Part 4. MENINGGALKAN JEJAK

TIN...TIN...TIN

Berulang kali Diki membunyikan klakson mobilnya. Raisa masih tetap bertahan berdiri menghalangi jalan mobil Diki yang mau keluar.

"Nih cewek maunya apa sih, kenapa dia selalu muncul dan mengusikku. Bener-benar yah" Diki yang kesal terpaksa turun dari mobilnya dan menghampirinya.

Raisa terpukau ketika Diki keluar dari mobilnya, auranya bikin dia ingin berkata 'wow'. Penampilan Diki yang rapi dengan stelan jas dan sepatu pantofelnya berhasil menyihir netra Raisa yang bahkan tak sekalipun mengedip.

Kini Diki sudah berada tepat di depan Raisa, terlihat sekali perbedaan postur tubuhnya. "Kamu lagi," Wajah greget Diki sangat kentara.

Tetap Raisa akan selalu memberinya senyuman yang suatu saat kelak Diki akan luluh padanya. Begitulah niat hati Raisa. Padahal tujuan utamanya selalu rumah peninggalan orang tuanya. Jika ingin mendapatkan rumah itu lagi, Raisa harus bisa memiliki pemiliknya dulu. Sedikit bertahan menghadapi Diki, tak kan membuat Raisa gentar.

"Minggir, aku mau lewat. Lagian ngapain sih kamu ke sini lagi"

"Ku mohon terimalah bekal masakanku, aku yakin kamu bakalan menyukainya. Kamu nggak mau memaafkanku? Aku sudah berniat baik lho" Raisa menyodorkan bekal makanan pada Diki.

"Di kantorku ada kantin jadi untuk apa aku menerima bekal makananmu, belum tentu aku makan. Aku masih curiga jika kamu menaruh sesuatu di dalamnya"

"Ya ampuuun, kok gitu sih mikirnya. Beneran, ini tulus dari lubuk hatiku yang paling terdalam. Bahkan untuk membuatnya saja, aku mengerahkan segenap jiwa dan ragaku" gombal Raisa, padahal hatinya berkata 'hueekk' seumur hidupnya belum pernah ia bicara begitu karena memang Raisa bukan tipe gadis yang romantis. Raisa pintar menyembunyikan wajah lainnya di depan Diki.

"Jangan paksa aku, cepatlah kau menyingkir dari sini! Ini sudah siang, aku nggak mau terlambat datang ke kantor gara-gara dirimu"

"Nggak akan" Raisa keras kepala

Diki mengusap wajahnya, dirinya mulai frustasi menghadapi Raisa. Selama dia tinggal tiga tahun baru sekarang hidupnya terusik oleh seorang gadis. Diki yang tidak mau berbelas kasian, ia langsung bertindak menarik Raisa ke pinggir.

"Kalau kamu tetap menghalangi jalanku, jangan salahkan aku jika menerobosnya" Diki memperingatkan Raisa dan ini terlihat tidak main-main.

Diki berulang kali melihat jam yang melingkar di tangannya dirinya gelisah. Diki tahu harus segera berangkat. Waktu tak bisa mentoleransinya.

Raisa mendekati Diki, dirinya semakin tertantang lalu mengikuti Diki yang akan masuk ke mobilnya. Diki yang terburu-buru tidak menyadari Raisa langsung masuk ke mobilnya. Saat Diki membuka jasnya dan badannya menyamping ia melihat Raisa sudah duduk manis di sampingnya sambil menyengir "Aku mau ikut kamu ke kantor, abis kamu nggak mau memaafkanku. Aku bakalan ikutin kamu terus" ujar Raisa

"Astagaaa... " Diki mulai gerah. "Cepat, keluar dari mobilku, sudah cukup pagi ini kamu menggangguku"

Tanpa sepengetahuan Diki, Raisa buru-buru menaruh bekalnya ke dalam paper bag dekat dengan tas kerja Diki.

"Baiklah, aku keluar. Eits, sebentar" Raisa tiba-tiba menepuk bahu Diki. "Sabar," ucapnya terdengar seperti meledek.

"Udah sana cepat keluar! aku bilang"

Raisa keluar sambil melambaikan tangannya dari luar kaca mobil "Da...aaah... semoga harimu indah"

Tanpa berlama-lama, Diki segera melajukan mobilnya. Saat mobil Diki menjauh, Raisa cekikikan. Ia merasa bahagia misinya sudah berhasil.

*****

Untung Diki tiba di kantor tepat waktu, tadi ia sengaja menambah kecepatan mobilnya. Waktunya sedikit terbuang karena ulah Raisa yang mengganggunya.

"Selamat pagi, Pak" serentak bawahan Diki yang berpapasan menyapanya.

