Part 5. BEKAL TERCINTA

TOK...TOK...TOK

Pembicaraan antara Diki dan Haris terhenti sejenak karena mendengar suara ketukan pintu ruangan Diki.

"Permisi, Pak" ucap Rio

"Ya, masuklah" titah Diki

Rio-assitant Diki- masuk membawa paper bag di tangannya dan menunjukkannya pada Diki.

"Yak, bawa kemari!"

Rio menghampiri meja kerja Diki lalu menyerahkan paper bag itu padanya. Segera Diki membuka paper bagnya untuk segera mengambil contoh produknya tapi tak disangka yang ditemukan pertama kali adalah sebuah bekal makanan. Diki melongo melihat bekal yang dipegangnya sontak membuat Haris makin tertawa terbahak-bahak. Itu satu bukti lagi bahwa memang benar Diki seperti menyembunyikan hubungannya.

"Apa ini? Sejak kapan gadis itu menaruhnya di sini?"

"Sudahlah kau mengaku saja, itu satu bukti lagi perbuatan gadismu, gitu kan maksudmu. Hahaha...hahaha... seperti tingkah seorang istri"

"Berhenti jangan menertawaiku terus," Diki mendengus. Ternyata ketika Diki mengambil kotak bekal, selembar kertas kecil terjatuh. Sepertinya Raisa menulis sebuah pesan lalu Haris yang melihat itu mencoba memungutnya.

"Lihatlah, ini!"

Haris menunjukkan selembar kertas kecil itu pada Diki, ia pun membacanya. Di dalamnya tertulis : 'KALAU SUDAH HABIS JANGAN LUPA KOTAKNYA DIBALIKIN, INGAT JANGAN SAMPAI HILANG!'

"Sama seperti istriku, setiap aku memakainya dan membawanya yang pertama kali dia tanya, 'mana kotak tupperw*r* nya, awas jangan sampe hilang', gitu dia bilang.'' Haris mengikuti mimik wajah istrinya lalu tertawa geli.

"Ibuku juga begitu"

"Yang bener? Wah sulit dipercaya. Para wanita lebih memerhatikan itu dibandingkan kita, iya nggak sih?!"

"Entahlah... aku nggak peduli, nih untukmu saja"

"Sorry, bukannya nolak. Aku lebih kasian ke istriku, dia susah payah membuatkan bekal untukku dengan segenap cintanya. Jadi aku milih masakan istriku aja"

Mendengar ocehan Haris yang sok romantis membuat Diki ingin muntah. Sejak menikah enam bulan yang lalu, sohibnya selalu memanas-manasi Diki. Sebenernya yang mau pamer Diki atau Haris, Diki mengumpat dalam hati.

"Sudahlah buatmu saja, pasti dia juga mengerahkan tenaga dengan segenap jiwa dan raganya" saran Haris

"Kenapa kata-katamu sama dengannya?"

"Memang wanita seperti itu, kamu nggak tau?"

Diki hanya terdiam daripada menjawab pertanyaan Haris, Diki mengalihkan dirinya kembali pada laptopnya. Diki memang tidak tahu apa-apa tentang wanita lebih tepatnya tidak ingin tahu. Menurutnya menyibukkan diri dengan berkarir jauh lebih penting.

Sikap Diki terlalu kaku pada wanita, dirinya seakan lebih memilih single. Karena hidupnya yang ambisi dan terobsesi pada karier perusahaannya yang sudah dia rintis dari nol. Diki tak peduli dengan urusan cinta, apalagi jika banyak kerabat atau teman yang selalu bertanya 'kapan menikah?' Diki selalu menghindar. Tidak jarang Diki selalu meluangkan waktu untuk pekerjaan daripada berkumpul untuk acara keluarga atau reuni sekolah.

Meski perusahaan Diki tergolong masih baru di dunia bisnis yah setidaknya untuk waktu tiga tahun merupakan waktu singkat yang luar biasa. Kerja keras Diki memang tidak main-main, segala cara dia fokuskan hanya untuk perusahaan kecilnya yang mulai berkembang. Dengan modal tabungannya hasil bekerja di perusahaan ayahnya sendiri juga sedikit tambahan modal dari ibu nya Diki berdikari.

Dengan penghasilannya yang lumayan fantastis untuk seorang pemuda single, dia bisa saja membeli barang mewah atau pun berinvestasi ke properti - yang kata orang prospek nya lebih menjanjikan- tetapi Diki mempunyai pilihan lain. Ia memutuskan membeli rumah model tua yang sudah termakan usia untuk tempatnya tinggal. Dengan alasan harganya yang murah dan letaknya yang strategis pinggir jalan. Diki pikir sedikit merenovnya, rumah itu nyaman kok ditempati.

