Cinta Di Ujung Senja
Raisa Maheswari terlahir dari keluarga kaya dan terpandang di kota nya. Ayahnya yang seorang pengusaha sukses, mampu membeli tanah di desa dan membangun rumah yang sangat megah di daerah perkebunan di kota Bandung.
Perusahaan ayahnya bergerak di bidang ekspor impor, sukses menembus pasar manca negara. Tak heran kalau kedua putrinya Raisa Maheswari dan sang kakak Tiara Andini hidup dalam kemewahan.
Namun, petaka datang tatkala ayahnya meninggal setahun yang lalu karena penyakitnya. Ibunya memutuskan untuk menikah lagi dengan Feri. Dia adalah bawahan ayahnya yang bekerja di perusahaan. Usianya masih muda dan dia seorang yang royal.
Kegemaran nya berjudi dan mabuk-mabukan. Dia memanfaatkan harta keluarga Raisa dan menghambur-hamburkan seenaknya. Ibunya Diana sudah lelah dengan perilaku kejam dari Feri. Tak jarang ibunya kerap kali di pukuli kalau mengkritik perilaku suami mudanya tersebut. Alhasil, kerap kali Diana memilih minum obat tidur dan melupakan tingkah laku suaminya yang bejat tersebut.
Sudah habis harta dari keluarga Raisa akibat ulah Feri. Sekarangpun, hutang nya menumpuk di mana-mana. Kakak perempuan nya Tiara sudah menjadi korban dari ulahnya tersebut.
Dia menikahi pengusaha tua yang kaya raya untuk menebus hutang Feri. Tentu saja orang tua itu sangat senang mendapatkan daun muda secantik Tiara. Walaupun sekuat tenaga dia melawan, tetap tak akan bisa menandingi kekejaman Feri, ayah angkatnya.
Mereka hanya harus tunduk pada perintahnya. Ibu kandung nya sendiri pun tak kuasa menolongnya. Dia hanya masuk ke kamar setiap kali Feri menghukum putrinya.
Kali ini pun hal yang sama terjadi. Feri masuk ke kamar Raisa dan menghajarnya. Dia mencambuk badan nya tanpa ampun. Hanya karena Raisa menolak di jodohkan dengan pengusaha tua.
"Aku tak mau menikah dengan nya,, orang itu sudah tua, dia pantas jadi ayah ku".
"Jadi kau berani melawan ku Raisa??".
"Rasakan ini,, kau harus belajar sopan santun dan menghormati orang tua".
"Di rumah ini, apapun yang ku inginkan, maka itu yang akan terjadi".
"Ibumu sekali pun selalu mematuhi perintah ku".
"Apalagi kau yang hanya gadis bau kencur".
"Ampun Feri,, lepaskan aku,,, ini sakit sekali".
"Aku akan berhenti mencambuk mu hanya jika kau mau menikah dengan Baron, tua bangka itu".
"Aku tidak Sudi menikah dengan nya..!!!!".
"Ibu,,,tolong aku....ini sakit sekali Bu!!".
"Katakan ya,, dan aku akan berhenti menyiksamu".
"Tidak,, aku tidak akan pernah mau".
"Kau memang keras kepala,,".
"Dengar,, setuju atau tidak, kau akan tetap menikah dengan Baron".
"Persiapkan diri mu,, kita berangkat ke rumahnya besok pagi".
"Aku sudah membayangkan, berapa banyak uang yang akan dia berikan untuk harga dari tubuh mu itu".
Tiara dan Diana sejak tadi hanya bisa berdiam diri di kamarnya. Mereka mendengar teriakan kesakitan Raisa, namun tak kuasa menolongnya. Diana bahkan menutup kepalanya dengan bantal, agar dia tidak merasakan jeritan putri bungsu nya.
Tiara keluar dari dalam kamarnya, setelah memastikan ayah tirinya itu sudah pergi. Dia lalu masuk ke kamar adiknya. Tiara memeluk erat Raisa yang masih menangis di pojok kamar menahan nyeri di punggung nya.
"Kemarilah,, biar aku obati luka mu".
"Seharusnya kau tak melawan orang itu,, lihat akibatnya pada mu".
"Punggung mu hancur penuh dengan luka bekas cambukan".
"Lalu aku harus sepeti kakak,, menikah dengan laki-laki tua yang sama sekali tidak ku cintai".
"Aku tak mau bernasib sama seperti mu,, aku ingin mendapatkan jodoh ku sendiri".
