Acara yang di tunggu oleh para peserta didik dalam mengasah bakat dan minat mereka pada pada seni melalui pergelaran acara ulang tahun sekolah taman kanak-kanak Harapan Cinta yang di adakan di sekolah itu.
Para tamu undangan yang merupakan wali murid siswa tersebut, begitu antusias menyambut acara tersebut. Hanya dengan momen itu, mereka bisa bertemu lagi dengan putri mereka yang jarang mereka bertemu karena tinggal di asrama.
Rata-rata dari mereka semuanya bekerja dan satu sama lain memiliki jabatan penting dalam pemerintahan dan juga suami istri itu punya perusahaan masing-masing yang harus mereka kelola.
Itulah sebabnya mereka menitipkan putri mereka pada sekolah itu agar mereka bisa fokus pada pekerjaan mereka tanpa terganggu dengan anak-anak mereka yang kadang kala merengek untuk bertemu dengan keduanya.
Hampir sembilan puluh lima persen wali murid sudah mengambil tempat di dalam gedung aula di mana acara itu sedang berlangsung.
Sementara ibu guru Cinta dan beberapa guru lainnya memastikan anak didik mereka tidak ada yang berkeliaran lagi karena acara hampir di mulai.
"Apakah kalian sudah siap anak-anak?" Tanya ibu Cinta sambil memperhatikan wajah cantik kedua puluh siswanya.
"Sudah ibu Cinta!" Ujar mereka kompak.
"Bagus!"
"Setelah di antara kalian sudah tampil di acara ini, kalian langsung menghampiri orangtua kalian masing-masing dengan membawa buket bunga untuk ibu kalian, mengerti!"
"Mengerti ibu Cinta!"
"Bagus!"
Hanya satu siswa yang tidak begitu antusias dengan acara itu karena hatinya hanya tertuju pada satu orang yang sampai saat ini belum datang juga.
Honey menatap pintu masuk itu sambil berharap ayahnya muncul di antara para tamu undangan lainnya.
Awalnya pintu Itu bejibun dengan rombongan wali murid, namun sejalannya waktu, ayahnya honey belum muncul juga.
Rasa kecewanya mulai menghinggapi hati gadis yang berusia empat tahun ini. Manik hitam legam miliknya terasa mulai panas karena ayahnya yang kemarin sudah berjanji untuk melihat tampilannya hanya sebatas janji.
Satu persatu temannya dari kelompok lain sudah mulai tampil dengan aksi hebat mereka di atas panggung.
Melihat ibu guru Cinta yang sibuk mengatur jalannya acara, membuat Honey segera mengendap keluar untuk mencari ayahnya.
Gadis ini ingin menyambut kedatangan ayahnya tanpa harus menunggu gelisah di dalam sana.
"Ayah! Mengapa kamu sangat tega pada putrimu sendiri padahal , ayah sudah berjanji bahkan bersumpah pada Honey, bahwa ayah akan melihat penampilan aku di atas panggung.
Apakah ayah lupa akan janji ayah sendiri?" Tanya Honey yang sedang duduk sendirian diantara mobil yang terparkir.
"Siapa bilang ayah akan mengingkari janji ayah pada putri cantik ayah sendiri?" Tanya Tuan Noah dibalik punggung putrinya yang sedang menangis sendirian di pelataran parkir di samping gedung aula tersebut.
Mendengar suara ayahnya Honey langsung berbalik dan melihat sosok gagah, tampan dan kharismatik membuat Honey memekik dengan gembira lalu merentangkan tangannya untuk di gendong.
"Muuuaaacchhh!"
"Muaacch!"
Keduanya saling mengecup kedua pipi mereka masing-masing.
"Apakah ayah datangnya telat, sayang?" Tanya tuan Noah sambil melangkah.
"Aku hampir mati putus asa karena ayahku belum muncul juga di acara berharga untuk sekolahku." Ucap Honey dengan gayanya yang terlihat sok dewasa.
"Maafkan ayah sayang karena ayah baru pulang dari Paris dan begitu tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta, ayah langsung ke sini untuk melihat penampilan putri cantik ayah." Ucap tuan Noah membesarkan hati putrinya Honey.
