BAB 4 Rumah Sakit

Perlahan pasien mulai duduk dan mengusap kepala dan memijat lembut kepala yang sakit . Berasa sakit dan tangan kanan mulai meminum air putih. Mata coklat pekat ini begitu menatap Adit. Adit terkesima dengan tatapan mata coklat,  berbulu mata panjang dan lebat, serta alis yang tebal . Cantik yang natural meski berwajah pucat.

" Aku lapar. Apakah bisa mengambilkan makanan untuk ku???". Ucap Wanita tadi.

"Baiklah aku ambilkan makanan untuk mu. Kamu istirahat saja biar akulah yang akan menyuapi makanan ini untukmu". Pinta Adit.

Garpu dan sendok beradu perlahan. Adit mulai menyuapi wanita ini . Wanita ini begitu lahap pada saat makan. Adit mulai memberanikan diri untuk menanyakan siapa namamu dan dari mana asal nya?.

Wanita muda ini pun menjawab

"Namaku Rania anggraini aku dari desa Z aku datang menuju kota ini bersama paman ku".

Flashback On....

"Pada saat dari desa menuju tempat ini. Aku diberikan almarhum nenek foto ibu kandungku dan juga alamat rumah yang dibawahnya ada no telepon.  Semua barang itu ada di tas aku. Aku dari desa membawa dua tas. Tas satu sepertinya ada diatas meja dekat sofa itu dan satunya aku lupa menaruh dimana?" Jawab Rania.

"Emang tas satunya berisi apa?" Tanya Adit.

"Berisi pakaian aku.  Tapi, tas pakaian yang berisi pakaian itu sepertinya tertinggal di klub". Ucap Rania.

.

"Hah, Maksudnya?" Tanya Adit! ".

" Iya siang tadi aku d bawa paman aku ke clubs. Aku ingat betul gedung itu bertuliskan clubs malam dua saudara". Aku mendengar percakapan pamanku seakan ingin menjual aku dengan seseorang. Sehingga aku lari terbirit-birit menyusuri lorong. Hingga, akhirnya aku tertabrak di mobil mu. Ketika kamu melintas dan aku ingatnya cuman sampai situ saja".Ucap Rania.

"Syukurlah kalo begitu aku menemukan mu". Jawab Adit.

"Dan syukur lagi aku bisa terlepas dari paman ku. Aku tak menyangka jika aku sampai di tempat ini. Aku sendiri akan dijual sungguh miris hidup ku" . Ucap Rania

Wanita itu mulai menangis

"Hehe,,,,,,Hem,,,, Hem,,,,,".

Sesenggukan dan berurai air mata. Hingga air mata itu di sekat oleh Adit matanya mereka kini saling beradu. Adit dengan bijak berucap

"Aku tidak tega melihat wanita secantik kamu menangis. Jangan membuang air mata hidup harus lebih maju kamu harus bangkit dari keterpurukan kehidupan duniawi ini". Ucap Adit mensuport Rania.

Tok,,,, Tok,,,,,, Tok,,,,,

Suara pintu bertekuk membuyarkan dua mata insan yang saling beradu.

"Mohon maaf tuan saya mau mengganti infus. Maaf menganggu waktunya" . Ucap seorang perawat yang memasuki ruangan pasien.

"Iya silahkan ". Ucap Adit kepada perawat".

Lima menit kemudian.

Untuk pemasangan infus sudah selesai saya ganti. Mohon melakukan pembayaran administrasi nya tuan agar nona bisa pulang dan dirawat jalan saja". Ucap perawat.

"Baik Suster. Terima kasih atas pelayanan yang sudah di berikan". Jawab Adit.

" Sama-sama ". Ucap Suster .Suster tersenyum dan mulai berlalu dari pandangan kedua insan ini.

"Kamu tunggu sebentar. Saya akan melakukan administrasi terlebih dahulu. Tunggu saja disini!. Ucap Adit

Rania berusaha meraih tas yang berada di atas mejanya. Dia mengambil foto seseorang dan meletakkannya diatas dada.

" Ibu . Dimana engkau wahai Ibu ku. Aku sendirian disini". Hati Rania merengek dan memanggil ibunya

Alamat rumah yang dia genggam tak luput terkena dari imbasnya uraian air mata yang tidak terbendung". Menangis pilu hingga akhirnya tertidur kembali.

