Menantu Miskin

Menantu Miskin

bab 1 ~ Makan hati ~

"Sovia....Sovia, kamu belum bangun ya,ini uda jam berapa sebentar lagi semua akan sarapan kenapa kamu masih belum bangun,pemalas banget jadi orang."Sungut mertuanya.Sovia terbangun dari tidurnya saat mendengar ocehan mertuanya.

Saat ini dia benar-benar malas untuk bangun karna dari semalam kepalanya benar-benar pusing.Sovia berjalan keluar dari kamar dengan sempoyongan,kali ini kepalanya benar-benar tidak bisa di ajak kerja sama tetapi walaupun begitu dia tetap berjalan menuju dapur untuk mempersiapkan sarapan untuk semua penghuni rumah itu.

Sovia adalah seorang gadis yang kebetulan dinikahi seorang pria yang sudah lumayan mapan.Adrian suaminya bekerja disebuah bank swasta.Setelah menikah satu tahun yang lalu Sovia sangat berharap suaminya membawanya tinggal terpisah dengan mertuanya,tetapi dengan alasan tidak ingin boros membayar kontrakan rumah Adrian suaminya memutuskan tetap tinggal di rumah orang tuanya.

Sovia sebagai seorang istri tidak bisa membantah,apalagi ibu mertuanya jelas-jelas menolak jika mereka ingin pindah dari rumah itu.Dan ternyata penderitaan Sovia di awali dari dia menikah dengan Adrian pria yang sangat dia cintai.

Di rumah mertuanya dia tinggal dengan keluarga kaka dari suaminya yang juga sudah menikah juga dan satu anak gadis yang masih kuliah.Hari-hari yang di jalani Sovia sangat lah melelahkan karna setelah menikah dengan Adrian dia tidak lebih dari seorang babu di rumah itu.

Maria istri dari Kaka suaminya,mempunyai pekerjaan sebagai guru di sebuah sekolah swasta sehingga dia punya alasan untuk tidak mengerjakan rumah setiap saat,bahkan bajunya dan suaminya juga dia yang mencuci setiap hari hingga membuat Sovia benar-benar melelahkan setiap harinya.

"Sovia sarapannya Uda belum? Tanya mama mertuanya yang sudah berdiri dibelakangnya,Sovia hannya mengangguk lalu mulai menata semua sarapan di meja makan.

Saat semuanya sudah tertata rapi,Sovia kembali kedalam kamar untuk mandi karna dia merasa tubuhnya sudah sangat panas.Sementara suaminya sudah tidak ada dikamar mungkin dia sudah keluar atau sedang olahraga yang seperti biasa dilakukannya.

Setelah selesai mandi dia berniat ingin ikut sarapan bersama semua keluarganya,tapi saat dia hendak berjalan ke dapur betapa sakitnya hatinya saat melihat semua orang sudah sarapan tampa memanggilnya terlebih dahulu akhirnya dia mundur dan kembali ke dalam kamar,disana dia tidak mampu lagi menahan air matanya hingga dia menangis.

Semenjak memasuki keluarga itu,sedikit pun keluarga suaminya memang tidak pernah mendukungnya sedikit pun,awalnya Adrian suaminya selalu membelanya tetapi beberapa bulan belakangan ini pria itu sangat jauh berubah.

Sovia duduk di pinggiran ranjang,rasanya dia tidak bisa mengungkapkan rasa sakit hatinya melihat keluarganya yang sangat tidak menghargainya.

"Sovia,nanti aku pulangnya agak malam karna ada rapat dikantor."Ucap Adrian suaminya,Saat itu Sovia mengabaikan ucapan suaminya lalu dia keluar dari kamar dan kembali kedapur.Saat dia berada di meja makan dia melihat tumpukan bekas makan dan lauk yang tidak tersisa sama sekali.Ingin sekali rasanya Sovia marah,tapi dia tidak mampu melakukan itu karna pada akhirnya semua orang di rumah itu akan menyalahkannya.

"Sovia,tolong cuci bajuku ya,soalnya besok aku mau pake untuk acara disekolah."Ucap Maria istri dari Kaka iparnya.

"Kaka saja yang cuci aku juga banyak kerjaan dirumah,kalau Kaka tidak ada waktu Kaka bisa membawa semua pakaian Kaka dan juga suami Kaka ke laundry."jawab Sovia.Dia sudah tidak tahan atas semua ulah orang-orang di rumah itu yang menganggapnya sebagai pembantu di rumah itu.

Mertuanya yang mendengar ucapannya langsung emosi dan berjalan mendekati mereka,

"Emang kesibukan mu apa hah? Kamu punya pekerjaan rupanya dasar tidak tau diri kamu di rumah kerjanya cuma itu-itu saja,masih syukur kamu tidak disuruh mencari nafkah kamu di rumah ini cuma numpang makan dasar menantu tidak guna ,cepat kamu harus cuci pakaian kakak mu."Ucap mama mertuanya lalu melempar pakaian kotor itu ke wajah Sovia lalu mereka berdua meninggalkan Sovia yang masih berdiri di tempat itu.

"Dasar menantu tidak berguna,dulu juga aku sudah melarang mu Adrian menikah dengan orang miskin tapi kamu tetap pada pendirian mu,lihat lah istri kolot mu itu,Kakak iparnya minta tolong saja dia tidak mau apa gunanya dia di rumah ini."Sungut ibu mertuanya.

"Sudahkah ma,mungkin dia kelelahan,kakak juga kan bisa bawa pakaiannya ke laundry kenapa harus dia terus yang mengerjakan semua yang ada di rumah ini?" Ucap adrian,Sovia yang mendengar keributan mereka hannya bisa menangis sedih,rasanya dia sudah tidak mampu untuk menjalani hidup bersama suaminya.

Bela...Terus bela,makanya istrimu itu manja karna kamu terus membelanya,toh dia tidak punya pekerjaan kalau dia punya pekerjaan mungkin saja,kami tidak menyuruh nya dia kan pengangguran,dia tidak punya pekerjaan,harusnya dia bersyukur punya suami berpendidikan dan juga punya pekerjaan mapan."Jawab ibunya berang,karna tidak ingin semakin memperpanjang masalah akhirnya Adrian pergi meninggalkan mereka.

"Sudahlah ma,mendengar mama bicara terus yang ada Adrian malah terlambat,nasabah ku sudah menunggu."Ucap Adrian lalu dia berjalan menuju mobil nya dan langsung berangkat.

Iya Adrian sudah punya mobil sendiri,walaupun di kredit,itulah alasannya dia tidak mau mengontrak karna tidak ingin mengeluarkan biaya banyak.

****

Sovia menyelesaikan semua pekerjaannya,tidak lupa memasak untuk makan siang keluarga besar nya,dia yang sudah sangat kelelahan karna baru saja selesai mencuci akhirnya merebahkan tubuhnya sebentar di dalam kamar hingga akhirnya dia tertidur pulas.

Mertuanya yang baru pulang dari pesta,langsung masuk kedalam rumah,lalu membuka tudung saji dan tidak menemukan apa pun di sana.Dengan emosi dia mencari Sovia ke kamar mandi tapi dia tidak menemukannya.

"Kemana sih dia,dasar pemalas sudah jam berapa dia masih saja belum selesai memasak."Sungut mertuanya,sampai akhirnya karna tidak menemukan Sovia di belakang dia mencarinya ke dalam kamarnya.

"Dasar menantu miskin nga tau diri,enak banget hidupmu,makan tidur saja,ini sudah jam berapa kamu belum juga memasak,sebentar lagi semua orang pulang kerja kamu malah enak-enakan tidur disini."Ucap mertuanya.Seketika Sovia terbangun dia tidak menyangka sudah tertidur satu jam hingga dia lupa akan memasak.

"Maaf ma,Sovia tadi kelelahan,Sovia nga sengaja ma."Jawab sovia lalu turun dari ranjang dan berjalan meninggalkan mertuanya yang masih mengoceh disana.

"Entah dosa apa yang di lakukan anakku hingga harus menikahi wanita sepertimu,sudah miskin tidak berpendidikan lagi,pemalas lagi,harusnya anakku menikah dengan wanita yang punya pendidikan seperti Maria bukan sepertimu."Jawab mertuanya.

**** bersambung****

Terpopuler

Comments

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

...

2024-05-28

0

SENDU

SENDU

.

2024-05-27

0

Anhy Salewa

Anhy Salewa

lawan napa mertua setan

2024-05-22

0

lihat semua
Episodes
1 bab 1 ~ Makan hati ~
2 bab 2 ~ Semua demi cinta dan keluarga ~
3 bab 3 ~ Wanita bodoh ~
4 bab 4 ~ Perubahan ~
5 bab 5 ~ berharap ~
6 bab 6 ~ Berubah ~
7 bab 7 ~ Tidak dihargai ~
8 bab 8 ~ Rawat ibuku ~
9 bab 9 ~ Terpaksa ~
10 bab 10 ~ Kaka ipar ~
11 bab 11 ~ Raisa ~
12 bab 12 ~ Wanita baik ~
13 bab 13 ~ Suami lupa tanggung jawab ~
14 bab 14 ~ Usaha kecil-kecilan ~
15 bab 15 ~ Amira ~
16 bab 16 ~ keributan ~
17 bab 17 ~ Memberimu pelajaran~
18 bab 18 ~ Terlihat berbeda ~
19 bab 19 ~ Istri polos ~
20 bab 20 ~ Jangan membuatku malu ~
21 bab 21 ~ pekerjaan memalukan ~
22 bab 22 ~ Pria menyedihkan ~
23 bab 23 ~ Ternyata mereka hannya munafik ~
24 bab 24 ~ Tidak Sudi ~
25 bab 25 ~ Mulai berubah ~
26 bab 26 ~ Curiga ~
27 bab 27 ~ Aku tidak berarti ~
28 bab 28 ~ Kejam sekali ~
29 bab 29 ~ penganiayaan ~
30 bab 30 ~ Pria munafik ~
31 bab 31 ~ Kembali ke kampung ~
32 bab 32 ~ Baru terasa ~
33 bab 33 ~ Berantem ~
34 bab 34 ~ Memulai kehidupan baru ~
35 bab 35 ~ Menerima hukuman ~
36 bab 36 ~ Wanita gila ~
37 bab 37 ~ Wanita sederhana ~
38 bab 38 ~ Nikahi aku mas ~
39 bab 39 ~ Wanita murahan ~
40 bab 40 ~ Bangga ~
41 bab 41 ~ Aku belum siap ~
42 bab 42 ~ Menyesal ~
43 bab 43 ~ pelajaran hidup ~
44 bab 44 ~ Aku tidak mau mas ~
45 bab 45 ~ Rencana pernikahan ~
46 Bab 46 ~ aku tidak menyukai mu ~
47 bab 47 ~ Pernikahan ~
48 bab 48 ~ Kehamilan ~
49 Bab 49 ~ Saya seorang dokter ~
50 bab 50 ~ Kemarahan mama Lilis ~
51 bab 51 ~ Tetangga semua tau ~
52 bab 52 ~ Fitnah ~
53 bab 53 ~ Mulai tidak cocok ~
54 bab 54 ~ Pelajaran ~
55 bab 55 ~ Keliling kota ~
56 bab 56~ Pikirkan dengan baik ~
57 bab 57~ Ibu egois ~
58 bab 58 ~ Kerja sama ~
59 bab 59 ~ Di lamar seorang dokter ~
60 Bab 60 ~ Pernikahan Amira ~
61 bab 61 ~ Berakhir damai ~
Episodes

Updated 61 Episodes

1
bab 1 ~ Makan hati ~
2
bab 2 ~ Semua demi cinta dan keluarga ~
3
bab 3 ~ Wanita bodoh ~
4
bab 4 ~ Perubahan ~
5
bab 5 ~ berharap ~
6
bab 6 ~ Berubah ~
7
bab 7 ~ Tidak dihargai ~
8
bab 8 ~ Rawat ibuku ~
9
bab 9 ~ Terpaksa ~
10
bab 10 ~ Kaka ipar ~
11
bab 11 ~ Raisa ~
12
bab 12 ~ Wanita baik ~
13
bab 13 ~ Suami lupa tanggung jawab ~
14
bab 14 ~ Usaha kecil-kecilan ~
15
bab 15 ~ Amira ~
16
bab 16 ~ keributan ~
17
bab 17 ~ Memberimu pelajaran~
18
bab 18 ~ Terlihat berbeda ~
19
bab 19 ~ Istri polos ~
20
bab 20 ~ Jangan membuatku malu ~
21
bab 21 ~ pekerjaan memalukan ~
22
bab 22 ~ Pria menyedihkan ~
23
bab 23 ~ Ternyata mereka hannya munafik ~
24
bab 24 ~ Tidak Sudi ~
25
bab 25 ~ Mulai berubah ~
26
bab 26 ~ Curiga ~
27
bab 27 ~ Aku tidak berarti ~
28
bab 28 ~ Kejam sekali ~
29
bab 29 ~ penganiayaan ~
30
bab 30 ~ Pria munafik ~
31
bab 31 ~ Kembali ke kampung ~
32
bab 32 ~ Baru terasa ~
33
bab 33 ~ Berantem ~
34
bab 34 ~ Memulai kehidupan baru ~
35
bab 35 ~ Menerima hukuman ~
36
bab 36 ~ Wanita gila ~
37
bab 37 ~ Wanita sederhana ~
38
bab 38 ~ Nikahi aku mas ~
39
bab 39 ~ Wanita murahan ~
40
bab 40 ~ Bangga ~
41
bab 41 ~ Aku belum siap ~
42
bab 42 ~ Menyesal ~
43
bab 43 ~ pelajaran hidup ~
44
bab 44 ~ Aku tidak mau mas ~
45
bab 45 ~ Rencana pernikahan ~
46
Bab 46 ~ aku tidak menyukai mu ~
47
bab 47 ~ Pernikahan ~
48
bab 48 ~ Kehamilan ~
49
Bab 49 ~ Saya seorang dokter ~
50
bab 50 ~ Kemarahan mama Lilis ~
51
bab 51 ~ Tetangga semua tau ~
52
bab 52 ~ Fitnah ~
53
bab 53 ~ Mulai tidak cocok ~
54
bab 54 ~ Pelajaran ~
55
bab 55 ~ Keliling kota ~
56
bab 56~ Pikirkan dengan baik ~
57
bab 57~ Ibu egois ~
58
bab 58 ~ Kerja sama ~
59
bab 59 ~ Di lamar seorang dokter ~
60
Bab 60 ~ Pernikahan Amira ~
61
bab 61 ~ Berakhir damai ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!