MEREBUT RUMAH WARISAN

MEREBUT RUMAH WARISAN

Part 1. TIDAK DISANGKA

Raisa Amalia telah tujuh tahun merantau untuk melanjutkan pendidikannya dan berkarier di luar kota. Karena kini ia hanyalah seorang yatim piatu, ayahnya telah meninggal lebih dulu saat Raisa kecil dan begitu ia baru lulus sekolah SMA ibunya menyusul ayahnya.

Raisa memutuskan kuliah ke luar kota dan sekaligus mencari nafkah demi menghidupi dirinya sendiri.

Sekian tahun telah berlalu membuatnya rindu pada tempat kelahirannya. Akhirnya Raisa memutuskan untuk berkunjung mumpung ada kesempatan ia bisa mengambil cuti tahunannya yang jarang ia pakai.

"Di sini Neng alamatnya?" tanya driver ojek online yang lalu menghentikan kendaraannya.

"Iya, tapi bener nggak sih yah ini rumahnya?" Raisa malah bertanya sebab ia tak yakin karena penampilan rumah orang tuanya sudah banyak berubah.

"Lho, kok malah nanya. Ya aku nggak tau, kan si Neng yang bilang alamatnya yah sesuai titik di aplikasi, di sini tempatnya Neng"

Raisa masih memandang heran, ia takut salah. Sejenak Raisa mencoba meyakinkan dirinya bahwa mungkin saja rumah orang tuanya sudah direnovasi karena terkadang tantenya selalu menelpon meminta uang untuk biaya renovasi dan Raisa tanpa sungkan selalu memberinya sesuai yang diminta.

"Ok, deh. Nih, ambil aja kembaliannya bang"

"Makasih Neng" Ojek online itu pun segera tancap gas.

Raisa berdiri dan masih belum melepaskan pandangannya ke rumah peninggalan orang tuanya itu.

Raisa terus melangkah perlahan mendekati pintu pagar dan ada sedikit keraguan melintas di benaknya. Raisa sengaja tak menghubungi tantenya karena ia pikir ingin membuat kejutan atas kedatangannya. Rumah tante Raisa agak sedikit jauh karena beda RT dari rumah orang tuanya. Setelah mengunjungi rumah orang tuanya kelak Raisa juga akan berkunjung ke rumah tantenya, niatnya sih begitu.

Raisa kaget pintu gerbangnya terkunci dari dalam, apa ada orang di dalam. Mungkinkah tantenya sedang datang mengecek, pikir Raisa.

"Permisi... Tante... Tan... Tante..." Raisa berteriak memanggil-manggil tantenya dari luar pagar.

Suara teriakan Raisa mengusik penghuni di dalam rumah itu yang ternyata saat muncul bukanlah Tante Raisa. Seorang pria keluar dengan wajah kusutnya karena kesal terdengar suara Raisa yang membuatnya merasa terganggu.

Raisa terkejut melihat seorang pria asing berpakaian kaos oblong berwarna putih dan celana pendek dengan motif polkadot berada di rumah orang tuanya.

"Siapa?" tanya pria itu masih berdiri depan teras.

"Lho, pake nanya. Harusnya yang tanya itu aku, kamu siapa ada di rumah ini?"

"Apa? Yah jelaslah ini kan rumahku"

"Woi!!! Jangan sembarangan kalau ngomong" pekik Raisa tidak terima ada orang yang mengaku rumahnya.

Pria itu sedikit tersulut emosi akhirnya memilih mendekati Raisa untuk memastikan siapa orang yang sudah berani bicara tidak sopan di depan rumahnya.

"Hei, Nona kalau mau cari keributan jangan depan rumah orang. Teriakanmu itu jelek sekali masih bagus suara bebek bernyanyi, uh sangat mengganggu sekali"

'Apa dia bilang?' Raisa mengernyit lalu berteriak lagi, "Buka pintunya! Ayo, cepat buka pintunya! Biarin aku masuk" Raisa yang marah mengubrak-gubrak pagar. "Kamu mau maling yah di rumah ini?" lanjutnya.