Lima belas menit telah berlalu.

Tok,,,,Tok,,,,, Tok...

Suara pintu dan langkah kaki terdengar. Adit memasuki ruangan unit gawat darurat Dia liat Rania sedang tertidur kembali dan memegang alamat rumah dan foto yang tepat berada di dadanya. Adit merasa iba. Adit mengambil foto dan alamat rumah tersebut ,untuk dimasukan ke dalam tas. Tak lupa Adit memfoto alamat rumah dan foto ibu Rania tersebut. Tak perlu menunggu waktu lama Adit sedang menelpon seseorang.

"Hello... ". Suara Adit sedang menelpon seseorang

"Kamu dimana? Aku sedang ada pekerjaan untukmu". Tanya Adit.

"Baiklah , Tuan ". Sahut Lelaki itu.

"Silahkan temui aku di cafe alamat ini Cafe Srikandi Putih". Suruh Adit.

Sebenarnya adit sangat lelah akan perjalanan traveling. Tapi Adit sedang mengupayakan pencarian untuk membantu Rania. Adit bergegas pergi ke cafe yang telah di tentukan. Tidak jauh cafe ini dari rumah sakit hanya berjarak sepuluh menit dari rumah sakit.

Seseorang yang berbadan besar tinggi dan sawo matang sedang menghampiri Adit. Namanya pak logam. Adit menyapa pak logam dan menyuruhnya untuk melakukan suatu pekerjaan.

"Halo tuan selamat malam. Sudah lama kita tidak bertemu . Apa kabar tuan muda adit". Ucap logam menyapa Adit.

"Alhamdulillah baik, sebaiknya. Kita bicara disitu saja. Kita ke ruang VIP Cafe". Sahut Adit.

"Kenapa tergesa-gesa sekali tuan. Apakah ini sangat menarik sehingga tuan menyuruhku untuk melakukan pekerjaan ini". Tanya Logam.

"Tidak juga, aku hanya ingin membantu seseorang. Aku sore tadi habis menabrak orang. Dan orang yang aku tabrak tanpa identitas. Tapi dia hanya membawa foto ibunya dan alamat rumahnya. Ini ku kirim fotonya di bawahnya ada no teleponnya". Ucap Adit.

"Jika pekerjaan ini saya lakukan. Saya butuh uang jalan tuan". Sahut Logam.

"Tenang saja!!!. Kamu akan aku beri uang jalan. Kirim saja no rekening mu. Nanti aku kirim uang mukanya". Jawab Adit.

"Baik tuan. Aku tidak akan mengecewakanmu". Ucap Logam.

"Baiklah!!!". Mari kita minum kopi ini ". Jawab Adit.

Bersulang dan tertawa tipis karena bisa membantu .

"Aku pergi dulu aku mau balik lagi ke rumah sakit. Jangan lupa jika kamu menemukan kabar hubungi aku secepatnya". Ucap Adit.

" Baik tuan". Jawab Logam.

Adit beranjak pergi dari cafe. Adit menuju ruang unit gawat darurat kembali. Adit memasuki ruangan unit gawat darurat dan melihat Rania masih terbaring dengan tidur lelapnya. Begitu indah pemandangan di depan mata. Semua hampir sempurna. Hingga akhirnya Adit memandang gundukan dua gunung yang begitu indah dipandang mata. Adit mampu menahan rasa ini. Tapi tidak dengan junior yang Adit rasakan. Adit ada merasakan sesuatu yang menegang dari balik celananya. hingga akhirnya Adit berhenti memandangi dan berlalu tidur di sofa.

Malam yang indah dirasakan Larissa. Bintang yang bertebaran di atas langit. Rembulan yang begitu indah dipandang mata. Larissa tersenyum melihat semesta seperti malam ini . Suasana sangat mendukung ditambah lagi suara jangkrik seakan berayun dan memadu keindahan suasana malam ini.

