My Love For My Honey ( Cintaku Untuk Sayangku)
Sudah sebulan ini, ibu guru Cinta dan rekannya, melatih anak-anak didiknya untuk mengikuti kegiatan acara ulang tahun sekolah. Honey sangat bersemangat mempersiapkan dirinya untuk memberikan penampilannya yang terbaik untuk ayahnya, karena ia hanya ingin mencuri perhatian ayahnya dari pada penonton yang rata-rata wali murid teman-temannya sendiri.
Kelas yang dipegang oleh ibu guru Cinta memiliki dua puluh siswa. Ibu guru Cinta memiliki rekan kerjanya yang bernama ibu Dea. Keduanya membagi dua kelompok siswa untuk bisa melatih anak-anak ini sesuai dengan bakat yang mereka miliki.
Ada yang ingin bernyanyi, membaca puisi, menari dan memainkan alat musik seperti piano, gitar dan biola.
Karena waktu yang akan ditunggu tinggal dua hari lagi, Ibu Cinta dan ibu Dea sangat semangat melatih siswa kelas mereka dengan sungguh-sungguh.
"Anak-anak hari ini kita cukupkan latihannya. Ibu melihat penampilan kalian sudah sempurna, tolong pertahankan agar kalian bisa mempersembahkan penampilan kalian sebaik mungkin." Ucap ibu guru Cinta.
"Pastikan juga, kedua orangtuanya bisa hadir agar mereka bisa melihat penampilan kalian, karena momen ini sangat berharga untuk kalian." Imbuh ibu Dea.
Setiap siswa merasa kedua orangtua mereka pasti hadir walaupun sangat sibuk dengan tugas mereka masing-masing.
Sekolah Taman kanak-kanak Harapan Cinta adalah sekolah yang dirancang untuk para siswa yang rata-rata berasal dari keluarga konglomerat.
Sekolah ini dibangun dengan asrama untuk siswa yang akan tinggal selama lima hari di asrama dan akan pulang setiap akhir pekan.
Hanya satu siswa yang jarang pulang setiap weekend, yaitu Honey. Gadis kecil itu merasa percuma pulang ke rumah karena ayahnya tidak pernah berada di rumahnya.
Gadis kecil ini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan guru-guru di asrama. Itulah sebabnya, mengapa guru Cinta dan Dea sangat menyayangi gadis itu.
Apa lagi Honey tidak punya ibu, membuat gadis kecil ini selalu merindukan figur ibu guru Cinta. Honey melihat cinta tulus seorang ibu ada di dalam diri ibu Cinta.
Apapun yang menjadi kebutuhan Honey sangat di perhatikan oleh ibu Cinta. Perhatian khusus yang diberikan ibu Cinta hanya karena tidak ingin melihat Honey merasa sedih karena kehilangan sosok ibu kandungnya itu.
Semua teman Honey selalu membully Honey yang sudah tidak memiliki ibu. Ibunya Honey ternyata sudah meninggal dua tahun yang lalu saat melahirkan dirinya. Saat meninggal Honey masih berusia dua tahun.
Sejak saat itulah, tuan Noah, ayah kandung Honey jarang pulang ke mansionnya. Honey di titipkan di asrama sejak usianya menginjak tiga tahun lebih.
Kini, Honey mencari tempat untuk dirinya bisa menangis seorang diri karena ia tidak punya ibu yang akan hadir di acara ulang tahun sekolahnya itu. Di tambah lagi dengan kehadiran seorang ayah yang tidak begitu peduli dengan dirinya karena terlalu sibuk bekerja.
Ibu guru Cinta yang melihat Honey menyendiri sambil termenung atas nasibnya yang hanya dibesarkan oleh Tantenya. Saat ini mereka menitipkan Honey setiap saat, hingga jarang datang untuk menemui Honey di sekolahnya.
"Honey kenapa nggak bermain dengan teman-temannya?" Tanya ibu Cinta sambil duduk di hadapan Honey yang terlihat murung.
"Aku yakin ayahku tidak akan datang menemui aku di sini, apalagi berjanji untuk melihat penampilan aku nantinya. Dia lebih banyak memikirkan perusahaannya dari pada aku, putrinya." Keluh Honey dengan mengerucutkan bibirnya.
"Oh, jadi lagi mikirin ayah?"
"Iya ibu Cinta, karena ayahku tidak akan datang seperti biasanya dalam momen apapun itu." Jawab Honey makin sedih.
"Kalau ayah tidak jadi datang dalam acara ini, apakah kamu akan membatalkan juga penampilan kamu yang sudah kamu persiapkan dengan sangat baik?"
"Entahlah ibu guru Cinta. Jika nanti dia datang aku pasti sangat bahagia, tapi itu rasanya nihil. Seperti yang sudah-sudah, aku hanya menelan kecewa karena ayahku seakan tidak menganggap aku ada." Ucap Honey mulai meneteskan air matanya.
"Kalau begitu kenapa kita tidak pinjam ponsel kepala sekolah saja untuk menghubungi ayahmu agar kamu bisa menghubunginya di luar negeri." Ucap ibu guru Cinta menghibur gadis cantik itu.
"Wah ide bagus. Tapi kenapa harus menggunakan ponselnya kepala sekolah? Bukankah ibu cinta juga punya ponsel?"
"Ponsel ibu Cinta lagi di isi baterainya. Itu terlalu lama untuk menunggu sayang." Ujar ibu Cinta.
"Baiklah. Aku akan ke kantor kepala sekolah."
Honey dan ibu Cinta berlari menuju ruang kerjanya ibu Cynthia. Setibanya di sana, Honey menyampaikan keinginannya kepada kepala sekolah.
"Ibu Cintya! apakah aku bisa meminjam ponselmu untuk menghubungi ayah?"
"Boleh sayang!"
Ibu Cynthia memberikan ponselnya kepada Honey setelah mencari kontak Tuan Noah. Honey tersenyum manis saat panggilan itu tersambung.
"Hallo Ayah!"
"Hallo Honey! ini dengan om Aldo. Apakah kamu ingin bicara dengan ayahmu?"
"Iya om Aldo. Apakah ada ayah?"
"Ayahmu sedang meeting saat ini. Nanti saja kalau ayah selesai meeting, om Aldo akan memberi tahukan ayahmu agar menghubungi kamu lagi."
"Apakah meeting nya masih lama?"
"Sepertinya begitu."
"Apakah ayah akan tetap meeting jika aku sedang sakit atau kecelakaan?" Keluh Honey dengan wajah kecewa.
"Bukan begitu sayang. Hanya saja saat ini, om Aldo tidak berani menganggu ayahmu jika beliau sedang serius membahas masalah perusahaan."
"Baiklah. Rupanya putri ayahku adalah perusahaannya, bukan aku. Terimakasih om Aldo. Jika dia lebih mementingkan putrinya itu sebaiknya lupakan aku putri kandungnya. Mungkin di hari tuanya kelak perusahaan itu yang akan merawatnya." Sindir Honey membuat Aldo tercengang.
Honey mengakhiri pembicaraannya dengan asisten ayahnya itu. Ia mengembalikan ponsel ibu Cinta dengan wajah tertekuk.
Melihat perubahan wajah Honey, ibu Cinta sudah curiga kalau Honey saat ini sedang dikecewakan oleh ayahnya.
"Apakah ayahmu saat ini mengecewakan kamu lagi sayang?" Tanya kepala sekolah yang sudah hafal betul dengan sikapnya Tuan Noah pada putrinya.
"Ayahku bukan hanya mengecewakan aku saja, tapi dia tidak mempedulikan apakah aku ini masih anaknya atau tidak."
"Honey! Mungkin ayahmu memang lagi sibuk nak, jadi sulit untuk bicara denganmu." Ujar ibu Cintya memberi pengertian pada Honey.
"Putrinya ayah adalah perusahaannya, bukan aku ibu Cintya." Imbuh Honey lalu menangis.
"Oh, Honey. Kami jadi ikut sedih kalau melihat kamu menangis' seperti ini." Ujar ibu Cinta lalu merangkul tubuh Honey.
Kepala sekolah hanya menarik nafasnya kesal karena menyayangkan sikap Tuan Noah yang tidak peduli dengan putrinya. Setiap hari Honey menunggu ayahnya menghubungi dirinya. Namun pria tampan itu seakan saat ini dirinya masih bujangan.
Jangankan ke sekolah melihat putrinya, menghubungi dirinya sebagai kepala sekolah untuk menanyakan keadaan putrinya saja tidak pernah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Siti Nurjanah
lah katanya ibunya Honey meninggal karena melahirkan dirinya 2 THN yg lalu tp kok di belakangnya ada kalimat saat honey berumur 2 THN? yg benar yg mana kak?
2023-03-22
0
LISA
Aq jg mampir nih
2022-10-22
1
Helsi
kok sepi ea padahal critanya menarik
2022-10-18
1