Kenapa Harus Elo Yang Jadi Suami Gue!!!
Bugh!
"Aw" ringis seorang gadis cantik mungil, saat diri nya terjatuh dari atas kasur.
Gadis cantik nan mungil itu bernama Sari Puspita, dia akrab di panggila sari. Gadis memang sering terjatuh dari atas tempat tidur, alasan nya sangat simple, yaitu karena dia sangat lasak ketika tidur.
Walau pun sudah jatuh ke bawa, hal itu tidak mengusik tidur nyenyak nya. Ia tetap melanjut kan tidur nya seperti tidak terjadi apa apa.
Tok Tok Tok
"SARIII! AYO BANGUN!!" teriak bunda nya dari luar kamar.
Tok Tok tok!!
"Hmm." Gadis itu pun menggeliat, merasa terganggu akan tidurnya.
"SARI!!
"Iya bun, Ai uda bangun!" saut nya dengan suara serak khas orang bangun tidur.
"Cepat lah bersiap, sayang. Kamu bisa terlambat!"seru bundanya lagi
"Iyaaa" balas Sari.
"Hmm, aku tidur di lantai lagi." gumam nya, bangkit dan masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah 15 menit Sari pun selesai mandi dan mulai memakai seragam sekolahnya, tak lupa dia juga membereskan tempat tiddur nya.
Di meja makan terlihat bunda sedang menyiapkan sarapan untuk anak dan suami nya.
"Good morning, istriku." Sapa Izam pada istri nya.
"Pagi, sayang, ayo sarapan. " kata Mia, mengambilkan sepiring nasi goreng untuk suami nya.
"Ai, mana? Apa dia belum bangun juga?"tanya Izam yang belum melihat keberadan putri nya di meja makan.
"Udah dong, ayah. Ini udah bangun" saut Sari dari tangga, dengan langkah cepat ia menuruni anak tangga tersebut.
"Morning, ayah, Bunda." sapa Sari.
"Morning sayang" balas kedua nya.
"Ini sarapan, buat putri tidur kesayangan bunda." ucap Mia meletakkan sepirig nasi goreng di depan Sari.
"Makasih, Bunda." ucap Sari tersenyum.
"Cepat habiskan, nanti kamu bisa telat lagi!" seru bunda.
"Iya."
___
Pukul 7.30 Sari tiba di depan gerbang sekolah, Dia sudah tidak melihat satu orang pun siswa yang berkeliaran di luar dan gerbang sekolah nya pun sudah tertutup.
"Aish, telat lagi." ucapnya pelan.
"Pak Bowoo, bukain pintu gerbang nya dong!" pinta Sari pada Satpam sekolah.
"Kamu lagi, kamu lagi." ucap Satpam geleng - geleng kepala melihat Sari yang cengengesan di depan gerbang.
"Hehe bukain ya , Pak. Saya janji ini yang terakhir." ucap Sari.
"Alah, kemaren - kemaren juga ngomong gitu."
"Masa sih pak, nggak ingat saya." kilah Sari.
"Ayolah pak, masa bapak tega, lihat saya di luar kaya gini." ucap Sari yang mulai dengan nada memelas nya.
"Nanti saya bukain, tapi tunggu OSIS dulu." ucap pak Bowo.
"Ya elah bapak, nggak seru ah. Masa harus nungguin mereka sih. Emang mereka siapa harus ditungguin segala." kata Sari.
"Ayolah la pak, bukain dong pintu nya. Bapak kan orang nya baik, ramah, suka nolong orang, rajin menabung, sholeh lagi. " puji Sari yang masih terus mencoba nenbujuk satpam itu.
"Nggak mempan, udah basi juga." balas pak Bowo tersenyum.
"Buka aja, pak!" seru seseorang dari belakang pak Bowo
Pak Bowo dan Sari pun melihat kearah sumber suara dan TARAA..
"Bapak sih, kelamaan, keburu mereka datang kan" ucap Sari kesal."
"Biarin." balasa Pak Bowo.
Dengan segera Pak Bowo membuka kan pintu gerbang.
"Huft, kenapa harus berurusan sama dia sih. Masih pagi juga" gumam Sari.
"Elo ikut gue!!" perintah orang itu, dan berlalu pergi begitu saja meninggalkan sari dan pak Bowo.
"Bapak, sih." ucap Sari kesal, dengan malas dan kesal Sari mengikuti orang itu. Mulutnya tak henti - hentinya ngedumel.
____
"Isi ini!"
"Tc" dengan kesal dan terpaksa Sari pun mengisi form keterlambatan yang di berikan oleh orang itu.
Saat ini ia benar - benar sedang malas untuk berdebat dengan siapa pun termasuk dengan pria yang ada di hadapa nya ini.