Sementara di dalam Aula gedung, ibu guru Cinta mencari Honey di setiap tempat dengan debaran jantungnya yang hampir meledak. Pasalnya gadis kecil itu akan tampil tiga temannya lagi dari sekarang.
Beruntunglah, temannya itu memainkan biola, jadi durasinya cukup lama hingga membuat para tamu undangan terkesima dengan penampilan Rihanna yang paling pintar memainkan alat musik gesek itu.
Karena tidak ada di ruangan manapun, ibu Cinta berlari ke luar menuju halaman Aula sambil menahan silau matahari yang menerpa wajahnya.
Tubuhnya sudah hampir lemas karena tanggungjawabnya menjaga gadis itu tidak dilakukan dengan baik.
"Honeyyy....Honeyy....Honeeyyy!" Teriaknya menggelegar hingga terhubung di kuping Honey yang sedang bicara dengan ayahnya.
Honey melambaikan tangannya ke arah ibu gurunya itu, namun ibu guru Cinta yang melihat sosok pria yang yang berdiri memunggungi pandangannya membuat gadis cantik ini berlari dan langsung melabrak pria tampan itu dari belakang.
"Apakah kamu sedang merayu anak kecil ini, untuk ikut bersamamu, hahh! Apakah kamu penculik berdasi yang sedang mengincar para gadis kecil putri konglomerat?"
Tuan Noah segera berbalik menghadap ke arah ibu guru Cinta. Ia dengan santai mendengarkan ocehan gadis cantik ini tanpa ingin menjedah nya.
Honey yang ingin menghentikan Omelan ibu gurunya, hanya menepuk jidatnya karena ibu guru Cinta mengatai ayahnya yang macam-macam.
"Aduh! Parah ibu guru Cinta. Dia tidak tahu sedang berbicara dengan siapa." Batin Honey.
"Baik aku akan memanggil polisi untuk segera menangkap penjahat sepertimu yang berusaha menculik siswaku."
Ibu guru Cinta segera menekan angka yang terhubung dengan kantor polisi setempat.
Dengan cepat, tuan Noah menyentak sikunya hingga ponselnya jatuh dan di tangkap oleh ayah dari Honey ini.
Ibu guru Cinta tersentak saat melihat ponselnya sudah berpindah ke tangan tuan Noah.
"Heh, penjahat! Kembalikan ponselku! Apakah setelah kamu gagal menculik siswaku apakah kamu ingin merampok ponselku?" Semprot ibu Cinta makin menggila.
"Sini sayang! Menjauhkan dari lelaki ini, atau kita berdua akan berakhir tragis." Ucap ibu guru Cinta sambil menarik tangan Honey dan menggendong gadis itu sambil memeluknya dengan erat.
Honey segera memberi tahukan status pria tampan itu pada ibu guru Cinta yang hendak membawanya masuk.
"Ambil saja ponselku dan jangan bawa siswaku dan pergilah dari sini!" Ucap ibu guru Cinta ketakutan karena melihat tampang tuan Noah yang tetap terlihat cool.
"Ibu Cinta! Dia adalah ayahku. Apakah ibu Cinta ingin mengusirnya setelah lama aku menanti kedatangannya selama ini?"
Deggg...
Ibu guru Cinta mengurai pelukannya dan menatap wajah tampan tuan Noah dengan gugup.
"Apaaa...?
Astaga, apa yang sudah aku lakukan pada ayah dari siswaku ini?" Batin Cinta.
"Selamat siang ibu guru Cinta! Terimakasih atas perhatianmu atas putriku hingga kamu rela menyerahkan ponselmu untukku." Ucap tuan Noah sambil menahan tawa karena melihat wajah cantik Cinta yang terlihat salah tingkah.
"Mohon maafkan sikapku tuan!" Mungkin saking kuatir nya aku pada putrimu hingga aku tidak mengetahui kalau tuan adalah ayah kandungnya Honey." Ucap ibu guru Cinta sambil tertunduk malu dan melindungi wajahnya dibalik tubuh Honey yang masih berada dalam gendongannya.
"Tidak apa ibu Cinta. Mungkin lain kali, aku akan datang lagi menculik hatimu." Goda tuan Noah makin membuat wajah guru putrinya ini bersemu merah seperti tomat.
Degggg...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
LISA
Wah ada tanda2 nih Papanya Honey & Bu Guru Cinta 😃
2022-10-22
1