Luka
64 Anggap Kami Sebagai Orang Tuamu
65 DNA Yang Sama
66 Operasinya Berhasil
67 Nama Lura Itu Banyak!
68 Menikahinya Saat Ini Juga!
69 Sah
70 Tatapan Penuh Kebencian
71 Ini Mama, Sayang!
72 Terbongkar Semuanya
73 Penderitaan Lura Selama Ini
74 Apa Yang Terjadi Padamu, Ra?
75 Pulang Ke Panti Asuhan
76 Kesalahan Masa Lalu
77 Pelukan Hangat Mama Liona
78 Lengkapnya Kebahagiaan Lura
79 Pengumuman Tamat
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Resmi Berpacaran
2
Hari Terakhir
3
Menuju Kota Besar
4
Bertemu Dina
5
Diterima Bekerja
6
Semakin Dekat Dengan Farrel
7
Seorang Pemakai
8
Memikirkan Farrel
9
Awal Yang Berakhir Candu
10
Butterfly'Club
11
Aku Pecandu
12
Kecewa Dengan Sikap Farrel
13
Berjuang Bersama Dia
14
Bertemu Ibu Dari Farrel
15
Harus Melepas Cintaku
16
Perkataannya Menyayat Hati
17
Beryl CatraDipta Kusuma
18
Malam Terakhir Bersama
19
Panti Rehabilitasi
20
Pilihan Berat
21
Apakah Harus Mengorbankannya
22
Pulang Ke Rumah
23
Murkanya Pak Antoni
24
Alice Kyliehutten
25
Pertemuan Lura Dengan Mamih Rosa
26
Kupu-Kupu Malam
27
Melihat Sendiri Farrel Sakau
28
Diasingkan Di Panti Rehabilitasi
29
Perlakuan Kasar Mamih Rosa
30
Orang Baik Seperti Mely
31
Mulai Menata Hati Dan Kehidupan
32
Lima Puluh Juta
33
Terima Kasih Sudah Menyelamatkanku
34
Catra Akan Kembali
35
Kedatangan Catra
36
Berniat Kabur
37
Mabuk Berat
38
Kehilangan Kehormatan
39
Terbebas Dari Mamih Rosa
40
Aku Harus Mencarinya
41
Putri Amalia
42
Tangis Bersama Hujan
43
Tolong Aku! Aku Mohon!
44
Mengijinkannya Tinggal Bersama
45
Gue bayar! Berisik Lu!
46
Seganas Apa Dia Di Ranjang
47
Salah Paham
48
Mamih Rosa Terancam
49
Lebih Baik Mati
50
Perjodohan
51
Mely Bisa Terbebas
52
Gue, Pemilik Kehormatannya
53
Aku Akan Segera Memilikimu, Lura!
54
Kesan Tak Indah Di Pertempuan Pertama
55
Merasa Inscure
56
Lebih Cantik Kamu
57
Membalas Perasaan
58
Tertangkapnya Mamih Rosa.
59
Akan Mengakui Semuanya
60
Takut Kehilangan
61
Tato Itu, Ah ... Tidak mungkin!
62
Kenyataan Yang Menyedihkan
63
Pandai Menutupi Luka
64
Anggap Kami Sebagai Orang Tuamu
65
DNA Yang Sama
66
Operasinya Berhasil
67
Nama Lura Itu Banyak!
68
Menikahinya Saat Ini Juga!
69
Sah
70
Tatapan Penuh Kebencian
71
Ini Mama, Sayang!
72
Terbongkar Semuanya
73
Penderitaan Lura Selama Ini
74
Apa Yang Terjadi Padamu, Ra?
75
Pulang Ke Panti Asuhan
76
Kesalahan Masa Lalu
77
Pelukan Hangat Mama Liona
78
Lengkapnya Kebahagiaan Lura
79
Pengumuman Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!