Rumah Sakit

**Sebelum baca cuman mau ingatin ya teman-teman, di Like dulu oke **🥰

**Jangan sinder **😘😘

🌹 **Happy Reading **🌹

Dengan adanya keinginan Zein yang dadakan ini, mau tidak mau para staf restoran akhirnya menyediakan tempat seala kadarnya saja.

Namun bagi Zein itu tidak masalah sama sekali, bahkan yang lebih dia suka, karena tempat dia duduk tepat berada di belakang tubuh Dara. Sehingga dirinya bisa mendengar seluruh percakapan Dara dan dua orang lainya yang belum dia kenali.

“Jadi, Sayang, dia ini adalah Dara, wanita yang aku ceritakan kepadamu semalam,” ucap Justin menjelaskan siapa sosok Dara sebenarnya kepada kekasihnya.

Tyas tersenyum manis menatap ke arah Dara, “Maukah kamu tinggal bersamaku di apartemen? Aku hanya sendiri sekarang, karena ibuku sudah balik ke kampung,” ucap Tyas menawarkan tempat tinggal untuk Dara.

“Oh ya, Dara, tentang penawaraanku kemarin bagaimana ? Apa kamu mau menjadi aktris di film terbaruku ?” tanya Justin lagi pada Dara.

Dara tidak langsung menjawabnya, dia hanya terdiam dan terus memikirkan jawaban apa yang akan dia berikan untuk kedua pasangan yang sama-sama memberikanya sebuah penawaraan.

Tyas yang mengetahui keresahaan serta rasa ketakutan di dalam diri Dara, kini Tyas berusaha menggenggam tangan Dara, “Anggap aja kita ini keluarga baru kamu, jangan pernah merasa tidak enak, ya,” imbuhnya pelan.

“Terima kasih,” jawab Dara yang langsung memeluk tubuh Tyas.

“Sama-sama, Dara,” balas Tyas.

Justin merasa senang sekali, dia semakin merasa bangga dengan kekasihnya yang memiliki rasa peduli terhadap sesama .

“Jadi, kamu mau, kan, ikut syuting bersamaku dan Tyas?” Lagi-lagi Justin bertanya, karena ingin memastikan jawaban dari teman barunya ini.

Dara menganggukan kepalanya ragu, namun itu sudah cukup membuat Justin dan Tuas tersenyum. “Nah begitu dong,” sahut Tyas.

“Ya sudah, kalau begitu ayo kita makan dulu, sebelum nanti kembali buat istirahat,” seru Justin lagi.

Dan terlihat ketiganya sedang asik menikmati makanan mereka masing-masing.

Sedangkan Zein yang berada di belakang Dara hanya diam saja dan terus mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh kolega - koleganya.

Selepas makan, Justin langsung mengantar Dara dan Tyas pulang ke aparteman milik kekasihnya, dan setelah itu dia kembali ke rumahnya sendiri.

“Masuklah, Dara, anggap saja rumah sendiri,” seru Tyas mengajak Dara untuk masuk.

Dara mulai melangkahkan kakinya masuk dan melihat-lihat ke sekelilingnya. “Kamu bersihkan tubuh dulu ya, kamar mandinya di sebelah sana dan ini kamar kamu,” tunjuknya pada kamar yang berada di sebelah kamar utama.

“Baiklah, terima kasih ya, Tyas,” ucapnya sekali lagi, lalu segera masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.

******

Di sisi lain, setelah menjalani rapat, Zein segera melajutkan mobilnya cepat dan mengarahkanya ke markas.

Dorrr,,dorrr,,door suara tembakan yang mengarah ke dalam mobil Zein.

Dengan santainya Zein hanya melihat ke arah spion dan langsung mengeluarkan pissttollnya, doorrr,,dorrr, serangan saling tembak pun terjadi.

Dor, “Arrrgghh,” jerit Zein ketika tembakan dari musuh itu berhasil tembus di dadanya.

Merasa muak, Zein langsung menembak mereka dengan membidiknya dari jauh, dorr,,dorr,dor. Tembakan mematikan yang berasal dari sseenjjataa milik Zein berhasil membuat mobil musuh itu meledak seketika.

“Aku harus segera ke rumah sakit untuk mengeluarkan peluru ini,” gumam Zein, sambil mengarahkan mobilnya berganti haluan untuk menuju rumah sakit terlebih dahulu.

