Guru Bimbel Itu Ibu Sambungku
Seorang gadis muda yang baru menginjak usia delapan belas tahun sedang berjuang dalam hidupnya agar, Bisa mendapatkan uang untuk biaya Sekolahnya. Disaat waktu yang bersamaan Larissa harus rela bekerja paruh waktu untuk menghidupi dirinya dan seorang ayah yang sedang mulai sakit.
Nama Ayahnya adalah Mujahidin dan ibunya bernama Ernawati. Larissa sangat bersemangat dalam bekerja. Karena, dia juga sangat senang dengan dunia anak kecil.
Akankan Larissa mampu dengan gajih seadanya untuk biaya sekolah dan membantu perekonomian keluarga? Ataukah Larissa akan menyerah dengan keadaan dan menyalahkan Tuhan, Atas garis takdir yang telah di tentukan. Dan disinilah dunianya akan dimulai
BAB 1 : BERMULA
Tak....tik.... tuk....
Suara sepasang sepatu yang beradu kini menghentikan langkah kaki Larissa. Dia sangat menikmati pemandangan semesta dengan nuansa senja yang akan meninggalkan mentari.
"Huh, Capek juga biar bisa naik sampai keatas dan menikmati senja di alam semesta". Gumam Larissa dalam hati.
Bruk,,, Seketika kaki Rika tergelincir akibat ulahnya terlalu bercanda dengan Aditia Arifin Ilham.
"Auh...Ah.... Sakit!". Ucap Rika.
" Kamu kenapa Rika?" Ucap Larissa
"Sepertinya kaki aku terkilir". Sahut Rika.
"Sini Aku lihat ". Sahut Dita
Dita adalah seorang ketua palang merah remaja disalah satu sekolah di kota Bandung.
"Ah ...Tidak apa! Ini hanya memar merah. Cukup dikasih salep nanti juga reda sakitnya". Ucap Dita.
Muka Rika mulai memerah menahan malu.
"Padahal sakitnya gak seberapa. Tapi malunya luar biasa!". Gumam Rika dalam hati.
"Sini aku bantu Rika". Bisa aku rangkul kamu untuk menepi disebelah sini. Biarlah kalian beristirahat sebentar teman-teman. Sepertinya di sekitar sini saja kita bersantai dan biarlah aku dan Diva Hermawan yang akan memasang tenda kalian. Ucap Adit
"Baiklah". Sahut Rika dan Dita.
"Terima Kasih". Ucap Larissa.
Larissa Seorang gadis muda berusia tdelapan belas tahun. Tokoh utama dalam cerita ini. Gambar diatas hanyalah sebagai ilustrasi.
"Coba lihatlah burung-burung itu berterbangan menandakan akan pulang kerumahnya. Bagus formasi yang mereka buat seakan membentuk Love. Cinta Iya cinta yang tidak bisa di miliki". Sahut Dita seraya melirik ke arah Aditia Arifin.
Dita Ariani Seorang sahabat Larissa. Tokoh diatas hanyalah sebagai ilustrasi .
Aditia Arifin Ilham. Sahabat Larissa. Tokoh di atas hanyalah sebagai ilustrasi
"Ohok... Ohok....."
Terbatuk-batuk Larissa mendengar perkataan Dita.
"Sabar-sabar ". Ucap Rika.
"Sabar untuk apa Rika?" Sahut Larissa.
" Itu kamu minumnya pelan-pelan dong. Kayak orang habis dari medan perang aja gak sempat minum. Sekali minum kayak kehausan pakai banget". Ucap Rika dengan wajah ketus.
"Hahaha...haha...hahaha....". Tertawa Diva dan Aditia. Melihat kelakuan Larissa yang mukanya mulai merah merona.
Diva Hermawan Sahabat Larissa. Tokoh diatas hanyalah sebagai ilustrasi.
"Haus Banget sumpah". Sahut Larissa.
"Padahal Larissa tersedak minuman juga akibat mendengar perkataan Dita". Gumam dalam hati Larissa".
"Guys sudah selesai nih tendanya. Yuks masukkan barang-barang kalian biar kalian bisa santai setelah itu". Ucap Diva.