"Pagi" jawab Diki datar

Sebuah kebiasaan bawahan Diki yang selalu menyapanya tapi kali ini ia heran kenapa semua melihatnya seperti tidak biasanya. Apa ada sesuatu yang aneh? Diki tak tahu. Diki pun terus berjalan menuju ke lift menuju lantai tempat ruangannya berada sambil menengteng tas kerja dan jasnya.

Sesampainya di lantai atas, Diki segera masuk ke ruangannya dan disambut assistantnya. Diki meletakkan tasnya di atas meja kerjanya juga menaruh jas di sandaran kursinya.

"Selamat pagi, Pak"

"Pagi, bagaimana proposal yang kemarin apa sudah selesai kau kerjakan?" Diki membuka laptopnya, ia mulai berkutat dengan pekerjaannya.

"Sudah aku taruh di meja, Pak"

"Kenapa kamu melihatku seperti itu? Tadi yang lain juga begitu. Apa ada yang aneh?" Diki tak menyukai tatapan dari assistantnya, "Oh ya, aku melupakan sesuatu, bisa tolong ambilkan paper bag ku di mobil. Tadi ku terburu-buru, disana ada contoh produk yang akan launching. Aku membutuhkannya untuk presentasi nanti" Lanjutnya sambil terus mengetik di laptopnya.

"Iya, Pak"

TOK...TOK...TOK...

"Masuk!"

Haris - sahabat Diki sekaligus rekan bisnisnya - ia pun masuk ke ruangan Diki setelah dipersilahkan.

"Bagaimana contoh produk keluaran terbaru apakah sudah ada?"

"Sudah aku bawa, Rio sedang mengambilnya di mobilku. Tadi aku buru-buru jadi lupa masih tertinggal di mobil"

Tak sengaja Haris memperhatikan kemeja Diki, ada sesuatu yang menempel. Haris pun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum, ia mengira sohibnya sekarang sudah punya seseorang tapi tak mau menceritakannya malah pamer secara tidak langsung.

"Hei, bro apa kamu sudah punya kekasih dan ingin memamerkannya?" ujar Haris karena matanya masih tertuju pada sesuatu yang menempel di kemeja Diki.

"Kekasih? Apa maksudmu aku nggak ngerti"

"Nggak usah pura-pura, sekian lama kamu menjomblo akhirnya tidak ku sangka temanku yang kaku ini punya dambaan hati, apa dia begitu agresif ya?"

"Pagi ini kamu nggak usah bicara macem-macem yang bikin aku pusing. Kau tau sebentar lagi kita rapat tentang launching produk terbaru yang akan dikeluarkan perusahaan, jadi aku perlu mempersiapkannya dan mengecek proposal ini" Diki masih belum mengerti maksud perkataan yang diucapkan Haris, dirinya terlalu fokus dengan berkas-berkas yang ada di meja kerjanya.

Haris mendekati Dicky lalu merangkulnya, jari telunjuknya menunjukkan sesuatu agar Diki melihatnya.

Mata Diki mengikuti gerak jari Haris yang mendarat tepat di bahunya hingga ia berteriak tak percaya, "WHAT!!! Lipstik???"

Haris mengangguk lalu tertawa, "Aku tau kamu ingin pamer habis melakukan sesuatu dengan kekasihmu, iya kan???"

"Gadis itu..." Diki geram, ia ingat saat Raisa menepuk bahunya rupanya menempelkan noda lipstik dengan sengaja pantas semua orang memandang aneh ke arahnya. Betapa malunya Diki, wajahnya mulai memerah.

"Hah, Gadis? Gadis mana yang kau kencani?" Haris memasang wajah penasaran, belum pernah ia mendengar sohibnya itu membicarakan tentang wanita dan kali ini ia tak sengaja mendengarnya langsung Diki menyebut kata gadis itu. Sudah dipastikan Diki sedang menjalin hubungan yang tak diketahui Haris.

"Berhenti omong kosong, ini tidak seperti yang kau pikirkan." Diki mengambil jasnya lalu memakainya, ia tidak ingin kemeja yang terkena noda lipstik jadi terlihat.

"Maksudmu kau tidak mau mengakuinya padahal itu adalah bukti jelas dia meninggalkan jejak cinta di kemejamu" Haris terkekeh

"Untuk apa aku mengakuinya, bahkan namanya saja aku tidak tahu. Dia gadis yang menyebalkan yang selalu menggangguku"

"Apa?" Haris terkejut mendengarnya

 

Bersambung...

