It’S So Hurts
🌹 Happy Reading 🌹
Di sebuah klub malam di Negara Spanyol, terlihat seorang pria dingin nan kejam sedang menikmati malam santainya dengan meminum sebuah Alchol tinggi yang biasa dikonsumsinya.
Pria itu bernama Zein Alucas Maurice, seseorang yang mempunyai Julukan sebagai Dewa Kematian. Dia tidak akan pernah tersenyum kepada siapapun, termasuk kepada Bunda dan Uncle Jesper, orang yang telah membesarkannya.
Dia sendiri adalah keturunan dari mendiang Lucas Maurice dan juga Tenriyola. Keduanya meninggal di hari yang sama. Meninggalkan dirinya berdua bersama dengan Bundanya yang tak lain adik dari Papahnya yaitu Valencia Jasmine.
“Sendirian aja, Tuan, banyak banget lagi minumnya,” tegur salah seorang wanita yang sering melihat Zein di klub ini, namun tidak pernah menegurnya. Namun hari ini dia memberanikan dirinya untuk menegur.
Sedangkan Zein yang mendapatkan teguran itu langsung mengalihkan pandangannya dan merasa enggan untuk berbicara dengan wanita baru ini.
Merasa diabaikan,wanita itu tidak tinggal diam, dia berusaha untuk mendapatkan perhatian dari Zein, walau hanya sekedar berteman saja.
“Andara Naqquenza, itu adalah namaku, panggil saja aku Dara,” lirihnya pelan, memperkenalkan dirinya.
Dan di saat mereka berdua tengah tenggelam di suasana yang tegang, muncullah seorang barista biasa melayani Zein dan Bara. “Dia adalah Tuan Zein, Dara. Kamu tidak bisa sembarang mengajaknya ngobrol seperti itu,” ucap barista itu memberikan peringatan kepada temannya Dara.
“Oh ya, semenakutkan apa dia? Kenapa tidak boleh mengajaknya bicara?” tanya Dara penasaraan.
Namun belum ada yang menjawabnya, terdengar suara dari atas panggung. Host yang sudah membuka acaranya serta musik yang mulai terdengar.
Dara menoleh sekilas ke arah Zein yang tetap saja cuek ke arahnya. “Kamu akan ke sini lagi, kan, besok? Jika iya, maka aku akan menemanimu lagi, dan ingat, jangan terlalu banyak minum ya,” pamitnya tanpa jawaban terlebih dulu dari pria itu.
Dara berjalan melangkahkan kakinya ke sebuah jalur khusus untuk naik, hingga tak lama kemudian dia muncul di atas panggung untuk bernyanyi dan dancing bersama teman yang lainnya.
Mendengar Dara yang bernyanyi dan melepaskan jaket yang sedari tadi menutupi tubuhnya, membuat Zein menatapnya tajam ketika wanita yang tadi menegurnya dengan pakaian tertutup, kini berlenggak lenggok di atas panggung dengan baju yang sangat terbuka.
“Ternyata dia sama saja,” batin Zein tersenyum sinis memandang Dara yang terlihat sama seperti wanita murahan pada umumnya.
Namun, dia malah terus menatap Dara dan setiap gerakannya, wanita yang begitu cantik dan dipandang oleh semua pria yang berada di sini.
“Siapa wanita itu?” tanyanya pada barista, yang tadi terlihat menegur Dara. Barista itu menoleh sekilas ke arah Dara, dan kembali menundukkan kepalanya, takut menatap Zein yang sedang menatapnya tajam.
“Dia adalah Dara, Tuan, dia setiap malam akan berada di sini untuk menari agar mendapatkan uang sebagai biaya kuliahnya, dan lagi Ayahnya hanyalah seorang tukang kebun biasa di sebuah desa, yang membuatnya harus bekerja demi kelangsungan hidup ayahnya,” jelas barista itu.
“Apakah dia tidak memiliki saudara yang lain?” tanya Zein bingung.
Barista itu sempat terdiam, karena mendapatkan Zein yang baru pertama kali bicara panjang lebar. Apalagi bertanya tentang masalah perempuan, yang sama sekali bukan karakternya.
Ketika mendapatkan barista itu terdiam, Zein akhirnya tersadar bahwa dia sudah melewati jalurnya. Dan itu membuatnya langsung berdiri pergi meninggalkan klub malam itu.
Zein berjalan cepat menuju parkiran, untuk segera mengambil mobilnya dan kembali pulang ke apartemennya. “Ahh, aku harus segera beristirahat, karna besok aku harus kembali ke Indonesia untuk mengawasi dan menjaga Griffin,” gumamnya sendiri, sambil merenggangkan tulang-tulangnya yang nyaris patah.
“Lebih baik aku melanjutkan pekerjaanku sekarang, agar besok aku bisa santai sementara waktu. Sungguh, menjaga Griffin bukanlah hal yang sulit untuk dikerjakaan, beruntung masih ada Bunda dan Uncle Jesper yang membantu,” lirihnya pelan, lalu terlihat melangkah masuk ke dalam kamarnya dan mengambil laptop untuk melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
Sedangkan di sisi lain, tepat pukul 03.00 am terlihat Dara yang baru saja keluar dari klubnya. “Mau aku antarin gak ?” tanya DJ, teman baristanya.
Dara tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pelan sebagai penolakan, “Tidak, DJ, aku bisa pulang sendiri kok, rumah aku kan dekat,” jawabnya lembut yang memang merupakan ciri khasnya.
“Ya sudah jika begitu aku pamit duluan ya, Dar, bye-bye,” pamit DJ sopan pada Dara.
“Bye,” sahut Dara yang terlihat melambaikan tangannya dari jauh, sambil tersenyum manis ke arah temannya tersebut.
Dan setelah DJ pergi dengan motornya, Dara baru melangkahkan kakinya untuk pulang, “Huwwoooo, aku ngantuk sekali, rasanya tubuhku ini sakit semua,” lirihnya pelan, lalu memilih untuk berendam di air panas sejenak agar semua rasa pegal-pegalnya hilang.
Dara sendiri adalah sosok wanita tangguh dan mandiri, dia merupakan seorang anak yatim yang harus kehilangan Ibunya yang menderita penyakit Cancer dan berhasil membuat Dara dengan kakaknya, Elang, kini hanya memiliki sosok ayah di dalam hidup mereka.
Elang sendiri adalah kakak laki-laki dari Dara. Dia sudah menikah dan memiliki keluarganya sendiri. Dan itulah yang membuat Dara harus bekerja banting tulang untuk membiayai kehidupannya dan juga kehidupan ayahnya di desa.
Dara memang tidak memiliki pilihan lain untuk menjadi seorang dancer di sebuah klub-klub malam, mengingat pendidikannya yang hanya sampai di SMA, membuatnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan tetap sebagai karyawan atau pabrik yang beroperasi.
Apalagi di negara besar seperti Spanyol ini, ijazah seperti itu tidak akan mungkin laku, namun demi kehidupan Dara hanya menerima semuanya dan menjalaninya dengan sebaik-baik mungkin.
“Dara, apa kamu ada di rumah?” teriak sesorang dari luar.
Dara yang sedang asik menikmati rendamannya tidak mendengar suara yang mengetuk-ngetuk rumahnya di luar.
Dreeeett,,Dreaaat, suara getaran ponselnya berbunyi dan mengagetkannya, “Oh God, siapa yang menelepon di jam segini,” gumam Dara melirik ponselnya singkat.
“Ahh, pria itu. Tidak bisakah sehari dia tidak mengganguku? Apa maunya?” kesal Dara, merasa tergangu dengan kehadiran pria di depan rumahnya ini.
Pria otak kotor yang selalu mengacaukan hari-hari Dara dengan segala rayuan mautnya.
Dreetttt,,Dreet ponsel Dara kembali berdering bahkan berulang-ulang, sampai dia merasa kesal. “Kalau kamu masih terus mengganguku, maka aku akan melaporkanmu pada penegak keadilan, ini namanya sudah meresahkan, tau,” bentaknya di telepon, lalu segera mematiknya.
“Sepertinya aku harus pindah negara saja, ini tidak akan aman jika seperti ini terus,” gumam Dara, merasa resah dalam hatinya.
Dia paling benci jika sampai ada yang menganggunya, tapi dia juga membutuhkan uang. “Haa, sudahlah, lebih baik aku tidur dulu, biar besok itu akan aku pikirkan,” ucapnya, bermonolog sendiri.
Setelah itu dia segera menyelesaikan drama mandi yang tidak memuakan, untuk segera mengistirahatkan tubuhnya, sambil berpikir negara mana yang akan dia datangi setelah ini.
Negara yang aman, dan tidak memiliki orang-orang rese di dalamnya itu yang dia cari.
**To Be Continue. *
hey teman - teman, Cerita Mimin kali ini kurang menarik ya?? kok sepi banget Likenya 😭
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti **🙏🏻🙏🏻 dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.
Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya😎
*Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal 😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘 *
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh **😭😭😭
Terima kasih🙏🏻🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
Nur wahyuni Wahyuni
Thor kisah orang tuanya kemana ya?
2022-12-17
0
𝑐𝑖𝑛𝑑𝑦 𝐴𝑛𝑒𝑙𝑖𝑎
Zein Alucas Maurice Di peran kan Oleh Gurmeet Choudry sedang kan Dara di perankan oleh Helly shah
2022-11-16
0
𝑐𝑖𝑛𝑑𝑦 𝐴𝑛𝑒𝑙𝑖𝑎
Zein Alucas Maurice Di peran kan Oleh Gurmeet Choudry Sedangkan Andara Queenzia Di peran Hellyshah
2022-11-16
0