Bab 5 Suka Duka

Didalam ruangan rumah sakit. Adit masih menunggu Rania tersadar dari bangunannya. Adit sesekali melihat handphone. Hari ini hari senin. terpaksa Adit harus tidak sekolah untuk bertanggung jawab dengan korbannya . Beberapa menit kemudian Rania tersadar.

" Aduh sakit sekali kepalaku.".

"Hem, Kamu sudah terbangun, sepertinya kamu perlu makan dulu. Ini sarapannya sudah di siapkan pihak rumah sakit. Ayuk makan dulu agar kita bisa pulang".

"Baiklah". Ucap Rania.

Jemari Rania bergetar hebat. Rania untuk memegang satu piring saja tidak sanggup. Hingga akhirnya Adit yang berinisiatif menyuapi rania kembali. Rania makan dengan perlahan. Adit dengan penuh hikmat menatap nya.

" Masyallah ini seperti dewi yang turun dari langit, indah sekali ya Tuhan ciptaan engkau Masyaallah". Gumam Dalam hati Adit Berbicara.

Adit tidak berkedip menatap kecantikan Rania. Sepertinya juga Rania seumuran dengan Adit jika dilihat-lihat.

" Bagaimana Rania enak tidak masakan rumah sakit ini?. Sepertinya kamu lahap sekali makan. Kamu makan antara kelaparan atau kamu keenakan ya". Tanya Adit

Hahaha,,,,,

Adit menertawakan Rania. Rania tersenyum tipis dan terlihatlah gigi gimsul itu. senyum yang memancarkan lesung pipit seakan menjadi nilai plus dalam kriteria Adit. Adit takjub akan bentuk fisik Rania. Tapi Rania hanya biasa saja melihat adit. Padahal Adit juga ganteng jika di lihat lihat.

Suapan demi suap dari adit untuk rania telah habis. Tapi ,butiran nasi tertempel jelas di sudut pipi Rania .Adit berinisiatif untuk mengambilnya. Hingga jemari Adit tertahan akan tangan lembut Rania. Tatapan merekapun beradu.

Dering,,,,, Dering ,,,,,, Dering....

Suara Handphone Adit membuyarkan pandangannya. Tampaklah jelas dilayar Handphone Diva News sedang memanggil

Diva:" Adit lo dimana?"

Adit: "Aku lagi dirumah sakit".

Diva:"Siapa yang sakit Adit?".

Adit :"Ini adikku sakit "

Diva: "Sejak kapan lo punya adik Adit?".

Adit: "Adik sepupu Diva".

Diva: "Oh begitu!!!. Ya udah gue pergi ke kelas dulu yah Adit semoga cepat sembuh adik sepupu lo?"

Adit: "Aamiin"

"Kk Adit ". Sapa Rania

Suara Rania mulai menyapa Adit. Adit mulai mematikan telepon dari Diva secara sepihak.

"Tak usah pakai kakak . Cukup pakai Adit saja!". Ucap Adit

"Baiklah Adit". Sahut Rania.

"Hemmmmm....". Ucap di Adit.

"Apa aku boleh minta tolong?". Pinta Rania

"Tolong apa?". Tanya Adit.

"Bisakah Adit membawaku kedalam toilet?. Aku ingin pipis". Ucap Rania.

suara Rania sangat lembut dalam berucap

"Oh tentu saja". Jawab Adit.

Adit merangkul lengan Rania untuk menuju toilet. Rania masih lemah. Tapi dia berusaha untuk terus kuat agar cepat bisa pulang. Rania memasuki toilet dan Adit keluar sebentar dari toilet. Selesai Rania dari toilet, Rania merasakan aroma wangi sekali. Aroma parfum dari tubuh Adit sangat membuat nyaman Rania. Sesekali Rania mendekatkan hidungnya di bahu Adit pada saat Adit merangkulnya. Adit merasa heran takut Rania mencium aroma tubuhnya bau.

"Kenapa Rania?. Apa tubuhku bau ?". Tanya Adit

Tidak,,,, Tidak,,,, Tidak,,,, Kakak. Jawab Rania.

"Lalu mengapa kamu bersikap demikian?". Tanya Adit

"Aku hanya menghirup aroma parfum bajumu Adit!!!. Aku suka dengan aromanya". Jawab Rania dengan Jujur.