"Dengar Raisa, kadang dalam hidup keinginan tak sejalan dengan kenyataan".
"Kau hanya harus menerima dan menjalaninya saja".
"Lama-lama kau akan terbiasa dengan itu semua".
"Itu bagi mu kak,, tapi tidak untuk ku".
"Aku akan menjemput takdir ku sendiri".
"Lihat saja nanti,,aku pasti akan bisa pergi dari tempat ini".
"Aku tak mau menerima nasib seperti diri mu".
"Menjadi penebus hutang-hutang Feri".
"Pelan kan suara mu Raisa, kasihan ibu kita".
Diana menyuruh adiknya berbaring menelungkup dan mengoleskan salep pada lukanya. Sekujur tubuhnya luka memar dan berdarah akibat pukulan cambuk dari Feri.
Diana bisa merasakan bagaimana sakitnya. Toh dia juga pernah mengalaminya dulu, sebelum akhirnya pasrah di nikahkan dengan tuan tanah.
"Pelan-pelan kak, ini sakit sekali".
"Sabar sebentar,, tunggu.....tahan, aku sudah meniup nya".
Diana meneteskan air mata meratapi nasib mereka bertiga, selepas di tinggal oleh ayah nya. Harapan dapat hidup lebih baik dengan mempunyai ayah tiri, nyatanya semua itu hanya angan belaka. Mereka justru terjerumus jatuh ke dalam kesengsaraan.
"Istirahat lah sebentar, mumpung Feri sedang pergi".
"Usahakan untuk mendengarkan nya, agar kau tidak seperti ini lagi".
"Kakak harus pulang, ini sudah terlalu lama".
"Kakak takut suami kakak nanti marah saat tidak melihat ku di rumah".
"Terima kasih kak,, sering-sering lah mampir kemari".
"Setidaknya ibu akan senang dengan kedatangan mu".
"Jaga diri mu baik-baik Raisa,, kakak pulang dulu".
Tiara melangkah keluar kamar dan berpamitan dengan ibunya.Dia harus segera kembali ke rumah, atau suaminya akan marah nanti. Sepeninggal Tiara, Raisa ke kamar ibunya. Dia menangis di pangkuan nya. Merasakan kesedihan dan nyeri akibat luka di tubuhnya.
"Ibu,, aku sudah tidak tahan lagi hidup di sini".
"Suami ibu sangat kejam".
"Dia pikir bisa seenaknya mengatur hidup ku".
"Aku tak mau menuruti kemauan nya bu".
"Aku ingin hidup bebas".
"Sayang,, ibu tak bisa banyak membantu".
"Ini semua memang salah ibu, menikahi pria yang ternyata seorang penjahat".
"Ibu tak bisa berbuat apa-apa, dia sudah mengambil semuanya dari kita".
"Pergilah,, ibu merestui mu,, apa pun yang kau lakukan, ibu akan selalu mendukung mu".
Walaupun tidak menangis, Raisa yakin hati ibunya pasti hancur. Dia pasti merasa sangat bersalah. Sampai kedua putri nya pun ikut menjadi korban. Dia sendiri sudah sakit-sakit an. Dan ternyata hartanya sudah di habiskan oleh Feri di meja judi.
Raisa bertekad untuk melawan perkataan Feri. Walaupun dia bersikeras untuk membawanya ke rumah keluarga Baron. Dia
akan mencari cara untuk bisa keluar dari sana.
Baron adalah tuan tanah terkenal di kota Bandung. Dia sering main wanita, berjudi dan mabuk-mabukan. Usia nya lebih tua dari Feri. Dan dia belum punya istri. Setiap hari dia selalu bertemu Feri di klub tempatnya berjudi, jadi Feri menawarkan Raisa dengan nilai yang tinggi untuk Baron. Sial nya lagi, Baron menyetujui tawaran dari Feri. Mengingat Raisa adalah gadis tercantik di lingkungan nya.
Kini hanya tinggal menunggu malam tiba, dan Raisa harus bersiap-siap untuk pergi ke rumah Baron. Mereka sudah mempersiapkan pernikahan keduanya.
Raisa tak punya pilihan lain. Mau tak mau dia harus ikut pergi bersama Feri besok pagi. Kalau tidak, dia akan mendapatkan siksaan yang sama lagi. Dan Raisa yakin kali ini tak mungkin bisa melawan Feri. Dia hanya berharap ada keajaiban yang akan membantu dirinya keluar dari situasi sulit seperti ini.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments