**Sebelum baca cuman mau ingatin ya teman-teman, di Like dulu oke **🥰
**Jangan sinder **😘😘
🌹 **Happy Reading **🌹
Merasa tidak ada yang penting lagi, Zein memilih untuk diam dan terlihat berdiri dari tempatnya dan melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Aiden di dalam ruangannya sendiri.
“Anak ini benar-benar,” gumam Aiden, pusing melihat sikap adik angkatnya ini.
Zein dengan santai berjalan masuk ke dalam mobilnya, dan mengendarainya menuju lokasi meeting, dia sengaja berangkat duluan karena dia tidak ingin terlambat.
Berbeda dengan Dara dan Justin, mereka berdua baru saja sampai mendarat dengan sempurna di Jakarta pagi ini.
“Dara, kita ke restoran dulu ya, aku lapar. Sekalian nanti kamu aku kenalin dengan Tyas,” ajak Justin, sontak membuat Dara mengernyitkan keningnya bingung.
“Tyas?” tanyanya bingung.
Justin tersenyum, sambil melangkahkan kakinya menuju mobil yang dia parkirkan sebelum berangkat ke Spanyol kemarin, “Tyas adalah calon istriku, dan aku mau kalian berdua berkenalan, mana tahu bisa jadi sahabat,kan,” ujar Justin, yang ditanggapi anggukan kepala oleh Dara.
“Okey,” jawab Dara singkat.
Karena dia tahu diri, jika saat ini dia hanya ikut dengan Justin, jadi apapun yang pria ini inginkan sebisa mungkin dia mengiyakan jika itu adalah sebuah kebaikan.
Sesampainya di restoran dengan wajah lelah, Justin dan Dara melangkahkan kakinya masuk.
“Sayang,” teriak seorang wanita yang diyakini adalah Tyas sedang memanggil Justin.
Justin dan Dara menolehkan pandangannya, dan menatap ke arah Tyas, “Ayo, Dar,” ajak Justin menarik tangan Dara mendekati Tyas.
“Sayang, aku kangen sekali sama kamu,” lirih Tyas pelan, dan langsung memeluk tubuh kekasihnya yang sudah seminggu ini tidak bertemu.
Justin pun ikut membalas dekapan Tyas dengan sangat erat, bahkan sedikit mengusap lembut punggung kekasihnya. “Aku juga kangen sekali sama kamu, Sayang,” balas Justin dengan penuh kasih sayang.
Nampak keduanya memanglah saling menyayangi, hingga orang baru seperti Dara pun bisa merasakannya.
Dara yang merasa diabaikan, kini memilih untuk pamit ke toilet sebentar, “Ehm, permisi Justin, bolehkah saya pergi ke toilet sebentar?” tanyanya pada pria yang sudah membawanya ke sini.
Justin dan Tyas seketika langsung tersadar bahwa mereka tengah asyik di dunia mereka sendiri, hingga lupa jika masih ada orang lain di sini. “Aaahh,Dara maaf ya, bukan maksud saya mengacuhkanmu, tetapi aku dan Tyas memanglah suka tidak tahu tempat, heheh,” ujar Justin merasa malu dengan sikapnya.
Lebih-lebih Tyas, yang hanya bisa menampilkan deretan giginya yang putih itu saja.
“Tidak apa, aku ke toilet dulu ya, nanti aku akan kembali,” pamit Dara, dan melangkah begitu saja tanpa tahu arah di mana toilet itu berada.
Dara mengedarkan pandanganya mencari ruangan kecil itu, namun seperti tidak menemukannya, hingga akhirnya dia memilih untuk bertanya oleh salah satu pelayan yang ada, “Hemm, permisi, apakah saya boleh mengetahui di mana letak toilet berada?” tanya Dara dengan sopan.
“Maaf, Nona, toilet di lantai satu dan dua sedang mengalami perbaikan, Anda bisa menaiki lift di ujung sana untuk naik ke toilet di lantai tiga, Nona,” jawab pelayan itu, sambil menunjuk ke arah lift yang berada di ujung.
“Baik, terima kasih,” balas Dara, dan lalu segera melangkahkan kakinya menuju lift yang nyaris tertutup.
“Tunggu... tunggu,” teriak Dara ketika melihat pintu lift yang nyaris tertutup. Merasa ditanggapi oleh orang yang berada di dalam, Dara tersenyum dan segera berlari masuk ke dalam lift yang ternyata ada sosok Zein di dalamnya.
Dara masih belum menyadari adanya Zein di dalam lift itu bersamanya, namun tiba-tiba di saat pintu lift itu mulai tertutup, tubuh Dara seperti bergetar ketakutan. “Hufftt,lama sekali,” gumamnya yang terdengar di telinga Zein.
Sedangkan Zein yang sedari tadi menundukkan kepalanya, kini menolehkan pandangannya sedikit mendengar suara wanita yang seperti ketakutan. “Loh, wanita ini bukannya--?” ucapnya terhenti sambil mengingat kembali siapa sosok yang sedang bersamanya ini.
“Dara,” gumam batinnya mengingat sosok yang dua hari lalu mengenalkan dirinya.
