Part 3. BERUBAH BAIK

Setelah beberapa jam mencari tempat kos-kosan yang terdekat, akhirnya Raisa dan Sarah mendapatkannya tepat di belakang rumah orang tua Raisa. Sungguh keberuntungan yang mujur sekali bagi Raisa. Dengan begitu ia bisa memantau si pria polkadot alias Diki Sanjaya.

"Makasih Sarah kamu udah banyak bantuin aku, sini masuk dulu sebentar"

"Maaf, hari udah sore waktunya suamiku pulang dan aku harus ada di rumah. Aku pamit yah Raisa ntar kapan-kapan kalau ada waktu luang aku maen"

"Ya udah kalau begitu, sekali lagi makasih"

"Iya, sama-sama. Aku pamit pulang dulu"

"Iya, hati-hati"

Raisa berdiri depan pintu memandang kepergian Sarah. Setelah itu Raisa kembali ke dalam lalu merebahkan tubuhnya di kasur lantai, hari ini ia lelah sekali.

Tak terasa malam bersambut, Raisa lupa ia belum makan sejak siang tadi. Pantas sekarang perutnya keroncongan.

Raisa pun memutuskan keluar rumah mencari makanan untuk sekedar mengisi perutnya yang kosong.

Raisa berjalan melewati gang yang berhimpit dengan tembok rumah orang tuanya. Betapa ia teringat masa kecilnya yang sering berlari di sekitaran sini, sungguh kenangan yang tak kan bisa terlupakan begitu saja.

Ketika Raisa berjalan pandangannya terus mengarah ke rumah itu, Raisa melihat jendela kamar bekas kamarnya dulu. Dulu saat malam hari sebelum tidur, sambil tiduran di ranjang Raisa selalu memandang bintang-bintang dari jendela kamarnya. Sayang, sekarang semua itu hanya memori baginya.

Eh tapi ada perasaan penasaran yang muncul, Raisa ingin tahu apa yang sedang dilakukan pria polkadot itu. Raisa sedikit memasang telinganya, kesempatan berpihak padanya karena keadaan gang sedang sepi.

"Nggak kedengeran suara apa pun, emangnya lagi ngapain dia? Sunyi sekali seperti tak ada tanda-tanda kehidupan" Raisa bergumam. "Apa pria itu tinggal sendirian? Baguslah" ujarnya sambil tersenyum dan terus melangkahkan kakinya.

Raisa melihat di seberang jalan ada gerobak pedagang nasi goreng mangkal, pas bener jadi Raisa tidak perlu jauh-jauh mencari makanan.

Eits, tunggu dulu Raisa menahan langkahnya saat pandangannya tertuju pada seorang pria yang dia ingat. Yah, pria polkadot itu rupanya dia juga sedang membeli nasi goreng.

Raisa berpapasan dengan Diki yang akan berjalan pulang dengan membawa bungkusan nasi goreng di tangannya.

Di luar dugaan, Diki heran kenapa ia bisa bertemu dengan gadis menyebalkan itu lagi pikirnya. Diki kira Raisa tidak akan pernah muncul di depannya lagi setelah ia mengusirnya.

"Wah kita ketemu lagi tuan, apa kau juga membeli nasi goreng?" sapa Raisa berpura-pura ramah, ada maksud terselubung dari tingkahnya.

Sikap aneh yang ditujukan Raisa pada Diki membuatnya curiga. Bagaimana tidak, jelas tadi siang Diki melihat tingkah Raisa yang bar-b*r kenapa sekarang berubah jadi sok ramah. Diki merasa tidak akan tertipu dengan sikap manis yang ditujukan Raisa.

"Kenapa kamu ada di sini? Aku kira kita tidak akan bertemu lagi, tunggu dulu jangan bilang kamu akan mengganggu lagi" ucap Diki ketus

"Tentu saja itu tidak mungkin"

"Baguslah, aku pegang ucapanmu" Diki pun berlalu begitu saja.

'Cih, angkuh sekali orang itu' bisik batin Raisa saat melempar senyuman palsu pada Diki.

Raisa menghela napas, ternyata bersikap pura-pura itu tidak mudah. Jauh di lubuk hatinya Raisa masih kesal ketika melihat Diki tapi apa daya dia harus bersikap manis. Tentu saja pasti ada alasan yang melatarbelakanginya. Demi rumah peninggalan orang tuanya, Raisa tidak akan menyerah untuk mendapatkannya lagi. Ini langkah awalnya.

*****

Subuh sudah menyapa Raisa, suara ayam di pagi hari terdengar nyaring. Raisa bersiap ke pasar membeli bahan makanan, hari ini ia ingin memasak. Sekali-kali Raisa pikir tidak ada salahnya memberi makanan yang dimasak dengan tangannya sendiri agar sedikit lebih terasa enak. Untuk urusan masak, Raisa memang jago.