Larissa sibuk mengurus banyak surat lamaran. Sudah ada lima surat lamaran yang siap dia serahkan untuk bekerja paruh waktu. Larissa tersenyum melihat kelima Map yang telah berisi surat lamaran. Dalam hati dia terus berdoa

" Semoga diterima ditempat yang nyaman. Dengan gajih yang cukup. Agar kelak dia bisa mengumpulkan uang untuk biaya kuliah nya nanti". Doa Larissa dimalam ini. Malam pun berlalu dan Larissa tertidur pulas akibat kelelahan semalam .

Mentari mulai memancarkan sinarnya. Larissa bersiap siap untuk bangun dan beranjak dari tidurnya. Larissa sudah mau siap ke sekolah . Mandi pagi dengan jam tayang lama adalah rutinitas pagi Larissa. Larissa kalau mandi lama sekali. Ini munkin normal bagi wanita. Karena, banyak aktifitas di dalam kamar mandi. Tidak terasa sudah tiga puluh menit Larissa berada di kamar mandi.

Saatnya Larissa selesai mandi dan menyiapkan perlengkapan sekolah. Larissa sangat senang dan bersemangat akan hari ini.

"Ibu,,,,,,Ibu,,,,,,Ibu,,,,,".

Larissa memanggil ibunya

"Ibu apa engkau tahu dimana topi ku? . Hari ini hari senin aku harus wajib lengkap dalam berpakaian sekolah ". Tanya Larissa

"Topi? Ibu tidak tahu dimana letaknya . Kenapa tidak kamu siapkan dari malam tadi Larissa!!!. Karena kan, kamu akan mengikuti upacara hari ini ". Jawab Ibu.

"Iya ibu, Larissa lupa. Seingat Larissa, Larissa menaruhnya didalam tas saja. Tapi mengapa tidak ada ya bu? " Ucap Larissa

Larissa terdiam dan mengingat ingat kembali.

"Astaga Larissa baru ingat kemarin Larissa cuci pasti ada di tempat cucian".

Larissa buru-buru pergi ketempat cucian.

"Ya ampun ibu topi Larissa yang Larissa cuci kemarin kok basah lagi. Padahal udah tiga hari Larissa cuci". Ucap Larissa

"Ya iyalah basah. Lagian orang kamu menjemurnya sembarangan. Tepat terkena air pembuangan atap. Kamu menjemur disitu". Ucap Ibu.

Ibu lalu menunjuk tempat jemur Larissa

" Malam kemarin hujan lebat . Habislah basah topi kamu kemarin ". Ucap Ibu

Larissa menepuk jidat karena lupa mengambil topinya.

" Ya allah ujian apa sepagi ini". Jawab Larissa dengan lirih

Larissa kebingungan untuk menjemur kembali. Tidak munkin pula untuk menjemur apalagi memakai pengering mesin cuci. Sebab waktu yang mepet Larissa memutuskan untuk memakai seadanya.

Ibu menyahut,

"Subhanallah putri semata wayang aku . Ngidam apa aku kemaren. Jadi mempunyai putri sepertimu ". Ucap ibu dengan suara pelan.

Ibu mengerutkan alisnya dan menghela napas dalam-dalam.

Episodes
1 BERMULA
2 Bab 2 Perasaan Hati
3 Bab 3 Perjalanan
4 BAB 4 Rumah Sakit
5 Bab 5 Suka Duka
6 Bab 6 Dirumah Nenek
7 Bab 7 Semangat Larissa
8 Bab 8 Pertemuan
9 Bab 9 Kesedihan Hati
10 Bab 10 Diruang kelas
11 Bab 11. Perasaan Hati.
12 Bab 12Menjadi guru.
13 BAB 13 Mengingat kembali
14 Bab 14 Insiden
15 Bab 15 Menjadi guru
16 Bab 16 Dirumah revan
17 Bab 17Perjalanan
18 Bab 18 Pertemun Dimool
19 Bab 19 Kisah Rania
20 Bab 20 Kebahagian Keluarga
21 Bab 21 Pertengkaran.
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24 kebahagian Yumna
25 Bab 25
26 26 .Insiden Hidup
27 Bab 27 keadaan
28 Bab 28 Pertemuan
29 Bab 29 Pilihan Sulit
30 Bab 30 Bertemu kembali
31 31 Rencana Hidup
32 Bab 32 Kehidupan
33 Bab 33 1H Menjelang Pernikahan
34 Bab 34 Pernikahan.
35 Bab 35 Peristiwa Hidup
36 Bab 36 Perjuangan Larissa
37 Bab 37 Kedatangan Revan
38 Bab 38 Kenyataan Hidup
39 Bab 39 Pergi Jalan-Jalan
40 Bab 40 Perjalanan Larissa
41 Bab 41 Perilaku Revan 1
42 Bab 42 Perilaku Revan 2
43 Bab 43. Keseharian Larissa
44 bab 44 menjelang ujian sekolah
45 Bab 45 Kehidupan Larissa
46 Bab 46 Malam Yang Beradu
47 Bab 47. Aktifitas Lsrissa
48 Bab 48 Diajak Mall
49 Bab 49 Perjalanan Larissa.
50 Bab 50 Hasil UN
51 Bab 51 Keinginan Revan
52 Bab 52 Perilaku Revan 3.
53 Bab 53 Kebahagian
54 Bab 54 Kebingungan Revan
55 Bab 55 Pesona Revan
56 Bab 56. Mulai mengingat
57 Bab 57 Ketahuan
58 Bab 58 Larissa ketahuan
59 Bab 59 Hari Perpisahan Sekolah.
60 Bab 60 Ego Yang Beradu
61 Bab 61. Rencana Hidup
62 Bab 62 Perasaan Amira
63 Bab 63. Keadaan Amira
64 Bab 64 Kenyataan Hidup Revan
65 Bab 65. Peristiwa Hidup
66 Bab 65 Akhir Perjalanan Hidup
Episodes

Updated 66 Episodes

1
BERMULA
2
Bab 2 Perasaan Hati
3
Bab 3 Perjalanan
4
BAB 4 Rumah Sakit
5
Bab 5 Suka Duka
6
Bab 6 Dirumah Nenek
7
Bab 7 Semangat Larissa
8
Bab 8 Pertemuan
9
Bab 9 Kesedihan Hati
10
Bab 10 Diruang kelas
11
Bab 11. Perasaan Hati.
12
Bab 12Menjadi guru.
13
BAB 13 Mengingat kembali
14
Bab 14 Insiden
15
Bab 15 Menjadi guru
16
Bab 16 Dirumah revan
17
Bab 17Perjalanan
18
Bab 18 Pertemun Dimool
19
Bab 19 Kisah Rania
20
Bab 20 Kebahagian Keluarga
21
Bab 21 Pertengkaran.
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24 kebahagian Yumna
25
Bab 25
26
26 .Insiden Hidup
27
Bab 27 keadaan
28
Bab 28 Pertemuan
29
Bab 29 Pilihan Sulit
30
Bab 30 Bertemu kembali
31
31 Rencana Hidup
32
Bab 32 Kehidupan
33
Bab 33 1H Menjelang Pernikahan
34
Bab 34 Pernikahan.
35
Bab 35 Peristiwa Hidup
36
Bab 36 Perjuangan Larissa
37
Bab 37 Kedatangan Revan
38
Bab 38 Kenyataan Hidup
39
Bab 39 Pergi Jalan-Jalan
40
Bab 40 Perjalanan Larissa
41
Bab 41 Perilaku Revan 1
42
Bab 42 Perilaku Revan 2
43
Bab 43. Keseharian Larissa
44
bab 44 menjelang ujian sekolah
45
Bab 45 Kehidupan Larissa
46
Bab 46 Malam Yang Beradu
47
Bab 47. Aktifitas Lsrissa
48
Bab 48 Diajak Mall
49
Bab 49 Perjalanan Larissa.
50
Bab 50 Hasil UN
51
Bab 51 Keinginan Revan
52
Bab 52 Perilaku Revan 3.
53
Bab 53 Kebahagian
54
Bab 54 Kebingungan Revan
55
Bab 55 Pesona Revan
56
Bab 56. Mulai mengingat
57
Bab 57 Ketahuan
58
Bab 58 Larissa ketahuan
59
Bab 59 Hari Perpisahan Sekolah.
60
Bab 60 Ego Yang Beradu
61
Bab 61. Rencana Hidup
62
Bab 62 Perasaan Amira
63
Bab 63. Keadaan Amira
64
Bab 64 Kenyataan Hidup Revan
65
Bab 65. Peristiwa Hidup
66
Bab 65 Akhir Perjalanan Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!