Brughhhh tiba-tiba saja lift yang mereka naiki berhenti dan seperti menghantam sesuatu. Dara yang panik langsung mencakar kuat dada Zein yang sedikit terbuka.
“Engghhh,” Zein menahan sakit yang lumayan di dadanya ketika Dara menancapkan kuku-kukunya yang sangat lancip itu di dada Zein.
Hingga lift kembali berjalan, dan membuka pintu di lantai tiga. Barulah Dara tersadar dan terlihat menarik napasnya yang tidak beraturan itu,ketika Dara merasakan tangannya sedang menyentuh sesuatu yang mengganjal, dengan segera dia menolehkan pandanganya menatap ke sebelah.
Deggggg seketika jantung ingin lepas dari tempatnya ketika matanya dan mata pria yang dia cari kemarin bertemu, sontak saja Dara mengalihkan pandangannya dan mencoba mencari cela untuk kabur.
Namun naas, pergerakannya lebih dulu dibaca oleh Zein, yang kini menggenggam tangan Dara yang masih berada di dadanya.
“Ohh, Tuan Zein, maaf aku tidak sengaja melukaimu, aku sedikit mempunyai phobia tidak bisa menaiki lift, mungkin terdengarnya sangat konyol tapi aku tetap saja merasa takut,” ucapnya pelan, sambil mengigit bibirnya pelan. Merasa takut jika Zein akan menuntut ganti rugi kepadanya.
Namun siapa sangka jika Zein kali ini langsung melepaskan tangan Dara begitu saja tanpa mengatakan satu kata pun, dan bahkan dia segera menekan tombol pintu lift agar kembali terbuka. “Tuan, maaf,” lirih Dara lagi.
Akan tetapi tatapan mata Zein benar-benar tajam hingga membuatnya merasakan takut yang berlebih dan akhirnya memilih untuk keluar dari dalam lift itu, meninggalkan Zein dengan dada yang masih mengeluarkan sedikit darah.
“Wanita ini sangat ceroboh sekali, bisa-bisanya dia melukai seseorang tanpa dia kenali siapa orang itu, benar-benar wanita aneh,” batin Zein bermonolog sendiri ketika melihat punggung Dara yang semakin melangkah jauh, dan pintu lift yang tertutup secara bersamaan.
Sedangkan Dara kini mempercepat langkahnya menjauh dari jangkauan Zein, dia benar-benar takut melihat mata pria itu yang seperti siap menangkapnya.
“Hufft, Dara, mengapa kamu ceroboh hingga bisa melukai orang seperti itu?” geramnya pada dirinya sendiri.
Dara terus mengatur napasnya yang nyaris kehabisan oksigen karena pertemuanya yang tak terduga dengan pria yang begitu menarik perhatiannya itu.
Dia mulai menghapus semua rasa khawatirnya dan mencoba untuk melupakan segalanya, namun ketika dia mencuci tangannya dia melihat adanya darah Zein yang ada di sela-sela kukunya. “Oh my God, untung saja jariku ini tidak dipatahkan olehnya,” gumamnya lagi mengingat luka yang ada di dada Zein pasti begitu dalam hingga darah yang dia keluarkan tidak sedikit.
Dara segera membersihkan darah itu dari jarinya dan segera mencuci wajahnya yang sudah sangat berantakan.
Berbeda di sisi lain, Zein yang baru saja sampai di tempat meeting, tanpa membuang waktu langsung memulai semuanya.
Namun sepanjang rapat dia merasa tidak fokus dan terlihat memegang dadanya. “Rapatnya kita pindah ke lantai bawah,” perintahnya pada seluruh staf dan klien yang ada.
Sontak saja, semua yang ada di ruangan itu terdiam dan saling menatap satu sama lain. “Tapi Tuan--,” ucapnya terhenti ketika Zein menatap mereka dengan lekat.
“Baik, Tuan, segera akan kami pindahkan,” jawab klien dari perusahaan lain, dengan menundukkan kepalanya takut.
Zein sangatlah berbeda dengan Aiden, jika mungkin Aiden mempunyai sifat kejam dan dingin, maka Zein adalah sosok yang lebih menakutkan dari kematian itu sendiri.
Ketika dia menatap seseorang dengan lekat, maka tidak akan ada satu pun yang berani mengeluarkan suaranya.
Zein melangkah lebih dulu ke lantai bawah, dan diikuti oleh staf yang lainya. Yang mau tidak mau mereka memindahkan tempat meeting ini secara mendadak.
**To Be Continue. *
hey teman - teman, Cerita Mimin kali ini kurang menarik ya?? kok sepi banget Likenya 😭
**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti **🙏🏻🙏🏻 dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.
Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.
Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya😎
*Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal 😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘 *
**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh **😭😭😭
Terima kasih🙏🏻🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 118 Episodes
Comments
sakura🇵🇸
dara lolos dr maut🤭
2022-10-30
0
Khaleed
haduuy zeinnn😭
2022-10-20
0
Radya Arynda
semangaaaat💪💪💪💪💪
2022-10-06
0