Semalam saat Raisa membeli nasi goreng yang mangkal di seberang sana, pedagang nasi goreng itu sedikit bercerita tentang Diki yang selalu menjadi langganannya. Dari situ ia tahu Diki memang tinggal sendiri dan dia masih lajang. Sebuah peluang bagus menurut Raisa untuk mendekatinya meski rasanya itu tidak mudah karena sikap Diki yang terlihat angkuh. Tapi tak masalah bagi Raisa karena ini tantangan yang harus Raisa taklukan.

"Assallamualaikum" ucap Raisa dari balik pagar.

'yups, pertama-tama aku harus ucapkan salam biar terkesan sopan meski pagi-pagi sudah mengganggunya' Raisa bersiap menyambutnya dengan senyuman lebar.

Senyuman lebar Raisa pun menjadi kering setelah menunggu tak ada jawaban, "Yang benar saja, apa dia masih tidur jam segini? Coba lagi, siapa tahu tadi nggak kedengeran"

"Assallamualaikum," masih nggak ada jawaban, Raisa mencari tombol bel di sekitar pintu pagar Diki tapi tak kunjung dia temukan. "Ni, rumah kenapa nggak dipasang bel sih kan susah harus manggilnya kejauhan dari pintu rumah" keluh Raisa. "Baiklah, Raisa. Kamu nggak boleh mengeluh. Ini namanya perjuangan" Raisa menyemangati dirinya sendiri.

"Ngapain kamu di sini? Mau mata-matain aku yah?" Terdengar suara pria dari belakang Raisa.

Sontak membuat Raisa terkejut, ia pun segera membalikkan badannya. Raisa memasang senyumannya yang ia rasa paling manis sedunia. "Eh ada pria polkadot" lagi-lagi Raisa lupa selalu menyebutnya seperti itu hingga Diki mengerutkan alisnya. "Ups...eh bukan...Tuan eh Pak eh Om," secepatnya Raisa langsung mengoreksi, ia bingung harus memanggilnya apa.

Rupanya Diki habis jogging, keringatnya masih membasahi tubuhnya. Baju yang dipakainya membentuk siluet tubuhnya. Sejenak Raisa terpaku, rasanya pagi ini matanya telah ternodai saat melihat Diki berpakaian seperti itu. Sungguh sangat manly. Tetapi pandangan Diki tertuju pada sesuatu yang di bawa Raisa. Tanpa berkata Raisa langsung mengerti ke arah mana Diki melihat.

"Ehm maksudku ini, aku bawa sesuatu. Yah sebagai tetangga baru di sini aku hanya ingin sedikit berbagi. Itung-itung sebagai permintaan maaf aku tentang masalah yang kemarin"

Diki memicingkan matanya, ia masih tidak percaya pada sikap Raisa begitu saja. Bagaimana bisa ia berubah drastis, pasti ada udang dibalik batu pikir Diki.

"Aku nggak mau menerima apapun darimu" sesekali Dicky mengelap keringatnya dengan handuk kecil lalu pergi begitu saja tidak peduli.

'Sombong sekali dia, kalau bukan demi rumah warisan. Udah aku lempar nih makanan ke mukanya' gerutu batin Raisa di dalam topeng senyuman manisnya.

"Tunggu!" Raisa mencoba menahan Diki

Diki terus melangkahkan kakinya, sikapnya seakan mengacuhkan keberadaan Raisa. Lalu Diki membuka pintu pagar rumahnya dan dia masuk hanya seorang diri. Saat badannya berbalik menghadap ke Raisa dari balik pagarnya, Diki berujar, " Pagi ini aku nggak menerima tamu" Ia pun langsung mengunci pintu pagarnya dan meninggalkan Raisa yang masih terbengong.

Raisa mengerti maksud perkataan Diki, itu tandanya Raisa tidak diperkenankan masuk ke rumahnya dan menolak secara tidak langsung pemberian darinya.

"Ok, aku akan menunggumu di sini." Raisa bertahan menghadapinya.

 

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Asli mereka itu cocok banget dah

2023-06-13

0

Ayano

Ayano

Hiks... udah kena prasangka aja ya allah

2023-06-13

0

Ayano

Ayano

Mesti sabar ya

2023-06-13

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. TIDAK DISANGKA
2 Part 2. MENCARI TAHU
3 Part 3. BERUBAH BAIK
4 Part 4. MENINGGALKAN JEJAK
5 Part 5. BEKAL TERCINTA
6 PART 6. MANTU IDAMAN
7 PART 7. PERTENGKARAN RAISA
8 PART 8. ARISAN
9 PART 9. MEMBAHAS MASALAH
10 PART 10. ANNIVESARRY
11 PART 11. TERKEJUT
12 PART 12. RENCANA MELAMAR
13 PART 13. PAMAN???
14 Part 14. MENCARI PAMAN
15 PART 15. TOPENG TANTE
16 PART 16. MELAMAR RAISA
17 PART 17. PERNIKAHAN RAISA
18 PART 18. BERTEMU IRFAN
19 PART 19. RUMAH RAISA
20 PART 20. BERTEMU KEMBALI
21 PART 21. URUSAN DENGAN IRFAN
22 PART 22. KEJUTAN
23 PART 23. RAPATNYA BIKIN TEGANG
24 PART 24. KEHILANGAN JEJAK
25 PART 25. DIKI SALAH PAHAM
26 PART 27. RIAN SEPUPU RAISA
27 PART 27. PERTEMUAN RAISA
28 PART 28. LARI MALAM
29 PART 29. DI RUANG TENGAH
30 PART 30. RENCANA GAGAL
31 PART 31. MASIH KASUS RIAN
32 PART 32. PERMINTAAN FATMA
33 PART 33. MENCARI RAISA
34 PART 34. AKSI PENYELAMATAN
35 PART 35. DI VILLA
36 PART 36. BERDUA
37 PART 37. KEHADIRAN EMILIA
38 PART 38. MASALAH BARU
39 PART 39. MEMBAHAS MASALAH
40 PART 40. EFEK MINUMAN
41 PART 41. MENGHINDAR
42 PART 42. MASALAH PERUSAHAAN
43 PART 43. MAKAN SIANG
44 PART 44. MOOD YANG BERUBAH
45 PART 45. SIKAP RAISA
46 PART 46. TERPIKAT
47 PART 47. PESONA DIKI
48 PART 48. KAMAR BOCOR
49 PART 49. SUASANA DI KAMAR DIKI
50 PART 50. PERSAINGAN
51 PART 51. MENGULUR WAKTU
52 PART 52. SIKAP DIKI
53 PART 53. MASALAH BARU
54 PART 54. BERTEMU TANTE
55 PART 55. BERTINDAK SENDIRI
56 PART 56. TINGKAH RAISA
57 PART 57. KEJADIAN MANIS
58 PART 58. HUBUNGAN MEMBAIK
59 PART 59. TINDAKAN TEDI
60 PART 60. RAISA DISERANG
61 PART 61. DI KAMAR INAP RAISA
62 PART 62. KABAR TENTANG HENDRIK
63 PART 63. MENYADARI KESALAHAN
64 PART 64. PERTEMUAN RAHASIA
65 PART 64. KEPULANGAN RAISA
66 PART 66. KEUSILAN DIKI
67 PART 67. KEDATANGAN HENDRIK
68 PART 68. BERTEMU VERA
69 PART 69. BERITA PENTING
70 PART 70. WANITA YANG IRI
71 PART 71. PESONA RIO
72 PART 72. RENCANA LICIK
73 PART 73. TRAGEDI DI PESTA
74 PART 74. MALAM INDAH
75 PART 75. MENCARI DALANG
76 PART 76. IDENTITAS DIKI
77 PART 77. BERSAMA RAISA
78 PART 78. DI ATAS BUKIT
79 PART 79. MULAI TERKUAK
80 PART 80. SEBUAH RAHASIA
81 PART 81. RAPAT ANGGOTA
82 PART 82. CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN
83 PART 83. REPUTASI PERUSAHAAN
84 PART 84. VIDEO VIRAL
85 PART 85. TRIK RAISA
86 PART 86. BERITA MENGEJUTKAN
87 PART 87. KABAR TENTANG RAISA
88 PART 88. WANITA MASA LALU DIKI
89 PART 89. EMOSI DIKI
90 PART 90. TAKTIK DIKI
91 PART 91. LANGKAH DIKI
92 PART 92. KONDISI DIKI
93 PART 93. TRAUMA RAISA
94 PART 94. KEDATANGAN BU LIDIA
95 PART 95. ANCAMAN DARI KELUARGA VERA
96 PART 96. SIFAT DIKI
97 PART 97. MERAWAT DIKI
98 PART 98. RENCANA VERA ATMADJA
99 PART 99. JEBAKAN VERA
100 PART 100. ANCAMAN KELUARGA ATMADJA
101 PART 101. KEHADIRAN TUAN SHAKA
102 PART 102. BERTEMAN DENGAN EMILIA
103 PART 103. MELAWAN VERA
104 PART 104. MENCARI RAISA
105 PART 106. MELEPAS RINDU
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1. TIDAK DISANGKA
2
Part 2. MENCARI TAHU
3
Part 3. BERUBAH BAIK
4
Part 4. MENINGGALKAN JEJAK
5
Part 5. BEKAL TERCINTA
6
PART 6. MANTU IDAMAN
7
PART 7. PERTENGKARAN RAISA
8
PART 8. ARISAN
9
PART 9. MEMBAHAS MASALAH
10
PART 10. ANNIVESARRY
11
PART 11. TERKEJUT
12
PART 12. RENCANA MELAMAR
13
PART 13. PAMAN???
14
Part 14. MENCARI PAMAN
15
PART 15. TOPENG TANTE
16
PART 16. MELAMAR RAISA
17
PART 17. PERNIKAHAN RAISA
18
PART 18. BERTEMU IRFAN
19
PART 19. RUMAH RAISA
20
PART 20. BERTEMU KEMBALI
21
PART 21. URUSAN DENGAN IRFAN
22
PART 22. KEJUTAN
23
PART 23. RAPATNYA BIKIN TEGANG
24
PART 24. KEHILANGAN JEJAK
25
PART 25. DIKI SALAH PAHAM
26
PART 27. RIAN SEPUPU RAISA
27
PART 27. PERTEMUAN RAISA
28
PART 28. LARI MALAM
29
PART 29. DI RUANG TENGAH
30
PART 30. RENCANA GAGAL
31
PART 31. MASIH KASUS RIAN
32
PART 32. PERMINTAAN FATMA
33
PART 33. MENCARI RAISA
34
PART 34. AKSI PENYELAMATAN
35
PART 35. DI VILLA
36
PART 36. BERDUA
37
PART 37. KEHADIRAN EMILIA
38
PART 38. MASALAH BARU
39
PART 39. MEMBAHAS MASALAH
40
PART 40. EFEK MINUMAN
41
PART 41. MENGHINDAR
42
PART 42. MASALAH PERUSAHAAN
43
PART 43. MAKAN SIANG
44
PART 44. MOOD YANG BERUBAH
45
PART 45. SIKAP RAISA
46
PART 46. TERPIKAT
47
PART 47. PESONA DIKI
48
PART 48. KAMAR BOCOR
49
PART 49. SUASANA DI KAMAR DIKI
50
PART 50. PERSAINGAN
51
PART 51. MENGULUR WAKTU
52
PART 52. SIKAP DIKI
53
PART 53. MASALAH BARU
54
PART 54. BERTEMU TANTE
55
PART 55. BERTINDAK SENDIRI
56
PART 56. TINGKAH RAISA
57
PART 57. KEJADIAN MANIS
58
PART 58. HUBUNGAN MEMBAIK
59
PART 59. TINDAKAN TEDI
60
PART 60. RAISA DISERANG
61
PART 61. DI KAMAR INAP RAISA
62
PART 62. KABAR TENTANG HENDRIK
63
PART 63. MENYADARI KESALAHAN
64
PART 64. PERTEMUAN RAHASIA
65
PART 64. KEPULANGAN RAISA
66
PART 66. KEUSILAN DIKI
67
PART 67. KEDATANGAN HENDRIK
68
PART 68. BERTEMU VERA
69
PART 69. BERITA PENTING
70
PART 70. WANITA YANG IRI
71
PART 71. PESONA RIO
72
PART 72. RENCANA LICIK
73
PART 73. TRAGEDI DI PESTA
74
PART 74. MALAM INDAH
75
PART 75. MENCARI DALANG
76
PART 76. IDENTITAS DIKI
77
PART 77. BERSAMA RAISA
78
PART 78. DI ATAS BUKIT
79
PART 79. MULAI TERKUAK
80
PART 80. SEBUAH RAHASIA
81
PART 81. RAPAT ANGGOTA
82
PART 82. CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN
83
PART 83. REPUTASI PERUSAHAAN
84
PART 84. VIDEO VIRAL
85
PART 85. TRIK RAISA
86
PART 86. BERITA MENGEJUTKAN
87
PART 87. KABAR TENTANG RAISA
88
PART 88. WANITA MASA LALU DIKI
89
PART 89. EMOSI DIKI
90
PART 90. TAKTIK DIKI
91
PART 91. LANGKAH DIKI
92
PART 92. KONDISI DIKI
93
PART 93. TRAUMA RAISA
94
PART 94. KEDATANGAN BU LIDIA
95
PART 95. ANCAMAN DARI KELUARGA VERA
96
PART 96. SIFAT DIKI
97
PART 97. MERAWAT DIKI
98
PART 98. RENCANA VERA ATMADJA
99
PART 99. JEBAKAN VERA
100
PART 100. ANCAMAN KELUARGA ATMADJA
101
PART 101. KEHADIRAN TUAN SHAKA
102
PART 102. BERTEMAN DENGAN EMILIA
103
PART 103. MELAWAN VERA
104
PART 104. MENCARI RAISA
105
PART 106. MELEPAS RINDU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!