Didalam ruangan rumah sakit. Adit masih menunggu Rania tersadar dari bangunannya. Adit sesekali melihat handphone. Hari ini hari senin. terpaksa Adit harus tidak sekolah untuk bertanggung jawab dengan korbannya . Beberapa menit kemudian Rania tersadar.
" Aduh sakit sekali kepalaku.".
"Hem, Kamu sudah terbangun, sepertinya kamu perlu makan dulu. Ini sarapannya sudah di siapkan pihak rumah sakit. Ayuk makan dulu agar kita bisa pulang".
"Baiklah". Ucap Rania.
Jemari Rania bergetar hebat. Rania untuk memegang satu piring saja tidak sanggup. Hingga akhirnya Adit yang berinisiatif menyuapi rania kembali. Rania makan dengan perlahan. Adit dengan penuh hikmat menatap nya.
" Masyallah ini seperti dewi yang turun dari langit, indah sekali ya Tuhan ciptaan engkau Masyaallah". Gumam Dalam hati Adit Berbicara.
Adit tidak berkedip menatap kecantikan Rania. Sepertinya juga Rania seumuran dengan Adit jika dilihat-lihat.
" Bagaimana Rania enak tidak masakan rumah sakit ini?. Sepertinya kamu lahap sekali makan. Kamu makan antara kelaparan atau kamu keenakan ya". Tanya Adit
Hahaha,,,,,
Adit menertawakan Rania. Rania tersenyum tipis dan terlihatlah gigi gimsul itu. senyum yang memancarkan lesung pipit seakan menjadi nilai plus dalam kriteria Adit. Adit takjub akan bentuk fisik Rania. Tapi Rania hanya biasa saja melihat adit. Padahal Adit juga ganteng jika di lihat lihat.
Suapan demi suap dari adit untuk rania telah habis. Tapi ,butiran nasi tertempel jelas di sudut pipi Rania .Adit berinisiatif untuk mengambilnya. Hingga jemari Adit tertahan akan tangan lembut Rania. Tatapan merekapun beradu.
Dering,,,,, Dering ,,,,,, Dering....
Suara Handphone Adit membuyarkan pandangannya. Tampaklah jelas dilayar Handphone Diva News sedang memanggil
Diva:" Adit lo dimana?"
Adit: "Aku lagi dirumah sakit".
Diva:"Siapa yang sakit Adit?".
Adit :"Ini adikku sakit "
Diva: "Sejak kapan lo punya adik Adit?".
Adit: "Adik sepupu Diva".
Diva: "Oh begitu!!!. Ya udah gue pergi ke kelas dulu yah Adit semoga cepat sembuh adik sepupu lo?"
Adit: "Aamiin"
"Kk Adit ". Sapa Rania
Suara Rania mulai menyapa Adit. Adit mulai mematikan telepon dari Diva secara sepihak.
"Tak usah pakai kakak . Cukup pakai Adit saja!". Ucap Adit
"Baiklah Adit". Sahut Rania.
"Hemmmmm....". Ucap di Adit.
"Apa aku boleh minta tolong?". Pinta Rania
"Tolong apa?". Tanya Adit.
"Bisakah Adit membawaku kedalam toilet?. Aku ingin pipis". Ucap Rania.
suara Rania sangat lembut dalam berucap
"Oh tentu saja". Jawab Adit.
Adit merangkul lengan Rania untuk menuju toilet. Rania masih lemah. Tapi dia berusaha untuk terus kuat agar cepat bisa pulang. Rania memasuki toilet dan Adit keluar sebentar dari toilet. Selesai Rania dari toilet, Rania merasakan aroma wangi sekali. Aroma parfum dari tubuh Adit sangat membuat nyaman Rania. Sesekali Rania mendekatkan hidungnya di bahu Adit pada saat Adit merangkulnya. Adit merasa heran takut Rania mencium aroma tubuhnya bau.
