Tiga hari kemudian setelah putrinya Honey berada di asrama, Tuan Noah mencari-cari alasan untuk menghubungi putrinya Honey melalui ponselnya ibu Cinta.
Waktu yang paling pas untuk menggoda gadis itu di malam hari saat putrinya sudah terlelap tidur karena Tuan Noah sudah mengetahui jadwal tidur putrinya.
Dreetttt...!
Ibu Cinta melihat nama panggilan dari Tuan Noah. Gadis ini begitu gugup dan bingung untuk menjawabnya.
"Ada apa ibu Cinta? kenapa kelihatan panik begitu?" Tanya ibu Dea yang sedang membaca buku.
"Tidak apa-apa, ibu Dea! sebentar aku mau terima telepon di luar. Di sini sinyalnya kurang bagus." Ucap ibu Cinta segera keluar dari kamarnya.
Setelah merasa cukup sepi di sekitar taman depan paviliunnya, ibu Cinta segera menerima panggilan dari Tuan Noah dengan tangan gemetar dan suaranya terdengar tercekat.
"Hallo Tuan Noah!" Sapa ibu Cinta ramah.
"Assalamualaikum ibu Cinta! Apakah aku menganggu mu?"
"Tentu saja tidak Tuan Noah. Apakah ada yang bisa saya bantu?"
"Apakah aku bisa bicara dengan putriku Honey?" Tuan Noah mulai dengan basa-basinya.
"Anak-anak sudah tidur pukul sembilan malam."
"Astaga!" Aku lupa kalau sekarang sudah pukul sepuluh malam."
"Tuan Noah bisa menghubunginya sekitar jam enam pagi. Kalau begitu saya matikan dulu ponselnya Tuan Noah." Ujar ibu Cinta buru-buru.
"Tunggu! Jangan!" Cegah Tuan Noah buru-buru.
"Ada apa lagi Tuan Noah?"
"Begini ibu Cinta, sebenarnya saya ingin mengundang anda makan malam di rumahku, apakah boleh? Hmmm, maksud saya, ini hanya sekedar untuk mengenal ibu Cinta sebagai gurunya Honey."
Pinta Tuan Noah hati-hati dan berharap ibu Cinta mau menerima undangannya.
"Apakah saya boleh membawa teman kamar saya, Ibu Dea?"
"Silahkan ibu Cinta, dengan senang hati."
"Terimakasih Tuan Noah!" Selamat malam.
"Selamat malam ibu Cinta, sampai jumpa malam Minggu nanti." Ucap Tuan Noah sedikit kecewa karena ibu Cinta tidak betah ngobrol dengan dirinya.
Keduanya mengakhiri percakapan mereka, Tuan Noah berdiri lama menatap rembulan bersinar yang saat ini sengaja mengejek kegalauannya.
Ia duduk di balkon kamarnya sambil menatap wajah cantik ibu Cinta yang diambilnya dari galeri foto milik ibu Cinta.
"Ibu Cinta! apakah aku boleh melamarmu untuk menjadi ibu sambung putriku? Apakah saat ini, kamu sudah punya kekasih? Aku harap kamu masih sendiri dan apakah kamu mau menikahi duda seperti aku?" Tuan Noah bermonolog.
Sementara itu di paviliun asrama siswi, ibu Cinta merasakan jantungnya tidak ingin berhenti memburu perasaan yang tidak ia mengerti.
"Apakah ini yang namanya jatuh cinta? Rasanya tidak karuan seperti ini. Rasanya semua persendian ku tidak kuat menopang tubuhku. Ada apa ini?"
Tanya ibu Cinta sambil merebahkan tubuhnya dan mengenang lagi tuduhannya yang sangat memalukan yang di alamat kan pada Tuan Noah beberapa hari yang lalu.
"Apakah dia benar-benar sudah menculik hatiku? Sampai Aku tidak bisa bernafas normal seperti ini? rasanya ini sangat menyiksaku?"
Ibu Cinta ikut gelisah, seakan mulai menghitung tiap menit untuk bertemu dengan Arjuna nya.
Lambat laun, lamunannya membawanya ke alam mimpi. Malam berangsur larut, kepenatan aktivitas menuntut tubuh mereka untuk beristirahat sejenak.
Mengarungi mimpi indah, entah akan menjadi kenyataan ataupun tidak. Yang jelas mereka ingin bermimpi terlebih dahulu sebelum masuk ke dunia nyata yang harus mereka melewati beberapa proses lika liku yang akan mereka lewati bersama dalam suka dan duka nantinya karena perbedaan status, yaitu antara duda dan gadis perawan.
...----------------...
Keesokan paginya, seperti janjinya ibu Cinta untuk menghubungi lagi Tuan Noah yang ingin bicara dengan Honey putrinya. Honey yang terlihat sudah rapi dengan pakaian seragamnya sedang duduk menikmati sarapan paginya. Ibu Cinta berjalan perlahan menuju tempat duduknya Honey.
"Honey! Ayahmu ingin bicara denganmu sayang, sebelum kamu masuk kelas."
Ujar ibu Cinta seraya memberikan ponselnya pada Honey.
Honey mengangkat kedua tangannya yang masih kotor agar ibu Cinta memegang dulu ponselnya.
"Tumben ayah ku ingin bicara denganku." Ucap Honey sambil mencuci tangannya di wastafel usai sarapan pagi.
Setelah mengusapkan tangannya dengan serbet bersih Honey mengambil ponsel dari tangannya ibu Cinta. Honey mulai menyapa ayahnya yang saat ini sedang gelisah ingin bicara dengan putrinya.
"Astaga! Kenapa aku jadi gugup begini padahal mau bicara dengan putriku sendiri." Gumam Tuan Noah lirih.
"Hallo ayah!"
"Hallo sayang! Apakah kabarmu pagi ini!"
"Alhamdulillah, luar biasa, Allahuakbar. Aku sangat sehat ayah." Ujar Honey semangat.
"Apakah ayah boleh melakukan panggilan video call denganmu, sayang?"
"Sebentar ayah! Honey tanya dulu ibu Cinta." Ucap Honey lalu mendekati ibu Cinta.
Honey berlari kecil mendekati ibu Cinta untuk meminta ijin terlebih dahulu pada gurunya. Honey menarik sedikit rok ibu Cinta yang sibuk bicara dengan guru lain. Ibu Cinta beralih ke Honey dan menanyakan keperluan gadis kecil itu.
"Ada apa sayang?" Tanya ibu Cinta dengan mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan Honey.
Honey membisikkan sesuatu kepada ibu Cinta yang siap mendengarkan perkataan murid kesayangannya itu.
"Ibu Cinta! Ayah ingin melakukan panggilan video call denganku, apakah boleh?"
"Boleh sayang, tapi jangan di sini karena banyaknya teman -teman yang akan mendengar pembicaraan kalian.
"Baiklah!"
Honey berjalan menuju taman yang ada di depan ruang makan siswa.
Tuan Noah langsung merubah panggilannya dengan video call begitu Honey memberikan aba-aba agar ayahnya melakukan panggilan balik padanya. Tuan Noah segera melakukan panggilan video call dengan putrinya yang terlihat sangat cantik di kamera ponselnya.
"Hallo ayah!" Honey melambaikan tangannya sambil tersenyum ceria.
"Hallo sayang! Apakah kamu sedang berada di taman?"
"Iya ayah!" Honey mengangguk.
"Apakah di dalam ruang makan itu sangat ramai? Di mana ibu Cinta?"
"Ibu Cinta lagi bersiap-siap untuk masuk kelas ayah. Ayah mau bicara denganku atau ibu cinta?" Tawar Honey yang mengerti kegelisahan ayahnya.
"Tentu saja sama kamu sayang."
Ujar Tuan Noah gugup karena ketahuan putrinya kalau saat ini, ia sangat merindukan guru cantik putrinya itu.
"Kalau begitu bicaralah ayah karena sebentar lagi, Honey mau masuk kelas." Ujar Honey tidak sabaran.
"Tidak perlu sayang, ayah hanya ingin melihat wajah cantik putri ayah saja, nanti saja kalau Honey sudah selesai belajar." Ucap Tuan Noah.
Di saat yang sama, ibu Cinta sedang melintas di depan Honey, gadis kecil ini yang sudah mengetahui isi hati ayahnya yang ingin melihat wajah cantik ibu Cinta. Iapun mengalihkan kamera ke arah ibu Cinta.
Betapa kagetnya Tuan Noah saat melihat wajah cantik ibu Cinta yang berjalan dengan anggun menuju kelasnya. Ibu Cinta yang tidak mengetahui kalau saat ini Honey sedang mengarahkan kamera ke arahnya, tersenyum pada Honey sambil melambaikan tangannya seakan sedang melambaikan tangannya kepada Tuan Noah.
Tuan Noah memperhatikan wajah ibu Cinta yang sangat ia rindukan saat ini. Kebetulan ibu Cinta berhenti sesaat di depan Honey karena sedang menyapa guru lain yang baru datang.
Momen itu di manfaatkan oleh Honey untuk terus mengarahkan kamera ke wajah cantik ibu Cinta agar ayahnya puas menikmati wajah cantik wanita yang sangat ia rindukan itu.
"MasyaAllah. Ternyata kamu sangat cantik ibu Cinta, kalau dilihat secara dekat." Ucap Tuan Noah sambil mengusap mulutnya.
Ibu Cinta meneruskan langkahnya bersama rekan gurunya ke kelas mereka masing-masing.
Honey baru mengalihkan kembali kamera itu ke arahnya, setelah ibu Cinta menghilang dari pandangannya.
"Ayah!"
"Iya sayang!"
Jawab Tuan Noah sedikit tersentak dari lamunannya.
"Apakah sudah puas melihat ibu Cinta? bukankah ayah ingin melihat dia bukan? Ayah sengaja memanfaatkan aku agar bisa melihat guru kesayanganku." Sindir Honey membuat Tuan Noah menjadi salah tingkah.
Tuan Noah mengangkat jempolnya sambil mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum pada putrinya itu.
"Kamu sangat pengertian nak." Batin Tuan Noah.
"Ayah, honey masuk kelas dulu, ya. Bye...bye ayah. I love you." Honey mengecup pipi ayahnya melalui ponsel ibu Cinta.
Tuan Noah tersenyum puas, usai melakukan video call dengan putrinya, terutama ia sudah bisa melihat wajah cantik ibu Cinta.
Tuan Noah melambaikan tangannya pada putrinya Honey yang ingin buru-buru masuk ke dalam kelasnya. Honey segera mengembalikan ponsel milik ibu Cinta dan tidak lupa mengucapkan terima kasih.
"Ibu Cinta! Ini ponselmu. Kata ayah terimakasih sudah meminjamkan ponselnya. Ayah juga titip salam untuk ibu Cinta." Ujar Honey bohong.
Ibu Cinta tersenyum sambil mengangguk. Hatinya saat ini sedang berbunga-bunga saat mendengarkan Tuan Noah menitipkan salam kepadanya melalu Honey. Sementara itu di kamarnya, Tuan Noah merasakan hari ini sangat berharga baginya.
"Yes!" Ternyata putriku sangat pengertian kalau ayahnya saat ini sedang galau berat. Aku lebih semangat untuk berangkat kerja sekarang." Tuan Noah mengambil tas kerjanya lalu menuruni anak tangga sambil bersiul ceria.
Para pelayan yang melihat wajah Tuan Noah yang saat ini berubah berbinar merasa aneh karena setiap hari mereka hanya melihat wajah tampan itu terlihat muram dan sangat tertekan sejak meninggalnya ibunya Honey setelah dua tahun melawan kanker otak yang di deritanya pasca melahirkan Honey yang saat itu baru berusia dua tahun.
"Selamat pagi Tuan Noah! Sapa kepala pelayan Gerry.
'Pagi Gerry!" Ucap Tuan Noah sambil berjalan menuju mobil yang sedang menunggunya untuk berangkat ke perusahaan miliknya.
Sepeninggalnya di mansion itu, para pelayan mulai bergosip tentang Tuan Noah yang berubah drastis dalam beberapa hari ini.
"Apakah dia sudah menemukan tambatan hatinya?" Tanya pelayan Inca.
"Mungkin saja." Jawab Ayu sambil mengangkat kedua bahunya dengan perasaan tak paham.
Tuan Noah masuk ke mobilnya sambil bersenandung kecil. Asisten pribadinya Aldo mengernyitkan dahinya sambil tersenyum karena merasa heran melihat wajah Tuan Noah yang sangat berseri pagi ini.
"Tuan Noah!"
"Hmmm!"
"Apakah semalam anda bermimpi bertemu dengan bidadari?" Tanya Aldo hati-hati.
"Mungkin saja begitu, Aldo!" Ujar Tuan Noah asal.
Tuan Noah membuka ponselnya dan menatap wajah cantik ibu Cinta di wallpaper ponselnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Reni Ardiana
💪💪💪pepet trus pak noah🤗
2022-10-10
2
Tarsiah Asih
wah " pak noah gi puber kedua
2022-10-05
1