****

Dara yang baru saja selesai mandi kini berjalan keluar dan melihat Tyas yang sedang duduk memainkan ponselnya. “Apa kamu juga pendatang di kota ini?” tanya Dara pada Tyas.

“Iya, aku asli Indonesia hanya saja orang tua aku berada di kota lain, dan biasanya mereka datang ke sini itu dua minggu sekali,” jawab Tyas. Sambil berdiri mengambil minum di dalam kulkas.

Sedangkan Dara dengan asiknya mengambil makanan Tyas dan mulai memakannya. “Setelah ini temanin aku jalan ya, kita keliling mall,” ajak Tyas yang sedari tadi merasa senang karena mendapatkan teman baru.

“Mau buat apa?” tanya Dara, sambil terus mengunyah.

“Cuci mata maybe,” sahut Tyas, lalu mengeluarkan satu kotak susu dan meminumnya.

Byurrrr, tiba-tiba saja Tyas menyemburkan minumnya keluar, “hoekk,,hoeekk,” Tyas berusaha memuntahkan apa yang ada di perutnya.

“Kamu kenapa?” tanya Dara bingung.

“Aku alergi susu sapi, hisk,,ini pasti kerjaan Justin yang meletakannya di sini,” keluh Tyas merasa kesal dengan kekasihnya.

Hahahahhaha Dara tertawa melihat Tyas yang menderita, “Jangan tertawa, ayo temani aku ke rumah sakit, jika tidak ini akan bahaya,” ajak Tyas lagi langsung menyeret Dara untuk ikut dengannya.

*****

Setelah Tyas selesai diperiksa, kini Tyas benar-benar dikerjai oleh Dara yang sedang duduk di kursi roda dengan terus memakan cemilannya yang belum habis, sedangkan Tyas mau tidak mau harus mendorong kursi Dara karena sejak tadi Dara selalu saja mengatakan jika dirinya lelah karena telah mengantar dirinya ke rumah sakit.

“Sebenarnya siapa yang sedang sakit sekarang, hem?” sindir Tyas sambil terus mendorong kursi roda Dara.

Dara tersenyum mendengar penuturan Tyas, sampai matanya nyaris keluar ketika melihat sosok yang sangat dia kenal berada di rumah sakit ini juga. “Aku sudah begitu lelah mengantarmu, sekarang biarkanlah aku mengistirahatkan kakiku, hehehe.” Ucapnya tanpa ada sedikitpun rasa bersalah.

Ketika mereka sedang berjalan di koridor rumah sakit, ke dua bola mata Dara tidak sengaja menangkap sesosok yang sangat begitu dia kenali.

Zein berjalan melewati Dara begitu saja, sedangkan Dara langsung memutar balikkan kursi rodanya. “Siapa dia, Dara?” tanya Tyas penasaraan, ketika mendapatkan tatapan Dara yang tidak biasa menatap pria itu.

Zein yang merasa kenal dengan wanita itu langsung membalikkan badannya, dan tersenyum tipis melihat keberadaan Dara yang menurutnya berada di mana-mana.

Zein berjalan mendekati Dara yang masih duduk di kursi roda. “Apakah setengah hari tidak bertemu denganku, kamu sudah berubah menjadi lumpuh?” tanya Zein sedikit menyindir.

Sontak saja Dara langsung menelan salivanya kasar, dan segera berdiri dari kursi rodanya. “Aahhh temanku tadi sakit, dan aku mengantarnya ke rumah sakit,” jawab Dara dengan gugup, lalu tatapannya jatuh pada dada Zein yang terlihat ada perbannya.

“Oh my God, apakah luka yang aku buat bisa separah itu?” tanyanya dalam hati, merasa jika luka itu dia yang buat.

Zein mengerti arah tatapan Dara yang mengarah ke dadanya. “Aku akan membawa kasus ini ke jalur hukum,” ucap Zein tiba-tiba.

“Aaa-aa-a-apa maksudnya? Kita bisa bicarakan ini baik-baik,” sahut Dara gugup.

Tyas yang merasa bingung dengan apa yang dibicarakan oleh Dara dan pria asing ini mencoba untuk menggenggam tangan Dara. “Ayo kita pergi, Dara, nanti kita malah dapat masalah,” bisik Tyas pelan. Dia merasa takut dengan sosok pria yang berada di hadapannya.

“Tyas, bisakah kamu pulang terlebih dahulu? Aku harus menyelesaikan permasalahanku dengan pria ini dulu,” pinta Dara berbisik pada Tyas.