"Kenapa Rania?. Apa tubuhku bau ?". Tanya Adit
Tidak,,,, Tidak,,,, Tidak,,,, Kakak. Jawab Rania.
"Lalu mengapa kamu bersikap demikian?". Tanya Adit
"Aku hanya menghirup aroma parfum bajumu Adit!!!. Aku suka dengan aromanya". Jawab Rania dengan Jujur.
"Oh begitu".Sahut Adit
Adit dan Rania sampai ranjang . Rania membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Adit mulai menyelimuti tubuh Rania. Tak lupa Rania mengucapkan terima kasih Adit tersenyum dan membalas sama-sama.
Disekolah Larissa buru-buru untuk memasuki pintu gerbang sekolah. Karena hari ini hari Senin. Larissa harus pagi-pagi sampai Larissa tersenyum dan menyapa satpam. Larissa adalah gadis yang ramah dan mudah akrab.
"Selamat pagi pak hendra ". Ucap Hendra kepala satpam sekolah.
"Selamat pagi non Larissa". Jawab Hendra
Pak Hendra adalah kepala satpam di salah satu sekolah kota bandung. pak Hendra orang yang sangat baik kepada murid-murid.
Larissa,,,,, Larissa,,,, Larissa,,,,,.
Seseorang memanggilku. Aku menoleh dari belakang. Ternyata Rika dan Dita menyapaku pagi hari. Yuks cepat kita kelapangan sebentar lagi akan di mulai Apel pagi.
Tidak terasa satu jam lebih sudah kami melaksanakan apel pagi. Panas trik matahari yang membuat bercucuran keringat tidak menyurutkan semangat kami dalam melaksanakan apel pagi.
"Yuks kita kelas guys". Ajak Dita
"Yuks Ayuk". Sahut Larissa.
"Hey...... Diva kamu kenapa sendiri, mana Adit?". Tanya Dita
"Adit lagi merawat adiknya yang sakit". Sahut Diva
" Sejak kapan Adit punya adik?. Tanya Rika.
"Siapa yang sakit?" Tanya Dita
" Adit tidak punya adik Rika, dia hanya punya kaka. Itu adik sepupunya Dita." Jawab Diva
"Oh aku pikir dia punya adik". Sahut Rika
"Oh begitu" sahut Dita
"Ya sudah kita kelas yuks sebentar lagi pembelajaran akan dimulai loh ini sudah hampir jam masuk kelas soalnya" Ajak Larissa
Larissa, Diva, Dita dan Rika menuju ruang kelas. Tak perlu waktu lama untuk menuju kelas dan merekapun telah sampai. Rika duduk dengan Diva paling depan. Sedangkan larissa duduk dengan Dita tepat dibelakang Rika dan Diva .Di dalam kelas Larissa hanya diam. Dia melipat kedua tangannya dan menaruhnya di atas meja sesekali dia melamun memikirkan tentang surat lamaran.
"Mau aku taruh dimana Ya surat lamaran ini. Aku belum lulus SMA siapa yang mau menerima ku nanti ya" Gumam Larissa dalam hati.
Tiba-tiba dita menepuk bahu Larissa. dan Larissa terkejut .
"Wow.... mengapa bengong!!!!. Ucap Dita"
Larissa melirik Dita dengan tatapan datar
"Tidak apa, Aku hanya sedang memikirkan suatu pekerjaan.
Adit dan Rika berbalik mendengar ucapan Larissa.
" Pekerjaan" Ucap Diva dan Rika
" Iya pekerjaan" Sahut Larissa
"Siapa yang mau menerimamu bekerja Larissa . Kita saja masih delapan belah tahun dan belum tamat SMA " Sahut Dita
"Aku hanya ingin bekerja paruh waktu". Ucap Larissa.
"Oh begitu". Sahut Rika.
