Bibit Miliarder Sang Mafia

Bibit Miliarder Sang Mafia

Bab 1

Suara peluru melayang ke udara.

Tak berselang lama kembali terdengar, bahkan beberapa kali terdengar, sehingga kejadian di malam itu semakin mencekam. Di tambah derasnya hujan membahasi bumi. Seorang pria tengah berlari dikejar oleh musuh. Pria itu berlari tanpa arah, memasuki pemukiman warga. Napasnya tersengal karena bukan hanya kejaran itu yang membuatnya gelisah, ia juga merasakan sesuatu di tubuhnya.

Ya, seorang wanita telah menjebaknya. Awalnya pria yang bernama Rayyan itu tengah makan bersama teman wanitanya. Tak menyangka hal tak terduga menimpanya. Ia percaya penuh kepada Liza sahabatnya. Namun, ternyata gadis itu memiliki niat di luar nalar. Rayyan selalu membantu apa pun yang dibutuhkan temannya itu bahkan menghidupinya. Tapi gadis itu memiliki keinginan lebih. Ia ingin memiliki Rayyan, dengan cara memberikan obat perangsang kepada Rayyan dan berharap malam itu Rayyan akan menjadi miliknya.

Rayyan berhasil kabur, dan kini tengah dikejar. Ia tak bisa melawan karena orang itu berjumlah sangat banyak dan membawa senjata. Rayyan melihat sebuah rumah hampir memasuki hutan. Tiba-tiba, lampu pun mati sehingga tak ada cahaya sedikit pun. Rayyan sampai di rumah kumuh itu, mengibaskan rambutnya yang basah. Tubuhnya semakin panas karena akibat obat perangsang itu.

Lalu, dari rumah itu menimbulkan cahaya. Sepertinya ada penghuni di dalam rumah itu dan menyalakan lilin. Perlahan, Rayyan mengintip dari celah jendela yang tidak tertutup rapat dengan sempurna. Di dalam sana, ia melihat seorang wanita yang tengah menggunakan handuk. Dapat dipastikan wanita itu baru saja selesai mandi karena rambutnya terurai basah.

Kreekkk ...

Suara itu terdengar dari arah jendela. Si gadis langsung menoleh, betapa terkejutnya ia saat melihat seorang pria yang sudah berada di dalam kamarnya.

"Si-siapa kamu?" tanya gadis itu yang bernama Maura. Gadis itu langsung merapatkan handuk, melihat tatapan pria yang ada di depannya terlihat orang yang sedang kelaparan. Maura bukan gadis polos yang tidak tahu akan tatapan nanar itu.

"Di mana kamu, Rayyan?" teriak seseorang di luar sana. "Aku tau kamu terjebak di daerah sini," teriaknya lagi.

Maura hendak berteriak, berniat meminta tolong. Namun, dengan sekejap Rayyan langsung membekap mulut Maura dengan telapak tangannya.

"Jangan berani teriak jika kamu ingin selamat," ucap Rayyan pelan. "Tolong aku, aku dijebak. Aku tak bisa lagi menahannya," bisik Rayyan lagi. "Aku akan memberikan apa pun yang kamu minta."

Maura ketakutan, tapi entah kenapa melihat mata yang begitu memohon itu merasa kasihan.

"Rayyan!!!" teriak orang itu lagi di luar.

Maura yang mendengar langsung menoleh ke arah jendela, ia takut pria itu masuk ke rumahnya dan terjadi perkelahian di sana. Maura melepaskan tangan pria yang masih membekapnya, lalu segera menghampiri jendela. Tak disangka, Maura memaki orang di luar sana.

"Hei, berisik!!! Kamu mengganggu warga di sini," teriak Maura.

Rayyan sedikit terkejut, ternyata nyali wanita itu cukup bagus.

"Pergi dari sini!" usir Maura. Karena keadaan gelap membuat pria itu mengira bahwa Maura wanita tua, rambutnya terurai sehingga terlihat seperti hantu. Tanpa mendengar teriakan itu lagi, musuh Rayyan mengira bahwa pria itu tidak ada di sana.

Setelah orang itu pergi, Maura menutup jendela. Saat ia menoleh, ia terkejut karena melihat lelaki itu sudah berada di belakang.

"Bantu aku, tolong!!" Rayyan mematikan lilin. Suara hujan semakin keras karena sangat deras, ditambah lagi dengan suara petir yang sangat menggelegar. Malam itu semakin mencekam.

Rayyan berhasil melepaskan hasaratnya malam itu juga. Gadis yang bersamanya tengah tertidur tanpa mengenakan apa pun. Ini pertama kali Rayyan melakukannya. Rayyan sangat menjaga betul bibit unggulnya, sehingga Maura-lah gadis yang beruntung mendapatkannya.