“Enggak, enggak, aku tidak mau ninggalin kamu sendiri sama pria ini. Dara, liat deh, wajahnya saja sudah serem banget,” tolak Tyas yang tidak ingin meninggalkan Dara sendirian.

“Aku nggak apa-apa, berikan aku alamatmu, dan setelah urusanku selesai aku akan pulang,” jawabnya penuh berani.

Mau tidak mau, Tyas akhirnya mengalah dan menuliskan alamatnya di ponsel milik Dara.

“Aku pulang ya, kamu hati-hati,” pamit Tyas dengan rasa khawatirnya.

“Sudah selesai urusannya?” tanya Zein yang merasa bosan menunggu Dara dengan temannya itu berbicara.

Dara menolehkan kepalanya ketika langkah Tyas sudah tidak terlihat lagi. “Mari kita selesaikan ini semua, Tuan,” sahut Dara yang marasa tertantang oleh Zein.

Tanpa aba-aba, Zein langsung menarik tangan Dara untuk ikut dengannya. “Apa yang sedang kamu lakukan di negara ini?” tanya Zein penasaran.

“Aku kabur dari kejaran orang gila,” jawabnya asal, membuat Zein menolehkan pandangannyai.

**To Be Continue. *

hey teman - teman, Cerita Mimin kali ini kurang menarik ya?? kok sepi banget Likenya 😭

**Note : teman-teman, kalau bisa babnya jangan di tabung ya, karena itu akan berpengaruh dengan Level yang akan Mimin dapatkan nanti **🙏🏻🙏🏻 dan Akan mimin pastikan bahwa karya ini bukanlah promosi, dan akan selalu ada di sini sampai tamat.

Dan Jangan lupa yah, dukunganya🥰 jangan Sinder.

Woy sedekah woy!!!! Jempolnya itu di goyangk'an jempolnya😎

*Jangan pelit! Mimin, jangan jadi pembaca gelap woy, legal 😭Like,Komen,Hadiah,Dukungan dan Votenya ya semua para pembaca yang terhormat, jangan lupa biar Mimin lebih rajin lagi Updatenya****😘😘 *

**Kalo malas-malasan entar Mimin juga malas-malasan loh **😭😭😭

Terima kasih🙏🏻🙏🏻

Terpopuler

Comments

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

ngakak bisa2nya ngerjain dara😅😅 mungkin zein penasaran kenapa bisa ketemu mulu sama si dara