"Gimana kalo kamu kerja Les anak kecil? . Lesnya sih cuman ngajar dari umur lima tahun sampai dua belas tahun. Kebetulan tanteku lagi membutuhkan tenaga pengajar. Soal gajih kamu bisa tanyakan sama tanteku". Sahut Dita dengan antusias
"Kamu bisa masak gak?. Kebetulan om aku lagi perlu juru masak di hotelnya. Cuma sebagai asisten koki aja sih. Lamaran kamu bisa aku ajukan kepada om ku nanti". Sahut Diva tak ingin kalah dalam membantu
"Wah kalian serius. Terima kasih sudah membantuku sahabat-sahabat ku.
" Sama sama". Sahut Diva dan Dita
Tiba tiba suara langkah kaki mulai memasuki ruangan. Ibu guru akan memulai pembelajarannya.
Pembelajaran hari ini kita akan membahas tentang Pembelajaran sosiologi. Sebelum memulai pembelajaran mari kita berdoa dulu menurut kepercayaan masing-masing. Tiga menit kemudian selesai berdoa.
"Baik anak-anak silahkan buka buku sosiologi kalian masing masing. Karena, dua minggu lagi kita akan melaksanakan ulangan kenaikan kelas. Ibu harap kalian bisa memahami pembelajaran yang ibu jelaskan hari ini". Ucap bu guru
"Baik Ibu". Sahut Murid-murid.
Tidak terasa waktu pembelajaran seratus dua puluh menit sudah berlalu. Bel pun berbunyi menandakan untuk siswa-siswi beristirahat. Diva, Rika, dan dita memilih untuk pergi ke kantin untuk mengisi perut. Larissa hanya memakan bekal yang telah dia bawa dari rumah. Larissa hanya beristirahat dikelas . Larissa kemudian menengok jendela kelas. dari ketinggian iya melihat siswa - siswi beristirahat. Ada yang ke kantin, ada yang main basket, adapula yang main futsal.
Larissa masih berpikir jika nanti kenaikan kelas dan dia akan menginjak kelas tiga . Larissa harus giat bekerja untuk biaya sekolahnya. Dalam benaknya mengatakan bisa, Pasti bisa kuliah. Tapi raganya bingung mau mencari rejeki dari mana.
"Wahai Tuhanku tolong hamba dalam mencari rizki. Agar hamba bisa bersekolah dengan baik tanpa kekurangan Aamiin". Doa Larissa
Diva, Dita, dan Rika telah selesai beristirahat. Mereka bertiga mulai memasuki kelas. Dita menghampiri larissa yang lagi menghadap jendela. Dari kejauhan dita melihat banyak siswa -siswi dengan aktifitasnya.
" Lagi apa kamu?" Tanya Dita
"Aku lagi memandangi mereka. menunjuk siswa-siswi beraktifitas.
"Enak yah mereka asik banget bisa bermain bersama tanpa memikirkan biaya sekolah. Karena hidup mereka dengan fasilitas orang tua ". Jawab Larissa
" Sabar ya Larissa. Kamu pasti bisa melewati masa-masa seperti ini. Selama satu tahun mendatang kamu harus bisa bekerja secara mandiri. Agar kamu bisa membiayai sekolah selama masa sekolah berlangsung ". Ucap Dita.
Dita memeluk Larissa dan merekapun saling menyemangati kehidupan.
"Dita, Larissa, coba kalian buka grup WhatsApp". Ucap Rika
"Ya ampun cantik banget. Iya cantik banget siapa yah yang bersama Adit. Sepertinya aku tidak pernah melihat Adit sedekat ini bersama perempuan."
Anak-anak dikelas mulai membicarakan Adit. Adit adalah seorang selebgram Sekolah. Apapun yang dia lakukan menjadi daya tarik tersendiri. Anak-anak mulai mencari wanita ini sosial media. Sepertinya bukan dari kalangan Adit. Adit seorang tuan muda yang terbilang mampu tapi pemurah dan sederhana. Adit suka berteman dengan siapa saja. Adit orang yang tidak sombong. Anak-anak mulai pada heboh dengan berita siang ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments