David&Laila
Kisah ini menceritakan seorang pria jatuh cinta pada wanita yang sederhana. Perkenalan tokoh antagonis dan protagonis.
Di awali dengan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun bernama David yang melihat papa nya membawa wanita lain masuk ke rumahnya, secara bersamaan mama nya bernama Diana berjalan masuk dengan penuh air mata memarahi suaminya Oliver.
“ Suamiku, aku bertanya sekali lagi padamu! kau memilih dia apa aku dan anak kita?” sang istri menunjuk wanita selingkuhan suaminya dengan kesal.
Oliver tertawa merendahkan sambil merangkul wanita selingkuhannya yang bernama Chamilla, terlihat jelas di mata Diana jika sang suami lebih memilih Chamilla selingkuhannya dari pada Diana istrinya. Diana mengusap air mata dan berusaha tenang di depan Oliver.
“ Sudah jelas bukan, kalau suamimu memilihku dari pada kamu. Tunggu apa lagi cepat kemas barang-barangmu dan keluar dari sini.” teriak Chamilla menunjuk ke arah pintu.
Diana tidak tahan dan merasa dirinya di injak-injak oleh wanita perusak rumah tangganya, Diana menjambak rambut Chamilla dan memukulnya sampai Chamilla terjatuh ke bawah, Oliver tidak tahan melihat Diana menyakiti selingkuhannya dan langsung menarik Diana dan memukulnya sampai tersungkur ke lantai.
“ Mama!.” teriak David berlari memeluk Diana.
Sementara itu Oliver membantu Chamilla berdiri dan mengkhawatirkan keadaannya, kegaduhan di dalam rumah membuat orang tua Oliver keluar dari kamarnya.
“ Ada apa ini? kenapa ribut sekali?.” tanya Yosa dan Henri Duke berjalan mendekat.
“ Nenek, tolong mama, papa memukul mama demi wanita itu.” tangisan David sang cucu membuat Yosa kasihan padanya.
“ Ibu aku tidak akan memukul dia jika dia bersikap sopan pada tamuku.” ucap Oliver membela diri.
Yosa melihat Chamilla berpenampilan bangsawan membuatnya tersenyum puas pada Oliver, ternyata dari awal Yosa mendukung putranya berselingkuh dari Diana.
“ David, sebaiknya kamu masuk ke kamar, biarkan nenek yang urus mereka.“ ucapan Yosa membuat David percaya jika nenek nya itu akan menolong mama nya.
Setelah David pergi Yosa menunjukkan jati dirinya, menjambak rambut Diana lalu berkata. “ Tidak ada yang harus Oliver pertahankan dari wanita sepertimu, kau hanyalah sampah yang tidak berguna, seharusnya Oliver membuangmu sejak lama saat kau diagnosis tidak akan memiliki anak lagi. Tapi ini sudah saatnya kau pergi meninggalkan rumah ini dan juga cucuku.” bisik Yosa dengan bangga.
Diana tercengang setelah mendengar perkataan ibu mertuanya jika dirinya di usir secara tidak hormat dan tidak di perbolehkan bertemu putranya lagi.
“ David, tidak, dia putraku! kalian tidak berhak melarangku membawa David.” Diana ketakutan sampai gemetar.
Yosa membisikkan sesuatu yang membuat Diana terdiam membeku, kemudian Yosa tertawa puas melihat Diana tersakiti dan menyuruh pelayan mengusir Diana dari rumah, David melihat dengan jelas dari jendela kamar para pelayan menyeret mama nya keluar saat hujan deras di luar.
David berteriak. “ Mama! kalian mau apakan mamaku? lepaskan.” David berlari keluar dan panik saat tahu pintunya di kunci dari luar.
Diana terpaksa pergi dari rumah tanpa alas kaki hingga sampailah ia di suatu jembatan tinggi dan curam, saat Diana menginjakkan kakinya dan terjatuh dari jembatan saat itu pula David melihat dengan mata kepalanya sendiri mama nya mati mengenaskan.
David terpaku sesaat sebelum ia berlari melihat mama nya tenggelam di sungai.