"Tiga tahun aku tinggal di sana, rasanya damai dan tenteram. Tapi sejak kemarin seorang gadis itu muncul hari-hariku dibuat kacau oleh kelakuannya" Diki membuka obrolan saat merapikan berkasnya di atas meja, Haris masih duduk mengecek contoh produk baru yang sudah dia keluarkan dari paper bag.

Telinga Haris mendengar Diki mulai bicara, ia pun menoleh ke arahnya, "Akhirnya kau mau curhat tentang kisah cinta, tenang sebagai patner aku juga pendengar setia" tapi Haris sedikit melirik ke arah Rio, apa harus dia mendengarkan juga? begitu kode yang tergambar di matanya. Diki yang mengerti segera menyuruh Rio keluar dengan alasan sebuah pekerjaan yang harus dia kerjakan.

"Rio, buatkan korespondensi. Aku tunggu"

"Siap, Pak"

Rio menyingkir dari hadapan Diki dan Haris, ia mengerti untuk segera melaksanakan perintah atasannya lalu keluar ruangan.

"Bagaimana? Cepat ceritakan si gadis itu yang kamu bilang, aku jadi penasaran. Akhirnya sahabatku ini pria normal juga"

"Hei! Apa maksudmu? Kamu kira aku nggak normal?"

"Sssttt jangan keras-keras, nanti suaramu terdengar oleh anak buahmu kamu nggak ingin kan ini jadi gosip murahan yang tersebar di perusahaanmu, bukankah tadi dirimu sudah buat sensasi dengan memamerkan jejak cinta di kemejamu" Haris cekikikan

"Aku nggak mau bahas dia, ini waktunya kerja." Diki kesal, dari segala yang dia punya hanya satu kekurangannya yaitu wanita. Ini yang selalu jadi olokan Haris.

"Aishh... dirimu itu yang workaholic, tidak bisakah sedikit bersantai sebentar?"

Diki menatapnya tajam

****

Sementara Raisa rebahan di kamarnya, hanya menikmati liburan di tempat kos-kosan. Tak ada kegiatan selain bersantai, di sela waktunya itu Raisa membuka laptopnya. Iseng mencari tahu tentang Diki dan perusahaannya lewat website.

Sebelum masuk ke kehidupan Diki, setidaknya Raisa perlu informasi mengenai Diki. Daripada bertanya langsung padanya, Raisa lebih memilih mencari biodatanya di profil perusahaannya itu.

Saat Raisa mengklik profil perusahaan dan CEOnya terpampang photo Diki yang membuat Raisa tertawa. "Dasar manusia itu, tidak photogenic sekali sih. Keliatan kaku gitu nggak ada ekspresi sama sekali untung tertolong dengan wajahnya yang lumayan. Apa dia bangga majang photonya yang keliatan lucu itu. Hahahaha"

Setelah Raisa mengetahui seluk beluk Diki lewat website perusahaannya tak banyak informasi yang dia ketahui. "Apa aku perlu pindah kerja juga ke perusahaannya?" Raisa sedikit bimbang. "Lalu, bagaimana dengan Irfan? Dua hari ini aku terlalu fokus pada pria itu cuma gara-gara ingin mendapatkan kembali rumahku." Tiba-tiba Raisa teringat dengan kekasihnya yang sudah tujuh bulan ini dia menjalin hubungan dengan Irfan. Raisa belum sempat memberi kabar pada Irfan bahwa ia mengambil cuti dan sedang menikmati liburan di kota kelahirannya.

"Bagaimanapun juga, aku nggak mau kehilangan rumah itu. Biarpun jelek tapi itu satu-satunya tempat kenanganku dan orang tuaku yang masih tersisa. Nggak akan bisa tergantikan oleh apapun" Raisa menitikkan airmatanya betapa rumah itu menyimpan sejuta memori perjuangannya bersama ibunya berdua sejak kecil karena ayahnya meninggal saat Raisa berusia tujuh tahun.

Sepintas prasangka buruk muncul dan menduga apakah Tantenya yang sudah menjual rumahnya pada Diki?

 

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Tantenya raisa patut dicurigai sih wak

2023-07-04

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1. TIDAK DISANGKA
2 Part 2. MENCARI TAHU
3 Part 3. BERUBAH BAIK
4 Part 4. MENINGGALKAN JEJAK
5 Part 5. BEKAL TERCINTA
6 PART 6. MANTU IDAMAN
7 PART 7. PERTENGKARAN RAISA
8 PART 8. ARISAN
9 PART 9. MEMBAHAS MASALAH
10 PART 10. ANNIVESARRY
11 PART 11. TERKEJUT
12 PART 12. RENCANA MELAMAR
13 PART 13. PAMAN???
14 Part 14. MENCARI PAMAN
15 PART 15. TOPENG TANTE
16 PART 16. MELAMAR RAISA
17 PART 17. PERNIKAHAN RAISA
18 PART 18. BERTEMU IRFAN
19 PART 19. RUMAH RAISA
20 PART 20. BERTEMU KEMBALI
21 PART 21. URUSAN DENGAN IRFAN
22 PART 22. KEJUTAN
23 PART 23. RAPATNYA BIKIN TEGANG
24 PART 24. KEHILANGAN JEJAK
25 PART 25. DIKI SALAH PAHAM
26 PART 27. RIAN SEPUPU RAISA
27 PART 27. PERTEMUAN RAISA
28 PART 28. LARI MALAM
29 PART 29. DI RUANG TENGAH
30 PART 30. RENCANA GAGAL
31 PART 31. MASIH KASUS RIAN
32 PART 32. PERMINTAAN FATMA
33 PART 33. MENCARI RAISA
34 PART 34. AKSI PENYELAMATAN
35 PART 35. DI VILLA
36 PART 36. BERDUA
37 PART 37. KEHADIRAN EMILIA
38 PART 38. MASALAH BARU
39 PART 39. MEMBAHAS MASALAH
40 PART 40. EFEK MINUMAN
41 PART 41. MENGHINDAR
42 PART 42. MASALAH PERUSAHAAN
43 PART 43. MAKAN SIANG
44 PART 44. MOOD YANG BERUBAH
45 PART 45. SIKAP RAISA
46 PART 46. TERPIKAT
47 PART 47. PESONA DIKI
48 PART 48. KAMAR BOCOR
49 PART 49. SUASANA DI KAMAR DIKI
50 PART 50. PERSAINGAN
51 PART 51. MENGULUR WAKTU
52 PART 52. SIKAP DIKI
53 PART 53. MASALAH BARU
54 PART 54. BERTEMU TANTE
55 PART 55. BERTINDAK SENDIRI
56 PART 56. TINGKAH RAISA
57 PART 57. KEJADIAN MANIS
58 PART 58. HUBUNGAN MEMBAIK
59 PART 59. TINDAKAN TEDI
60 PART 60. RAISA DISERANG
61 PART 61. DI KAMAR INAP RAISA
62 PART 62. KABAR TENTANG HENDRIK
63 PART 63. MENYADARI KESALAHAN
64 PART 64. PERTEMUAN RAHASIA
65 PART 64. KEPULANGAN RAISA
66 PART 66. KEUSILAN DIKI
67 PART 67. KEDATANGAN HENDRIK
68 PART 68. BERTEMU VERA
69 PART 69. BERITA PENTING
70 PART 70. WANITA YANG IRI
71 PART 71. PESONA RIO
72 PART 72. RENCANA LICIK
73 PART 73. TRAGEDI DI PESTA
74 PART 74. MALAM INDAH
75 PART 75. MENCARI DALANG
76 PART 76. IDENTITAS DIKI
77 PART 77. BERSAMA RAISA
78 PART 78. DI ATAS BUKIT
79 PART 79. MULAI TERKUAK
80 PART 80. SEBUAH RAHASIA
81 PART 81. RAPAT ANGGOTA
82 PART 82. CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN
83 PART 83. REPUTASI PERUSAHAAN
84 PART 84. VIDEO VIRAL
85 PART 85. TRIK RAISA
86 PART 86. BERITA MENGEJUTKAN
87 PART 87. KABAR TENTANG RAISA
88 PART 88. WANITA MASA LALU DIKI
89 PART 89. EMOSI DIKI
90 PART 90. TAKTIK DIKI
91 PART 91. LANGKAH DIKI
92 PART 92. KONDISI DIKI
93 PART 93. TRAUMA RAISA
94 PART 94. KEDATANGAN BU LIDIA
95 PART 95. ANCAMAN DARI KELUARGA VERA
96 PART 96. SIFAT DIKI
97 PART 97. MERAWAT DIKI
98 PART 98. RENCANA VERA ATMADJA
99 PART 99. JEBAKAN VERA
100 PART 100. ANCAMAN KELUARGA ATMADJA
101 PART 101. KEHADIRAN TUAN SHAKA
102 PART 102. BERTEMAN DENGAN EMILIA
103 PART 103. MELAWAN VERA
104 PART 104. MENCARI RAISA