2022-10-30

0

Khaleed

Khaleed

seruuu ihh🤤

2022-10-20

0

Radya Arynda

Radya Arynda

semangaaat💪💪💪💪💪

2022-10-07

0

lihat semua
Episodes
1 Club Malam
2 Tawaran Justin
3 Terbang ke Indonesia
4 Melukai Zein
5 Rumah Sakit
6 Menerima Zein
7 Ketahuan Aiden
8 Hubungan Yang Cukup Lama
9 Jati Diri Zein dan Dara
10 Ulang Tahun Zein
11 Kekhawatiran Dara
12 Hampir Mengkhianati
13 Ada Apa Dengan Psychopat?
14 Penculikaan Dara
15 Lamaran Zein
16 Berkunjung ke Makam Lucas dan Tenry
17 Harapan Dara
18 Sepasang Kekasih
19 Pengkhianatan Itu Akhirnya Terjadi
20 Memohon Kesempatan ke Dua
21 Rasa Sakit Sebuah Pengkhianatan
22 Mr. Psychopat
23 Resiko memiliki Kekasih Psychopat
24 Hubungan Darah Tidak Akan Pernah Bersatu
25 Dia Kekasihku, Bukan Saudaraku
26 Kepercayaan yang Telah Hancur
27 Harapan Yang Tidak Nyata
28 Keputusan Zein
29 Ancaman Arvan
30 Little Zera
31 Hari Pernikahan Yang Berujung Duka
32 Kenapa Bayiku Harus diGugurkan?
33 Selamat Jalan Little Zera
34 Resmi Menceraikan Tasya
35 Zein Sudah Membunuh Kakakku
36 Dara Sudah Pergi Meninggalkan Dunia Fana
37 Rapuhnya Kehidupan Zein
38 Tasya Yang Nyata atau Bayangan Dara
39 Kembalinya Mental Zein
40 Meluapnya Emosi Tasya
41 Kemungkinan Besar Dara Masih Hidup
42 Mengunjungi Bryan, Dalang Kematian Lucas Maurice
43 Tugas Seorang Zein diMulai
44 Menyelamatkan Griffin dari Pembullyan
45 Zein Menjadi Guru Griffin
46 Misi Zein dan Griffin di Mulai
47 Tugas Zein Hampir selesai
48 Dara Yang Berhasil Kabur
49 Naura Jingga Maurice
50 Pelarian Dara
51 Siapa Dalang dari Semua ini?
52 Puncak Kemarahaan Zein
53 Puncak Kemarahaan Zein 2
54 Keadaan Dara
55 Kesakitan Jingga
56 Because, It’s So Hurts
57 Keputusaan Dara
58 Kembali Pulang ke Rumah
59 Akhirnya Pernikahaan Impian Ini Terjadi
60 Keinginan Bertemu dengan Jingga
61 Visual tokoh Kita
62 Pendonor untuk Jingga
63 Rahasia Besar yang Terungkap
64 Memberi Pelajaraan untuk Valen
65 Permainan Kecil Sebuah Takdir
66 Mengambil Paksa Jingga dari Tasya
67 Kebahagiaan Baru, Hidup Baru
68 Makan Malam Bersama untuk Pertama Kalinya
69 Hadiah Pertama dari Ayah
70 Bolehkah Kita Morena?
71 Jingga dan Sepeda Baru
72 Teman Baru untuk Jingga
73 Semua Berawal Karena Kelurgamu
74 Cari Kebahagiaanmu Sendiri
75 Jingga Rindu Ibu
76 Jangan Pergi!
77 Mengantarkan Tugas Utama
78 Tugas Zein Sudah Selesai
79 Tugas Zein Sudah Selesai 2
80 Duka Yang Tersisa
81 Hero Lives In You
82 Kesakitan yang terlalu dalam
83 Pemakaman
84 Menolak Ikut Bersama Tasya
85 Jangan Sia - Siakan Pengorbanan Zein
86 Zein Hidup Dalam Jiwaku
87 Masa Lalu Lucas dan Tenry
88 Tragedi Kematian Lucas dan Tenry
89 Rasa Empati yang Sudah mati
90 Jingga Tidak Mau Tinggal dengan Seorang Pembunuh
91 Tidak Mau Ibu Seorang Pembunuh
92 Kenangan Indah di Bawah Langit Senja
93 Di Traktir Bakso Kak Lyla
94 Rumah Saksi Pengkhianatan Zein
95 7 Deretan Keluarga Terkaya di Dunia
96 Suamiku Hantu Tajir
97 Rencana Tasya dan Valen
98 Makan Malam Bersama Tanpa Ayah
99 Menjadi Bintang kecil di Langit
100 Bertemu Ayah Untuk Terakhir Kalinya
101 Belum Siap Kehilangan
102 Satu Hari Sebelum Perpisahaan
103 Sidang Kasus Antara Lyla dan Griffin
104 Cinta Dalam Hidupku
105 Penobatan Lord Selanjutanya
106 New Lord of The World
107 Menerima Banyak Tamu
108 Tidak diJual Untuk Anak dibawah Umur
109 Kenapa dari Tadi Baby Perempuan
110 Sudah Aku Bilang Itu Linziera Maurice!
111 Sidang Panggilan Pengadilan
112 Sidang Pertama Putusan Hakim
113 Hasil Keputusan Sidang
114 Waktu Tuhan yang Terbaik
115 Welcom To The World Linziera Maurice
116 Jingga Masih Punya Ibu
117 The End
118 Karya Baru
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Club Malam
2
Tawaran Justin
3
Terbang ke Indonesia
4
Melukai Zein
5
Rumah Sakit
6
Menerima Zein
7
Ketahuan Aiden
8
Hubungan Yang Cukup Lama
9
Jati Diri Zein dan Dara
10
Ulang Tahun Zein
11
Kekhawatiran Dara
12
Hampir Mengkhianati
13
Ada Apa Dengan Psychopat?
14
Penculikaan Dara
15
Lamaran Zein
16
Berkunjung ke Makam Lucas dan Tenry
17
Harapan Dara
18
Sepasang Kekasih
19
Pengkhianatan Itu Akhirnya Terjadi
20
Memohon Kesempatan ke Dua
21
Rasa Sakit Sebuah Pengkhianatan
22
Mr. Psychopat
23
Resiko memiliki Kekasih Psychopat
24
Hubungan Darah Tidak Akan Pernah Bersatu
25
Dia Kekasihku, Bukan Saudaraku
26
Kepercayaan yang Telah Hancur
27
Harapan Yang Tidak Nyata
28
Keputusan Zein
29
Ancaman Arvan
30
Little Zera
31
Hari Pernikahan Yang Berujung Duka
32
Kenapa Bayiku Harus diGugurkan?
33
Selamat Jalan Little Zera
34
Resmi Menceraikan Tasya
35
Zein Sudah Membunuh Kakakku
36
Dara Sudah Pergi Meninggalkan Dunia Fana
37
Rapuhnya Kehidupan Zein
38
Tasya Yang Nyata atau Bayangan Dara
39
Kembalinya Mental Zein
40
Meluapnya Emosi Tasya
41
Kemungkinan Besar Dara Masih Hidup
42
Mengunjungi Bryan, Dalang Kematian Lucas Maurice
43
Tugas Seorang Zein diMulai
44
Menyelamatkan Griffin dari Pembullyan
45
Zein Menjadi Guru Griffin
46
Misi Zein dan Griffin di Mulai
47
Tugas Zein Hampir selesai
48
Dara Yang Berhasil Kabur
49
Naura Jingga Maurice
50
Pelarian Dara
51
Siapa Dalang dari Semua ini?
52
Puncak Kemarahaan Zein
53
Puncak Kemarahaan Zein 2
54
Keadaan Dara
55
Kesakitan Jingga
56
Because, It’s So Hurts
57
Keputusaan Dara
58
Kembali Pulang ke Rumah
59
Akhirnya Pernikahaan Impian Ini Terjadi
60
Keinginan Bertemu dengan Jingga
61
Visual tokoh Kita
62
Pendonor untuk Jingga
63
Rahasia Besar yang Terungkap
64
Memberi Pelajaraan untuk Valen
65
Permainan Kecil Sebuah Takdir
66
Mengambil Paksa Jingga dari Tasya
67
Kebahagiaan Baru, Hidup Baru
68
Makan Malam Bersama untuk Pertama Kalinya
69
Hadiah Pertama dari Ayah
70
Bolehkah Kita Morena?
71
Jingga dan Sepeda Baru
72
Teman Baru untuk Jingga
73
Semua Berawal Karena Kelurgamu
74
Cari Kebahagiaanmu Sendiri
75
Jingga Rindu Ibu
76
Jangan Pergi!
77
Mengantarkan Tugas Utama
78
Tugas Zein Sudah Selesai
79
Tugas Zein Sudah Selesai 2
80
Duka Yang Tersisa
81
Hero Lives In You
82
Kesakitan yang terlalu dalam
83
Pemakaman
84
Menolak Ikut Bersama Tasya
85
Jangan Sia - Siakan Pengorbanan Zein
86
Zein Hidup Dalam Jiwaku
87
Masa Lalu Lucas dan Tenry
88
Tragedi Kematian Lucas dan Tenry
89
Rasa Empati yang Sudah mati
90
Jingga Tidak Mau Tinggal dengan Seorang Pembunuh
91
Tidak Mau Ibu Seorang Pembunuh
92
Kenangan Indah di Bawah Langit Senja
93
Di Traktir Bakso Kak Lyla
94
Rumah Saksi Pengkhianatan Zein
95
7 Deretan Keluarga Terkaya di Dunia
96
Suamiku Hantu Tajir
97
Rencana Tasya dan Valen
98
Makan Malam Bersama Tanpa Ayah
99
Menjadi Bintang kecil di Langit
100
Bertemu Ayah Untuk Terakhir Kalinya
101
Belum Siap Kehilangan
102
Satu Hari Sebelum Perpisahaan
103
Sidang Kasus Antara Lyla dan Griffin
104
Cinta Dalam Hidupku
105
Penobatan Lord Selanjutanya
106
New Lord of The World
107
Menerima Banyak Tamu
108
Tidak diJual Untuk Anak dibawah Umur
109
Kenapa dari Tadi Baby Perempuan
110
Sudah Aku Bilang Itu Linziera Maurice!
111
Sidang Panggilan Pengadilan
112
Sidang Pertama Putusan Hakim
113
Hasil Keputusan Sidang
114
Waktu Tuhan yang Terbaik
115
Welcom To The World Linziera Maurice
116
Jingga Masih Punya Ibu
117
The End
118
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!