11.

Di sebuah perusahaan yang merupakan perusahaan terbesar di negara xx, Devian yang baru saja selesai melakukan rapat kini duduk di dalam ruang kerjanya sembari memeriksa beberapa dokumen.

Tiba-tiba saja wajah seorang perempuan terlintas di pikirannya, dan pria itu menghela nafas karena sudah satu minggu ini dia terus saja dibayangi oleh Rika.

Pengakuan perempuan itu yang mengatakan bahwa dia mencintainya terus saja terngiang dipikirannya, padahal dia sudah beberapa kali berkata pada dirinya sendiri bahwa perempuan itu hanya mengacau saja ketika mabuk.

Tok tok tok....

Tiba-tiba suara pintu ruangannya yang diketuk langsung membuat pria itu menatap ke arah pintu.

"Masuk," ucapnya dengan santai lalu salah seorang pria yang merupakan sahabatnya kini memasuki ruangan tersebut.

Pria itu membawa anaknya yang masih berumur 4 tahun dan gadis kecil itu yang rambutnya dikepang dua langsung meminta diturunkan lalu dia berlari ke arah Devian.

"Paman!!!" Seru gadis kecil itu langsung membuat Devian tersenyum lalu dia mengangkat gadis kecil itu ke pangkuannya dan mencubit pipi menggemaskannya.

"Kau terlihat murung, Apakah kau punya masalah?" Tanya Andika sembari memperhatikan Devian yang sedang mempermainkan wajah putrinya.

Meski pria itu tampak senang bertemu dengan Cherry, tetapi terlihat jelas di wajahnya bahwa pria itu sedang menyimpan sesuatu yang terpendam di hatinya.

Sesuatu yang mengganjal hati dan pikiran pria itu hingga nampak jelas baginya.

"Hah,, aku hanya merasa iri padamu karena sudah memiliki seorang putri kecil." Ucap Devian sembari mendudukkan Cherry di atas meja lalu dia memainkan kepangan rambut menggemaskan Cherry.

"Kalau begitu, Paman cepat menikah juga, supaya Paman tidak perlu iri pada ayahku. Kalau Paman menikah dan punya anak maka aku akan mempunyai seorang adik!!!" Ucap gadis kecil itu langsung membuat Andika tertawa keras.

"Ha ha ha...!! Bahkan anakku yang masih 4 tahun saja bisa mengetahui jalan keluar dari masalahmu, tapi kau malah tidak bisa mengetahuinya!!!" ucap Andika meski Sebenarnya dia tahu bahwa Bukan masalah itu yang dipikirkan oleh Devian.

Tapi dia juga jelas tahu bahwa pria itu tidak akan menceritakan nya di depan Cherry, jadi dia tidak mau menanyakannya lebih jelas.

"Hah,, seandainya semudah itu, maka sekarang aku sudah memiliki seorang perempuan." Ucap Devian yang jelas tahu bahwa selama ini ada banyak perempuan yang mendekatinya, tetapi dari semua perempuan itu dia tidak memilih satu karena mereka semua adalah perempuan yang bermata hijau.

Yang ada di mata mereka hanya duit, kartu kredit, barang-barang mewah dan liburan!!!

Untuk apa menjadikan perempuan seperti itu sebagai istri, kalau perempuan-perempuan seperti itu bisa saja dibeli dengan mudah di bar atau diskotik.

"Memangnya begitu sulit mencari seorang istri?" Tiba-tiba saja tanya Cherry langsung membuat Devian tersenyum.

"Tentu saja sangat sulit," ucap Devian kembali mencubit pelan pipi menggemaskan Cherry yang terus saja merasukinya setiap dia bertemu dengan gadis kecil itu.

"Ayah dan ibuku bilang kalau dua orang saling mencintai maka mereka akan menikah. Apakah Sekarang Paman punya orang yang dicintai?" Tanya gadis kecil itu langsung membuat Devian teringat akan perempuan bernama Rika.

Jadi beberapa detik Devian terdiam di tempatnya karena dia terkejut juga dengan apa yang ia ingat.

Sedangkan Andika yang melihat itu, dia yang sudah lama mengenal Devian langsung mengetahui bahwa pria itu telah memikirkan sesuatu.

"Katakan saja, kami pasti akan membantumu kalau kau memiliki seorang perempuan yang kau inginkan menjadi istrimu," ucap Andika langsung diangguki oleh putrinya.

"Benar!!!" Seru Cherry, "aku akan menjadi keponakan yang membantu Paman memikatnya!!!" Ucap gadis kecil itu sembari memperlihatkan wajah menggemaskannya yang dia yakin bahwa jurus itu akan mampu memikat siapapun yang melihatnya.

"Hm,, Jadi kau mau membantu paman?" Tanya Devian sembari menatap gadis kecil yang tampak bersemangat di depannya.

Cherry menganggukkan kepalanya dengan semangat dan berkata, "kapanpun Paman mau aku mengeluarkan jurusku, maka aku akan melakukannya untuk paman!!!"

Devian yang mendengar itu langsung tersenyum, gadis kecil di depannya itu memang sangat pintar dan dia bahkan bisa mengerti apa yang dikhawatirkan oleh orang dewasa.

Oleh sebab itu, dia menggendong gadis kecil itu dan membawanya ke sebuah ruangan bermain di kantornya yang ia siapkan ketika Cherry datang ke tempat itu.

Andika yang melihat itu hanya bisa menghela nafas, lalu dia memilih duduk di sofa sembari bermain ponsel, karena dia tahu jika kedua orang itu sudah bersama di ruang bermain maka dia akan menjadi Ayah yang terlupakan.

@info.

Terima kasih terus setia membaca novel ini, semoga kalian terus suka ya....! Jangan lupa like, komen dan follow author agar mendapat follow back dari otor, supaya kita bisa saling mengirim pesan. jangan lupa juga untuk masuk di grup chat otor ya,, bisa liat di profil otor.

Terpopuler

Comments

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

🍁Angela☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

uhuyyyyyyyyyyy 👍👍👍👍

2024-05-14

0

martina melati

martina melati

/Joyful/

2024-04-16

0

martina melati

martina melati

maksudny mata duitan gt y thor

2024-04-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!