105 PART 106. MELEPAS RINDU
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1. TIDAK DISANGKA
2
Part 2. MENCARI TAHU
3
Part 3. BERUBAH BAIK
4
Part 4. MENINGGALKAN JEJAK
5
Part 5. BEKAL TERCINTA
6
PART 6. MANTU IDAMAN
7
PART 7. PERTENGKARAN RAISA
8
PART 8. ARISAN
9
PART 9. MEMBAHAS MASALAH
10
PART 10. ANNIVESARRY
11
PART 11. TERKEJUT
12
PART 12. RENCANA MELAMAR
13
PART 13. PAMAN???
14
Part 14. MENCARI PAMAN
15
PART 15. TOPENG TANTE
16
PART 16. MELAMAR RAISA
17
PART 17. PERNIKAHAN RAISA
18
PART 18. BERTEMU IRFAN
19
PART 19. RUMAH RAISA
20
PART 20. BERTEMU KEMBALI
21
PART 21. URUSAN DENGAN IRFAN
22
PART 22. KEJUTAN
23
PART 23. RAPATNYA BIKIN TEGANG
24
PART 24. KEHILANGAN JEJAK
25
PART 25. DIKI SALAH PAHAM
26
PART 27. RIAN SEPUPU RAISA
27
PART 27. PERTEMUAN RAISA
28
PART 28. LARI MALAM
29
PART 29. DI RUANG TENGAH
30
PART 30. RENCANA GAGAL
31
PART 31. MASIH KASUS RIAN
32
PART 32. PERMINTAAN FATMA
33
PART 33. MENCARI RAISA
34
PART 34. AKSI PENYELAMATAN
35
PART 35. DI VILLA
36
PART 36. BERDUA
37
PART 37. KEHADIRAN EMILIA
38
PART 38. MASALAH BARU
39
PART 39. MEMBAHAS MASALAH
40
PART 40. EFEK MINUMAN
41
PART 41. MENGHINDAR
42
PART 42. MASALAH PERUSAHAAN
43
PART 43. MAKAN SIANG
44
PART 44. MOOD YANG BERUBAH
45
PART 45. SIKAP RAISA
46
PART 46. TERPIKAT
47
PART 47. PESONA DIKI
48
PART 48. KAMAR BOCOR
49
PART 49. SUASANA DI KAMAR DIKI
50
PART 50. PERSAINGAN
51
PART 51. MENGULUR WAKTU
52
PART 52. SIKAP DIKI
53
PART 53. MASALAH BARU
54
PART 54. BERTEMU TANTE
55
PART 55. BERTINDAK SENDIRI
56
PART 56. TINGKAH RAISA
57
PART 57. KEJADIAN MANIS
58
PART 58. HUBUNGAN MEMBAIK
59
PART 59. TINDAKAN TEDI
60
PART 60. RAISA DISERANG
61
PART 61. DI KAMAR INAP RAISA
62
PART 62. KABAR TENTANG HENDRIK
63
PART 63. MENYADARI KESALAHAN
64
PART 64. PERTEMUAN RAHASIA
65
PART 64. KEPULANGAN RAISA
66
PART 66. KEUSILAN DIKI
67
PART 67. KEDATANGAN HENDRIK
68
PART 68. BERTEMU VERA
69
PART 69. BERITA PENTING
70
PART 70. WANITA YANG IRI
71
PART 71. PESONA RIO
72
PART 72. RENCANA LICIK
73
PART 73. TRAGEDI DI PESTA
74
PART 74. MALAM INDAH
75
PART 75. MENCARI DALANG
76
PART 76. IDENTITAS DIKI
77
PART 77. BERSAMA RAISA
78
PART 78. DI ATAS BUKIT
79
PART 79. MULAI TERKUAK
80
PART 80. SEBUAH RAHASIA
81
PART 81. RAPAT ANGGOTA
82
PART 82. CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN
83
PART 83. REPUTASI PERUSAHAAN
84
PART 84. VIDEO VIRAL
85
PART 85. TRIK RAISA
86
PART 86. BERITA MENGEJUTKAN
87
PART 87. KABAR TENTANG RAISA
88
PART 88. WANITA MASA LALU DIKI
89
PART 89. EMOSI DIKI
90
PART 90. TAKTIK DIKI
91
PART 91. LANGKAH DIKI
92
PART 92. KONDISI DIKI
93
PART 93. TRAUMA RAISA
94
PART 94. KEDATANGAN BU LIDIA
95
PART 95. ANCAMAN DARI KELUARGA VERA
96
PART 96. SIFAT DIKI
97
PART 97. MERAWAT DIKI
98
PART 98. RENCANA VERA ATMADJA
99
PART 99. JEBAKAN VERA
100
PART 100. ANCAMAN KELUARGA ATMADJA
101
PART 101. KEHADIRAN TUAN SHAKA
102
PART 102. BERTEMAN DENGAN EMILIA
103
PART 103. MELAWAN VERA
104
PART 104. MENCARI RAISA
105
PART 106. MELEPAS RINDU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!