Banyak wanita yang mendambakan Rayyan, bukan hanya tampan, Rayyan hidup penuh dengan gelimang harta. Sehingga para wanita mengantri ingin dipersunting olehnya. Apa pun akan dilakukan, seperti apa yang terjadi pada Rayyan malam itu, dijebak oleh sahabatnya sendiri dengan cara memberikan obat perangsang padanya.

***

Pagi pun tiba.

Maura terbangun dari tidurnya, ia merasakan sakit di bagian intinya. Memorinya berputar pada kejadian semalam. Maura menyikabkan selimut, ada bercak darah di sprai miliknya. Dan di sana, ia tak melihat siapa pun. Bahkan pria semalam sudah pergi meninggalkannya.

"Dasar brengsek!!" rutuk Maura. Maura mengoceh tidak jelas, ia kesal pada dirinya sendiri. Kenapa semalam ia bisa terbuai dengan pria asing itu? "Awas saja kamu!!" Maura yakin kalau pria itu bernama Rayyan karena semalam mendengar panggilan pria semalam tengah mencarinya, jadi ia tak begitu sulit saat mencarinya nanti. Meski hidup di kampung tak membuat Maura menjadi gadis polos seperti gadis-gadis desa pada umumnya.

Meski tubuhnya masih terasa sakit, ia harus segera berangkat karena akan bekerja. Maura sendiri seorang pelayan di sebuah restoran besar di kota. Ia tak ingin terlambat karena ia masih karyawan baru.

***

"Temukan, Liza. Suruh dia menemuiku!" ucap Rayyan disambungan telepon. Gara-gara Liza ia melepaskan bibit unggulnya pada seorang gadis tak dikenal. Yang lebih ia takutkan gadis itu akan memanfaatkannya karena sudah melakukan itu dengannya.

"Aarghhh ..." Rayyan mencampakkan rambut, bibit unggul yang ia jaga untuk istrinya nanti sudah tidak bisa dikembalikan, sedangkan ia tengah menunggu kepulangan sang kekasih yang berada di luar tengah menyelesaikan studinya.

"Leon ...!" teriak Rayyan.

"Ya, Bos," jawab tangan kanannya.

"Cari wanita itu! Aku tidak mau dia memanfaatkanku dengan kejadian semalam. Bila perlu beri dia uang yang banyak agar tidak menggangguku," ucap Rayyan.

Leon mengangguk, ia tahu apa yang harus dilakukan olehnya. Perintah sang bos adalah antara hidup dan matinya. Rayyan adalah seorang mafia yang kini tengah diincar oleh para gadis. Hampir semua wanita menginginkan keturunan dari seorang Rayyan yang sangat kaya raya.

Leon segera pergi ke tempat di mana sang bos telah bercinta dengan wanita itu malam tadi. Tapi yang dicari malah tidak ada, hanya saksi bisu percintaan mereka yang terlihat. Leon tersenyum, ternyata gadis itu masih perawan.

"Kalau sampai wanita itu hamil, aku yakin anak itu adalah anak tuan Rayyan," ucap Leon. "Ayo pergi, gadis itu tidak ada," ajak Leon kepada anak buahnya.

***

"Kamu terlambat 15 menit, kamu itu karyawan baru. Mau kerja di sini apa tidak, hah?!" bentak atasan Maura yang terlihat geram.

Maura hanya menunduk, ia sadar akan kesalahannya. Mencari pekerjaan itu sangat susah dan giliran ia mendapatkan kesempatan itu malah menyia-nyiakannya. "Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi. Tadi sepedaku bannya bocor," alasan Maura.

"Sudah sana! Lain kali jangan terlambat lagi!"

Maura pun keluar dan segera ke dapur untuk mengantarkan makanan untuk tamu.

"Awas saja, kalau ketemu ku hajar dia!" rutuk Maura.

"Sudah jangan marah-marah, ayo kerja," sahut teman Maura yang satu profesi seperti dirinya.

Terpopuler

Comments

🌸ReeN🌸

🌸ReeN🌸

baru mampir thor

2024-06-27

0

Rhmad Flash

Rhmad Flash

aku jg sk cek umr d b2h 20 thn,d cek diatas 30. dan cek ya orang mskin

2024-01-28

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Berapa umurnya Maura dan Rayyan?? Aku kalo baca novel pasti pengen tau umur perannya,,Aku suka baca yg peran cewek umur di bawah 20 tahun paling tidak,21!tahun gitu..

2023-07-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!