"Jaga ucapanmu, seenaknya aja kamu nuduh aku. Kalau kamu cari gara-gara aku bisa lapor ke Pak RT karena tingkahmu sudah mengganggu kenyamanan aku"

"Kamu juga tadi yang ngatain aku seenaknya, lapor aja sana! Siapa takut"

Raisa berusaha memanjat pagar dan menyeruak masuk.

"Hei...Hei... apa-apaan ini? Turun! Nggak sopan kamu yah manjat-manjat pagar rumah orang"

Raisa bersikukuh tak peduli, sampai akhirnya dia berada di atas pagar lalu melompat begitu saja.

Pria itu tercengang melihat tingkah bar-b*r Raisa.

Setelah turun Raisa melotot dan seakan menantang pria itu tanpa rasa takut, "Apa?!"

Pria itu menatap tajam tak percaya bahwa ada seorang gadis berani masuk ke halaman rumahnya. Jelas ini membuatnya sangat geram dengan kelakuan Raisa. Mereka berdua saling berhadapan dengan emosinya.

"Kamu berani ya sama aku?"

"Kenapa kamu ngaku-ngaku ini rumahmu? Jelas-jelas ini rumahku, peninggalan orang tuaku"

Pria itu tertawa hampa meremehkan seorang gadis yang tinggi badannya hanya sebahunya bertingkah lancang padanya. Baginya, dia bukan lawan yang sepadan.

Raisa mendongak menatap wajah pria itu sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Bukannya kamu yang tiba-tiba datang mengaku-ngaku ini rumah orang tuamu. Dasar nggak jelas, silahkan pergi dari sini!"

"Hei, pria polkadot coba beri tahu aku apa buktinya kalau rumah ini adalah rumahmu?" Mulai detik ini Raisa menamai pria yang sudah merebut rumahnya dengan pria polkadot. Dia enggan untuk menanyakan nama pria itu yang sebenarnya.

"Siapa yang kau panggil pria polkadot? Aku?"

"Ya siapa lagi, lihat motif celanamu polkadot"

Mimpi apa dia semalam sampai harus bertemu seorang gadis yang mengganggu ketenangan di hari liburnya. Sungguh ini tidak bisa dibiarkan.

"Aku akan tunjukkan buktinya, jika aku benar silahkan kamu pergi dari sini dan jangan muncul di depan rumah ini lagi. Ingat itu baik-baik!"

Pria itu menarik lengan Raisa untuk masuk ke dalam, ingin menunjukkan bukti kepemilikan sah dirinya. "Ayo, ikut aku!"

"Lepaskan, aku nggak mau kau ajak ke dalam."

"Dasar gadis keras kepala. Ok, baiklah. Kamu tunggu di sini saja"

Raisa hanya berdiri menunggu pria itu menunjukkan buktinya. Mata Raisa memandang ke sekitar halaman rumahnya.

Betapa indah halamannya yang sekarang, seperti selalu dirawat dengan baik. Banyak tanaman yang menghiasi halaman dengan indah. Warna warni bunga yang tumbuh menyejukkan matanya. Raisa merasa kagum. Sejenak emosinya hilang sesaat karena terbuai dalam pesona tumbuhan yang ditanam dan ditata dengan rapi.

Tanpa menunggu lama, pria itu muncul dengan membawa berkas di tangannya.

"Buka matamu lebar-lebar dan lihatlah!" Pria itu dengan cepat menunjukkannya.

Raisa tercengang setelah melihat dengan jelas sertifikat rumah itu bukan lagi atas nama orang tuanya. Tubuhnya lunglai dan matanya mulai berkaca-kaca. Betapa hatinya hancur dan dadanya terasa sesak menyaksikan kenyataan yang sebenarnya.

Raisa pun menangis sekuat tenaga di halaman rumah itu.

"Hei, Nona jangan menangis di sini, jangan kau kira aku akan bersimpati setelah kau membuat kekacauan di sini"

Raisa semakin menangis kencang, meluapkan perasaan sedihnya yang mendalam. Tidak disangka dirinya disambut oleh kekecewaan.

"Ayo, bangun! Cepat pergi dari sini! Aku nggak bakal tertipu oleh dramamu" tanpa rasa belas kasihan, pria itu menyeret Raisa keluar dari halaman rumahnya lalu mengunci pagarnya kembali. Ia tidak peduli dengan keadaan Raisa. Dirinya adalah orang yang tidak punya perasaan.

Raisa tak berdaya, dirinya pasrah saat pria itu mengusirnya. Masih dalam lamunan kosongnya, Raisa berjalan terseok-seok sambil menggeret kopernya. Perasaannya kini tidak bisa tergambarkan lagi. Apa yang sudah terjadi tanpa sepengetahuannya? Raisa menjadi tak mengerti.

Raisa berbalik memandangnya lagi ke arah rumahnya, ia bersumpah akan merebut kembali rumahnya dari pria polkadot itu." Baiklah tuan polkadot, hari ini aku terusir dari sini kelak akulah yang akan menjadi pemilik rumah itu lagi"

---

---

Bersambung...

 

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Halo kak. Akhirnya diriku mampir setelah ngantri panjang ngabisin list 😭😭

Nanti dipantau lagi. Semangka ya

Itu si polkadot kalo berpotensi mo kumasukin daftar calon calon nih 😏😏😏

Eheheh

2023-05-06

1

Ayano

Ayano

Berasa kayak ketemu jodoh gak sih ini
Aduh.... kalo tu polkadot ganteng keknya mah bisa jadi calon tapi.... ah sudahlah

Pantau dulu

2023-05-06

1

Ayano

Ayano

Polkadot dong wak 🤣🤣🤣
Besok pria loreng-loreng 🤣

2023-05-06

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1. TIDAK DISANGKA
2 Part 2. MENCARI TAHU
3 Part 3. BERUBAH BAIK
4 Part 4. MENINGGALKAN JEJAK
5 Part 5. BEKAL TERCINTA
6 PART 6. MANTU IDAMAN
7 PART 7. PERTENGKARAN RAISA
8 PART 8. ARISAN
9 PART 9. MEMBAHAS MASALAH
10 PART 10. ANNIVESARRY
11 PART 11. TERKEJUT
12 PART 12. RENCANA MELAMAR
13 PART 13. PAMAN???
14 Part 14. MENCARI PAMAN
15 PART 15. TOPENG TANTE
16 PART 16. MELAMAR RAISA
17 PART 17. PERNIKAHAN RAISA
18 PART 18. BERTEMU IRFAN
19 PART 19. RUMAH RAISA
20 PART 20. BERTEMU KEMBALI
21 PART 21. URUSAN DENGAN IRFAN
22 PART 22. KEJUTAN
23 PART 23. RAPATNYA BIKIN TEGANG
24 PART 24. KEHILANGAN JEJAK
25 PART 25. DIKI SALAH PAHAM
26 PART 27. RIAN SEPUPU RAISA
27 PART 27. PERTEMUAN RAISA
28 PART 28. LARI MALAM
29 PART 29. DI RUANG TENGAH
30 PART 30. RENCANA GAGAL
31 PART 31. MASIH KASUS RIAN
32 PART 32. PERMINTAAN FATMA
33 PART 33. MENCARI RAISA
34 PART 34. AKSI PENYELAMATAN
35 PART 35. DI VILLA
36 PART 36. BERDUA
37 PART 37. KEHADIRAN EMILIA
38 PART 38. MASALAH BARU
39 PART 39. MEMBAHAS MASALAH
40 PART 40. EFEK MINUMAN
41 PART 41. MENGHINDAR
42 PART 42. MASALAH PERUSAHAAN
43 PART 43. MAKAN SIANG
44 PART 44. MOOD YANG BERUBAH
45 PART 45. SIKAP RAISA
46 PART 46. TERPIKAT
47 PART 47. PESONA DIKI
48 PART 48. KAMAR BOCOR
49 PART 49. SUASANA DI KAMAR DIKI
50 PART 50. PERSAINGAN
51 PART 51. MENGULUR WAKTU
52 PART 52. SIKAP DIKI
53 PART 53. MASALAH BARU
54 PART 54. BERTEMU TANTE
55 PART 55. BERTINDAK SENDIRI
56 PART 56. TINGKAH RAISA
57 PART 57. KEJADIAN MANIS
58 PART 58. HUBUNGAN MEMBAIK
59 PART 59. TINDAKAN TEDI
60 PART 60. RAISA DISERANG
61 PART 61. DI KAMAR INAP RAISA
62 PART 62. KABAR TENTANG HENDRIK
63 PART 63. MENYADARI KESALAHAN
64 PART 64. PERTEMUAN RAHASIA
65 PART 64. KEPULANGAN RAISA
66 PART 66. KEUSILAN DIKI
67 PART 67. KEDATANGAN HENDRIK
68 PART 68. BERTEMU VERA
69 PART 69. BERITA PENTING
70 PART 70. WANITA YANG IRI
71 PART 71. PESONA RIO
72 PART 72. RENCANA LICIK
73 PART 73. TRAGEDI DI PESTA
74 PART 74. MALAM INDAH
75 PART 75. MENCARI DALANG
76 PART 76. IDENTITAS DIKI
77 PART 77. BERSAMA RAISA
78 PART 78. DI ATAS BUKIT
79 PART 79. MULAI TERKUAK
80 PART 80. SEBUAH RAHASIA
81 PART 81. RAPAT ANGGOTA
82 PART 82. CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN
83 PART 83. REPUTASI PERUSAHAAN
84 PART 84. VIDEO VIRAL
85 PART 85. TRIK RAISA
86 PART 86. BERITA MENGEJUTKAN
87 PART 87. KABAR TENTANG RAISA
88 PART 88. WANITA MASA LALU DIKI
89 PART 89. EMOSI DIKI
90 PART 90. TAKTIK DIKI
91 PART 91. LANGKAH DIKI
92 PART 92. KONDISI DIKI
93 PART 93. TRAUMA RAISA
94 PART 94. KEDATANGAN BU LIDIA
95 PART 95. ANCAMAN DARI KELUARGA VERA
96 PART 96. SIFAT DIKI
97 PART 97. MERAWAT DIKI
98 PART 98. RENCANA VERA ATMADJA
99 PART 99. JEBAKAN VERA
100 PART 100. ANCAMAN KELUARGA ATMADJA
101 PART 101. KEHADIRAN TUAN SHAKA
102 PART 102. BERTEMAN DENGAN EMILIA
103 PART 103. MELAWAN VERA
104 PART 104. MENCARI RAISA
105 PART 106. MELEPAS RINDU
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1. TIDAK DISANGKA
2
Part 2. MENCARI TAHU
3
Part 3. BERUBAH BAIK
4
Part 4. MENINGGALKAN JEJAK
5
Part 5. BEKAL TERCINTA
6
PART 6. MANTU IDAMAN
7
PART 7. PERTENGKARAN RAISA
8
PART 8. ARISAN
9
PART 9. MEMBAHAS MASALAH
10
PART 10. ANNIVESARRY
11
PART 11. TERKEJUT
12
PART 12. RENCANA MELAMAR
13
PART 13. PAMAN???
14
Part 14. MENCARI PAMAN
15
PART 15. TOPENG TANTE
16
PART 16. MELAMAR RAISA
17
PART 17. PERNIKAHAN RAISA
18
PART 18. BERTEMU IRFAN
19
PART 19. RUMAH RAISA
20
PART 20. BERTEMU KEMBALI
21
PART 21. URUSAN DENGAN IRFAN
22
PART 22. KEJUTAN
23
PART 23. RAPATNYA BIKIN TEGANG
24
PART 24. KEHILANGAN JEJAK
25
PART 25. DIKI SALAH PAHAM
26
PART 27. RIAN SEPUPU RAISA
27
PART 27. PERTEMUAN RAISA
28
PART 28. LARI MALAM
29
PART 29. DI RUANG TENGAH
30
PART 30. RENCANA GAGAL
31
PART 31. MASIH KASUS RIAN
32
PART 32. PERMINTAAN FATMA
33
PART 33. MENCARI RAISA
34
PART 34. AKSI PENYELAMATAN
35
PART 35. DI VILLA
36
PART 36. BERDUA
37
PART 37. KEHADIRAN EMILIA
38
PART 38. MASALAH BARU
39
PART 39. MEMBAHAS MASALAH
40
PART 40. EFEK MINUMAN
41
PART 41. MENGHINDAR
42
PART 42. MASALAH PERUSAHAAN
43
PART 43. MAKAN SIANG
44
PART 44. MOOD YANG BERUBAH
45
PART 45. SIKAP RAISA
46
PART 46. TERPIKAT
47
PART 47. PESONA DIKI
48
PART 48. KAMAR BOCOR
49
PART 49. SUASANA DI KAMAR DIKI
50
PART 50. PERSAINGAN
51
PART 51. MENGULUR WAKTU
52
PART 52. SIKAP DIKI
53
PART 53. MASALAH BARU
54
PART 54. BERTEMU TANTE
55
PART 55. BERTINDAK SENDIRI
56
PART 56. TINGKAH RAISA
57
PART 57. KEJADIAN MANIS
58
PART 58. HUBUNGAN MEMBAIK
59
PART 59. TINDAKAN TEDI
60
PART 60. RAISA DISERANG
61
PART 61. DI KAMAR INAP RAISA
62
PART 62. KABAR TENTANG HENDRIK
63
PART 63. MENYADARI KESALAHAN
64
PART 64. PERTEMUAN RAHASIA
65
PART 64. KEPULANGAN RAISA
66
PART 66. KEUSILAN DIKI
67
PART 67. KEDATANGAN HENDRIK
68
PART 68. BERTEMU VERA
69
PART 69. BERITA PENTING
70
PART 70. WANITA YANG IRI
71
PART 71. PESONA RIO
72
PART 72. RENCANA LICIK
73
PART 73. TRAGEDI DI PESTA
74
PART 74. MALAM INDAH
75
PART 75. MENCARI DALANG
76
PART 76. IDENTITAS DIKI
77
PART 77. BERSAMA RAISA
78
PART 78. DI ATAS BUKIT
79
PART 79. MULAI TERKUAK
80
PART 80. SEBUAH RAHASIA
81
PART 81. RAPAT ANGGOTA
82
PART 82. CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN
83
PART 83. REPUTASI PERUSAHAAN
84
PART 84. VIDEO VIRAL
85
PART 85. TRIK RAISA
86
PART 86. BERITA MENGEJUTKAN
87
PART 87. KABAR TENTANG RAISA
88
PART 88. WANITA MASA LALU DIKI
89
PART 89. EMOSI DIKI
90
PART 90. TAKTIK DIKI
91
PART 91. LANGKAH DIKI
92
PART 92. KONDISI DIKI
93
PART 93. TRAUMA RAISA
94
PART 94. KEDATANGAN BU LIDIA
95
PART 95. ANCAMAN DARI KELUARGA VERA
96
PART 96. SIFAT DIKI
97
PART 97. MERAWAT DIKI
98
PART 98. RENCANA VERA ATMADJA
99
PART 99. JEBAKAN VERA
100
PART 100. ANCAMAN KELUARGA ATMADJA
101
PART 101. KEHADIRAN TUAN SHAKA
102
PART 102. BERTEMAN DENGAN EMILIA
103
PART 103. MELAWAN VERA
104
PART 104. MENCARI RAISA
105
PART 106. MELEPAS RINDU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!