Bab 2 Perasaan Hati

Cukup perasaan Diva saja yang tahu akan semua ini. Diva ingin sekali mengutarakan rasa di hati. Tapi Diva mengurungkan niat karena tahu jika, Itu terjadi pasti persahabatan yang terjalin lama ini akan berubah dan tidak seindah dulu lagi.

Akhirnya Diva tersenyum-senyum seraya membayangkan keadaan wajah Larissa dan memandang langit yang penuh dengan bintang dan satu rembulan yang menjadi saksi akan rasa yang ada di dalam hati Diva Malam hari ini.

Menyanyi telah selesai. Suara tepuk tangan menjadi akhir dari perjalanan lagu yang di cover oleh Diva. Suara Diva memang bagus. Ditambah lagi lihainya Diva dalam memetik sinar gitar. Membuat keadaan menjadi menjiwai nyanyian dan buaian hasrat di dada . Menjadi beradu dalam Syahdunya alunan musik dan suara yang memabukkan asmara cinta pertama Diva terhadap Larissa .

Tak mau kalah Dita juga menyanyikan lagu rossa dan senar gitar di petik langsung oleh Adit. Dita sangat menikmati nyanyian lagu artis Rossa yang berjudul

" Oh Tuhan Jangan Hilangkan Dia". Dari lagu Artis ternama

Dita sangat menghayati lagu ini sampai-sampai butiran air mengalir di pelupuk matanya.  Ditengah tepuk tangan sahabatnya. Dita jadi malu karena terlalu menjiwai lagu ini.

    

     Dita sangat menghayati lagu tersebut. Tak lupa sesekali Dita  samar-samar melirik kepada adit. Tapi adit begitu menghiraukan tatapan Dita. Karena, Adit menganggap Dita hanyalah sebatas sahabat.

   

Tak terasa waktu sudah cukup larut malam untuk menghabiskan waktu bersama.  Semua lagu yang dinyanyikan sangat mewakili perasaaan. Tapi beda halnya  dengan gemuruh hati Larissa. Larissa tidak begitu bersemangat ketika bernyanyi.

    

    Larissa sangat kepikiran akan keputusannya untuk tidak traveling ke Gunung lagi selama satu tahun Mendatang. Akankah Larissa mampu untuk menghentikan hobinya?

Keesokan harinya,,,,

Mentari bersinar mulai memancarkan cahayanya. Embun pagi perlahan terusir karena sinar mentari. Udara yang begitu sejuk dan segar sangat nikmat untuk suasana yang sepagi ini.

  " Larissa ,,,,,Larissa,,,,,Larissa,,,,,".

Seseorang memanggilnya samar-samar suaranya terdengar.  Tapi Larissa tak menemukan wujudnya. Siapakah gerangan?

    "Dar,,,dar,,,dar,,.".

Dita mengagetkan Larissa dari arah             belakang . Larissa terpeleset tepat di sambut oleh dekapan Adit. Mata Larissa bertatapan dengan mata Adit. Matanya sangat indah. Larissa tidak pernah sedekat ini sebelumnya oleh laki-laki.

 " Eem,,,eem,,,, eem".

Suara Dita membuyarkan lamunan Larissa.

Larissa tersentak kaget ketika adit menatap Larissa dengan penuh tatapan tajam.

    "Kamu sih Dita hampir saja Larissa terjatuh akibat kaget karena ulah Mu". Ucap Adit".

"Ahhhhh tidak apa. Aku hanya kaget sedikit untung ada kamu Adit. Terima kasih sudah menolongku jika tidak ada kamu munkin aku akan terjatuh  lalu tersungkur". Sahut Larissa

"Hehehehe".

Suara Dita tertawa kecil seakan tidak ada bersalah.

"Maafin aku yah Larissa. Habisnya kamu kayak menikmati suasana banget . Sampai lupa, aku ada dibelakang kamu. Jadilah, aku mengumpat dan memanggilmu lalu mengejutkan mu secara tiba-tiba". Ucap Dita

 " Duh ada apa nih? Lagi rame banget mengumpul . Aku jadi ketinggalan berita". Sahut Rika.

"Ini si Dita mengagetkan si Larissa di pagi hari ini. Hampir aja jantungan kan kamu? ".

Sahut Adit seraya memojokkan Dita

"Ah.... tidak apa-apa sahut Larissa. Santai aja iya kan Dita ? Ucap Larissa.

"Hehehe,,,,,".Ucap Dita..

Tersenyum dan tertawa kecil.

  

" Hay guys selamat pagi.Lagi  asik banget sih kalian sedang apa nih?" Sahut Diva.

"Lagi lihat pemandangan. Indah banget yahh pemandangan disini". Jawab Rika.

"Wah ada yang lebih bagus lagi loh Guys. Bulan depan nanti kita mendaki di gunung di wilayah Cempaka yuks. Di sana panorama alamnya lebih indah dari hal ini loh". Ajak Diva.

"Wah asik. Oke deh bulan  depan nanti kita ke sana yuks guys" . Sahut Dita penuh semangat dan bersorak gembira.

    "Aku sih oke, Oke aja. Kalau soal ini gimana untuk kalian Adit dan Larissa?. Oke gak ". Tanya Rika.

"Oke deh ". Sahut Adit.

"Gimana Larissa?". Tanya Adit.

"Em... em...Sebenarnya aku mau bilang pada kalian. Kalo ini sepertinya momen terakhir kita deh untuk traveling. Soalnya untuk bulan-bulan berikutnya. Aku satu tahun gak akan traveling lagi." Ucap Larissa dengan raut wajah sedih.

"Hah kenapa Larissa? Tanya Dita.

"Aku mau bekerja paruh waktu  rencana". Sahut Larissa.

"Kerja apa Larissa ?" Tanya Rika.

"Gak tahu yah. Mau kerja saja rencana

jadi kayaknya kita bakal jarang ketemu deh kalo untuk traveling. Karena, aku rencana satu tahun dulu untuk tidak traveling lagi". Ucap Larissa menjelaskan.

"Yah.... sayang banget dong untuk rencana kita ini lagi". Ucap Diva.

Kembali bersantai,,,,,,,,

Waktu terus berputar hingga akhirnya terik matahari menandakan akan pesonanya yang begitu panas akan cuaca saat ini. Sungguh tidak terasa akan kebersamaan kita semalaman ini. Tak terasa pula air keringat mulai bercucuran. Lelah sudah raga ini . Kini waktunya berkemas pun di mulai

Larissa sibuk sekali dalam merapikan barang bawaan. Larissa sangat cekatan dalam membersihkan tempat. Belum selesai teman-teman membersihkan, Larissa sudah lebih dulu selesai. Hingga akhirnya Diva sangat memperhatikan gerak gerik Larissa yang begitu Cekatan. Tak sadar, tatapan itu membuat Adit terheran-heran dengan perilaku Diva yang Senyum-senyum sendiri melihat cinta pertama dengan sigap dan rajinnya akan hari ini.

"Hei lihat apa hei?". Tanya Adit .

Suara itu membuyarkan tatapan Diva kepada sang cinta pertama.

"Itu Ada kupu-kupu terbang bagus banget warnanya". Jawab Diva

"Kupu-kupu apa kupu-kupu sih Diva". Sahut Adit

Diva tersipu malu lalu beranjak pergi.

Rika dan Dita datang mulai menghampiri Adit.

"Adit, Kamu sudah selesai berkemas?" Tanya Rika

"Dimana Diva Adit?" Tanya Dita

"Tolong kalau mau tanya satu-satu dong

itu aku sudah selesai berkemas.

kalo si Diva sepertinya dia sedang kebelakang munkin lagi buang air besar". Jawab Adit.

Dita dan Rika beranjak pergi dari Adit.

Menelusuri jalan mencari Diva . Tiba,-tiba Dita tanpa sengaja menabrak seorang lelaki tampan. Laki-laki yang sangat tampan dengan tinggi sekitar 180 Cm. Bola mata yang hitam pekat. Rambut lebat, berkulit putih dan postur tubuh yang mendukung. Rasanya cool sekali untuk dipandang. Sampai -sampai Dita dan Rika menganga melihat kelebihan yang diberikan tuhan kepadanya. Dita berkata berbisik bak seorang model. Tapi tidak dengan Rika dia menganggapnya bak dewa yang turun ke Bumi.

Revan kurniawan wijaya. Seorang Cheo muda. Gambar diatas hanyalah sebagai ilustrasi

"Hello..... Hello.... Hello..

Are you okay? . Hay gadis kecil". Tanya lelaki tampan tersebut.

"Apa kalian baik-baik saja".

Suara ini barulah menyadarkan Rika dan Dita

"Yes.... Ohh Yes Saya oke...oke saja".

Sahut Rika

"Iya kami baik-baik saja sangat baik malah". Jawab Dita.

"Mohon maaf sebelumnya Om, Em, Pak, Bukan maksud saya Kakak. Saya meminta maaf atas insiden ini". Sahut Rika

"Oh tidak apa-apa. Lain kali kalau kamu mau jalan bisa lihat ke depan jangan lihat ke bawah ya. Saya permisi dulu". Memberi senyuman tipis yang menonjolkan lesung pipit lalu beranjak pergi. Jawab lelaki tampan tersebut.

Suaranya sangat seksi. Sangat cool dan nampak agak sombong. Tapi ini sangat menggoda selera hasrat dalam jiwa bagi kaum hawa.

"Ya ampun Dita Kamu sih jalan gak lihat-lihat. Jadi ketabrak orang kan". Ucap Rika dengan Muka memelas dan sedikit tersenyum tipis.

"Ah Rika kok kamu nyalahin aku sih . Kamu juga tadi buru-buru kan jadinya begini. Mana gak sempat kenalan lagi". Tersenyum puas seraya tertawa Dita

" Hehehehe". Ucap Rika dan Dita

"Iya' ya Dita siapakah nama si lelaki tampan itu. Aku jadi Penasaran deh". Ucap Rika

"Iya tampan banget yah Rika jadi mau deh kalo di suruh jadi istrinya. Apa lagi jadi ibu bagi anak anaknya". Sahut Dita

"Hahaha,,,hahaha,,,". Tertawa kembali Dita dan Rika.

Rika dan Dita mulai tertawa.Tertawanya mereka mulai serius dalam keadaan khayalan. Rika dan Dita pergi dari jalan tersebut dan kembali ke tenda.

"Hayyyyy guys lagi apa kalian?". Tanya Rika.

Ini aku sudah selesai berkemas dan untuk sampah malam tadi, Sudah aku bereskan pula agar lahan yang kita pakai tidak tercemar lingkungannya karena sampah ini.

"Widhi rajin banget sih kamu Larissa". Ucap Dita.

"Yahh rajinlah cewek idaman". Sahut Adit dan melirik ke Diva.

"Yuks guys kita pergi tempat ini sudah bersih juga . Mari kita kebawah dan bersiap untuk pulang aku sudah sangat lelah nih dengan barang bawaan kita". Ajak Larissa .

Terpopuler

Comments

Harniah Harny

Harniah Harny

hai..aku hadir .. mampir di karyaku juga ya

2022-11-13

1

lihat semua
Episodes
1 BERMULA
2 Bab 2 Perasaan Hati
3 Bab 3 Perjalanan
4 BAB 4 Rumah Sakit
5 Bab 5 Suka Duka
6 Bab 6 Dirumah Nenek
7 Bab 7 Semangat Larissa
8 Bab 8 Pertemuan
9 Bab 9 Kesedihan Hati
10 Bab 10 Diruang kelas
11 Bab 11. Perasaan Hati.
12 Bab 12Menjadi guru.
13 BAB 13 Mengingat kembali
14 Bab 14 Insiden
15 Bab 15 Menjadi guru
16 Bab 16 Dirumah revan
17 Bab 17Perjalanan
18 Bab 18 Pertemun Dimool
19 Bab 19 Kisah Rania
20 Bab 20 Kebahagian Keluarga
21 Bab 21 Pertengkaran.
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24 kebahagian Yumna
25 Bab 25
26 26 .Insiden Hidup
27 Bab 27 keadaan
28 Bab 28 Pertemuan
29 Bab 29 Pilihan Sulit
30 Bab 30 Bertemu kembali
31 31 Rencana Hidup
32 Bab 32 Kehidupan
33 Bab 33 1H Menjelang Pernikahan
34 Bab 34 Pernikahan.
35 Bab 35 Peristiwa Hidup
36 Bab 36 Perjuangan Larissa
37 Bab 37 Kedatangan Revan
38 Bab 38 Kenyataan Hidup
39 Bab 39 Pergi Jalan-Jalan
40 Bab 40 Perjalanan Larissa
41 Bab 41 Perilaku Revan 1
42 Bab 42 Perilaku Revan 2
43 Bab 43. Keseharian Larissa
44 bab 44 menjelang ujian sekolah
45 Bab 45 Kehidupan Larissa
46 Bab 46 Malam Yang Beradu
47 Bab 47. Aktifitas Lsrissa
48 Bab 48 Diajak Mall
49 Bab 49 Perjalanan Larissa.
50 Bab 50 Hasil UN
51 Bab 51 Keinginan Revan
52 Bab 52 Perilaku Revan 3.
53 Bab 53 Kebahagian
54 Bab 54 Kebingungan Revan
55 Bab 55 Pesona Revan
56 Bab 56. Mulai mengingat
57 Bab 57 Ketahuan
58 Bab 58 Larissa ketahuan
59 Bab 59 Hari Perpisahan Sekolah.
60 Bab 60 Ego Yang Beradu
61 Bab 61. Rencana Hidup
62 Bab 62 Perasaan Amira
63 Bab 63. Keadaan Amira
64 Bab 64 Kenyataan Hidup Revan
65 Bab 65. Peristiwa Hidup
66 Bab 65 Akhir Perjalanan Hidup
Episodes

Updated 66 Episodes

1
BERMULA
2
Bab 2 Perasaan Hati
3
Bab 3 Perjalanan
4
BAB 4 Rumah Sakit
5
Bab 5 Suka Duka
6
Bab 6 Dirumah Nenek
7
Bab 7 Semangat Larissa
8
Bab 8 Pertemuan
9
Bab 9 Kesedihan Hati
10
Bab 10 Diruang kelas
11
Bab 11. Perasaan Hati.
12
Bab 12Menjadi guru.
13
BAB 13 Mengingat kembali
14
Bab 14 Insiden
15
Bab 15 Menjadi guru
16
Bab 16 Dirumah revan
17
Bab 17Perjalanan
18
Bab 18 Pertemun Dimool
19
Bab 19 Kisah Rania
20
Bab 20 Kebahagian Keluarga
21
Bab 21 Pertengkaran.
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24 kebahagian Yumna
25
Bab 25
26
26 .Insiden Hidup
27
Bab 27 keadaan
28
Bab 28 Pertemuan
29
Bab 29 Pilihan Sulit
30
Bab 30 Bertemu kembali
31
31 Rencana Hidup
32
Bab 32 Kehidupan
33
Bab 33 1H Menjelang Pernikahan
34
Bab 34 Pernikahan.
35
Bab 35 Peristiwa Hidup
36
Bab 36 Perjuangan Larissa
37
Bab 37 Kedatangan Revan
38
Bab 38 Kenyataan Hidup
39
Bab 39 Pergi Jalan-Jalan
40
Bab 40 Perjalanan Larissa
41
Bab 41 Perilaku Revan 1
42
Bab 42 Perilaku Revan 2
43
Bab 43. Keseharian Larissa
44
bab 44 menjelang ujian sekolah
45
Bab 45 Kehidupan Larissa
46
Bab 46 Malam Yang Beradu
47
Bab 47. Aktifitas Lsrissa
48
Bab 48 Diajak Mall
49
Bab 49 Perjalanan Larissa.
50
Bab 50 Hasil UN
51
Bab 51 Keinginan Revan
52
Bab 52 Perilaku Revan 3.
53
Bab 53 Kebahagian
54
Bab 54 Kebingungan Revan
55
Bab 55 Pesona Revan
56
Bab 56. Mulai mengingat
57
Bab 57 Ketahuan
58
Bab 58 Larissa ketahuan
59
Bab 59 Hari Perpisahan Sekolah.
60
Bab 60 Ego Yang Beradu
61
Bab 61. Rencana Hidup
62
Bab 62 Perasaan Amira
63
Bab 63. Keadaan Amira
64
Bab 64 Kenyataan Hidup Revan
65
Bab 65. Peristiwa Hidup
66
Bab 65 Akhir Perjalanan Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!