Senyum Dita mulai mengembang dengan perilaku sahabat-sahabatnya.
"Baiklah". Ucap Larissa dan Rika.
Rika Damayanti. Sahabat Larissa .Tokoh diatas hanyalah sebagai ilustrasi.
Barang-barang mulai dimasukkan kedalam tenda. Dan tak menunggu waktu lama suara perut pun ikut berbunyi yang mulai memecahkan sunyi di tengah alam semesta.
" Kayak ada yang bunyi tapi bukan kentut!!". Sahut Rika
"Iyaa suara perutku. Sepertinya perut ini minta disini".Ucap Dita
"Ya, sudah biar aku yang masak ". Ucap Larissa .
Larissa keluar dari tenda dan membuka perlengkapan memasak . Tidak menunggu waktu lama Adit dan Diva pun menegur Larissa yang sedang asik sendiri memasak.
"Sedang apa kamu Larissa?" Tanya Diva
" Sedang memasak omelette". Sahut Larissa.
"Hem sepertinya enak banget". Jawab Adit.
"Itu apa lagi yang ingin kamu buat Larissa?" Tanya Diva
"Ini rencana aku mau bikin mie goreng. Tapi aku lupa membawa kecap manis". Jawab Larissa
" Oh,,,. Kecap manis. Aku ada bawa kecap manis". Ucap Diva.
"Sini aku bantu. Kasian kamu dengan dua wajan hanya satu orang yang memasak. Aku bantu yah". Sahut Adit
Dengan memasang wajah cemberut Dita mulai menghampiri sahabat-sahabatnya.
"Ya udah aku bantu dengan doa saja yah.. hehehe,". Jawab Dita
Dita tertawa kecil lalu beranjak pergi dan sedikit menjauh dari mereka.
"Ini kecap manisnya Larissa". Ucap Diva
"Terima kasih!". Sahut Larissa.
Tiba-tiba terdengar suara langkah kaki.
"Guys lagi apa?. Aromanya enak banget sampai ke tenda. Jadi, gak jadi kaum rebahan deh".Tanya Rika
"Kaum rebahan mah emang gitu. Gak bisa dijadikan bini". Sahut Diva
Hahaha,,,,Hahaha,,,,,
Adit, Tertawa melihat ekspresi Diva dengan ketusnya menatap Rika.
"Enak aja kamu bilang. Siapa juga yang gak bisa masak. Aku juga jago masak kok". Ucap Rika
"Masak apa aja Rika?" Tanya Adit.
" Masak Air,,,,".Jawab Rika
"Hahahaha". Diva tertawa.
Diva mulai mentertawakan jawaban Rika
"Lagian juga kalo bisa masak nanti bisa nikah muda loh". Ucap Rika
"Kata siapa Rika?" Tanya Dita yang berada didepan Tenda.
Ya kata aku lah. Masa iya kata orang. Kan, aku baru bilang". Sahut Rika
"Maklum otak Dita lemot soal percintaan". Ucap Adit.
Pipi Dita mulai merah merona mendengar jawaban adit.
"Padahal bukan lemot Adit. Tapi, kamu saja yang gak ngerti keadaan aku, keseriusan aku, pengorbanan. Tapi, semua gak di tanggap. Sakit Adit tapi gak berdarah ". Gumam Dita dalam hati".
"Sudah-sudah. Yuks kita makan guys"
Sahut Larissa.
Gambar di atas hanyalah sebagai ilustrasi.
Makanan yang dihidangkan terlihat enak sekali. Aromanya dan penataan rias di atas piring menghantarkan lapar ini seakan sirna
"Yuks makanan kita" Ajak Larissa.
Bismillah....
"Ih,,,, Ah,,,,,Panas,,,,". Ucap Diva.
Suara garpu dan sendok yang beradu membuat kenyang para perut petualang semesta alam. Alunan suara jangkrik yang syahdu memecah keheningan malam.
"Masakan kamu enak juga yah Larissa". Puji Diva Setiawan kepada Larissa. Senyum Larissa mulai mengembang mendengar pujian Diva.
"Ah...Kamu bisa saja". Sahut Larissa
"Beneran Larissa. Enak banget". Ucap Rika.
Dita tersenyum dengan omongan sahabatnya tersebut.