"Oh begitu".Sahut Adit

Adit dan Rania sampai ranjang . Rania membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Adit mulai menyelimuti tubuh Rania. Tak lupa Rania mengucapkan terima kasih Adit tersenyum dan membalas sama-sama.

Disekolah Larissa buru-buru untuk memasuki pintu gerbang sekolah. Karena hari ini hari Senin. Larissa harus pagi-pagi sampai Larissa tersenyum dan menyapa satpam. Larissa adalah gadis yang ramah dan mudah akrab.

"Selamat pagi pak hendra ". Ucap Hendra kepala satpam sekolah.

"Selamat pagi non Larissa". Jawab Hendra

Pak Hendra adalah kepala satpam di salah satu sekolah kota bandung. pak Hendra orang yang sangat baik kepada murid-murid.

Larissa,,,,, Larissa,,,, Larissa,,,,,.

Seseorang memanggilku. Aku menoleh dari belakang. Ternyata Rika dan Dita menyapaku pagi hari. Yuks cepat kita kelapangan sebentar lagi akan di mulai Apel pagi.

Tidak terasa satu jam lebih sudah kami melaksanakan apel pagi. Panas trik matahari yang membuat bercucuran keringat tidak menyurutkan semangat kami dalam melaksanakan apel pagi.

"Yuks kita kelas guys". Ajak Dita

"Yuks Ayuk". Sahut Larissa.

"Hey...... Diva kamu kenapa sendiri, mana Adit?".  Tanya Dita

"Adit lagi merawat adiknya yang sakit".  Sahut Diva

" Sejak kapan Adit punya adik?. Tanya Rika.

"Siapa yang sakit?" Tanya Dita

" Adit tidak punya adik Rika, dia hanya punya kaka. Itu adik sepupunya Dita." Jawab Diva

"Oh aku pikir dia punya adik". Sahut Rika

"Oh begitu" sahut Dita

"Ya sudah kita kelas yuks sebentar lagi pembelajaran akan dimulai loh ini sudah hampir jam masuk kelas soalnya" Ajak Larissa

Larissa, Diva, Dita dan Rika menuju ruang kelas. Tak perlu waktu lama untuk menuju kelas dan merekapun telah sampai.  Rika duduk dengan Diva paling depan. Sedangkan larissa duduk dengan Dita tepat dibelakang Rika dan Diva .Di dalam kelas Larissa hanya diam. Dia melipat kedua tangannya dan menaruhnya di atas meja sesekali dia melamun memikirkan tentang surat lamaran.

"Mau aku taruh dimana Ya surat lamaran ini.  Aku belum lulus SMA siapa yang mau menerima ku nanti ya" Gumam Larissa dalam hati.

Tiba-tiba dita menepuk bahu Larissa. dan Larissa terkejut .

"Wow.... mengapa bengong!!!!. Ucap Dita"

Larissa melirik Dita dengan tatapan datar

"Tidak apa, Aku hanya sedang memikirkan suatu pekerjaan.

Adit dan Rika berbalik mendengar ucapan Larissa.

" Pekerjaan" Ucap Diva dan Rika

" Iya pekerjaan" Sahut Larissa

"Siapa yang mau menerimamu bekerja Larissa . Kita saja masih delapan belah tahun dan belum tamat SMA " Sahut Dita

"Aku hanya ingin bekerja paruh waktu". Ucap Larissa.

"Oh begitu". Sahut Rika.

"Gimana kalo kamu kerja Les  anak kecil? . Lesnya sih cuman ngajar dari umur lima tahun sampai dua belas tahun.  Kebetulan tanteku lagi membutuhkan tenaga pengajar. Soal gajih kamu bisa tanyakan sama tanteku". Sahut Dita dengan antusias

"Kamu bisa masak gak?.  Kebetulan om aku lagi perlu juru masak di hotelnya. Cuma sebagai asisten koki aja sih. Lamaran kamu bisa aku ajukan kepada om ku nanti". Sahut Diva tak ingin kalah dalam membantu

"Wah kalian serius. Terima kasih sudah membantuku sahabat-sahabat ku.

" Sama sama". Sahut Diva dan Dita

Tiba tiba  suara langkah kaki mulai memasuki ruangan. Ibu guru akan memulai pembelajarannya.

Pembelajaran hari ini kita akan membahas tentang  Pembelajaran sosiologi. Sebelum memulai pembelajaran mari kita berdoa dulu menurut kepercayaan masing-masing.  Tiga menit kemudian selesai berdoa.

"Baik anak-anak silahkan buka buku sosiologi kalian masing masing. Karena, dua minggu lagi kita akan melaksanakan ulangan kenaikan kelas. Ibu harap kalian bisa memahami pembelajaran  yang ibu jelaskan hari ini". Ucap bu guru

"Baik Ibu". Sahut Murid-murid.

Tidak terasa waktu pembelajaran seratus dua puluh menit sudah berlalu. Bel pun berbunyi menandakan untuk siswa-siswi beristirahat.  Diva, Rika, dan dita memilih untuk pergi ke kantin  untuk mengisi perut. Larissa hanya memakan bekal yang telah dia bawa dari rumah. Larissa hanya beristirahat dikelas . Larissa kemudian menengok jendela kelas.  dari ketinggian iya melihat siswa - siswi beristirahat.  Ada yang ke kantin, ada yang main basket, adapula yang main futsal.

Larissa masih berpikir jika nanti  kenaikan kelas dan dia akan menginjak kelas tiga . Larissa harus giat bekerja untuk biaya sekolahnya. Dalam benaknya  mengatakan bisa, Pasti bisa kuliah. Tapi raganya bingung mau mencari rejeki dari mana.

"Wahai Tuhanku tolong hamba dalam mencari rizki.  Agar hamba bisa bersekolah dengan baik tanpa kekurangan Aamiin". Doa Larissa

Diva, Dita, dan Rika telah selesai beristirahat.  Mereka bertiga mulai memasuki kelas.  Dita menghampiri larissa yang lagi menghadap jendela. Dari kejauhan dita melihat banyak siswa -siswi dengan aktifitasnya.

" Lagi apa kamu?" Tanya Dita

"Aku lagi memandangi mereka. menunjuk siswa-siswi beraktifitas.

"Enak yah mereka asik banget bisa bermain bersama tanpa memikirkan biaya sekolah. Karena hidup mereka dengan fasilitas orang tua ". Jawab Larissa

" Sabar ya Larissa. Kamu pasti bisa melewati masa-masa seperti ini. Selama satu tahun mendatang kamu harus bisa bekerja secara mandiri. Agar kamu bisa membiayai sekolah selama masa sekolah berlangsung ". Ucap Dita.

Dita memeluk Larissa dan merekapun saling menyemangati kehidupan.

"Dita, Larissa, coba kalian buka grup WhatsApp". Ucap Rika

"Ya ampun cantik banget. Iya cantik banget siapa yah yang bersama Adit. Sepertinya aku tidak pernah melihat Adit sedekat ini bersama perempuan."

Anak-anak dikelas  mulai membicarakan Adit.  Adit adalah seorang selebgram Sekolah. Apapun yang dia lakukan menjadi daya tarik tersendiri.  Anak-anak mulai mencari wanita ini sosial media. Sepertinya bukan dari kalangan Adit. Adit seorang tuan muda yang terbilang mampu tapi pemurah dan sederhana. Adit suka berteman dengan siapa saja.  Adit orang yang tidak sombong. Anak-anak  mulai pada heboh dengan berita siang ini.

Episodes
1 BERMULA
2 Bab 2 Perasaan Hati
3 Bab 3 Perjalanan
4 BAB 4 Rumah Sakit
5 Bab 5 Suka Duka
6 Bab 6 Dirumah Nenek
7 Bab 7 Semangat Larissa
8 Bab 8 Pertemuan
9 Bab 9 Kesedihan Hati
10 Bab 10 Diruang kelas
11 Bab 11. Perasaan Hati.
12 Bab 12Menjadi guru.
13 BAB 13 Mengingat kembali
14 Bab 14 Insiden
15 Bab 15 Menjadi guru
16 Bab 16 Dirumah revan
17 Bab 17Perjalanan
18 Bab 18 Pertemun Dimool
19 Bab 19 Kisah Rania
20 Bab 20 Kebahagian Keluarga
21 Bab 21 Pertengkaran.
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24 kebahagian Yumna
25 Bab 25
26 26 .Insiden Hidup
27 Bab 27 keadaan
28 Bab 28 Pertemuan
29 Bab 29 Pilihan Sulit
30 Bab 30 Bertemu kembali
31 31 Rencana Hidup
32 Bab 32 Kehidupan
33 Bab 33 1H Menjelang Pernikahan
34 Bab 34 Pernikahan.
35 Bab 35 Peristiwa Hidup
36 Bab 36 Perjuangan Larissa
37 Bab 37 Kedatangan Revan
38 Bab 38 Kenyataan Hidup
39 Bab 39 Pergi Jalan-Jalan
40 Bab 40 Perjalanan Larissa
41 Bab 41 Perilaku Revan 1
42 Bab 42 Perilaku Revan 2
43 Bab 43. Keseharian Larissa
44 bab 44 menjelang ujian sekolah
45 Bab 45 Kehidupan Larissa
46 Bab 46 Malam Yang Beradu
47 Bab 47. Aktifitas Lsrissa
48 Bab 48 Diajak Mall
49 Bab 49 Perjalanan Larissa.
50 Bab 50 Hasil UN
51 Bab 51 Keinginan Revan
52 Bab 52 Perilaku Revan 3.
53 Bab 53 Kebahagian
54 Bab 54 Kebingungan Revan
55 Bab 55 Pesona Revan
56 Bab 56. Mulai mengingat
57 Bab 57 Ketahuan
58 Bab 58 Larissa ketahuan
59 Bab 59 Hari Perpisahan Sekolah.
60 Bab 60 Ego Yang Beradu
61 Bab 61. Rencana Hidup
62 Bab 62 Perasaan Amira
63 Bab 63. Keadaan Amira
64 Bab 64 Kenyataan Hidup Revan
65 Bab 65. Peristiwa Hidup
66 Bab 65 Akhir Perjalanan Hidup
Episodes

Updated 66 Episodes

1
BERMULA
2
Bab 2 Perasaan Hati
3
Bab 3 Perjalanan
4
BAB 4 Rumah Sakit
5
Bab 5 Suka Duka
6
Bab 6 Dirumah Nenek
7
Bab 7 Semangat Larissa
8
Bab 8 Pertemuan
9
Bab 9 Kesedihan Hati
10
Bab 10 Diruang kelas
11
Bab 11. Perasaan Hati.
12
Bab 12Menjadi guru.
13
BAB 13 Mengingat kembali
14
Bab 14 Insiden
15
Bab 15 Menjadi guru
16
Bab 16 Dirumah revan
17
Bab 17Perjalanan
18
Bab 18 Pertemun Dimool
19
Bab 19 Kisah Rania
20
Bab 20 Kebahagian Keluarga
21
Bab 21 Pertengkaran.
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24 kebahagian Yumna
25
Bab 25
26
26 .Insiden Hidup
27
Bab 27 keadaan
28
Bab 28 Pertemuan
29
Bab 29 Pilihan Sulit
30
Bab 30 Bertemu kembali
31
31 Rencana Hidup
32
Bab 32 Kehidupan
33
Bab 33 1H Menjelang Pernikahan
34
Bab 34 Pernikahan.
35
Bab 35 Peristiwa Hidup
36
Bab 36 Perjuangan Larissa
37
Bab 37 Kedatangan Revan
38
Bab 38 Kenyataan Hidup
39
Bab 39 Pergi Jalan-Jalan
40
Bab 40 Perjalanan Larissa
41
Bab 41 Perilaku Revan 1
42
Bab 42 Perilaku Revan 2
43
Bab 43. Keseharian Larissa
44
bab 44 menjelang ujian sekolah
45
Bab 45 Kehidupan Larissa
46
Bab 46 Malam Yang Beradu
47
Bab 47. Aktifitas Lsrissa
48
Bab 48 Diajak Mall
49
Bab 49 Perjalanan Larissa.
50
Bab 50 Hasil UN
51
Bab 51 Keinginan Revan
52
Bab 52 Perilaku Revan 3.
53
Bab 53 Kebahagian
54
Bab 54 Kebingungan Revan
55
Bab 55 Pesona Revan
56
Bab 56. Mulai mengingat
57
Bab 57 Ketahuan
58
Bab 58 Larissa ketahuan
59
Bab 59 Hari Perpisahan Sekolah.
60
Bab 60 Ego Yang Beradu
61
Bab 61. Rencana Hidup
62
Bab 62 Perasaan Amira
63
Bab 63. Keadaan Amira
64
Bab 64 Kenyataan Hidup Revan
65
Bab 65. Peristiwa Hidup
66
Bab 65 Akhir Perjalanan Hidup

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!