Episodes
1 Part 1. TIDAK DISANGKA
2 Part 2. MENCARI TAHU
3 Part 3. BERUBAH BAIK
4 Part 4. MENINGGALKAN JEJAK
5 Part 5. BEKAL TERCINTA
6 PART 6. MANTU IDAMAN
7 PART 7. PERTENGKARAN RAISA
8 PART 8. ARISAN
9 PART 9. MEMBAHAS MASALAH
10 PART 10. ANNIVESARRY
11 PART 11. TERKEJUT
12 PART 12. RENCANA MELAMAR
13 PART 13. PAMAN???
14 Part 14. MENCARI PAMAN
15 PART 15. TOPENG TANTE
16 PART 16. MELAMAR RAISA
17 PART 17. PERNIKAHAN RAISA
18 PART 18. BERTEMU IRFAN
19 PART 19. RUMAH RAISA
20 PART 20. BERTEMU KEMBALI
21 PART 21. URUSAN DENGAN IRFAN
22 PART 22. KEJUTAN
23 PART 23. RAPATNYA BIKIN TEGANG
24 PART 24. KEHILANGAN JEJAK
25 PART 25. DIKI SALAH PAHAM
26 PART 27. RIAN SEPUPU RAISA
27 PART 27. PERTEMUAN RAISA
28 PART 28. LARI MALAM
29 PART 29. DI RUANG TENGAH
30 PART 30. RENCANA GAGAL
31 PART 31. MASIH KASUS RIAN
32 PART 32. PERMINTAAN FATMA
33 PART 33. MENCARI RAISA
34 PART 34. AKSI PENYELAMATAN
35 PART 35. DI VILLA
36 PART 36. BERDUA
37 PART 37. KEHADIRAN EMILIA
38 PART 38. MASALAH BARU
39 PART 39. MEMBAHAS MASALAH
40 PART 40. EFEK MINUMAN
41 PART 41. MENGHINDAR
42 PART 42. MASALAH PERUSAHAAN
43 PART 43. MAKAN SIANG
44 PART 44. MOOD YANG BERUBAH
45 PART 45. SIKAP RAISA
46 PART 46. TERPIKAT
47 PART 47. PESONA DIKI
48 PART 48. KAMAR BOCOR
49 PART 49. SUASANA DI KAMAR DIKI
50 PART 50. PERSAINGAN
51 PART 51. MENGULUR WAKTU
52 PART 52. SIKAP DIKI
53 PART 53. MASALAH BARU
54 PART 54. BERTEMU TANTE
55 PART 55. BERTINDAK SENDIRI
56 PART 56. TINGKAH RAISA
57 PART 57. KEJADIAN MANIS
58 PART 58. HUBUNGAN MEMBAIK
59 PART 59. TINDAKAN TEDI
60 PART 60. RAISA DISERANG
61 PART 61. DI KAMAR INAP RAISA
62 PART 62. KABAR TENTANG HENDRIK
63 PART 63. MENYADARI KESALAHAN
64 PART 64. PERTEMUAN RAHASIA
65 PART 64. KEPULANGAN RAISA
66 PART 66. KEUSILAN DIKI
67 PART 67. KEDATANGAN HENDRIK
68 PART 68. BERTEMU VERA
69 PART 69. BERITA PENTING
70 PART 70. WANITA YANG IRI
71 PART 71. PESONA RIO
72 PART 72. RENCANA LICIK
73 PART 73. TRAGEDI DI PESTA
74 PART 74. MALAM INDAH
75 PART 75. MENCARI DALANG
76 PART 76. IDENTITAS DIKI
77 PART 77. BERSAMA RAISA
78 PART 78. DI ATAS BUKIT
79 PART 79. MULAI TERKUAK
80 PART 80. SEBUAH RAHASIA
81 PART 81. RAPAT ANGGOTA
82 PART 82. CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN
83 PART 83. REPUTASI PERUSAHAAN
84 PART 84. VIDEO VIRAL
85 PART 85. TRIK RAISA
86 PART 86. BERITA MENGEJUTKAN
87 PART 87. KABAR TENTANG RAISA
88 PART 88. WANITA MASA LALU DIKI
89 PART 89. EMOSI DIKI
90 PART 90. TAKTIK DIKI
91 PART 91. LANGKAH DIKI
92 PART 92. KONDISI DIKI
93 PART 93. TRAUMA RAISA
94 PART 94. KEDATANGAN BU LIDIA
95 PART 95. ANCAMAN DARI KELUARGA VERA
96 PART 96. SIFAT DIKI
97 PART 97. MERAWAT DIKI
98 PART 98. RENCANA VERA ATMADJA
99 PART 99. JEBAKAN VERA
100 PART 100. ANCAMAN KELUARGA ATMADJA
101 PART 101. KEHADIRAN TUAN SHAKA
102 PART 102. BERTEMAN DENGAN EMILIA
103 PART 103. MELAWAN VERA
104 PART 104. MENCARI RAISA
105 PART 106. MELEPAS RINDU
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1. TIDAK DISANGKA
2
Part 2. MENCARI TAHU
3
Part 3. BERUBAH BAIK
4
Part 4. MENINGGALKAN JEJAK
5
Part 5. BEKAL TERCINTA
6
PART 6. MANTU IDAMAN
7
PART 7. PERTENGKARAN RAISA
8
PART 8. ARISAN
9
PART 9. MEMBAHAS MASALAH
10
PART 10. ANNIVESARRY
11
PART 11. TERKEJUT
12
PART 12. RENCANA MELAMAR
13
PART 13. PAMAN???
14
Part 14. MENCARI PAMAN
15
PART 15. TOPENG TANTE
16
PART 16. MELAMAR RAISA
17
PART 17. PERNIKAHAN RAISA
18
PART 18. BERTEMU IRFAN
19
PART 19. RUMAH RAISA
20
PART 20. BERTEMU KEMBALI
21
PART 21. URUSAN DENGAN IRFAN
22
PART 22. KEJUTAN
23
PART 23. RAPATNYA BIKIN TEGANG
24
PART 24. KEHILANGAN JEJAK
25
PART 25. DIKI SALAH PAHAM
26
PART 27. RIAN SEPUPU RAISA
27
PART 27. PERTEMUAN RAISA
28
PART 28. LARI MALAM
29
PART 29. DI RUANG TENGAH
30
PART 30. RENCANA GAGAL
31
PART 31. MASIH KASUS RIAN
32
PART 32. PERMINTAAN FATMA
33
PART 33. MENCARI RAISA
34
PART 34. AKSI PENYELAMATAN
35
PART 35. DI VILLA
36
PART 36. BERDUA
37
PART 37. KEHADIRAN EMILIA
38
PART 38. MASALAH BARU
39
PART 39. MEMBAHAS MASALAH
40
PART 40. EFEK MINUMAN
41
PART 41. MENGHINDAR
42
PART 42. MASALAH PERUSAHAAN
43
PART 43. MAKAN SIANG
44
PART 44. MOOD YANG BERUBAH
45
PART 45. SIKAP RAISA
46
PART 46. TERPIKAT
47
PART 47. PESONA DIKI
48
PART 48. KAMAR BOCOR
49
PART 49. SUASANA DI KAMAR DIKI
50
PART 50. PERSAINGAN
51
PART 51. MENGULUR WAKTU
52
PART 52. SIKAP DIKI
53
PART 53. MASALAH BARU
54
PART 54. BERTEMU TANTE
55
PART 55. BERTINDAK SENDIRI
56
PART 56. TINGKAH RAISA
57
PART 57. KEJADIAN MANIS
58
PART 58. HUBUNGAN MEMBAIK
59
PART 59. TINDAKAN TEDI
60
PART 60. RAISA DISERANG
61
PART 61. DI KAMAR INAP RAISA
62
PART 62. KABAR TENTANG HENDRIK
63
PART 63. MENYADARI KESALAHAN
64
PART 64. PERTEMUAN RAHASIA
65
PART 64. KEPULANGAN RAISA
66
PART 66. KEUSILAN DIKI
67
PART 67. KEDATANGAN HENDRIK
68
PART 68. BERTEMU VERA
69
PART 69. BERITA PENTING
70
PART 70. WANITA YANG IRI
71
PART 71. PESONA RIO
72
PART 72. RENCANA LICIK
73
PART 73. TRAGEDI DI PESTA
74
PART 74. MALAM INDAH
75
PART 75. MENCARI DALANG
76
PART 76. IDENTITAS DIKI
77
PART 77. BERSAMA RAISA
78
PART 78. DI ATAS BUKIT
79
PART 79. MULAI TERKUAK
80
PART 80. SEBUAH RAHASIA
81
PART 81. RAPAT ANGGOTA
82
PART 82. CINTA BERTEPUK SEBELAH TANGAN
83
PART 83. REPUTASI PERUSAHAAN
84
PART 84. VIDEO VIRAL
85
PART 85. TRIK RAISA
86
PART 86. BERITA MENGEJUTKAN
87
PART 87. KABAR TENTANG RAISA
88
PART 88. WANITA MASA LALU DIKI
89
PART 89. EMOSI DIKI
90
PART 90. TAKTIK DIKI
91
PART 91. LANGKAH DIKI
92
PART 92. KONDISI DIKI
93
PART 93. TRAUMA RAISA
94
PART 94. KEDATANGAN BU LIDIA
95
PART 95. ANCAMAN DARI KELUARGA VERA
96
PART 96. SIFAT DIKI
97
PART 97. MERAWAT DIKI
98
PART 98. RENCANA VERA ATMADJA
99
PART 99. JEBAKAN VERA
100
PART 100. ANCAMAN KELUARGA ATMADJA
101
PART 101. KEHADIRAN TUAN SHAKA
102
PART 102. BERTEMAN DENGAN EMILIA
103
PART 103. MELAWAN VERA
104
PART 104. MENCARI RAISA
105
PART 106. MELEPAS RINDU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!