"Nih, gue udah boleh pergi kan?" tanya Sari sambil membereskan tasnya.
"Bersihin musholah dulu, baru boleh masuk ke kelas."ujar pria itu.
Sari mendongak menatap pria itu, " Yang bener aja lo! Jangan mentang - mentang lo ketos , jadi lo bisa seenaknya nyuruh - nyuruh gue, ya!" kata Sari yang tak terima dengan hukuman yang di terima nya.
Pria itu menatap nya tajam, " Kalau nggak suka, maka nya jangan telat!" bentak nya.
"Eh Vicky Saputra lo pikir gue takut sama tatapan tajam lo itu!"
"Pokok nya, gue nggak mau. Bodo amat. " ucap Sari berlalu meninggalkan ruang osis.
Vicky hanya bisa menghela napas, entah kenapa gadis itu suka sekali memancing emosi nya.
Ini bukan lah pertama kali nya Sari membantah nya, tapi ini adalah untuk kesekian kali nya. Sari merupakan satu - satunya perempuan yang sangat susah untuk di jinakkan oleh vicky, berbeda dengan perempuan lain nya.
Yang rela melakukan apa pun yang di perintahkan oleh nya.
____
Dengan malas Sari masuk ke kelas nya.
"Assalamualaikum, bidadari nya abang Jepri." sambut seorang pria temen sekelas nya.
"Apaan sih, Jep." balas Sari malas.
"Kenapa tu muka, sumpek amat.?" tanya Manda. teman sebangku sekaligus sahabatnya Sari.
"Biasa, habis ketemu manusia gaje." jawab Sari bete
"Vicky? Emang kenapa lagi, sih?" tanya Ulan, yang duduk di depan Sari dan Manda.
"Masa gue, di suruh bersihin musholah sendirian, gila nggak tuh. " kata sari kesel.
"Hahaha"
"Kenapa ketawa?" tanya Sari mengerutkan kening nya.
"Perasaan elo sama dia nggak pernah baikan deh, berantem mulu. Awas, nanti jodoh." ucap Manda
"Hust, Enak aja kalau ngomong. Joddoh nya Sari itu gue, bukan yang lain!" serga Jepri tak terima.
Ketiga gadis it pun menatap Jepri jengah, mereka sudah bisa dengan ucapan ngawur Jepri karena memang dari dulu Jepri sudah tergila - gila dan mengejar Sari.
Namun, Sari tidak pernah menanggapi persaan Jepri, baginya Jepri hanya lah sebatas teman saja dan tidak lebih.
"Kita ke perpus aja yuk, kaya nya guru nggak ada deh."ajak Manda kepada para sahabat nya.
"Yuk, gue juga pengen baca buku, buat persiapan ujian ." kata Sari.
"Sini aja, ngapain sih perpus mulu kalian." kata Jepri yang memang nggak suka dengan ruangan yang bernama perpustakaan.
Manda, Sari ddan Ulan saling pandang," Mending kita ke perpus dari pada di sini, liat lo mulu." ujar mereka kompak.
"Hahaha"
Jepri hanya bisa cembrut sambil menatap kepergian ketiga gadis itu.
"Kapan sih ,Sar. Lo itu mau nerima gue." gumam Jepri pelan.
____
"Sar, pulang sekolah nanti, kita nongkrong dulu yu." ajak, Ulan
Sari tidak langsung menjawab, ia meminum es jeruk di hadapannya terlebih ddulu.
"Nggak bisa, gue ada janji sama Bunda, buat nemenin bunda ketemu dengan temen nya." jawab Sari
"Tumben, lo mau di ajak bunda." kata Manda.
"Ini juga ada unsur paksaan, dan imbalannya."
"Maksudnya?" Manda dan Ulan menatap Sari bingung.
"Iya, awalnya bunda maksa gue banget buat nemenin dia. Terus ya dari pada percuma, gue minta di beliin album BTS sebagai imbalannya"
"Dan alhamdulillah nya, bunda mau, hehe. " cap Sari cengengesan.
"Dasar!" seru kedua sahabat nya yang nggak habis pikir dengan kelakuan Sari. Bisa - bisanya sahabat nya itu memeras bunda nya sendiri.
...****************...
Jangan lupa Like dan komennya ya guys, kalau bisa sih di vote ya kan tapi aku gak maksa kok. Gak vote juga gak apa - apa, yang penting kalian udah mau dukung karya yeoja.
Terimah kasih💜
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Afria Susanti
author nih gaje aja kan bagus tari ajakan
2023-07-24
0
🔵🌻⃟MeNtaRy🌞⃠
Kan ngapa gak nama Tari aja
2022-10-03
1