"Iya enak banget. Jadi pengen nambah tapi keburu habis". Sahut Dita.
"Giliran masak aja minder kamu Dita". sahut Adit seraya Melirik Dita.
"Hahaha,,,,,Hahaha". Adit mulai tertawa kecil.
"Iya perempuan itu harus wajib bisa masak lo sebenarnya kata mama aku ". Ucap Rika.
"Ini untuk kamu Dita satu potong omelette." Ucap Adit.
Tangan Adit menghantarkan satu potong omelette ke piring Dita. Dita tersenyum dengan penuh kemenangan. Dan tak lupa pula mengucapkan terima kasih .
Dita seakan mendapatkan durian runtuh akibat mendapatkan sepotong omelette dari sang arjuna. Senyum Dita mulai mengembang sendiri ketika, Menatap Adit dengan penuh cinta.
"Ohok,,,ohok,,,, ". Diva mulai batuk.
"Lamunan Dita tersadar karena, Batuk Diva.
Kamu kenapa ketawa -ketawa sendiri Dita ?". Tanya Diva!!!.
"Itu kok ganteng banget yah. Yang lagi rame di sebelah sana dengan api unggunnya. Lihat gak kalian yang lagi memegang tongkat kayu itu ganteng banget loh menurut aku?" Ucap Dita mengalihkan pandangan sahabatnya.
"Oh itu. Itukan dari Tim perusahan. Kamu gak liat tuh ada spanduknya bagian atas sana." Jawab Diva.
"Oh begitu. Sahut Larissa.
"Mereka lagi liburan juga ke gunung sini.
Gunung ini kan viral. Sahut Adit" .
"Eem. Ganteng juga yah, kayaknya yang pakai tongkat itu Larissa". Ucap Rika.
"Mana? Aku gak lihat "Sahut Larissa.
"Yah,,,,, Kamu sih lihatnya lambat kudu berbalik badan kan dia". Ucap Rika.
"Ehhhhh,,, Kalian ini suka sama yang tua yahh. Itukan dunia pekerja pasti umurnya tua. Aku gak bisa bayangin kalo kalian nikah sama yang tua". Ucap Adit.
"Biar tua asal dewasa, pengertian, baik dan setia" . Ucap Dita dengan penuh keyakinan diri.
"Apaan sih kalian dari tadi mikirnya pasangan hidup mulu". Sahut Diva.
Hahahaha,,,,,Hahahaha,,,,,,
Tertawa bersama,,,,,.
" Guys udah kenyang nih yuks kita santai-santai seraya bermain musik". Ajak Rika".
Adit pergi menuju tenda dan mengambil gitarnya. Dita dengan semangat dan bertepuk tangan kegirangan dengan situasi yang alam semesta sedang mendukung akan kebersamaan mereka . Mereka semua saling bersuka cita dalam bernyanyi satu sama lain bergantian. Tibalah saatnya Diva memainkan gitar dan Diva bernyanyi Singel untuk meluapkan rasa di hati.
Lagu Rossa Feat Afgan Kamu yang aku tunggu .
Lagu yang mereka nyanyikan begitu syahdu . Alat musik yang beradu dengan suara indah mereka begitu memukau akan malam ini. Diva, Adit, Dita, Rika dan Juga Larissa menjadi terbawa Dalam suasana yang indah dengan pemandangan semesta alam dan musik yang beradu satu .
.............
Suasana terdengar begitu memecahkan keadaan . Meluapkan segala rasa di dada. Samar-samar Diva bernyanyi sambil melirik ke Larissa. Sesekali Diva melirik satu persatu sahabatnya, agar tidak ketahuan akan rasa di dada. Munkin hari ini Diva pintar dalam menyembunyikan rasa. Tapi, tidak tahu nanti dikemudian hari. Apakah Diva akan mengungkapkannya? Hanya Diva yang bisa menjawab semuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
ya Allah paksu ngapain di sini ayok pulang di cariin si bontot
2023-04-10
1
ZidniNeve IG : @irmayanti_816
ceritanya bagus
2023-03-02
0
Nona
Seok jin, pulang sayang kmu ngapain di situ 😭😭😭
2023-03-02
0