“ Tidak! mama jangan tinggalkan aku.” hiks hiks, David menangis tersedu-sedu.
Oliver merangkul David lalu memeluknya karena merasa bersalah atas kematian Diana, Oliver tidak menyangka jika Diana akan melakukan hal itu hanya karena dirinya berselingkuh.
“ Lepaskan! lepaskan. Kau bukan papaku kau jahat, aku benci kalian semua.” David berontak saat tahu Oliver papa nya memeluknya dari belakang.
“ Maafin papa David, papa tidak tahu jika mama kamu akan bunuh diri.” Oliver menyesali perbuatannya yang menyebabkan Diana mati.
“ Diam! jangan sebut mamaku dengan mulut jahatmu itu.” David berteriak lalu pergi dari jembatan.
Semua orang mengejar David kecuali Yosa dan Chamilla, mereka berdua berdiri dengan senang atas kepergian Diana yang begitu cepat. Saat David berlari dengan kesedihannya tidak sengaja seorang gadis kecil bernama Laila menabraknya dan jatuh bersama.
Gadis itu bertanya pada David dengan wajah polosnya. “ Kakak, apa kau menangis karena tidak di beri uang saku oleh mama papa kamu?.” David marah dan mendorong gadis kecil itu setelah mendengar pertanyaan konyol darinya.
Sesampainya di tempat tinggal kakek Gum nenek Riana yaitu kedua orang tua Diana, Riana melihat David mengetuk pintu dengan tubuh basah kuyup segera memasukkan David ke dalam rumah. Setelah beberapa jam kemudian media menayangkan tewasnya Diana di duga bunuh diri karena terlalu sedih akibat dirinya tidak bisa hamil lagi, sontak membuat Riana dan suaminya Gum terduduk lemas.
“ Tidak, itu tidak mungkin.” gumam Riana menggelengkan kepala.
Di Rumah Sakit.
Keluarga Oliver mengatakan pada media jika mereka tidak tahu kalau Diana akan bunuh diri hanya karena tidak bisa hamil lagi, bahkan beberapa reporter merasa ada yang aneh dengan kematian Diana, mereka merasa ada yang di sembunyikan dari media. Belum beberapa bulan kepergian Diana Oliver sudah memutuskan untuk menikahi Chamilla di hari memperingati kematian Diana.
David pergi ke makam untuk menemui mama nya. “ Mama, kau tahu kalau papa mau menikah lagi? ya karena papa kau pergi meninggalkanku secepat ini.” David memeluk makam mama nya dan berjanji dalam hatinya jika dirinya akan balas dendam pada Chamilla karena sudah merebut papa nya dari mama nya.
Hari berlalu, tibalah di hari pernikahan Chamilla dan Oliver di sebuah Gedung mewah yang di mana Oliver dan Diana melangsungkan pernikahan beberapa tahun lalu, pesta dan dekorasi di buat semirip mungkin agar semua orang mengira jika Oliver masih mengenang Diana saat mereka menikah dulu. Kedatangan Orang tua Diana membuat David senang karena ia bisa melepas rindu sejak kematian mama nya, karena David tidak di ijinkan keluar rumah selain ke sekolah.
“ Nek, aku merindukan kalian.” David berlari memeluk Yosa.
Riana terlihat sedih tapi ia tersenyum di hadapan David karena tidak ingin buat David sedih. “ Kami juga rindu padamu cucuku. Bagaimana kabarmu? nenek harap kau baik dan sehat.” Yosa memandang Gum dengan perasaan lega karena bisa bertemu cucunya.
Riana dan Gum datang menghampiri Oliver yang sedang menyambut tamu dari kalangan papan atas, Oliver langsung mengerti dan menyuruh para tamu untuk menikmati pestanya karena ingin menyambut mantan mertuanya. “ Ibu mertua, ayah mertua, saya senang kalian bisa datang ke sini untuk memberikan restu padaku dan istriku. Terima kasih.” Oliver membungkuk dengan senang.
Riana dan Gum terpaksa tersenyum dan berkata. “ Semoga kalian bahagia sampai maut memisahkan.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments